Thursday, February 20, 2014

Kasus Bunuh Diri Yang Menghebohkan Indonesia.


Pernahkah anda mendengar kisah laki-laki muda di Malaysia yang melakukan bunuh diri hanya karena permasalahan sepele? Saat itu ia masih berusia 18 tahun. Ayahnya seorang sopir taksi yang amat sangat menyayanginya. Ia juga memiliki seorang kakak wanita bernama Chelvin Kong. Sekitar 1 jam sebelum kejadian, ia sempat meninggalkan pesan kepada sang kakak di jejaring sosial facebook. Intinya ia mencintai kakak satu-satunya tersebut. Sang kakak awalnya merespon dengan bercanda sebab tumben ia mengatakan hal tersebut. Namun setelah beberapa menit, sang kakak rupanya tersadar dan mulai curiga dengan aksi yang akan dilakukan sang adik. Chelvin pun berusaha menelepon sang adik, namun tak ada jawaban. Belakangan diketahui alasan ia melompat bunuh diri, membuat banyak orang menyayangkan hal tersebut. Mereka juga prihatin terhadap kondisi sang ayah. Ternyata ia patah hati akibat diputus cinta secara sepihak oleh kekasih yang baru dipacari selama 4 bulan. Ya, 4 bulan! Sang ayah tak pernah berhenti meratapi, ia selalu memandangi foto anak lelakinya tersebut saat di rumah. Menurut kepercayaan yang mereka anut, mereka menaruh foto keluarga yang telah meninggal berikut perlengkapan sembahyang di meja altar. Sang ayah yang sangat terpukul bahkan mengeluarkan seluruh koceknya untuk membuat film dokumenter tentang sang anak tercinta, Alviss Kong. Ia tewas setelah melompat dari apartemen yang dihuninya di lantai 14. Sang ayah yang menderita depresi berkepanjangan akhirnya juga harus meninggal dunia akibat sakit jantung. Berikut percakapan antara ia dengan sang kakak di jejaring sosial facebook yang juga dibaca oleh teman-teman mereka.

Alvis Kong: Count Down for 45 mins... What should I do in this 45 mins?

Chelvin Kong: For What?

Alvis Kong: Sis, I love you :)

Chelvin Kong: Are you crazy? What's wrong?



Alviss Kong: Your brother always love you... just that I don't know how to express it to you. Thanks Sis for loving me too.

Ada pendapat psikolog yang mengatakan bahwa bunuh diri hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tingkat egois yang sangat tinggi, bahkan melebihi rata-rata.
Mengapa orang yang membunuh dirinya sendiri dikatakan egois? Sebab mereka melakukan hal tersebut tanpa memikirkan dampak psikologi, fisik dan mungkin ekonomi keluarga yang ditinggalkan.
Beberapa orang yang melakukan bunuh diri tak menyadari betapa keluarga mereka sangat menyayangi mereka. Mereka mungkin juga tak ingin melewatkan waktu untuk menyadari bahwa di sekitar orang-orang yang menolak kehadiran kita atau bahkan menyakiti, toh ada orang yang menerima bahkan mencintai kita tanpa syarat. Teman misalnya. Mengapa harus memusingkan teman yang membenci kita jika di dunia ini banyak orang yang masih bisa menjadi teman kita? Jangan jadikan perbedaan bahasa, etnis, suku, status (asal bukan napi aje!) maupun jarak menjadi halangan.
Kekasih menyakiti dan memutuskan hingga perasaan hancur rata menjadi abu di dalam kalbu? Tak mustahil abu perasaan itu terbentuk kembali bahkan jauh lebih kuat daripada semula. Ibarat sudah melewati goncangan hebat tapi masih bertahan, tentu kualitasnya memiliki nilai tinggi,bukan?

" If It Can't Kill You, It Will Make You Stronger"
Namun setidaknya sebagai manusia juga perlu memiliki rasa peka, memakai hati nurani dan rasa kemanusiaan terhadap orang lain, terutama yang sedang menghadapi permasalahan pelik. Banyak masalah memang disebabkan diri sendiri, namun banyak juga masalah yang datang tanpa dikehendaki. Posisikan diri kita dan berandai bagaimana jika berada di posisinya, apa yang kita rasakan. Karena dunia ini berputar, maka kemungkinan berganti kita yang mengalami keterpurukan.  Badan yang terluka masih dapat diketahui dari luar, organ dalam terluka masih dapat dirontgen atau CT scan, namun hati yang terluka susah diketahui seberapa parah pun seberapa dalam tak peduli seberapa canggih dunia ini.
"Mengasihi orang lain, membuatmu mengerti tentang arti kehidupan"

Berikut daftar nama orang yang telah melakukan bunuh diri di Indonesia:

  1. Afwan Surya Hendra : 34 Tahun. Afwan ditemukan telah tewas dalam kondisi gantung diri di garasi rumah pada 3 Maret 2009 silam. Motif Afwan diduga karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat. Bursa Efek Indonesia membekukan operasi perusahaan setelah adanya kasus penggelapan dana nasabah yang dilakukan pekerja lain. Setelah Afwan tewas, perusahaan tersebut tutup. Afwan meninggalkan seorang anak dan seorang istri yang kala itu tengah hamil.
  2. Agusto Purnawan Hidayat : 31 Tahun . Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan ini ditemukan masih bernyawa setelah melompat di Pondok Indah Mall II, Jakarta Selatan pada 11 Maret 2019 sekitar pukul 17 WIB. Posisi Agusto persis berada di pintu masuk Sogo.  Namun saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Agusto tak tertolong lagi. Penyebab ia nekad menghabisi nyawanya akibat tak ingin dicerai oleh sang istri. Hal ini diketahui dari surat yang ia tulis ditujukan untuk istri Agusto. Si surat tersebut terungkap keinginan seandainya diberi kesempatan terakhir, ia memastikan bisa lebih baik lagi. Ia mengucapkan kalimat cinta pada istrinya hingga dua kali.
  3. Ana : 45 Tahun. Pemicu aksi bunuh diri wanita keturunan Tionghoa ini disebut karena lama menikah namun tak dikaruniai keturunan. Suami Ana bernama Kholik yang berprofesi sebagai sopir meminta pemilik rumah untuk mengecek kondisi sang istri sebab lama tidak dapat dihubungi. Pemilik menemukan jasad Ana mengeluarkan busa pada 2 Maret 2014 di dalam rumah jalan Darma, Pamekasan, Madura. Ana diduga telah menenggak racun. 
  4. Andhika Raharja : 21 Tahun. Andhika ditemukan tewas terjatuh dari lantai 6 ITC Fatmawati Jakarta pada 8 November 2016. Ternyata ia adalah adik dari Asta RAN. Andhika berstatus sebagai mahasiswa di sebuah universitas swasta di Jakarta Barat. Sebelum ditemukan tewas, kakak Andhika yang bernama Asta sempat mengumumkan bahwa sang adik menghilang. Dugaan polisi untuk sementara adalah bunuh diri. 
  5. Andre Gunawan : 52 Tahun. Aksi bunuh diri Andre sudah ia rencanakan dengan cermat. Ia menusuk Naning, istri tercintanya sebelum ia mengakhiri hidup dengan menenggak racun. Andre meninggalkan sebuah surat yang mengungkap bagaimana kehidupan pernikahan ia dan Naning. Semula memiliki kehidupan bahagia nan tenang namun terusik oleh keluarga Naning dan mantan suami Naning yang terus-menerus meminta uang. Andre mengungkap profesi Naning sebagai wanita tuna susila demi memenuhi tuntutan uang keluarganya. Andre juga mengirimkan SMS kepada anak-anaknya berisi permintaan maaf dan tabah. Untunglah Naning masih dapat diselamatkan meski mengalami luka parah.
  6. Andreas Cavin Moniaga : 21 Tahun. Sebelum melakukan aksi bunuh diri, Andreas sempat meninggalkan sebuah nomor telepon berikut nama kedua orang tuanya. Cavin datang ke Grand Mall Indonesia dengan mengendarai mobil. Kamera pengawas yang ada tidak merekam kejadian ketika Cavin melompat sebab tertutup oleh mobil Cavin. Namun rekaman kamera tersebut tetap diserahkan ke polisi. Cavin melompat dari lantai 10 Grand Mal Indonesia, Jakarta sekitar jam 7 malam. Sebelum melompat, pihak keamanan melihat gerak gerik Cavin yang mencurigakan. Sayangnya, belum sempat ditemui, Cavin sudah melompat terlebih dahulu.
  7. Apriyanto Kusuma : 23 Tahun. Seorang mahasiswa Universitas Sam Ratulangi  Manado, Sulawesi Utara nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam lemari kamar kos. Jasadnya ditemukan pada 29 Juni 2019 sekitar pukul 19 WITA oleh ayahnya yang datang dari kampung. Saat masih di bandara, ayah Apriyanto yang berusia 55 tahun berusaha menelepon sang anak namun tak kunjung dijawab. Pria asal Luwuk, Sulawesi Tengah ini meninggalkan sepucuk surat. Dari situ diketahui ternyata ia sudah berhenti kuliah sejak pertengahan 2018. Ia mengeluh susah tidur di malam hari dan tak bisa fokus melakukan sesuatu. Ia mengkalim bahwa itu adalah stress. Ia meminta maaf sembari menyebut tak pandai menulis kata-kata.
  8. Awal : 20 Tahun. Diduga setelah cek-cok dengan keluarga, Awal nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Jasad Awal ditemukan oleh pemilik hotel di kamar lantai 3 Hotel Permata, Pinrang, Sulawesi Tengah pada 29 November 2016. Posisi jasadnya dalam kondisi berdiri dan kaki setengah menekuk. Di belakangnya terdapat kipas angin yang terjatuh ke belakang tertahan oleh lemari.
  9. Beni Sutanto : 31 Tahun. Kisah Beni bisa jadi sangat mengharukan. Ketika banyak pria yang tidak mampu menerapkan apa arti kesetiaan terhadap istri, Beni justru berbeda. Beni menikah dengan wanita lulusan Universitas Kristen Petra bernama Irawati Poo pada 2 Maret 2014. Tak lama kemudian istri tercinta hamil. Ketika usia kehamilan menginjak 7 bulan, Irawati terkena meningitis dan meninggal dunia bersama bayi perempuan yang sedang dikandung. Irawati bersama Naomi sang jabang bayi diperabukan dan abu jenazah dilarung ke laut. Beni tenggelam dalam kesedihan yang sangat. Ia sempat mengomentari pembicaraan tentang meningitis di sebuah website sembari menyebutkan bahwa istrinya tak tertolong akibat penyakit tersebut. Banyak komentar yang menguatkan hati agar Beni tetap tabah. Beberapa hari kemudian, Beni mengirim pesan singkat kepada kakak ipar agar menjemput jenazahnya di ITC Surabaya. Karuan sang kakak ipar kelabakan dan segera menelepon pihak keamanan ITC agar mencegah Beni berbuat yang tidak diinginkan. Ia juga segera mendatangi ITC. Selama di perjalanan, sepupu Beni berusaha memberi dukungan moril. Namun semua tak berguna, sebab Beni benar-benar telah nekad. Sebelum terjun diri, Beni tampak termenung di sudut kantin. 
  10. Jenazah Irawati dan Naomi Ketika Akan Diperabukan.
    Foto Milik Beni Sutanto.

  11. Benyamin Pamelay : 57 Tahun. Jenazah pria asal Papua ini ditemukan terjatuh dari sebuah apartemen milik relasinya di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 8 September 2017. Setelah memeriksa tempat kejadian, polisi menyimpulkan kasus Benyamin adalah murni bunuh diri. Tujuan Benyamin datang ke apartemen relasi adalah untuk menyelesaikan masalah keluarga. Ia kemudian minta ijin untuk ke kamar kecil sebanyak 2 kali. Ternyata ia justru menuju ke kamar pakaian dan mengunci dari dalam. Diduga ia sempat melakukan gantung diri namun tidak berhasil.
  12. Budiman Tedjo Harianto : 34 Tahun. Pria ini adalah alumni sebuah SMA di Dr Sutomo, Surabaya.  Ia merupakan anak pengusaha ayam goreng yang cukup ternama di Surabaya. Budiman mewarisi usaha tersebut di cabang HR Muhammad, Surabaya. Sang istri merupakan teman satu SMA yang berasal dari keluarga sederhana. Keduanya menikah pada Mei 2006 silam. Cerita ia nekad melakukan bunuh diri justru terdengar dari media massa,  karena ia kecewa sang istri diduga melakukan perselingkuhan. Budiman justru diduga mengupload foto-foto sang istri bersama pria itu yang disebut mengenakan baju yang sama di sebuah pesta. Ia melompat dari lantai 2 PTC. Budiman meninggalkan seorang putri yang masih balita dan orang tua yang sangat mengasihinya. Di persemayaman, kedua orang tua Budiman tak mampu menahan emosi dan sempat bersitegang dengan istri Budiman. Kini mantan istri Budiman telah menikah kembali , diduga dengan pria tersebut dan telah dikaruniai anak.
  13. Chin Andreas : 49 Tahun. Chin ditemukan tewas gantung diri, diduga akibat depresi sebab usaha bengkel oli miliknya di Sawah Besar Jakarta bangkrut. Sebelum ditemukan, Andreas sempat mengirimkan pesan singkat kepada kakak perempuan yang berisikan ucapan terima kasih, permintaan maaf, tak ada lagi harapan dan sudah berada di dwiwarna. Sang kakak bernama Tjhin Ay Kim bersama suami Gunawan Lizandi langsung menelepon istri Andreas yang bernama Efrida. Keduanya lantas mendatangi lokasi kejadian, sayang terlambat. Andreas meninggalkan 3 anak.
  14. Clarisa Vania : 34 Tahun. Gadis ini datang ke mall Emporium Pluit bersama ibunya untuk makan di Pizza Hut pada 3 Mei 2019. Kemudian ia meminta ijin untuk ke toilet, namun setelah ditunggu setengah jam tak kunjung kembali. Sang ibu mendekati kerumunan orang di bawah ternyata mendapati bahwa anaknya tewas dalam kondisi mengenaskan. Mahasiswi ini diketahui melompat dari lantai 4.
  15. Cun Cun : 38 Tahun. Penjual makanan dan minuman ringan di Aceh ditemukan tergantung tak bernyawa di lantai tiga ruko, pada Sabtu sore tanggal 10 Oktober 2015. 
  16. Dani Ikwan : 26 Tahun. Pria asal Blora Jawa Tengah ini ditemukan tewas gantung diri di lantai lima toko mainan jalan Dupak, Surabaya. Kasus Dani terjadi sehari setelah kasus Deviana Dwi Lestari , sehari sebelum kasus Jesse Owen Wandojo dan dua hari sebelum kasus Hendra Winata. Ia diduga sempat bertengkar dengan kekasihnya sebelum nekad mengakhiri hidup.
  17. Desiana Dwi Lestari : 20 Tahun. Deviana adalah mahasiswi Universitas Tujuh Belas Agustus/ Untag Surabaya. Ia ditemukan tewas gantung diri di kamar kos jalan Nginden Baru pada 23 Januari 2019. Penyebabnya adalah bertengkar dengan pacar melalui sambungan telepon. Sang pacar diduga meminta uang namun Desi menjawab tak memiliki uang. Jawaban ini dibalas kata putus dari sang pacar sehingga Desi menangis. Percakapan ini terdengar oleh penjaga kos dan teman-teman satu kos Desi. Pacar buruk tingkah kenapa harus kau yang berkorban nyawa, Desi?
  18. Dietje Sanger : 63 Tahun. Jasad Dietje ditemukan tergantung menggunakan tali rafia di plafon rumahnya di Sambi Kerep, Surabaya pada 26 Juli 2019. Sehari-hari, Dietje tinggal bersama keponakan dan kakak perempuannya yang berusia 65 tahun. Sebelum tewas, Dietje terlihat malas makan, sering mengurung diri, gelisah, mondar-mandir dan tak bisa tidur. Sayang gelagat yang tak lazim ini tak disadari oleh anggota keluarganya akan membuat Dietje melakukan aksi nekad.
  19. Djoni Ung Gui : 42 Tahun. Motif bunuh diri Djoni tidak diketahui hingga saat ini. Bukti yang terlihat hanyalah Djoni tampak berbincang dengan seorang wanita sebelum ia mengakhiri hidup. Djoni terlihat berlari kemudian melompat dari lantai 4 mall Taman Anggrek sembari berteriak. Apa yang ia teriakan? 
  20. Edwin Jaya Lowanto : 39 Tahun. Suami dari LR ini adalah pengusaha perlengkapan bayi di Surabaya. Pada 4 Desember 2019, ia mengajak istri LR dan anak mereka untuk jalan-jalan ke Galaxy Mall. Mall tersebut berdekatan dengan tempat tinggal mereka di Dharmahusada. Di tengah perjalanan, LR mengungkap bahwa Edwin tiba-tiba hanya diam dan gigi mobil hanya berada di satu. Karena tak tenang, LR minta dipulangkan bersama sang anak. Edwin kemudian kembali ke mall. Sesampai di mall, Edwin diduga sengaja menunggu sampai mall beranjak sepi. Sekitar jam 10 malam, Edwin melompat dari pujasera lantai empat dan terekam oleh kamera pengawas dari jauh.
  21. Elviana (34) dan Eva Septiany Parubak (28). Keduanya merupakan kakak beradik yang mengontrak apartemen di Gateway, Bandung. Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada 24 Juli 2017. Banyak warga menyaksikan, berteriak dan bahkan merekam aksi keduanya. Elviana terlebih dahulu melompat kemudian disusul sang adik. Keduanya tinggal bersama seorang keponakan yang kala kejadian sedang bersekolah. Baik Elviana maupun Eva yang berasal dari Makassar ini sama-sama tidak bekerja. 
  22. Erick Taidy : 20 Tahun.  Erick ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di lantai tiga rumah orang tuanya di jalan Pukat, Medan, Sumatra Utara pada 3 Maret 2018 sore. Jasad Erick pertama kali ditemukan oleh kedua orang tuanya yang kemudian memberitahu warga sekitar. Oleh warga, laporan itu diteruskan ke pihak berwajib. Tak jauh dari posisi jasad Erick di depan kamar, polisi menemukan sebuah handphone milik Erick. Ternyata Erick sempat mengirim pesan WA untuk berpamitan pada seorang temannya yang ia sebut Jess.
  23. Ferry Ekowarno : 34 Tahun. Ferry mengakhiri hidup dengan cara menerjunkan diri dari parkiran lantai 6 ITC Surabaya pada 27 Juli 2016. Kejadian yang sama persis dengan Beni Sutanto setahun sebelumnya. Belum diketahui jelas penyebab Ferry berbuat nekad. Sesaat sebelum melompat, seorang tukang parkir sempat melihat Ferry sedang memanjat keluar dari pagar parkiran. Ia pun memperingatkan Ferry dan tidak digubris.
  24. Fransiscus Xaverius Ong (45), Margaret Yentin Liana (43), Raffael (18), Kathlyn (11). Kasus mirip dengan di Ngagel. Surabaya terulang lagi. Kali ini terjadi di Palembang pada 19 Oktober 2018. Sang kepala keluarga FX Ong lah diduga pelaku pembunuhan sekeluarga dan kemudian bunuh diri. Dari hasil otopsi pada keempat jenazah, ditemukan peluru yang bersarang di otak.Sebelum melakukan aksinya, FX diduga membunuh kedua anjingnya terlebih dahulu dengan cara ditembak. Dua orang asisten rumah tangga wanita tidak mengetahui persis kejadian ini meski mereka tinggal serumah. Polisi menyebut bahwa Ong memiliki hutang sebesar Rp 8,9 milliar yang tak sanggup ia bayar. Bahkan sang istri sempat meminta cerai.
  25. Hendrik Cendana : 41 Tahun. Hendrik adalah pengusaha bengkel dinamo di Tambora, Jakarta Barat. Sebelum ditemukan tewas bunuh diri, ia sempat membuka bengkelnya seperti biasa dan berpamitan pergi. Ia diduga melompat dari lantai 3 Gajah Mada Plaza pada tanggal 4 Januari 2011 lalu.
  26. Hendra Kusuma : 44 Tahun. Hendra merupakan warga Medan yang disebut keluarganya mengalami gangguan jiwa. Hendra tewas setelah melompat dari lantai 5 Thamrin Plaza Medan, Sumatra Utara pada 15 Oktober 2018. Keluarga menolak otopsi dan jasadnya dikremasi. 
  27. Hendra Winata : 37 Tahun. Kasus Hendra hanya sehari setelah kasus bunuh diri Jesse Owen Wandojo. Hendra ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat di pagar lantai dua rumahnya sendiri pada 25 Januari 2019.  Hendra merupakan warga Rangkah Rejo III, Surabaya.  Ia meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan untuk kedua orang tuanya yang berada di Kalimantan. Dari surat tersebut diketahui nama panggilannya adalah Ping. Pria bujangan keturunan Tionghoa ini menyebut bahwa dirinya selama ini suka beramal, melepaskan hewan (ini adalah tradisi agama tertentu), bermeditasi dan tidak merugikan orang lain. Maka itu ia tidak takut akan kematian. Ia yakin akan meninggal dengan tenang dan damai. Ia meminta agar jasadnya dikremasi dan abu jenazahnya dilarung di pantai kenjeran saat laut pasang.
  28. I Nyoman Ngurah Suwarnatha : 39 Tahun. Kita mengira bahwa seorang dosen tentu memiliki kemampuan berpikir logis yang cukup tinggi. Namun perkiraan ini keliru sebab Dosen Bali ini tewas gantung diri di rumahnya Badung, Kuta pada 8 November 2019. Sebelumnya Nyoman berpamitan pada sang istri melalui sambungan telepon. Sang istri berada di Tabanan sebab anak mereka bersekolah di sana. Meski sang istri sempat menghubungi sang paman untuk menolong, namun ternyata terlambat. 
  29. Ice Juniar : 24 Tahun. Gadis yang disebut keluarganya memiliki penyakit depresi ini melompat dan terhempas persis di atas eskalator Grand Mal Indonesia, Jakarta. Kejadian menghebohkan ini terjadi pada tanggal 30 November 2009 lalu. Sebelum terjun diri, Ice berjalan-jalan ke mal tersebut bersama keluarga. Namun kemudian Ice memisahkan diri hingga ia ditemukan tewas.
  30. Ikuten Sinulingga. Hingga saat ini masih belum jelas apakah Ikuten melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan penyeberangan atau memang terpeleset jatuh. Ikuten ditemukan sekarat pada tanggal 19 November 2013 lalu. Meski sempat dirawat di rumah sakit di Jakarta, Ikuten meninggal dunia 
  31. Inao Jiro. Akhir bulan Maret 2017, masyarakat Indonesia dikejutkan dua kejadian bunuh diri yang kesemuanya berlokasi di ibukota. Yang pertama adalah Pahinggar dan yang kedua adalah Inao Jiro, seorang pria Jepang. Di Indonesia, Jiro bekerja sebagai manajer band JKT48. Jiro dikenal sebagai pribadi yang tegas dan disiplin. Ia ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di kamar mandi pada 21 Maret 2017 sekitar jam 6 sore. Semula istri Jiro tak percaya sang suami telah tewas sehingga ia sempat memberikan bantuan pernafasan dan mengurut dada Jiro. Tak jelas apa yang membuat Jiro mengakhiri hidupnya. Polisi menduga Jiro memiliki beban kerja yang terlampau berat.
  32. Indra Kesuma : 44 Tahun. Jasad Indra yang mengenakan kaus putih tampak tertelungkup berlumuran darah. Ia nekad meloncat dari lantai 7 Thamrin Plaza, Medan pada Senin tanggal 15 Oktober 2018. Indra merupakan warga jalan Yos Rizal, Medan yang disebut sering berkunjung ke Thamrin Plaza.
  33. Innati Kusumo : 52 Tahun. Istri sekaligus ibu dari 3 orang anak ini diduga nekad bunuh diri karena depresi berkepanjangan akibat menopause yang dialaminya. Innati tewas setelah terjun dari lantai 21 apartemen Mediterania Regency, Jakarta Utara.
  34. Jesse Owen Wandojo : 28 Tahun. Jasad Jesse ditemukan tergeletak di dasar Hotel G Suite, Surabaya pada 24 Januari 2019. Polisi sempat kesulitan memastikan penyebab tewasnya warga Sutorejo Utara, Surabaya tersebut. Berdasarkan pemeriksaan, polisi kemudian menetapkan kasus Jesse adalah murni bunuh diri. Ia diduga melompat dari lantai 11 dan tubuhnya terhempas ke mobil sebelum jatuh ke paving. Seorang resepsionis hotel menyebut bahwa Jesse tampak seperti orang linglung dan tidak fokus saat cek in dan membayar. Sementara keluarga hanya menyebut bahwa Jesse meninggalkan rumah sekitar jam 8 malam untuk mencari makan.
  35. Joshua : 21 Tahun. Joshua alias Asia merupakan pemilik depot air minum isi ulang di jalan Lintas Riau-Sumut KM 14, dusun Kencana,Kecamatan Balai Jaya, Bagan Batu. Entah apa yang membuat ia melakukan aksi bunuh diri. Jasadnya ditemukan tergantung pada Selasa siang tanggal 4 Juni 2019 hanya mengenakan celana. Di dekat jasad ditemukan satu papan obat bodrex dan satu botol bekas cairan pembersih lantai. 
  36. Jukri Salim : 50 Tahun. Aksi Jukri saat melompat sempat terekam oleh kamera CCTV. Ia melompat dari lantai 5 Mal Ciputra Jakarta pada 2010 silam. Ironisnya, saat Jukri menghabisi nyawanya sendiri, sang istri sedang mengandung dan usia pernikahan mereka pun baru berjalan 10 bulan. 
  37. Junania Mercy : 34 Tahun. Kasus bunuh diri Junania membuat miris, terutama bagi ibu-ibu yang telah memiliki anak. Betapa tidak, ia hendak bunuh diri namun tak ingin meninggalkan keempat anaknya. Alhasil, keempat anak yang terdiri dari 3 putri dan seorang putra pun harus meregang nyawa di tangan sang ibu sebelum sang ibu mencabut nyawanya sendiri. Dari pembicaraan Jun dengan ibu RT sesaat sebelum tewas, diduga Jun mengalami kesulitan keuangan. Hal itu semakin sulit sebab putra satu-satunya menderita penyakit yang mengharuskan cuci darah secara rutin. Sang suami Hendri Suwarno sangat terguncang atas tindakan nekad istri namun masih berusaha tegar.
  38. Ketut Arjawa : 45 Tahun. Ketut ditemukan tewas gantung diri rumah kakaknya, Made Suartika sepulang kerja pada 20 Agustus 2019 di Denpasar, Bali. Sesaat sebelum ditemukan di dapur, rumah dalam kondisi gelap gulita dan pintu terkunci. Made menyebut adiknya mengalami gangguan jiwa dari usia 20 tahun. Ketut baru berada di rumah sang kakak empat hari.
  39. Kuang Young : 37 Tahun. Aksi bunuh diri Kuang Young diduga akibat depresi. Kuang Young disebutkan sedang tak memiliki pekerjaan. Saat berjalan-jalan dengan keluarganya, tiba-tiba ia berlari dan menerjunkan diri dari lantai 5 pusat perbelanjaan di Senayan, Jakarta Pusat. Tubuhnya terhempas di lantai tiga.
  40. Kurniadi. Mungkin kita lebih mengenal Kurniadi sebagai suami mantan penyanyi cilik Melisa. Melisa adalah pelantun Abang Tukang Bakso dan Si Komo Lewat. Kurniadi mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Senayan City Jakarta. Ia diduga dalam kondisi mabuk berat sebelum mengakhiri hidup sebab polisi menemukan botol minuman keras yang diduga milik Kurniadi. Alasan Kurniadi bunuh diri diduga adalah permasalahan dengan sang istri. Sementara adik kandung Kurniadi mengatakan bahwa sang kakak pernah dirawat di RSCM akibat depresi.
  41. Lina : 41 Tahun dan Dani : 11 Tahun, Anita : 58 Tahun dan Rudito : 38 Tahun. Jasad keduanya ditemukan di dalam rumah kompleks perumahan Duta Bahagia, Pekalongan, Jawa Tengah pada 28 Februari 2014. Ternyata aksi ibu dan anak ini tidak aksi tunggal. Di lokasi terpisah yaitu di hotel Langen, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan keluarga Lina lain yang juga tewas bunuh diri. Mereka adalah Anita (58) yaitu nenek dari Dani dan Rudito (38) yaitu paman Dani. Sementara kekasih Rudito yang bernama Salsa ditemukan masih hidup namun dalam kondisi kritis. Alasan bunuh diri diduga karena usaha toko bangunan mereka bangkrut dan terlilit hutang.
  42. Maria Magdalena. Publik merasa adanya kejanggalan dengan kasus bunuh diri Maria. Bagaimana tidak, semasa hidup, ia adalah seorang polwan yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polsek Batu Aji, Riau. Maria bahkan telah mengabdi selama 12 tahun. Sang suami menyebut bahwa Maria sempat mengeluh tentang pekerjaannya yang dianggap berat tersebut sehingga ia depresi. Namun tak ada yang menduga bahwa Maria akan nekad gantung diri di rumahnya pada 25 Juli 2018. Sang suami yang bernama Togar mengaku sedang tak ada di rumah sehingga ia baru mendapati jasad Maria yang telah tak bernyawa pada malam hari. Maria meninggalkan dua orang anak yang masih duduk di bangku SD. Maria dikebumikan di pemakaman Tanjung Pinang. 
  43. Marimutu Manimaren ; 46 Tahun. Semasa hidup, pria kelahiran Medan pada 1957 ini merupakan bos dari PT Texmaco. Sebelum bunuh diri, perusahaan yang dikelola Marimutu mengalami masalah akibat hutang yang berjumlah sangat besar. Salah satu hutang tersebut adalah pada kreditur asing. Marimutu melompat dari lantai 56 sebuah hotel di kawasan semanggi Jakarta pada 5 Agustus 2003. Ia meninggalkan seorang istri dan 2 anak.
  44. Michael Mulyono : 29 Tahun. Lagi-lagi seorang dokter melakukan bunuh diri, sama halnya Steven Wijata beberapa tahun silam. Pria lulusan Universitas Airlangga ini melompat dari lantai 8 Tunjungan Plaza 6 Surabaya pada 11 April 2018. Sebelumnya, Michael disebut praktek di kawasan Tandes sebagai dokter umum. Michael sejatinya pernah mengambil spesialis jantung sebanyak 2 kali namun keduanya gagal. Sayang ia tak ingin mencoba lagi hingga mengakhiri hidupnya.
  45. Nan Tjeng : 54 Tahun. Tubuh Nan Tjeng ditemukan tergantung di pendopo makam sang ayah di Tangerang pada 10 Januari 2018. Istri Nan Tjeng yang bernama Suketi menyebut bahwa sekitar jam 2 dini hari, Nan Tjeng sempat pulang ke rumah. Namun esok paginya, Suketi tidak menemukan sang suami sampai mendapat kabar mengenaskan itu.
  46. Nicolaus Anjar Aji Surya : 27 Tahun. Sebelum ditemukan gantung diri di kamar kos di Jakarta, kopilot muda ini menghadapi masalah pelik di tempat kerjanya di perusahaan penerbangan LA. Disebutkan bahwa selama perjalanan karirnya, Nico banyak melanggar yang disusul dengan pemanggilan. Konon meski telah dipanggil tiga kali, Nico tak hadir. Perusahaan LA mengirim surat pemberhentian ke alamat Nico di Solo, Jawa Tengah. Diduga pula, Nico juga terkena denda sebesar Rp 7,5 milliar. Denda ini disebutkan sudah ada di kontrak kerja yang ditanda tangani oleh Nico. 
  47. Ommy Waisa Andrian : 43 Tahun. Siapa sebenarnya Ommy ini? Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di apartemennya di Mediterania, Jakarta Barat pada 16 Oktober 2018. Hasil olah TKP menyebut bahwa Ommy bunuh diri. Namun yang menyisakan misteri adalah banyaknya senjata api ilegal di apartemen Ommy. Dua saksi menyebut bahwa sebelum tewas, Ommy menelepon mereka dan meminta maaf. Tak lama kemudian terdengar suara letusan.  
  48. Pahinggar Indrawan : 35 Tahun. Kasus Pahinggar tak patut ditiru. Ia menggantung diri sambil menyiarkan di facebook melalui handphone pribadinya. Sebelum itu ia menyebut bahwa sang istri adalah cinta mati namun pergi entah ke mana. Pahingga dinyatakan meninggal dunia sekitar 3 jam sebelum jenazahnya ditemukan. Ia meninggalkan lima orang anak. 
  49. Peter Darmawan : 39 Tahun. Peter tewas usai melompat dari apartemen Pluit Village, Jakarta Utara pada 6 Desember 2012 silam. Jasad Peter tergeletak dalam kondisi tangan kiri patah. 
  50. Puspita Darmayanti : 25 Tahun. Kita sering merasa heran. Dikaruniai paras cantik, berasal dari keluarga berada, memiliki pekerjaan mantap dan masih muda tetapi mengapa harus mengakhiri hidup? Puspita gantung diri di rumah kedua orang tuanya di perumahan Elite Garden Mansion pada 14 Agustus 2019. Sama halnya Alviss Chong, Puspita patah hati akibat putus dari kekasihnya. Namun di kasus ini, keduanya telah menjalin hubungan selama 3 tahun sebelum diduga sang kekasih bermain api di belakang. Saksi menyebut bahwa pada hari-hari terakhir, Puspita sering didapati melamun dan tak bersemangat. Aduh Dek, masa depanmu itu sebenarnya masih panjang. Justru seharusnya kau harus tunjukkan bahwa kamu bisa jauh lebih bahagia dan sukses dari mereka yang telah menyakitimu. Puspita dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. 
  51. Rangga Arman Kusuma : 16 Tahun. Menyimak kasus Rangga, para ibu yang memiliki anak tentulah mengurut dada jika membaca kisah hidupnya. Rangga adalah anak dari keluarga kaya. Ia disekolahkan di Global Islamic School. Kedua orang tua Rangga berpisah sejak Rangga masih berusia 5 tahun. Ayah dan ibu Rangga masing-masing telah menikah lagi. Baik ayah maupun ibunya memiliki anak. Rangga sendiri dititipkan pada nenek dan sang tante. Untuk pulang pergi ke sekolah, Rangga diantar oleh seorang tukang ojek langganan. Sebelum melakukan aksinya, Rangga telah membagi mainan kesukaan kepada kawan-kawannya. Jenazah Rangga ditemukan tergantung di dalam lemari pakaian. Jika Rangga terlahir lagi, semoga ia menemukan kebahagiaan.
  52. Reno : 25 Tahun. Masih muda dan masih memiliki banyak kesempatan yang dilakukan dalam hidup tak membuat Reno mengurungkan niat nekadnya. Reno melompat dari lantai 5 Senayan City Jakarta namun tak langsung tewas. Nyawanya tak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit Pelni. Pada saat yang hampir bersamaan, seorang wanita muda berusia 24 tahun bernama Ice Juniar juga mengakhiri hidup di Grand Indonesia, Jakarta. Tak pelak banyak yang berspekulasi bahwa Reno dan Ice saling berhubungan. Namun kenyataannya tak dapat dikonfirmasi.
  53. Richard Kurniawan : 35 Tahun. Richard disebut sebagai lelaki yang taat beribadah dan memiliki keluarga yang harmonis. Ia meninggalkan seorang putri yang tahun 2009 lalu baru berusia 7 tahun dan seorang istri. Sang istri merasa heran mengapa sang suami ditemukan tewas dengan cara demikian. Saat pamit, Richard mengatakan ingin berkaraoke bersama teman-temannya. Namun pada faktanya Richard diduga melompat dari lantai 11 parkiran Mangga Dua Square. 
  54. Sasa Yesika Sanjaya : 19 Tahun. Masih memiliki masa depan yang panjang, namun mahasiswi Petra Surabaya ini lebih memilih jalan tragis. Sasa ditemukan dalam kondisi gantung diri di kamar kos pada 18 Juni 2012. Saat dipegang, tubuh Sasa masih hangat namun sudah tak bernyawa. Motif Sasa yang berasal dari Lombok ini diduga karena asmara. Hal ini diketahui dari postingan seseorang di media sosial yang menyebut bahwa Sasa kecewa lantaran sang kekasih tidak datang menemui pada hari jadinya.
  55. Serasih/Aong : 45 Tahun. Warga jalan Bambu Runcing Langkat ini ditemukan tewas di dalam rumahnya pada Senin malam tanggal 8 Juni 2020. Jasad Aong ditemukan tertelungkup tanpa busana di lantai tiga oleh anak Aong. Sekitar leher Aong tampak menghitam sebab ia diduga sudah tewas selama dua hari. Di dekat jasad Aong ditemukan sebotol baygon. Menurut keterangan saksi, sebelum tewas Aong sempat ribut dengan istrinya.
  56. Si : 49 Tahun. Si ditemukan tewas tergantung persis di belakang pintu ruko miliknya pada Jumat tanggal 8 Maret 2019 pukul 8:35 WIB. Lokasi ruko berada di jalan Bintara, Labuh Baru Timur, Pekanbaru. Istri Si saat hendak belanja ke pasar justru shock mendapati sang suami sudah dalam kondisi tak bernyawa. Istri Si tidak mengetahui apa penyebab sang suami bertindak nekad sebab ia merasa rumah tangga berjalan harmonis.
  57. Stephanie Broadmeadow : 18 tahun. Kejadian Alvis Kong terulang lagi. Hanya gara-gara putus dari pacar, Stephanie nekad melompat dari lantai 38 apartemen Kemang Village Residence. Tubuhnya ditemukan pada 25 Februari 2018 pagi. Apartemen itu bukanlah tempat tinggal Stephanie melainkan sang kawan yang berasal dari Korea Selatan. Stephanie sendiri diketahui tinggal di apartemen Puri Casablanca, Menteng Dalam. Ia bersama seorang teman wanita datang pada malam harinya. Stephanie terlihat depresi dan sempat curhat bahwa ia terlanjur mencintai sang pacar. Setelah itu, ia lebih memilih duduk sendiri di balkon. Percobaan pertama Stephanie diketahui oleh kedua temannya. Namun setelah itu, kedua teman tersebut meninggalkan Stephanie seorang diri lagi.
  58. Steven Johan : . Aksi bunuh diri di lokasi sama terulang lagi. Mahasiswa komputer di salah satu universitas di Medan yang bernama Steven nekad mengakhiri hidup dengan cara meloncat dari lantai 7 Thamrin Plaza Medan pada Senin tanggal 9 Maret 2020 pukul 20:00 WIB. Ayah Steven tidak mengetahui apa penyebab anaknya bertindak nekad sebab selama hidup ia dinilai patuh dan tak memiliki masalah.
  59. Steven Wijata : 23 Tahun. Tragis. Di hari wisuda, dokter ini justru menjemput ajal. Ia ditemukan tewas setelah terjatuh dari apartemennya di lantai 24 pada bulan September 2011 lalu. Salah satu kegiatan terakhir Steven adalah komunikasi dengan kekasihnya di aplikasi. Polisi tidak menemukan alkohol ataupun narkoba di kamar. Steven dimakamkan di kota kelahirannya, Cirebon, Jawa Barat. Dugaan bunuh diri masih diragukan oleh keluarganya.
  60. Sudiro Andi Wiguno : 34 Tahun. Semasa hidup, Sudiro merupakan direktur utama sebuah perusahaan. Namun perusahaan yang ia pimpin tidak berjalan mulus sebab melakukan wanprestasi dengan perusahaan Rusia dan Swiss. Kemudian perusahaan Sudiro juga sedang menjalani gugatan pailit di pengadilan niaga Jakarta Pusat. Sudiro mengakhiri hidup pada 23 Januari 2013. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil.
  61. Sulaiman Tanudjaja : 46 Tahun. Tubuh Sulaiman ditemukan tewas di parkiran menara BCA pada 7 Oktober 2014 . Sebelum terguling di tanah, tubuhnya menimpa bagian depan sebuah mobil hingga rusak. Sulaiman diduga melompat dari lantai 56 menara. Polisi belum mengetahui motif bunuh diri pria yang tinggal di penjaringan, Jakarta Utara ini. Namun ia sempat menelepon sang istri sebelum melakukan aksinya.
  62. Susanto : 24 Tahun. Jasad Susanto ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar di rumah Brigjen Hamid, Medan pada 17 Juni 2019. Orang yang pertama kali menemukan adalah ibunda Susanto. Televisi di dalam kamar Susanto dalam kondisi menyala. Handphone yang berada di sebelah TV dalam kondisi dicas. Saat ditemukan, Susanto hanya mengenakan celana pendek dan berlutut sebab atap rumah pendek. Dari keterangan warga sekitar, Susanto diduga depresi lantaran ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya.
  63. Susanto Soo : 47 Tahun. Tubuhnya ditemukan kaku di atas ranjang kamar hotel di Uluwatu, Badung, Bali pada 6 Oktober 2019 sore. Pria asal Kelapa Gading, Jakarta ini diduga mengakhiri hidup dengan menenggak racun. Di dekat jasadnya ditemukan bubuk putih yang diduga racun. Susanto meninggalkan sebuah surat berbahasa Inggris yang diduga ditujukan untuk sang istri bernama Chris. Surat itu menjelaskan bahwa ia merasa menderita penyakit mental dan depresi. Di dalam pikiran Susanto hanyalah keinginan bunuh diri dan sudah tidak tahan lagi. Ia meminta maaf sembari memohon jangan memberitahu keluarganya. Ia mencintai sang istri dan minta agar Chris menjaga anak-anak mereka. Ia juga meminta agar jasadnya dikremasi dan abunya dilarung di laut Bali. 
  64. Tenni Ros Budiyani : 34 Tahun. Ibu satu anak Tenni hidup seorang diri di apartemen Park View lantai 9, Sunter, Jakarta Utara. Ia diduga melompat pada 4 April 2016. Sang ibu histeris mengetahui sang anak semata wayang sudah terkapar tak bernyawa hanya mengenakan bikini. Sementara teman korban juga terlihat histeris setelah diperlihatkan wajah korban yang telah ditutupi alas. Diduga Tenny merasa depresi tak bisa membayar uang sewa apartemen seharga Rp 18 juta per tahun.
  65. Tony : 33 Tahun. Bermula dari cekcok dengan istri, Tony kemudian nekad gantung diri pada Jumat tanggal 3 Desember 2019 pukul 20:30 malam. Tony dan istri merupakan pemilik toko Setia Aluminium yang berlokasi di kabupaten Bungo, Jambi. Saat menemukan jasad Tony, sang istri menelepon rekannya untuk datang menolong. Namun Tony sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi.
  66. Tjew Alvin : 22 Tahun. Kasus Alvin membuat universitas Bunda Mulia tempat Alvin menempuh ilmu prihatin. Alvin merupakan mahasiswa cerdas yang sedang mengerjakan skripsi. Dari karcis parkir yang ditemukan polisi, diketahui Alvin mengendarai Honda Jazz masuk ke Mal Imperium Jakarta Utara pada 28 September 2011 jam 3 sore. Kemudian Alvin diduga menerjunkan diri dari lantai 7 hingga tewas. Handphone Alvin tidak ditemukan di tempat kejadian namun polisi menemukan jejak sepatu di tembok pembatas lantai 7.
  67. Tjie Tjiang Ming : 46 Tahun. Pria kelahiran Tulungagung pada 5 Juli 1970 ini ditemukan tewas tergantung di kamar milik pembantu. Ia dan istri adalah pengusaha apotik di Sidosermo, Surabaya selatan. Diduga ia nekad mengakhiri hidup karena terbelit utang kartu kredit. Tjiang Ming meninggalkan pesan singkat untuk sang istri yang berpesan bahwa utang kartu kredit miliknya ditanggung oleh asuransi. Ia juga meminta agar tewasnya dirinya tidak disebut sebagai bunuh diri melainkan serangan jantung. Sang istri tidak menduga ia akan melakukan hal itu dan sangat terpukul. Sang suami tega meninggalkan ia dan sang putra yang kala itu baru menginjak remaja.
  68. Tri Nugraha : 53 Tahun. Mendiang Tri merupakan mantan kepala Badan Pertahanan Nasional kota Denpasar yang melakukan bunuh diri di toilet pada 31 Agustus 2020. Ia menembakkan diri dengan pistol di bagian dada usai menjalani pemeriksaan terkait kasus korupsi, gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang di Kejaksaan Tinggi Bali. Diduga ia depresi mengetahui akan ditahan.  
  69. Willy Sadoko Wibowo : 33 Tahun. Pada tanggal 22 Februari 2011 lalu, apartemen Istana Harmoni Jakarta Pusat dikejutkan oleh tewasnya seorang pria. Ia diduga ia melompat dari lantai 23 dan terhempas masuk ke dalam kolam renang di lantai 7. 
  70. Yakobus Hanit. Pria keturunan Tionghoa ini terjun diri dari lantai 4 Pasar Inpres II, Padang, Sumatra Barat. Saat ditemukan, tangan jenazah juga teriris pisau, diduga dilakukan sebelum ia melompat.
  71. Yansen : 65 Tahun. Para pengunjung di pusat perbelanjaan Center Point di Medan dibuat geger oleh aksi seorang pria sepuh pada 22 Agustus 2016. Pria bernama Yansen itu melompat dari lantai tiga hingga tewas. 
  72. Yanuar Stevanus : 38 Tahun. Yanuar tidak beraksi untuk dirinya sendiri sebab ia diduga menggorok istrinya, Seniwati (36) terlebih dahulu kemudian menghabisi kedua anak mereka, Jonathan Jansen (5) dan Christopher Kevin Sutanto (3) dengan cara yang sama. Dari hasil otopsi, diduga Seniwati sempat melawan namun ia kalah tenaga. Di dinding rumah mereka di jalan Ngagel, ditemukan kalimat :"ma, aku cuma diakali" dengan menggunakan darah. Polisi menemukan berkas-berkas valas sehingga menduga Yanuar kalah main valas. Padahal istri Yanuar sudah memiliki usaha yang dinilai cukup bagus yaitu agen Sari Roti. Ia membawahi 10 karyawan. Sedangkan Yanuar sendiri merupakan pegawai kopi Kapal Api.
  73. Yulianus Indrayana : 35 Tahun. Sebelum tewas menenggak racun serangga di sebuah hotel di Jakarta pada 4 April 2003, Yulianus sedang terbelit kasus penggorengan saham yang mengakibatkan gagal bayar dalam transaksi saham sebuah perusahaan.
  74. Steven Wijata
  75. Yuliawati Irawan : 38 Tahun. Di kantong jenazah Yulia ditemukan beberapa carik kertas, di antaranya adalah nomor telepon milik sopir pribadi Yulia, milik ibunya dan juga alamat rumah di kota Malang. Kertas yang lain berisi pesan singkat yang mengucapkan sorry dan selamat tinggal. Yulia diduga melompat dari kamar 7 di lantai 37 dan jenazahnya ditemukan oleh satpam apartemen New Roy Lippo, Jakarta Barat. Dugaan motif adalah permasalahan harta gono-gini dengan mantan suami. Wanita alumni Kosayu Malang angkatan 1993 ini menikah dengan DK pada tahun 2008 dan tidak dikaruniai anak.
Tantangan Terbesar Manusia adalah Bukan Pada Saat Ia Mendapatkan Masalah, Namun Saat Dia Menyelesaikan Masalahnya...
-Ir Trenadi Pramudya-

Kasus Pembunuhan Pria Yang Menghebohkan Indonesia.

  1. Adi Bahtiar Rivai: Mengapa kasus pembunuhan terhadap sopir taksi online terulang terus? Bermula dari penjahat yang menyaru sebagai penumpang, Adi menjadi sasaran. Penjahat bernama Irham ini tampaknya sudah merencanakan aksinya sebab ia membuat akun palsu dengan memberi informasi samaran. Pada 30 April 2020 di jalan Gurame, Pulo Gadung, Jakarta Timur, saksi melihat Adi dikeluarkan dari mobil Honda Brio dalam kondisi bersimbah darah. Mobil itu kemudian dibawa pergi. Leher belakang Adi terluka akibat ditikam menggunakan obeng. Saat itu ia masih bernafas. Namun kemudian ia tewas sebelum sempat dibawa ke rumah sakit. 
  2. Adhi Darajat Putra Dikerta : 25 Tahun. Pemuda yang cari uang baik-baik di usia muda adalah hal yang langka. Maka itu harus diapresiasi dan didukung. Namun pikiran itu tidak akan ada pada orang yang berpikiran jahat. Adhi ditemukan tewas berlumuran darah di jalan di Subang, Jawa Barat pada 21 Januari 2020. Pelaku bernama Gunawan (26) menusuk leher Adhi menggunakan sangkur. Mobil Adhi berupa toyota sienta dibawa kabur oleh pelaku. Beruntung polisi berhasil menemukan mobil itu berkat bantuan warga.
  3. Ahsanul Fauzi : . Polisi harus benar-benar bertindak mencegah kejahatan terhadap sopir taksi online agar tidak terus terulang. Apalagi alasan para pelaku terkesan sangat remeh. Salah satunya adalah Fadli Pranata (25) ini. Ia beralasan membunuh karena membutuhkan uang untuk memperbaiki laptop. Fadli menusuk leher Ahsanul dengan silet yang telah ia bawa. Ahsanul tewas saat masih duduk di kursi sopir. Mesin mobilnya masih menyala.
  4. Alex : 22 Tahun. Pria muda berkacamata yang akrab disapa Suharto ini merupakan sopir taksi online. Sebelum ditemukan tewas, rekan-rekan Alex sudah menyadari keberadaannya yang hilang. Pada 30 Juli 2018, Alex mengantar 3 penumpang pria dari stasiun Cakung menuju ke pasar Cakung, Jakarta. Seorang pria memesan taksi Alex untuk ketiganya. Di tengah perjalanan, ketiga pria tersebut meminta Alex untuk mengantar ke Sumedang, Jawa Barat. Mereka juga meminta agar Alex mematikan aplikasi taksi onlinenya. Meski hal ini tak wajar, namun sayangnya disanggupi oleh Alex. Sesampai di Subang, ketiganya tak memiliki tujuan yang jelas meski sempat berhenti untuk membeli permen dan rokok. Setelah berkeliling tanpa tujuan, mereka minta diantar ke Cikampek. Di tengah tol, Alex diminta meminggirkan mobilnya. Saat itulah Alex dianiaya hingga tewas dan jasadnya dibuang di perhutani di Sumedang.                                                       Ini Peran Penting Tono, Otak Pembunuhan Alex Sopir Taksi Online
  5. Arie Iskandar : 27 Tahun. Keluar rumah untuk mencari nafkah sebagai sopir travel, namun Arie tidak pernah pulang lagi ke rumah dalam kondisi sehat. Jasadnya ditemukan di kebun karet, Lembak, Palembang pada September 2016. Saat ditemukan, polisi tidak dapat menemukan identitas apapun. Dari keluarga Arie, polisi mendapati bahwa mobil Arie hilang dibawa kabur pelaku. Setelah divisum, ditemukan 10 luka tusukan di tubuh Arie. 
  6. Arif Sulistiyanto. Nyawa Arif hilang di tangan mantan istri. Ini terjadi pada 25 November 2021 di Semarang. Sebelum tewas, Arif diketahui sempat cekcok dengan si mantan istri. Mantan istri Arif pun menyerahkan diri ke polisi. 
  7. Bagus Prasetyo Lazuardi. Bagus merupakan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Malang yang juga sedang memiliki seorang kekasih. Impian Bagus menjadi seorang dokter justru harus pupus di tangan ayah tiri kekasih Bagus. Awalnya pelaku mengimingi oleh-oleh, dan mengajak Bagus berputar kota untuk mencari tempat nongkrong, namun saat itu banyak yang tutup. Bagus menghembuskan nafas terakhir akibat dibekap dengan tas plastik sehingga ia kehabisan oksigen. Setelah tewas, pelaku merampas barang-barang milik Bagus. Jasad Bagus baru ditemukan empat hari setelah tewas. Ia dimakamkan di Tulungagung. 
  8. Budi Hartanto : 28 Tahun. Semasa hidup, Budi memiliki postur tubuh tinggi gagah. Ia bekerja sebagai guru honorer di Kediri. Namun tak menyangka bahwa akhir hidupnya tragis. Jasadnya dimasukkan ke dalam koper tanpa kepala. Koper hitam itu dibuang di bawah jembatan desa Karang Gondang, Blitar pada 3 April 2019.  Pelaku berjumlah tiga orang. Mirisnya, dua pelaku merupakan teman korban sejak kecil sebab mereka pernah bertetangga. Selain itu, ditemukan fakta bahwa salah satu pelaku bernama Aziz adalah kekasih Budi. Aziz kurang dikenal oleh warga setempat sebab ia baru menetap dan berjualan nasi goreng kurang dari dua minggu di Kediri sebelum diciduk polisi. Sebelum meregang nyawa, Budi disiksa terlebih dahulu. Potongan kepala Budi kemudian ditemukan di sungai Kras, Kediri atas petunjuk pelaku. 
  9. Budi Hartono Tamadjaja : 45 Tahun. Budi adalah pengusaha keramik berusia 45 tahun warga Galaxy Bumi Permai Surabaya yang ditemukan tak bernyawa di jurang Watuondo, Pacet, Jawa Timur pada 25 Desember 2014. Budi ternyata dibunuh oleh rekan bisnisnya yang merupakan pasangan suami istri sebab dinilai kasar setiap kali menagih hutang. Untuk mengeksekusi Budi, pasutri yang memiliki usaha di jalan Penghela Surabaya tersebut melibatkan oknum TNI. Sebelum melancarkan aksi jahatnya, mereka sudah menunggu di depan rumah Budi secara diam-diam. Begitu mengetahui Budi keluar dengan mobilnya, mereka menguntit menggunakan mobil avanza. Saat melewati jalan Tanjungsari, mereka menghentikan mobil Budi dan memaksanya turun. Sempat terjadi perkelahian sebab Budi melawan namun ia tak berdaya karena dikeroyok. Warga yang berusaha melerai terpaksa mundur setelah ditakuti oleh oknum TNI tersebut. Budi dibawa ke rumah jalan Penghela dan disekap di lantai 4. Setelahnya, Budi dianiaya dan dipaksa menunjukkan pin kartu ATM miliknya untuk dikuras. Kemudian Budi dibunuh. Setelah membuang mayat korban, pelaku membawa lari mobil korban dan menguras ATM milik korban. Mobil putih tersebut kemudian ditemukan di bandara Juanda, Surabaya. Pasangan suami istri yang tampak religius tersebut ditangkap di bandara internasional Denpasar saat hendak kabur ke Australia. Istri mendiang Budi yang bernama Veragustini mengatakan bahwa pasutri tersebut memang sudah lama hanya memberi janji ketika ditagih dan ia berharap agar pelaku diganjar hukuman mati. 
  10. Budiharto Angsono : 60 Tahun. Budi yang merupakan Boss PT Asaba ini tak tewas seorang diri, pengawal pribadinya juga ikut tewas ditembak. Keduanya tergeletak di depan gedung olah raga Krida Sasana, Pluit, Jakarta Utara pada tanggal 19 Juli 2003. Ternyata otak pembunuhan adalah mantan menantu Budi bernama Gunawan. Gunawan sempat menjadi buronan selama beberapa tahun. Ia diketahui memiliki beberapa KTP asli dengan nama-nama yang berbeda. Gunawan juga kerap berpindah kediaman. Saat dibekuk, ia berada di kamar kost. Semula polisi sempat ragu untuk menangkap sebab wajah Gunawan sangat berbeda dengan foto yang ditunjukan. Namun mantan istri menyebut bahwa Gunawan memiliki ciri khas tahi lalat besar di pantat dan petunjuk itulah yang menjadi kunci polisi. Ternyata selama buron, Gunawan sempat melakukan operasi plastik pada wajah! Gunawan menyebut bahwa mertua wanita sangat baik padanya namun berbeda dengan mertua pria. Ia menyayangkan perceraian dengan sang istri yang dianggapnya juga sangat menyayanginya. Sementara keluarga mantan istri menganggap bahwa Gunawan menikah diduga hanya untuk mengincar bisnis sang mertua. Gunawan dijatuhi hukuman mati dan kini mendekam di Lapas Nusakambangan.
  11. Christopher Melky Tanujaya : 16 Tahun. Christopher merupakan siswa Institut Santo Joseph, Singapura yang sarat prestasi, ia merupakan juara olimpiade matematika. Ia juga mahir bermain piano. Beberapa jam sebelum ia tewas, Christopher diketahui sedang bermain futsal bersama teman-temannya. Selepas itu, mereka menuju ke mall Puri Indah, Jakarta untuk makan bersama dan dilanjutkan dengan jalan-jalan keliling mall. Kemudian mereka pulang. Seorang teman menawarkan untuk mengantar Christopher namun ditolak. Ia ingin pulang dengan busway seorang diri. Jam 9 malam, teman-teman tersebut dikejutkan oleh berita tewasnya Christopher. Menurut seorang saksi mata penjaga sekolah yang dekat dengan lokasi rumah Christopher, ia dikeroyok oleh beberapa orang tak dikenal dan kemudian lari menghilang. Sementara Christopher ikut lari meminta tolong dalam kondisi sudah bersimbah darah. Ia dilarikan di RS Atma Jaya namun menolak ditandu. Setelah menunggu setengah jam di UGD, Christopher dinyatakan tewas. Hasil visum menyebut bahwa ia mengalami luka tusuk di leher cukup parah hingga menembus tenggorokan. Akhirnya polisi berhasil membekuk salah satu pengeroyok yang mengaku penusuk korban, ia bernama Adul. Di depan kedua orang tua dan para tetangga, Adul mengakui sekali lagi perbuatannya.
  12. Davidson Tantono : 31 Tahun. Pria kelahiran Surabaya ini ditembak mati di kepala oleh perampok yang merampas uang tunai 300 juta miliknya pada Juni 2017. Uang tersebut sedianya untuk membayar THR karyawan. Sebelumnya David sudah dibuntuti sejak dari dalam bank. Ban mobilnya kempes sehingga ia memasukkan mobilnya ke sebuah SPBU di Raya Daan Mogot untuk memperbaiki. Ia tak tahu bahwa ban mobil itu ditusuk oleh pelaku. Ketika sedang memperbaiki, pelaku beraksi. Sempat terjadi tarik-menarik tas yang berisi uang tunai tersebut dan David pun sempat berteriak meminta tolong. David meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi kurang dari tiga tahun serta dua orang anak yang masih bayi.
  13. Denny Ariessandi : 37 Tahun. Denny adalah sopir taksi online yang beroperasi di Surabaya. Ia menjadi korban pembunuhan 2 pelaku yang berpura-pura menjadi penumpang. Salah satu pelaku adalah oknum TNI sementara pelaku satu lagi berprofesi sebagai tukang sol sepatu di Kediri. Motif pelaku adalah ingin menguasai mobil korban. Denny ditusuk sebanyak 46 kali hingga tewas dan mayatnya dibuang di kenjeran. Pekerjaan utama almarhum adalah manajer di perusahaan pengiriman barang namun sang istri mengungkap bahwa Denny akan segera melepas pekerjaan itu demi menjadi sopir taksi online full time. Denny meninggalkan seorang istri dan seorang putri yang masih kecil. 
  14. Dodi Triono : 59 Tahun. Seorang arsitek sukses Dodi disekap oleh perampok di kamar kecil sempit hingga tewas. Tragedi ini menggemparkan Indonesia di penghujung tahun 2016. Dodi tak disekap seorang diri sebab sopir, pembantu pria, tiga putri Dodi, seorang putri teman anak Dodi dan empat pembantu wanita juga ikut disekap. Setelah 18 jam kekurangan oksigen, mereka berhasil dikeluarkan. Sayang nyawa Dodi, putri pertama, putri ketiga, teman putri Dodi, pembantu pria dan sopir Dodi tak dapat diselamatkan. Ketika meninggal, Dodi adalah berstatus suami dari seorang wanita muda yang sedang hamil 7 bulan. Dua pernikahan Dodi sebelumnya berakhir dengan perceraian. Putri Dodi satu-satunya yang selamat adalah Zanette yang menderita tuna rungu.
  15. Edi Candra Purnama/Pupung Sadili. Tak hanya Edi seorang diri, putra Edi dari istri pertama yang bernama Dana juga ikut menjadi korban pembunuhan yang didalangi oleh istri kedua Edi. Adalah Aulia Kesuma yang menyewa eksekutor. Mayat mereka kemudian dibakar di dalam mobil dan sempat menjadi tontonan warga pada Agustus 2019. Pelaku ingin memberi kesan seolah Edi dan Dana menjadi korban kebakaran mobil. Alasan Aulia menghabisi nyawa keduanya bermula dari hutang yang mencapai 10 miliar Rupiah sehingga ia merasa tertekan sementara ia beralasan bahwa Edi tidak membantu melunasi. Aulia juga menyebut bahwa Dana adalah pengguna narkoba yang pernah ditangkap oleh polisi tiga kali dan sempat menjalani rehabilitasi di BNN. Edi dan Aulia memiliki seorang putri yang masih berusia 4 tahun.
  16. Edwar Limba : 33 Tahun. Jenazah Edwar ditemukan tak bernyawa dengan tubuh penuh luka di Sumbawa Banyuasin, Sumatra Selatan. Kala ditemukan, kepala Edwar masih mengeluarkan darah dan lehernya terdapat lilitan kawat yang diduga untuk menjerat. Sementara mobil korban ditemukan di Palembang penuh dengan bercak darah. Pelaku berjumlah 2 orang dan berpura-pura menjadi penumpang. Ya, Edwar adalah sopir taksi online. Kedua pelaku dihadiahi timah panas di bagian kaki. Edwar meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak yang masih kecil.                                                                       Polisi Kejar Pelaku Pembunuhan Edwar Limba | Suara Nusantara
  17. Edward Silaban. Yang diberi hutang lebih galak daripada si pemberi. Itu benar adanya. Edward bukan Debt Collector, namun ia meminjamkan uang Rp 70 juta kepada rekannya yang membuka usaha kedai ramen. Kedai itu tak jauh dari kediamannya di Bandung. Setelah menagih, tiba-tiba Edward menghilang dan keluarga melaporkan pada 27 Januari 2020. Seminggu kemudian, warga Bandung Barat melapor adanya bau busuk berasal dari dalam jurang. Ternyata bau itu berasal dari jasad Edward yang dibuang di dalam jurang sedalam 20 meter. Polisi membekuk lima orang tersangka yang diduga menyekap Edward di dalam kedai sebelum dibunuh. Sebelum nyawa Edward melayang, ia sempat ditenggelamkan di bak air dan kemudian digorok menggunakan pisau. Bukannnya membayar dan berterima kasih, malah menghabisi nyawa orang yang berjasa.
  18. Grady Adam : 30 Tahun. Pria ini masih terbilang cucu keponakan jauh artis Rima Melati. Pada Januari 2008, Rima menerima SMS misterius dari handphone Grady yang menyebut bahwa sang cucu sudah tewas kecelakaan. Rima kaget dan merasa bahwa gurauan itu sudah keterlaluan. Ibunda Grady menyebut bahwa sebelum diketahui menjadi korban pembunuhan, Grady sudah tidak pulang selama setahun. Yap, Grady merupakan satu dari 11 korban pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh berantai bernama Very Idam Henyansyah. Jasad Grady ditemukan di dalam sebuah lubang di belakang rumah milik orang tua Very di Jombang. Selain jasad Grady yang tinggal kerangka, ditemukan juga jasad dua pria lain yaitu Vincentius Yudi Priyono (30) dan Ariel Somba Sitanggang (34). Di lubang-lubang lain ditemukan Guruh Setyo Pramono (27), Agustinus Fitri Setiawan (28), Muhammad Aksoni (29), Zainal Abidin (21), Muhammad Asrori dan seorang ibu beserta putrinya yang masih balita. Penemuan para korban ini diawali oleh penemuan Heri Santoso dalam kondisi termutilasi di dekat kebun binatang Ragunan, Jakarta pada 12 Juli 2008. 
  19. Hendra Anggono : 37 Tahun. Jasad Hendra yang memiliki tato wajah joker ditemukan di lahan kosong di Cengkareng, Jakarta Barat pada 26 Desember 2022. Diketahui fakta bahwa Hendra sudah tidak pulang ke rumah selama dua bulan lamanya. Tiga pelaku adalah pria muda yang kesal lantaran tidak kunjung diajak mengamen. Hanya persoalan remeh lantas membunuh? Sungguh tidak berperikemanusiaan. 
  20. Henri Goh : 28 Tahun. Pengusaha jual beli mobil ini baru saja menikah pada 12 Oktober 2019.  Kebahagiaan Henri bertambah saat istri hamil pada bulan Januari 2020. Pada 15 Mei 2020 jam 7 pagi, Henri mengantar istrinya bekerja. Setelah itu Henri hendak ke bengkel cat untuk mengecat mobil daihatsu xenia yang hendak dijual. Beberapa jam kemudian, Henri sempat menelepon sang istri sebelum ia menghilang. Esok hari, Henri ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Leher, kaki dan tangannya terikat. Kepala Henri dihantam dari belakang. Mobilnya hilang. Diduga ia dirampok kemudian dihabisi. Dalam waktu 24 jam, polisi berhasil membekuk pelaku yang bernama April Harahap. Namun otak pelaku yang bernama Arman Pohan masih diburu. Mobil mereka berhasil ditemukan sebab telah dijual dengan harga Rp 59 juta.                                         
  21. Herdi /Lim Tjuan Tek : 45 Tahun. Pengusaha solar yang bertempat di Pejagalan, Jakarta Utara ini ditembak mati oleh empat orang pelaku yang disewa oleh pelaku utama bernama Alex. Alex beralasan sebelumnya ia telah memperingati Herdi untuk tidak menjalankan bisnis solar sebab Alex telah menekuni terlebih dahulu. Namun jawaban Herdi tak memuaskan Alex sehingga ia merancang aksi pembunuhan. Menurut saksi mata, korban yang lahir pada 5 April 1973 ini telah diintai terlebih dahulu oleh pelaku. Saksi mata lain menyebut bahwa Herdi ditembak sebanyak dua kali dari jarak dekat.Belakangan diketahui bahwa pemembak adalah Sunandar. Polisi kemudian meringkus empat eksekutor tersebut. Setelah hampir sebulan, Alex berhasil diringkus di atas kapal nelayan. Sedianya Alex hendak melarikan diri ke pulau Wetan, Maluku. Alex dan Sunandar dijatuhi hukuman 20 tahun penjara namun keluarga korban merasa tak puas sebab semasa hidup Herdi adalah tulang punggung keluarga. Herdi meninggalkan ibu kandung, istri dan empat orang putri.
  22. Hong Gun : 42 Tahun. Hong Gun merupakan pemilik sebuah toko di Kapas Krampung Surabaya. Ia tewas di tangan 4 perampok pada 12 Agustus 2017 malam. Semula perampok mendatangi istri Hong bernama Lili Suryani dan berhasil merampas tas berisi uang tunai Rp 50 juta. Seorang pembantu lari menjauh sementara pembantu yang lain berusaha memukul dengan tangan kosong. Mengetahui hal itu, Hong pun berlari menyergap pelaku yang memegang tas namun ia dibacok bertubi-tubi. Hong terluka di perut, telapak dan tangan sehingga ia langsung terduduk lemas. Jalan di depan toko kala itu sangat ramai namun pengguna jalan hanya melihat tanpa menolong. Meski Hong sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun ia tak dapat ditolong akibat kehilangan banyak darah. Pelaku berhasil ditangkap.
  23. Husein Komara : 42 Tahun. Sebelum tewas, Husein bermasalah dengan mantan istri akibat rebutan anak. Husein dan RIG pernah menikah dan dikaruniai seorang putra. Namun setelah bercerai, anak diasuh oleh RIG dan keluarga RIG. Husein yang tak terima kerap meneror mantan istri dan keluarganya. Hingga suatu hari Husein disebut mengancam akan mendatangi orang tua sang mantan istri. Karena merasa tak pernah nyaman, RIG meminta perlindungan pada Agustinus, pria yang dikenalkan oleh ayah RIG. Agustinus mengikuti Husein yang sedang menyetir mobil dan menembak dari jarak dekat dua kali. Husein tak langsung tewas, ia malah mengejar mobil yang dikendarai Agustinus. Namun pengejaran berhenti sebab Husein kolaps dan mobilnya keluar dari jalan sebelum terhenti. Setelah sempat dijadikan tersangka otak pembunuhan, RIG akhirnya bebas tanpa terbukti bersalah.
  24. Ignatius William Liem : 22 Tahun. William adalah anak bungsu dari 3 bersaudara dan satu-satunya anak lelaki. Ia juga merupakan putra mahkota dari pengusaha panci Bima di Bandung. Willy, panggilan akrab korban, menemui ajal pada usia 22 tahun. Jenazahnya ditemukan oleh seorang pemulung di sebuah tempat sampah di Daan Mogot, Jakarta. Pemulung tersebut melaporkan kepada satpam Indosiar dan kemudian diteruskan ke polisi.  Kondisi jenazah ketika itu penuh dengan memar, tanpa busana, kaki terikat lakban dan di dalam karung. Pada akhirnya polisi berhasil membekuk pelaku pembunuhan yang berjumlah empat orang. 
  25. Indra Gunawan : 45 Tahun. Semasa hidup, Indra alias Kuna berprofesi sebagai pengusaha airsoft gun di Medan. Ia tewas di tangan 7 pelaku yang merupakan pembunuh bayaran. Dua pelaku ditembak mati oleh polisi. Keduanya saling membantu untuk menyerang polisi ketika ditangkap. 
  26. Jamaludin : 55 Tahun. Siapa yang mengira bahwa otak pembunuhan hakim Pengadilan Negeri di Medan ini adalah istrinya sendiri yang bernama Zuraida Hanum. Zuraida tak beraksi seorang diri, ia mengajak Jefri Pratama (42) dan Reza Pahlevi (29). Dari persidangan terungkap bahwa Jefri adalah pria idaman lain Zuraida. Alasan Zuraida adalah sakit hati terhadap asisten pribadi sang suami. Jamaludin tewas setelah wajahnya dibekap bantal oleh Jefri. Agar tidak berontak, Reza menimpa perut dan kakinya dipegang oleh Zuraida. Tubuh Jamaludin ditemukan di kebun kelapa sawit, Deli Serdang pada 29 November 2019. 
  27. Jefri Wijaya : 39 Tahun. Pria Medan yang akrab disapa Asiong ini ditemukan tewas tanpa busana di jurang di Taman Hutan Raya kabupaten Karo pada Jumat 18 September 2020. Dari investigasi polisi, ternyata Asiong diculik dan dianaya dikarenakan hutang judi game online sebesar Rp 766 juta. Pelaku berjumlah enam orang, semuanya laki-laki.Asiong hanyalah penjamin Deni yang hutang kepada Edi. Edi kemudian memerintahkan Handi untuk menagih hutang dan urusan lain. Handi melibatkan empat rekan lain. Asiong meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
  28. Jeje Suraji : 39 Tahun. Semasa hidup, Jeje merupakan seorang pengacara yang juga memiliki usaha persewaan mobil. Pada 21 Januari 2001 di hotel Rosenda Baturaden, Purwokerto, nyawa Jeje melayang di tangan seorang pria kelahiran Sleman tahun 1978. Pelaku bernama Antonius Rio Alex Bulo menghabisi Jeje dengan menggunakan martil. Motif Rio adalah ingin menguasai mobil korban. Rio merupakan penjahat kambuhan. Ia sudah pernah membunuh tiga pengusaha mobil lain sejak tahun 1997. Bahkan setelah mendekam di Lapas Nusakambangan pun, Rio kembali membunuh tersangka korupsi bernama Iwan Zulkarnaen pada tahun 2005. Rio dihukum mati pada tahun 2008 silam.
  29. Kamaludin. Pada 6 Juli 2020, pintu bengkel di Bekasi tiba-tiba diketuk. Pengetuk adalah sopir taksi online bernama Kamaludin yang sudah dalam kondisi lemas bersimbah darah. Terdapat luka bacok di leher. Pegawai bengkel kemudian melapor ke polisi dan korban Kamaludin dibawa ke rumah sakit daerah Bekasi. Sayang nyawanya tak tertolong. Komunikasi terakhir kepada keluarga menyebut bahwa ia mengantar penumpang ke Bekasi timur. Mobil daihatsu dan handphone miliknya lenyap dibawa kabur pelaku. 
  30. Lie Yendi Lienardi : 21 Tahun. Yendi yang saat itu baru saja menjabat ketua SEMA/Senat Mahasiswa Universitas Surabaya, sekarat di tangan tiga perampok yang ingin merampas sepeda motor miliknya di depan kampus. Saat dibacok, Yendi sempat terdengar berteriak meminta tolong, namun karena ia berada di kawasan indekos wanita, maka banyak mahasiswi yang tak berani keluar untuk menolong. Apalagi keadaan di jalanan depan kos sangat gelap meski baru jam 8 malam. Ia ditolong oleh beberapa mahasiswa yang mendatangi tempat Yendi tergeletak dan masih bernafas. Beberapa penolong sempat menghentikan mobil-mobil yang lewat namun tak ada satupun yang berani mengangkut Yendi. Pada akhirnya mereka menghentikan sebuah mikrolet dan meminta penumpang agar turun. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Yendi terlihat berusaha mengatakan sesuatu namun tak ada kata yang keluar.  Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit Dr Soetomo. Yendi meninggal dunia pada tanggal 6 Mei 1999 di usia 21 tahun dan dimakamkan di pemakaman Sentong Baru Lawang, Jawa Timur. Yendi adalah anak bungsu yang tinggal bersama ibunya di kawasan manyar, Surabaya. Ia sendiri lahir dan sekolah hingga SMP di Balikpapan dan meneruskan SMA di Frateran Surabaya.
  31. Naek Gonggom Hutagalung : 33 Tahun. Semasa hidup, Naek adalah kontraktor yang menyambi sebagai bintang iklan. Anak keempat dari 5 bersaudara ini tewas dalam kondisi tangan terikat di sebuah cottage di Jakarta Utara pada tahun 2006 lalu. Terdapat luka tusukan di bagian tengkuk. Padahal sang ibu sudah berencana akan berlibur ke Hong Kong bersama Naek namun rencana itu harus pupus. Kasus pembunuhan Naek menyeret nama seorang artis yang kala itu sedang naik daun bernama Lidya Pratiwi. Pelaku pembunuhan adalah paman Lidya bernama Tony Yusuf dan seorang satpam perumahan bernama Ade Sukardi. Sedangkan Lidya dan ibunya Vince Yusuf didakwa sebagai otak pembunuhan. Motif Tony adalah ingin mendapatkan uang untuk membayar penagih pajak yang sudah datang ke rumah dan memaksa dengan ancaman. Oleh karena Naek berasal dari keluarga mampu dan juga sedang dekat dengan Lidya, maka ia pun menjadi umpan. Naek berhasil diajak oleh Lidya melalui pesan singkat. Naek dikenal sangat dekat dengan ibunda, ia pernah melontarkan kalimat :"saya ingin mati muda bu, agar tidak banyak dosa". Keluarga Naek sempat tak mampu lagi mengontrol rasa amarah sehingga kakak korban bernama Johanes memukul Lidya dari belakang sehingga terpaksa dirawat. Lidya didakwa 14 tahun penjara.
  32. Nasrudin Zulkarnaen : 40 Tahun. Pembunuhan pria kelahiran Ujung Pandang pada tahun 1968 ini menyeret ketua KPK Antasari dan beberapa yang lain ke penjara. Nasrudin ditembak saat sedang perjalanan pulang dari bermain golf. Ia menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Subroto. Antasari dituding melakukan pelecehan seksual terhadap istri ketiga Nasrudin yang bernama Rani Juliani. Masyarakat meyakini bahwa pembunuhan ini dirancang sedemikian rupa demi kriminalisasi KPK yang gencar membersihkan praktik KKN.
  33. Nelson Marbun : 63 Tahun. Pengusaha Nelson menjadi korban tewas saat rumahnya yang berada di Meruya Ilir, Jakarta Barat dirampok pada 12 September 2015. Pelaku yang berjumlah dua orang tak hanya menghabisi Nelson namun juga menganiaya istri Nelson yang bernama Riris (57). Sehari-hari pasutri ini tinggal bersama dua orang ART. Dalam kondisi terluka, Riris menelepon sopir pribadi mereka yang bernama Andri. Dalam setahun terakhir, rumah Nelson dan Riris telah dua kali dirampok. Rampokan yang pertama berhasil menggondol dashboard mobil Nelson. Rampokan yang kedua tak berhasil sebab kepergok. Oleh karenanya, Nelson berencana memasang CCTV namun belum sempat terealisasikan.
  34. Nopriansyah Yoshua Hutabarat : 27 Tahun. Pembunuhan Yoshua ini sangat menggemparkan Indonesia sejak September 2022, terlebih otak pelakunya adalah seorang jendral bintang dua dan sang istri. Pasangan suami istri ini merupakan atasan Yosua. Sementara pelaku penembakan dan yang terlibat saat kejadian adalah tiga orang. Sebanyak 93 perwira polisi ikut terdampak oleh peristiwa ini. Yosua tewas ditembak di rumah dinas sang atasan pada 8 Juli 2022.
  35. Ong Lucky Mustopo : 29 Tahun.  Peristiwa pada pertengahan 2013 ini melibatkan 2 orang pelaku. Semula para pelaku berusaha meyakinkan polisi bahwa Lucky tewas akibat overdosis namun autopsi menyebut bahwa Lucky menderita luka di kepala. Lucky disebut mengenal 2 pelaku sebab mereka adalah rekan dalam mengonsmsi obat-obatan terlarang. Jenazah Lucky ditemukan di bak sampah.
  36. Rianto Simbolon : 41 Tahun. Jika sudah gelap mata, saudara di depan pun seolah tak nampak.  Pelaku pembunuhan warga Samosir, Sumatra Utara ini ternyata masih berkaitan keluarga dengan korban. Kakek pelaku dan korban adalah kakak beradik. Jasad Rianto ditemukan berlumuran darah pada 9 Agustus 2020 pagi. Pelaku dibantu oleh beberapa orang lain berjumlah lima orang. Tewasnya Rianto membuat anak-anaknya menjadi yatim piatu sebab istri Rianto sudah meninggal dunia sekitar 1,5 tahun silam.
  37. Rudi Gunawan : 40 Tahun. Rudi tewas di tangan oknum tentara bernama Edi dalam usia 40 tahun. Rudi merupakan pengusaha besi tua yang tinggal di Manyar Kertoarjo Surabaya. Jenazah Rudi dikubur di dalam sebuah rumah di kawasan Banyu Urip, Surabaya. Rumah tersebut merupakan rumah mertua si pelaku. Sementara mobil korban ditemukan di Tambak Osowilangun. Polisi menduga korban dibunuh karena masalah uang sebab pelaku menarik uang sebesar Rp 80 juta dengan kartu ATM milik Rudi setelah kejadian.
  38. Safrianto Jono : 49 Tahun. Ia adalah distributor bahan-bahan pangan yang ditemukan tewas di rumah di Cengkareng, Jakarta pada 20 Mei 2015. Tubuh Safrianto dalam kondisi tertelungkup dan penuh darah di lantai 2. Meski terdapat kamera yang menyorot pagar, namun tidak ditemukan rekaman pelaku. Sementara istri korban Venny berada di kamar lantai 3. Venny mengaku tidak mendengar bunyi gaduh apapun. Hanya dalam seminggu, polisi berhasil membekuk pelaku yang berjumlah 2 orang. Pelaku awalnya datang menggunakan sepeda motor, berniat mencuri barang-barang di rumah korban. Aksi itu terpergok oleh korban yang sedang menonton TV.
  39. Samiyo Basuki Riyanto : 61 Tahun. Kasus pembunuhan terhadap Samiyo membuat terbelalak. Pelakunya adalah empat orang wanita yang masih sangat muda. Keempatnya adalah penyuka sesama jenis yang berkenalan lewat aplikasi kencan. Semasa hidup Samiyo adalah mantan pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai sopir taksi online. Pada hari nahas itu ia menerima empat penumpang yang tak dinyana bisa berbuat keji. Samiyo tewas setelah dihantam oleh kunci Inggris dan tubuhnya dibuang di hutan pinus hingga ditemukan pada 30 Maret 2020. 
  40. Sofyan : 43 Tahun. Jasad sopir taksi online ini ditemukan saat tinggal tulang belulang di Palembang. Salah satu pelaku pembunuhan terhadap Sofyan ini lagi-lagi mengejutkan sebab usianya masih remaja 16 tahun. Pelaku bernama Frans hanya dituntut 10 tahun penjara sebab ia di bawah umur.  
  41. Sudianto : 51 Tahun. Pengusaha di bidang ekspedisi ini tewas ditembak di depan rumah toko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 13 Agustus 2020 jam 12 siang. Sugiarto saat itu baru keluar dari ruko yang ia sewa untuk usahanya itu. Pelaku penembakan masih misterius. Korban mendapat empat tembakan, di antaranya mengenai kepalanya. 
  42. Sujadi Hartono : 45 Tahun. Sujadi merupakan pengusaha ekspedisi berusia 45 tahun. Ia tewas di rumahnya di Dharmahusaha, Surabaya pada tahun 2009 lalu. Sementara istri korban yang bernama Wenny Setyowati dalam kondisi koma dan putra sulung bernama Jonathan mengalami luka berat. Sebelum kejadian, anak kedua korban Stevanus mendengar sang ayah diminta uang secara paksa oleh pelaku perampokan. Maka ia pun menyelamatkan yang simpanan keluarga ke dalam kamar dan mengunci dari dalam. Si pelaku yang sempat mengancam Sujadi dengan pisau kecil justru menggunakan kunci Inggris untuk menghantam kepala Sujadi hingga tewas.
  43. Syaifuddin Kartasasmita : 60 Tahun. Beliau adalah hakim agung di Mahkamah Agung Republik Indonesia yang tewas ditembak pada 2001 oleh empat orang yang mengikuti dirinya saat perjalanan menuju kantor. Empat pelaku tersebut adalah pembunuh bayaran.  Otak pembunuhan adalah putra bungsu presiden ke-2 RI. Semasa hidup, Syaifuddin memiliki dua orang istri. Dari istri pertama, ia dikaruniai tiga orang anak. 
  44. Tan Harry Tantono : 45 Tahun. Harry merupakan boss Sanex Steel yang tewas di dalam kamar sebuah hotel di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Harry yang akrab dipanggil Ayung ini tewas di usia 45 tahun.
  45. Wilianto : 30 Tahun. Wili ditemukan tewas di bengkel Andri Motor Servis, Pulogadung, Jakarta Timur pada Sabtu 24 Oktober 2015. Bengkel tersebut milik sang kakak. Sehari-hari ia tidur dan bekerja sebagai montir di bengkel tersebut. Jasadnya ditemukan di dalam mobil BMW hitam plat B yang sedang diperbaiki. Mulutnya dilakban.

Wednesday, February 19, 2014

Kasus Pembunuhan Wanita Yang Menghebohkan Indonesia.

Memang perjalanan hidup ini sering susah ditebak. Ramalan bisa saja tepat karena kebetulan atau meleset karena ia bukanlah Tuhan Yang Maha Kuasa. Selalu waspada setiap saat terutama di sekeliling kita, berhati-hati dalam berteman, berhati-hati pula dalam bercakap dan bertindak. Di depan kita mungkin saja berdiri orang yang tampak seperti orang suci, namun dalamnya hati orang tak dapat diukur. Kita boleh berbuat baik kepada siapa saja, namun tidak terlampau baik. Gunakan akal sehat dan bijak dalam berbagi kebaikan. 
  1. Ade Sara Suroto. Ade dihabisi oleh mantan kekasih yang bernama Al Hafidt bersama kekasihnya Assyifa Ramadhani di dalam mobil dengan cara disetrum berkali-kali hingga pingsan pada 3 Maret 2014 lalu. Autopsi mengatakan bahwa penyebab utama meninggalnya Ade adalah tissue dan potongan koran yang digunakan untuk menyumpal mulut Ade. Setelah tewas, jenazah Ade dibuang di pinggir tol. Saat jenazah disemayamkan, Hafidt tampak melayat begitu juga penyidik. Di sana, penyidik mencurigai tangan Hafidt yang tampak luka. Hafidt mengakui bahwa luka itu adalah bekas gigitan Ade. Mahasiswi Universitas Bunda Mulia ini merupakan anak tunggal dari keluarga sederhana dan pengasih                                                                                
  2. Agnes Kharisma : 17 Tahun. Jenazah Agnes dihabisi di rumah pada 7 Februari 2011 silam. Setelah 3 hari disimpan, jenazahnya lantas dibuang ke selokan yang tak jauh dari rumahnya. Setelah diusut, ternyata pembunuhnya adalah ibu kandung Agnes sendiri. Alasan sakit hati dibantah oleh kakak kandung Agnes. Ia mengatakan bahwa ibunya membunuh karena permintaan uang kepada Agnes tidak dituruti.  Agnes sedianya hendak membayar mobil dan menyumbang ke panti asuhan. Di usia yang masih 17 tahun, Agnes sudah menjadi tulang punggung keluarga. Ayah Agnes masih hidup namun tidak tinggal bersama meski masih berstatus suami dari ibunya. Dalam aksinya, sang ibu tidak seorang diri. Ia dibantu oleh seorang anak angkat dan teman dari anak angkatnya. Ketiganya kini masih meringkuk dalam tahanan.  
  3. Aisyah/Mama Ai : 65 Tahun dan Adelia : 18 Tahun.. Aisyah merupakan pemilik penginapan Sinar Laut di Sukabumi, Jawa Barat. Jasadnya ditemukan mengambang di perairan Kalapacondong pada 20 Juni 2022.  Pelaku yang merupakan seorang nelayan pria yang berusia 51 tahun bermula menusuk Adel. Namun karena ketahuan oleh Aisyah, nyawa wanita ini juga ikut dihabisi. 
  4. Aisyah Susan Sieh : 56 Tahun. Susan merupakan wanita warganegara Taiwan kaya-raya yang dibunuh oleh sang suami, Hermanto pada 1 Maret 2007 silam. Ia dihabisi di kediaman Hermanto, kemudian dibawa ke rumah lain milik keduanya menggunakan mobil. Di rumah ini telah disiapkan lubang galian. Jenazah Susan dikubur dalam kondisi tangan kaki terikat, dibungkus plastik, sarung dan karung. Hermanto memiliki istri lain yang tidak terlibat pembunuhan. Dalam melakukan aksinya, Hermanto dibantu oleh Paiman. Setelah terkubur 1,5 tahun, Paiman akhirnya melapor kepada polisi sebab ia merasa dibayang-bayangi oleh arwah Susan. Alasan Hermanto membunuh adalah ia tidak diperlakukan selayaknya suami oleh mendiang Susan.
  5. Ana Mariana : 27 Tahun. Anna ditemukan tewas tertusuk di dalam kamar pribadi di rumahnya sendiri. Hari kejadian naas itu adalah hari lebaran, seluruh keluarga Anna pergi untuk menunaikan sholat ied kecuali Anna. Wanita berusia 27 tahun ini merupakan anak sulung dari 3 bersaudara dan satu-satunya anak perempuan. Jasad Anna pertama kali ditemukan oleh sang adik lelaki tercinta. Pelaku adalah pencuri yang masuk melalui atap yang sengaja dijebol. Setelah bertahun-tahun, air mata sang adik dan sang ayah tak pernah kering merindukan sosok Anna. 
  6. Angela Hindriati Wahyuningsih : 51 Tahun. Pada akhir tahun 2022, Bekasi digegerkan oleh penemuan jasad termutilasi yang ditemukan di dalam boks plastik. Pelaku bernama M. Ecky berusia 34 tahun langsung ditangkap. Ia mengaku menggunakan gergaji listrik untuk memotong jasad yang diduga kuat adalah mendiang Angela. Polisi pun harus menggali makam anak perempuan Angela yang bernama Anna Laksita Leialoha untuk mencocokkan DNA.
  7. Anita Rahmat : 19 Tahun. Pada 29 Januari 2008 lalu, mahasiswi Universitas Indonesia ini ditemukan tewas di selokan di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Mirip dengan korban Livia Pavita Soelistio. Setelah diajak berputar-putar dengan alasan hendak menawarkan pekerjaan sales promotion girl, Anita dibunuh oleh 3 orang pria di dalam mobil honda Jazz milik Anita. Ketiga pelaku divonis hukuman mati.   
  8. Astri Oktaviani : 36 Tahun. Astri ditemukan tak bernyawa pada 4 Agustus 2020 di sebuah apartemen di margonda residence, Depok. Diduga ia dibunuh dan sudah seminggu tewas. Diduga pelakunya adalah kekasih Astri. Saat polisi hendak menangkap esok harinya, pelaku justru melarikan diri sehingga polisi terpaksa menghadiahi timah panas di kakinya. Kepada polisi, pelaku beralasan mengira Astri hanya pingsan tak sampai tewas.   
  9. Ayu Shelisa : 19 Tahun. Ayu menjadi korban pembunuhan oleh suaminya, Edi Susanto pada 2009 silam. Demi menghilangkan jejak, jasad Ayu dikubur di dalam septic tank rumah ayah Edi di Bantul. Bisa jadi karena tekanan batin memendam rahasia atau dikejar arwah sang istri, Edi bunuh diri pada November 2019. Empat puluh hari kemudian, surat wasiat Edi susanto mengungkap keberadaan Ayu yang selama ini dicari oleh ibunya. Tulisan Edi menggambarkan dirinya bukan orang berpendidikan tinggi.
  10. Aztry Yunita Akai : 21 Tahun. Jasad Astry pertama ditemukan di kompleks Auditorium Bukit Inspirasi Tomohon, Manado, Sumatra Utara pada 5 Februari 2015 silam. Dari beberapa luka seperti tusukan benda tajam di tubuh, diduga kuat Astry dibunuh. Bahkan Astry juga diduga diperkosa. Pembunuh mahasiswi Sekolah Tinggi Teologi Parakletos ini ternyata mantan pacar bernama John Angga Leonardo Wayong yang konon tak terima diputus hubungan. Pria berusia 27 tahun ini awalnya mengelak telah membunuh namun bukti-bukti menguatkan dirinya sebagai tersangka tunggal.         
  11. Busani : 48 Tahun. Jika sudah begini, apa gunanya berbaik hati meminjamkan barang berharga kepada teman sendiri? Busani merupakan ART di rumah Kupang Indah, Surabaya yang menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan 1 Juni 2017 dalam kondisi membusuk. Pelakunya ternyata seorang wanita berperawakan kecil dan rekan sesama ART bernama Solikah Indah (18). Motif Solikah adalah sakit hati karena Busani terus menagih kalung yang dipinjamkan kepadanya. Busani mengancam akan melaporkan kepada majikan jika tidak kunjung dikembalikan.                                     
  12. Chatarina Wiedyawati : 30 Tahun. Sempat buron beberapa waktu, akhirnya pembunuh Chatarina dibekuk. Pelaku bernama Asworo yang tak lain adalah calon suami Chatarina. Penyebabnya adalah keduanya sempat cekcok akibat Asworo yang tak menyiapkan biaya pernikahan padahal tanggal pernikahan keduanya telah dekat. Sementara Asworo berharap pihak Chatarina lah yang menyiapkan dana. Merasa malu, ia pun nekad membunuh calon istrinya itu pada pertengahan 2017. Chatarina dimakamkan bersama gaun merah yang sedianya akan dikenakan pada pernikahan.
  13. Dewi Henny Manopode : 73 Tahun.  Wanita yang kerap disapa Tante Heny ini menyewa sebuah kamar kos di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Ia menjalin kasih dengan Tomy alias Suherman, seorang pria yang berusia 30 tahun. Pekerjaan Tomy adalah tukang pijat terapi dan Henny adalah salah satu pelanggan Tomy sebelum menjadi kekasih. Di tangan Tomy lah, Henny meregang nyawa. Mayat Henny ditaruh di dalam kopor dan dibuang di Bogor. Semula polisi mengira bahwa Henny adalah wanita muda berusia 30 tahunan. Itu sebabnya polisi sempat kesulitan mencari keluarga Henny. 
  14. Dewi Yulia Sartika : 37 Tahun. Jam 9 malam, Dewi masih menghubungi sang ibu untuk mengabarkan dirinya kerja lembur di BRI cabang Padang. Sang ibu kemudian minta dibelikan gula dan diamini Dewi. Namun itu adalah percakapan terakhir. Dewi ditemukan tewas dalam kondisi duduk di dalam mobil. Diduga ia dibunuh oleh suaminya yang berprofesi sebagai seorang dosen bernama Ilmul Khaer (40). Meski masih terikat pernikahan, namun Dewi hidup terpisah dari Ilmul. Saat ditangkap, Ilmul sempat berupaya bunuh diri dengan racun serangga namun beruntung dapat digagalkan.
  15. Elis Sugiarti : 49 tahun.  Jasad wanita bertato kupu-kupu ini ditemukan mengambang di kali Cisadane. Ia dibunuh oleh tiga orang pria, salah satunya adalah WNA asal Srilanka. Ketiga pria ini diketahui sempat bertemu Elis perihal jual beli rumah pada 8 Desember 2022. Setelahnya, Elis tidak pulang hingga ditemukan telah menjadi mayat.
  16. Ella Nurhayati : 42 Tahun. Ella adalah janda cantik yang sehari-hari mengenakan hijab dan berkacamata. Ia bekerja sebagai pegawai bank di jalan Setyabudi, Bandung.  Ella memiliki seorang putra berkebutuhan khusus yang lahir pada tahun 2002. Jasad Ella ditemukan oleh tetangga setelah melihat anak korban keluar dengan memegang pisau berlumuran darah. Tubuh Ella penuh dengan luka tusuk di dekat pintu rumah mereka pada 11 September 2018. Sehari sebelumnya, Ella mengajak sang putra untuk menonton film bergenre horor "The Nun". Setelah mendalami kejadian, polisi menetapkan seorang tersangka yang demi perlindungan hukum tidak disebutkan identitasnya. 
  17. Ellen Carolina. Jenazah mahasiswi universitas Wijaya Kusuma Surabaya jurusan Akuntansi ini ditemukan di Trawas, Jawa Timur pada 12 November 2012. Hanya satu semester lagi, Ellen akan menyandang predikat sarjana namun ia keburu menjemput ajal dengan cara tragis. Seorang saksi mata mengatakan ada sebuah daihatsu putih menurunkan tubuh Ellen dan digeletakkan begitu saja. Ellen juga bekerja sebagai karyawan dealer Daihatsu.  Pelaku berjumlah 2 orang, salah seorang di antaranya bernama Limanto Hartono. Motif pelaku adalah ingin menguasai harta korban.Jenazah Ellen dimakamkan bersebelahan dengan sang ayah.
  18. Elvina : 21 Tahun. Saat Indonesia sedang sibuk melawan wabah Covid-19, beberapa orang justru sibuk mencari masalah. Bermula dari kekasih Elvina yang bernama Michael (22) yang berniat "mati bersama". Michael mengaku sangat mencintai Elvina namun keluarga tidak menyetujui. Ia dan sang kekasih bertemu di rumah teman bernama Jefri di jalan Duku, kompleks perumahan cemara asri, Medan pada 8 Mei 2020. Elvina tewas di tangan Michael namun ia sendiri hanya pingsan. Jefri tidak ikut berbuat namun ia dan ibunya ikut ditahan. Hasil pemeriksaan menyebut bahwa mereka mengetahui perbuatan Michael namun menutupi.
  19. Ester Lilik Wahyuni : 51 Tahun. Ester adalah pemilik usaha laundry di Surabaya. Jasad Ester ditemukan dalam kondisi terbungkus kain sprei di pinggir jalan Romo Kalisari pada 17 Januari 2019. Warga mengira bungkusan itu adalah sampah namun saat didekati terendus bau menyengat. Kondisi jasad Ester sudah dalam kondisi membusuk. Meski awalnya petugas kesulitan mencari pelaku disebabkan minimnya saksi mata, namun akhirnya berhasil membekuk pelaku. Hal ini berawal dari nama hotel yang ditemukan di kain sprei pembungkus jasad. Pelaku berjumlah 2 orang pria yang ternyata adalah karyawan Ester sendiri. Pelaku mengaku sakit hati karena tidak diberi uang makan dan sering dimarahi. 
  20. Fani Amalia Herniati : 26 Tahun. Suami istri seharusnya saling menyayangi sebab keduanya terikat dalam janji suci pernikahan. Namun ini tidak berlaku bagi Rendi Setiawan, pria berusia 28 tahun yang baru menikahi Fani sembilan bulan. Rendi menusuk perut sang istri hingga meregang nyawa di dalam kamar rumah mereka di Jember pada 27 Oktober 2019. Saat kejadian memang tak ada orang di dalam rumah. Setelah berbuat, Rendi bergegas keluar rumah dengan alasan membeli obat untuk sang istri. Di tengah perjalanan, Rendi mengirim pesan untuk bibi dan adiknya agar menengok sang istri. Sang bibi menemukan Fani seolah tertidur dengan boneka di atas perutnya. Ternyata boneka itu hanya untuk menutupi pisau yang masih menancap. Darah Fani merembes hingga ke kasur. 
  21. Feby Kurnia : 19 Tahun. Feby merupakan mahasiswi UGM jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan/MIPA semester 2. Mahasiswi berhijab ini sempat dilaporkan hilang oleh sang ibu dan sepupu Feby. Keduanya juga sempat bertukar pesan singkat melalui handphone, namun kecurigaan muncul dikarenakan balasan menggunakan bahasa yang tidak biasa digunakan Feby sehari-hari. Jenazah Feby ditemukan di toilet lantai 5 kampus UGM oleh petugas yang sedang patroli kampus. Diduga Feby telah meninggal 4 hari sebelum jenazahnya ditemukan. Hanya berselang 2 hari kemudian, polisi berhasil menangkap pelaku.
  22. Feby Lorita : 32 Tahun. Janda seorang anak laki-laki ini ditemukan membusuk dalam kondisi terikat di jok belakang mobil nissan miliknya pada 2014. Sementara aki mobil nissan tersebut hilang. Diduga kuat Feby dibunuh. Putra Feby telah diasuh oleh kerabat di Bengkulu sejak sebelum kejadian sehingga ia selamat. Pelaku pembunuhan yang merupakan tetangga korban dan pengangguran, beralasan bahwa Feby sering kasar padanya sehingga ia kesal. Alasan lain pelaku bernama Asindo ini adalah cintanya terhadap Feby ditolak dan ia tersinggung disebut gila.  Sekali tertangkap, pelaku berhak membuat alasan apapun untuk mengurangi jeratan, namun polisi tidak mudah percaya begitu saja.
  23. Fisa Wuri Hermandani :. Nyawa Fisa berakhir di tangan suami sendiri, Lutfi Dwi Hariyanto. Sehari-hari pelaku bekerja sebagai satpam bank BUMN di Gresik. Menurut keterangan pelaku, semula Fisa berteriak-teriak sehingga Lutfi berusaha membungkam. Namun Fisa justru meronta sehingga Lutfi kemudian mencekik leher Fisa hingga tewas. Alasan Fisa berbuat demikian adalah marah sebab diduga Lutfi berselingkuh. Fisa mendapati Lutfi sedang video call dengan seorang wanita. Lutfi berkelit menyebut bahwa wanita itu adalah rekan kerjanya dan mereka hanya membahas masalah pekerjaan. Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dua buah handphone yang telah retak-retak.  
  24. Fitri Suryati : 24 Tahun. Hidup Fitri masih berada di puncak. Ia masih muda, hampir menikah dan menjadi pengusaha gas elpiji. Namun gegara seorang penjahat kalap bernama Yudha Lesmana, semua jadi sirna. Pelaku beralasan membunuh karena dendam lama sebab ia tak terima diputuskan sang pacar beberapa tahun silam. Sang pacar merupakan sahabat Fitri dan Fitri disebutnya menghasut agar mereka putus. Jasad Fitri ditemukan di kamar di Batam, kepulauan Riau pada 11 Februari 2019. Tangan Fitri terikat kabel charger. Kamarnya tampak acak-acakan. Mirisnya, Fitri seharusnya menikah dua minggu setelah ajal menjemputnya.
  25. Fitri Yanti : 44 Tahun. Jasad Fitri ditemukan di pinggir jalan desa Bandar Khalipah, Deli Serdang pada Minggu, 30 Agustus 2020 oleh seorang pejalan kaki.  Mirisnya, sesaat sebelum tewas ternyata Fitri sempat menelepon sang putra. Namun saat ditelepon balik, tidak lagi ada jawaban. Putra korban menuturkan bahwa sang ibu sempat membuat laporan ke polisi Medan Kota atas penganiayaan. Ternyata pelaku adalah suami siri korban yang bernama Fery Pasaribu (55). Sesuai mengelabui Fitri dengan ajakan makan malam, Fery menggorok leher sang istri.
  26. Happy Handoko : 18 Tahun. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini tewas di tangan teman sendiri.  Jenazah Happy ditemukan di dalam mobil. Tersangka yang bernama Teddy memang sudah merencanakan pembunuhan tersebut dengan cara menyuruh dua orang rekan lain untuk bertindak sebagai penodong dan yang satu lagi bertindak sebagai penyekap.  Pada akhirnya, kedua orang tua Happy memaafkan tersangka. Beberapa tahun kemudian, ayah Happy menyusul sang putri dengan hati yang damai dalam usia 59 tahun.
  27. Hayriantira : 37 Tahun. Memiliki nama panggilan Rian, ia merupakan asisten direktur XL Axiata. Sebelum ditemukan tewas, Rian disebut telah menghilang dan absen dari pekerjaannya selama 8 bulan. Ternyata Rian tewas dalam kondisi tanpa busana dan ditenggelamkan di sebuah hotel di Garut. Pelaku pembunuhan adalah kekasih Rian bernama Andi Wahyudi. Alasan AW membunuh adalah ia diejek kejantanannya oleh Rian. AW berstatus sebagai suami dengan 2 orang anak. Sementara status Rian adalah janda 2 anak.                                                                                                                                                                                                                                                               Hayriantira XL Datangi Sahabatnya di Mimpi: Tolong Saya... - Metro Tempo.co                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  
  28. Holly Angela : 37 Tahun. Holly berstatus sebagai istri siri dan memiliki 2 orang anak dari pernikahan sebelumnya. Janda asal Jawa Tengah ini tinggal di apartemen miliknya di Kalibata City, Jakarta. Apartemen tersebut diduga hadiah dari suami siri Holly. Tak hanya itu, Holly juga diberikan sebuah mobil dan perhiasan mewah. Namun Holly masih menginginkan agar suami sirinya menceraikan istri sah, sehingga diduga terjadi perencanaan pembunuhan terhadap Holly. Di dalam rumahnya, Holly dianiaya oleh beberapa pria. Saat mendengar keributan di dalam apartemen, satpam pun mendobrak pintu dengan paksa dan menemukan Holly dalam kondisi sekarat. Holly segera dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.
  29. Ika Puspita Sari : 36 Tahun. Berawal dari harga pelayanan seks yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal, pelaku yang bernama Ahmad Junaidi Abdillah (19) tersinggung. Ia menghabisi nyawa Ika dengan tusukan di bagian leher di apartemen Puncak Permai tower A lantai 8 pada 23 April 2020. Setelahnya pemuda asal Sampang, Madura ini justru menggasak handphone dan uang Ika. Ia kemudian turun untuk membeli minuman. Memang tersinggung atau berniat merampok?
  30. Inah Antimurti : 20 Tahun. Apakah benar bahwa Inah kerap menggunakan sabu yang dijual oleh Asri Marli?  Asri beralasan bahwa ia kesal sebab Inah berhutang uang sabu padanya dan disebut bahwa sabunya tidak berkualitas. Ia pun merencanakan pembunuhan dengan dibantu tiga rekannya. Sebelum membunuh, ia memperkosa janda ini dan kemudian membakar jasadnya. Rekonstruksi digelar pada 28 Januari 2019. 
  31. Indrawati Ciptadi : 44 Tahun. Jasad Indrawati ditemukan di bangku tengah dalam mobil yang terparkir di basement hotel Media, Gunung Sahari, Jakarta pada 18 April 2019.  Di bagian leher ditemukan bekas jeratan. Mulutnya penuh dengan obat anti nyamuk dan detergent cair. Indrawati terbiasa memarkirkan mobilnya di basement tersebut sebab ia adalah anggota berbayar. Orang yang pertama menemukan adalah suami Indrawati. Satu jam setelah jasadnya ditemukan, terjadi kebakaran di basement tersebut yang mengakibatkan tewasnya seorang satpam. Ternyata satpam tersebut merupakan pelaku pembunuhan. Sebelum terjadi kebakaran, saksi melihat satpam ini menenteng sebuah tali yang berlumuran darah. Polisi yang memeriksa jasad Indrawati sedianya akan menginterogasi satpam ini namun sayang ia diduga bunuh diri.
  32. Ita Martadinata Haryono : 18 Tahun. Siswi kelas 3 SMA Paskalis  ini ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di kamar pribadi di rumahnya sendiri. Autopsi menyebutkan bahwa dada dan lengan Ita ditikam beberapa kali, terdapat sayatan di leher, seluruh gigi depan Ita disebutkan lepas dan mulut Ita bengkak. Diduga ia dihantam benda keras sehingga tak dapat berteriak. Polisi menyimpulkan bahwa Ita meninggal akibat kejahatan yang dilakukan oleh seorang pecandu obat terlarang. Banyak yang meragukan kesimpulan ini, terlebih Ita meninggal hanya berselang 3 hari setelah ia bersaksi dalam konferensi pers di Jakarta yang diadakan oleh sebuah organisasi kemanusiaan. Konferensi tersebut membahas korban-korban akibat kerusuhan Jakarta 13 hingga 15 Mei 1998 lalu.
  33. Italia Chandra Kirana. Italia tewas ditembak di dada setelah berusaha memukul dua pencuri motor di depan rumah pada 12 Juni 2017. Kejadian tersebut terekam oleh cctv milik tetangga di depan rumah. Perumahan Karawaci Tangerang lokasi rumah Italia tergolong padat penduduk dan jalanan tidak begitu besar, namun pelaku justru berani bertindak di siang bolong. Saat kejadian berlangsung, tetangga pemilik CCTV sudah mengintip namun mereka tak berani keluar rumah. Italia merupakan mahasiswa fakultas kedokteran gigi Universitas Trisakti yang dikenal sebagai pribadi yang tegas dan pemberani. 
  34. Laura : 41 Tahun. Laura adalah wanita Jakarta lulusan S2 di Australia. Di usia 40 tahun, tepatnya Agustus 2017, Laura menemukan pria yang ia rasa akan menjadi suaminya kelak. Pria tersebut berusia 25 tahun bernama Stefanus. Stefanus berprofesi sebagai sopir taksi online. Sebelum membunuh dengan 4 tusukan di dada dan punggung di rumah Laura, Stefanus beralasan Laura selalu merendahkan dirinya. Mereka memang berencana hendak menikah pada Agustus 2018 namun Laura menuding Stefanus tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Peristiwa ini mengingatkan masyarakat pada kasus Chatarina Wiedyawati yang kebetulan mirip. Tragisnya, Laura meregang nyawa sehari setelah keduanya melakukan pemotretan pra nikah. Setelah membunuh, jenazah Laura dibawa ke pantai di Tangerang untuk dibakar demi menghilangkan jejak. Stefanus membawa 4 orang pria yang merupakan karyawan sang paman. Salah satu pria yang dibawa melapor kepada polisi namun ketika didatangi, mobil yang ditumpangi telah pergi. Keempat pria ini tidak terbukti terlibat pembunuhan.
  35. Levie Prisilia : 35 Tahun. Alisnya ditato kecoklatan, matanya mengenakan softlens warna & kulitnya bening. Wajah istri pengusaha minyak ini memang rupawan. Namun sayang ajalnya menjemput terlalu dini. Levie ditemukan tewas tergorok di dalam mobil yang terparkir di seberang hotel di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 23 November 2018. Saat kejadian, sang suami sedang berbisnis di Palembang dan kembali secepatnya setelah mendengar peristiwa itu. Levie memiliki dua orang anak dari pernikahan pertama. Anak sulung tinggal bersama orang tua Levie di Palangkaraya sementara si bungsu tinggal bersama Levie. Beruntung ada CCTV yang membantu polisi mengungkap pembunuhan ini. Pelaku yang berusia 25 tahun bernama Herman ternyata penjahat kambuhan. Herman bahkan baru sehari dibebaskan dari penjara akibat kepemilikan senjata tajam. Motif pembunuhan adalah ingin menguasai harta korban. Hal ini diperkuat dengan barang bukti handphone dan cincin emas 10 gram milik Levie.
  36. Lidya Burhan Kartolo : 22 Tahun. Mahasiswi Universitas Petra Surabaya ini ditemukan sekarat di toilet wanita lantai 9 di dalam kampusnya dan kemudian nyawanya tak tertolong. Lidya merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Pelaku pembunuhan adalah seorang cleaning service di kampus tempat Lidya belajar. Ironisnya, pekerja tersebut mengaku bahwa ia disuruh membunuh dengan iming-iming uang Rp 500.000 oleh seorang rekan pria Lidya bernama Erwin Saputro. Erwin juga kuliah di universitas yang sama. Sebelum meninggal, keluarga mengatakan bahwa Lidya selalu mengungkapkan rasa ketakutan namun mereka tidak mengetahui apa yang menyebabkan ia ketakutan. Jasad Lidya dimakamkan di pemakaman Sukorejo Jawa Timur berdampingan dengan sang kakek. Namun beberapa minggu setelah dimakamkan, polisi membongkar kembali kuburan Lidya demi kepentingan penyidikan. Sang ayah yang ditemani oleh sopir pribadinya membawa serta ahli makam agar kondisi makam Lidya dan sang kakek tidak rusak. Sang ayah hanya bisa mengusap air mata ketika jasad Lidya dikeluarkan. 
  37. Livia Pavita Soelistio  : 21 Tahun. Livia termasuk gadis yang sangat malang. Ia diculik, diperkosa, dibunuh dan dibuang di selokan pada hari kelulusannya hanya karena ia naik mikrolet yang telah berisi kawanan penjahat. Livia merupakan mahasiswi berprestasi jurusan sastra Cina dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat. Livia merupakan anak tunggal dari seorang ibu yang sudah menjadi janda. Ibu Livia telah bercerai dari ayah Livia. Jenazah Livia dikenali berkat kalung berliontin Dewi Kwan Im yang masih melekat. Beberapa hari setelah ditemukan, bibi Livia bermimpi didatangi oleh Livia yang meminta kalung tersebut dan sehelai kain merah. Keluarga Livia menggenapi permintaan tersebut dengan cara membakarnya. Jenazah Livia dilantunkan doa-doa khusus, hal ini bertujuan agar tidak ada dendam dari mendiang maupun keluarga. Ketika sang ibu memberikan kesaksian di persidangan, para pelaku yang diharuskan mendengar pun ikut menitikkan air mata. Tuhan selalu mengangkat manusia yang direndahkan oleh manusia lain. 
    Mendiang Livia Pavita Soelistio

  38. Mardiana : 45 Tahun. Tak ingin diajak rujuk, nyawa Mardiana hilang di tangan mantan suaminya yang bernama Abdus Salam (42). Pelaku ditangkap di Sampang, Madura hanya delapan jam setelah Mardiana ditemukan tewas di kamar kos jalan Petemon Barat, Surabaya pada 30 Januari 2020.
  39. Maria Bernadette Elen Sutjiadi : 22 Tahun. Wanita yang akrab dipanggil Elen ini ditemukan tewas di tangga darurat lantai 6-7 dengan beberapa luka tusukan di Mal Pacific Place, Jakarta. Sebelum kejadian, Ellen diketahui pergi seorang diri untuk melamar pekerjaan baru. Insiden tersebut terjadi pada Maret 2009 lalu. Pelaku adalah petugas keamanan mal tersebut. Petugas yang seharusnya menjaga keamanan justru membuat pengunjung tidak merasakan aman. Semasa hidup, Ellen pernah bekerja sampingan sebagai model di sebuah iklan kosmetik. Ia juga berstatus sebagai karyawati sebuah perusahaan farmasi hingga akhir hayatnya. Banyak yang menduga bahwa kematian Elen bukanlah sekedar dibunuh oleh satpam, namun ada otak di belakangnya yang terkait dengan cinta segitiga. Namun tersangka bersikeras bahwa ia adalah satu-satunya pelaku yang didalangi oleh motif hendak merampok. Secara kebetulan tersangka yang bernama Mulyadi ini melihat Elen berjalan di dalam mal dan mengira bahwa Elen adalah gadis kaya-raya. 
    Mendiang Maria Bernadette Ellen Sutjiadi

  40. Maria Regina : 23 Tahun. Maria yang ketika kejadian baru menikah dan melahirkan anak ini tewas di dalam rumahnya di sebuah perumahan di kawasan Gresik, Jawa Timur. Ia juga telah diperkosa. Penyebab meninggal adalah kekurangan oksigen sebab mulut dan hidung Regina ditutup lakban oleh si pelaku. Sementara sang bayi ditemukan selamat di lantai dalam kondisi menangis. Kejadian ini sekitar tahun 2001 lalu.. Saat kejadian, sang suami sedang bekerja. Melalui sebuah koran ternama di Surabaya, ayah Regina menulis singkat tentang peristiwa yang dialami Regina dan bagaimana penanganan pihak berwajib. Ia juga menyayangkan mengapa Regina dan suami tidak memilih menetap di Jakarta, kota kelahiran Regina. 
  41. Marsinah : 24 Tahun. Buruh sebuah pabrik di Porong, Jawa Timur ini menjadi penggerak sesama buruh untuk berunjuk rasa menuntut hak mereka. Salah satu dari 12 tuntutan mereka adalah kenaikan upah pokok. Saat unjuk rasa berlangsung, praktis para buruh mogok kerja. Namun pengorbanannya harus dibayar mahal. Setelah diculik selama tiga hari, Marsinah ditemukan tewas dalam kondisi sangat menyedihkan sebab ia disiksa secara keji hingga menemui ajalnya pada 8 Mei 1993. Dari hasil penyelidikan polisi dan kemudian persidangan, diketahui bahwa pembunuhan Marsinah melibatkan banyak orang yang terutama berhubungan dengan pabrik. 
  42. Melani : 22 Tahun. Melani merupakan mahasiswi Universitas Surabaya/Ubaya jurusan akuntansi angkatan 1996. Tak banyak informasi yang diketahui tentang pribadi Melani dan keluarganya. Terlebih lagi kasus Melani terjadi sekitar tahun 2001, masa di mana media sosial belum marak. Jelasnya, Melani tewas dibunuh di salah satu kamar hotel Mercure, Surabaya. Pelaku adalah oknum pendeta. Diduga akibat Melani menuntut pertanggungjawaban sebab ia sudah hamil. 
  43. Melinda Zidomi . Semasa hidup, Melinda adalah calon pendeta muda asal Nias. Wajahnya manis dan memiliki rambut panjang. Saat dihadang, Melinda diketahui sedang membonceng Nita, anak perempuan berusia 11 tahun. Melinda diseret kemudian tubuh dan kemaluannya digerayangi oleh dua orang pelaku pria. Mereka dalah Hendri dan Nang. Melinda sempat meminta agar dirinya tak diperkosa dan menyebut bahwa ia sedang menstruasi. Dengan dalih takut ketahuan, mereka mencekik Melinda hingga tewas. Jasad Melinda kemudian dibuang di dalam hutan . Saat ditangkap, kedua pelaku tak menyerah. Polisi Ogan Komering Ilir terpaksa melumpuhkan keduanya dengan cara menembak kedua kaki. Dari pengakuan, kedua pelaku sempat berpura-pura membantu mencari keberadaan korban yang dikabarkan tak pulang hingga larut malam.                                                                                                                                 
  44. Murniati : 23 Tahun. Mahasiswi Universitas Muhamadyah Jakarta Murniati tewas di tangan kakak kandung sendiri. Sungguh ironis!Ia tewas di dalam rumah pada 10 Januari 2017. Menurut keterangan tetangga, mereka mendengar Murniati dan kakak lelakinya bertengkar namun para tetangga tidak ingin ikut campur urusan keluarga. Mereka tak menyangka bahwa sang kakak akan tega menghabisi nyawa sang adik karena urusan warisan rumah. Sang kakak ingin rumah yang ditempati Murniati segera dijual dan hasil penjualan dibagi. Namun Murniati diduga menolak sebab ia tak memiliki tempat tinggal lain.
  45. Narti Dwi Yanti : 19 Tahun. Narti ditemukan tewas pada Maret 2022 di Tegal, Jawa Tengah. Ia diketahui sedang berbadan dua. Sang kekasih yang bernama Aji Setiawan, 29 tahun, menolak untuk bertanggung jawab sehingga Narti dihabisi. Begitu mudahkah manusia melampiaskan nafsu dan menjadi pembunuh?
  46. Putri Dewi Atika : 18 Tahun. Putri pasangan Gunawan dan Nuslahat asal Sidoarjo ini semula dilaporkan hilang pada 30 Januari 2020. Pada hari itu sepulang kerja, ia disebut akan memasang behel di Buduran dengan mengendarai sepeda motor. Namun malamnya ia tidak pulang. Ada laporan bahwa sepeda motor milik Putri dibawa seseorang di Probolinggo. Dari hasil pemeriksaan lanjut terhadap pembawa motor, ia mengaku merampas motor serta handphonenya dan menceburkan Putri ke sungai dekat kejadian. Putri tewas.
  47. Regina Wanda Hamdani : 35 Tahun. Wanda merupakan seorang dokter yang masih melajang. Ia dan pembantu wanitanya ditemukan tewas di dalam rumah milik Wanda di jalan Jawa, Surabaya pada tahun 2002 lalu. Mobil sang dokter yang kala kejadian raib, belakangan ditemukan di terminal Bungurasih, Sidoarjo. Konon Wanda bukanlah target pembunuhan yang belakangan diketahui dilakukan oleh bekas sopir Wanda. Target pembunuhan sejatinya adalah sang pembantu. Diduga bekas sopir menjalin hubungan kasih dengan si pembantu. Bekas sopir tersebut ternyata memiliki kunci serep rumah Wanda yang ditinggali hanya berdua bersama sang pembantu.
  48. Rika Damayanti : 32 Tahun. Rika ditemukan tewas bersimbah darah oleh sang suami di dalam toko mereka yang menjual karpet yaitu Murah Jaya Makmur di Jatinegara, Jakarta Timur.  Tak hanya Rika, ternyata putra semata wayang mereka bernama Benyamin Nathaniel juga menjadi korban tewas. Suami Rika kala kejadian sedang pergi keluar toko untuk membeli makanan. Kondisi Rika sedang hamil 4 bulan. Pelaku berjumlah 2 orang pria merupakan warga Lampung yang juga penghuni kos milik ayah korban. Kedua pelaku adalah kakak beradik yang disebut kerap berbuat ulah di kos. Bahkan salah satunya disebut menyimpan senjata tajam di tempat tidur.
  49. Rika Karina : 21 Tahun. Sekilas wajah Rika seperti gadis belasan tahun. Wajah orientalnya imut terlebih berdandan layaknya ABG. Wanita bernama lain Huang Lisya ini adalah tionghoa Islam kelahiran Medan, Sumatra Utara. Setelah dibunuh, jasad Rika dibungkus dalam kardus dan diletakkan di atas motor bagian belakang. Parahnya, motor itu ditinggal begitu saja di samping gereja. Polisi pada akhirnya berhasil meringkus pelaku yang hampir kabur. Akibatnya pria bernama Hendrik itu menerima hadiah timah panas. Alasan Hendrik dirasa kurang masuk akal. Ia menyebut telah membayar Rika Rp 4,2 juta untuk pemesanan kosmetik namun barang tak kunjung datang.                                                                                                                               
  50. Rosalia Cici Maretini Siahaan : 21 Tahun. Semasa hidup, Rosalia adalah mahasiswi. Jasadnya ditemukan setengah telanjang dan bersimbah darah di kamar mandi Gereja Sidang Rohul Kudus, Deli Serdang, Sumatra Utara pada 31 Mei 2018. Di tubuh Rosalia terdapat sperma. Diduga kuat Rosalia diperkosa terlebih dahulu sebelum dihabisi. Sangat ironis bahwa pelaku pembunuhan ternyata adalah ayah angkatnya sendiri bernama Henderson Sembiring. Bahkan pelaku merupakan pendeta di gereja tersebut dan berstatus suami dengan 2 orang anak. Pelaku mengaku cemburu saat mengetahui korban memiliki pacar.
  51. Sandriani : 23 Tahun. Sandriani adalah warga Batam yang juga seorang mahasiswa jurusan akuntansi semester 8 di Universitas Internasional Batam. Sebelum ditemukan tewas, Sandriani disebut telah hilang selama 3 hari. Ia diduga dihabisi oleh 5 orang. Fakta mengerikan yang diperoleh dari autopsi jenazah adalah kemaluan dan anus Sandriani dalam kondisi rusak. Juga ditemukan luka tusukan pada paha dan dada wanita yang akrab disapa Lee Cia Li ini. Diduga Sandriani mengalami siksaan sangat berat sebelum ia menghembuskan nafas terakhir. Jenazah Sandriani ditemukan dalam kondisi setengah telanjang serta kaki tangan terikat. 
  52. Santi Devi Malau : 26 Tahun. Santi adalah wanita cantik berhijab yang bekerja sebagai karyawan bank Mandiri Syariah. Jasadnya ditemukan di dalam kamar mandi kos di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara pada 14 Juni 2019 jam 9 pagi. Adalah rekan kerja korban yang pertama mendobrak pintu kamar. Sebelum itu sang rekan merasa heran mengetahui Santi tak masuk kerja tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Hasil visum menyebut terdapat bekas cekikan pada leher, bekas cakaran pada wajah serta bekas ikatan tali pada pergelangan tangan korban. Seorang saksi menyebut bahwa dini hari terdengar suara keributan dari arah kamar Santi, diduga ia sedang berkelahi dengan seorang pria.
  53. Setsuko Iwata : 67 Tahun. Setsuko memang dari Jepang, namun ia telah menjadi WNI. Mendiang suaminya adalah pria Bali dan dari pernikahan tersebut, Setsuko dikaruniai seorang putri. Sang putri telah menikah dan tinggal di Solo. Setsuko ditemukan dengan kondisi kedua kaki dan tangan terikat pada 4 Juni 2012. Wajahnya penuh dengan luka lebam. Kejamnya, tubuh Setsuko digantung terbalik di shower kamar mandi rumahnya di Pulogadung, Jakarta Timur. Sehari-hari, Setsuko bekerja paruh waktu di Kedutaan Besar Jepang. Pelaku adalah Toni Hidayat yang bekerja sebagai kuli bangunan. Toni bersama rekan kerja lain memang sedang merenovasi rumah korban. Namun pada hari kejadian, Toni dan pekerja lain sedang libur. Tak ada yang tahu ternyata Toni diam-diam datang untuk merampok dan menghabisi nyawa. Sebelum kabur, Toni mengunci rumah Setsuko dari dalam.
  54. Sisca/Franceisca Yovie : 30 Tahun. Wanita cantik ini belum sempat menikah semasa hidupnya. Ia bekerja sebagai manajer di Bandung . Sisca adalah anak bungsu dari 5 saudara yang telah menjadi yatim piatu. Ayah Sisca meninggal pada bulan April 2008 sedangkan ibunya meninggal hanya berselang 4 bulan sebelum kematian Sisca. Kematian Sisca termasuk sangat sadis sebab ia sempat terseret sepeda motor hingga sejauh 500 meter. Bagian dada berikut payudara Sisca konon mengelupas seperti daging diparut. Dahi Sisca terdapat luka bacok sekitar 8 cm. Saat ditemukan warga, Sisca masih dalam kondisi sekarat. Ia hanya dapat mengerang dan memegang liontin salib yang ia kenakan. Karena polisi dan ambulan baru datang 2 jam kemudian, nyawa Sisca tak lagi tertolong. 
    Mendiang Sisca Yovie
  55. Tari Arizona  Kadangkala kejahatan datang bukan karena niat namun karena adanya kesempatan. Mungkin inilah yang terjadi pada pegawai pengadilan tinggi Pontianak, Kalimantan Barat ini. Pada 11 Maret 2015 silam Tari menitipkan sepeda motornya pada usaha pencucian untuk dicuci. Tari pun pulang ke rumah dengan harapan karyawan membawa motornya ke rumah seusai dicuci. Sedianya Tari hendak kembali bekerja. Memang motor itu diantar ke rumah namun karyawan yang diutus bernama Rudi itu justru lebih tertarik dengan kondisi rumah yang sepi dan tak terkunci. Rudi pun nekad masuk tanpa ijin. Di dalam, ia kedapatan oleh Tari yang tentu saja terkejut dan berteriak. Takut ketahuan, Rudi pun menghantam janda satu anak itu berkali-kali hingga tewas.
  56. Tasri : 49 Tahun. ART Tasri yang bekerja di rumah jalan Puncak Permai ini memergoki perampokan. Perampok bernama Vian Ahmad Fauzi (19) kemudian tega menghabisi nyawa Tasri karena khawatir berteriak. Wajah pelaku sempat terekam kamera CCTV , sidik jarinya ditemukan di gelas yang digunakan untuk minum dan jejak sepatunya bekas menginjak darah. Ia ditangkap di kosnya. Pemuda ini ternyata hanya pengangguran.
  57. Tien Kartini : 67 Tahun.  Nyawa wanita sepuh pemilik panti pijat di Waru ini hilang di tangan sepasang suami istri yang ngekost di rumahnya. Pasutri bernama Sainudin dan Hesty beralasan ingin pulang kampung ke Balikpapan namun tak ada biaya. Pasangan penjahat ini menyelinap ke kamar korban pada 23 Juli 2020. Sainudin mendekap wajah Tien dengan selimut hingga meronta dan menusuk dengan gunting yang diambil oleh Hesty. Setelahnya, kedua pelaku menguras isi ATM dan mengambil perhiasan emas. Uang rampokan berkisar Rp 60 juta itu dibuat hura-hura di Bali. Beruntung polisi berhasil menangkap mereka.
  58. Vera Oktaria. Semasa muda, wanita asal Palembang ini bekerja sebagai kasir Indomaret. Tubuh Vera ditemukan dalam kondisi termutilasi di penginapan Sahabat Mulya, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan pada 10 Mei 2019. Potongan tubuh Vera dimasukkan ke dalam kasur yang telah dirobek. Setelah diautopsi, jasad Vera kemudian dimakamkan di TPU Telaga Swidak. Pelaku yang bernama Prada Deri Pratama baru bisa ditangkap pada 13 Juni 2019 di Serang, Banten, Jawa Barat. Motif pelaku membunuh adalah kesal didesak untuk menikahi korban. Meski awalnya pelaku mengaku telah berhubungan seks sebelum membunuh, namun hasil autopsi menyebut tidak ada hal tersebut pada kemaluan korban.
  59. Wayan Mirna Salihin : 27 Tahun. Ketika dunia baru saja menyambut tahun baru 2016, Indonesia dikejutkan dengan berita kematian seorang wanita muda nan cantik jelita bernama panggilan Mirna. Mirna tewas setelah menenggak kopi di sebuah kafe di dalam mall di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2016. Ironinya, Mirna baru saja melangsungkan pernikahan pada 28 Desember 2015 lalu di Bali. Diketahui, Mirna juga baru saja mendapatkan warisan usaha dari sang ayah. Tak hanya itu, Mirna juga mendapatkan sebuah mobil sport dari sang ayah, Edi Dermawan Salihin. Mirna datang ke mall tersebut setelah diajak oleh teman lama bernama Jessica Kumala Wongso. Mirna diantarkan oleh sang suami namun sang suami tidak ikut bersama reuni tersebut. Bersama Mirna, datang juga rekan lain bernama Hani. Seharusnya datang seorang rekan lain, namun ia disebut akan datang terlambat. Keempatnya diketahui pernah menimba ilmu di Universitas di Australia. Diduga kopi vietnam yang sempat disedot Mirna mengandung racun mematikan yaitu sianida. Setelah proses persidangan, pada Oktober 2016 Jessica didakwa terbukti membunuh dan dihukum penjara 20 tahun. 
    Image result for mirna salihin
    Mendiang Wayan Mirna Salihin

  60. Yulia : 42 Tahun. Berani mengambil hutang, berani pula membunuh karena ditagih. Itu yang dilakukan pria 30 tahun bernama Eko Prasetyo.Yulia merupakan pengusaha rumah makan yang disebut memiliki kerjasama bisnis dengan Eko di bidang ternak ayam. Kerjasama ini diakui oleh bapak mertua Eko. Bahkan ia pernah melihat Yulia datang ke rumah. Tak dinyana Eko hutang Rp 100 juta lebih kepada Yulia. Karena ditagih, Eko menghantam kepala Yulia hingga tewas di kandang ayam. Untuk menghilangkan jejak, jasad Yulia dimasukkan di dalam mobil dan kemudian dibakar. Jasad itu ditemukan di Bendosari, Sukoharjo pada 20 Oktober 2020 malam. Eko ditangkap keesokan harinya. 
  61. Yenny Ho : 21 Tahun. Mahasiswa Bina Nusantara Jakarta Barat ini tewas di kamar kosnya dalam kondisi setengah telanjang dengan luka tusukan di leher. Korban ditemukan oleh tante Yenny yang sedianya hendak menjemput. Kediaman Yenny memang berada di Jakarta, namun jauh dari kampus sehingga ia memilih untuk tinggal di kos. Pelaku diduga penjaga kos yang tiba-tiba menghilang setelah kejadian. Kejadian ini berlangsung pada bulan September 2005 lalu. Yenny merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dan satu-satunya anak perempuan. Mulyadi,Kakak kedua Yenny Ho menyebut mereka kecolongan sebab mereka sudah berhati-hati dengan memilih kos khusus wanita yang dianggap aman. Sang ibu sangat menangisi kepergian putrinya. Setiap saat, keluarga harus mendengarkan doa-doa parita (doa agama Buddha) ke telinga Meilani sang ibu agar tidak begitu terpuruk. Seminggu sebelum meninggal, Yenny minta dibelikan sepasang sandal hitam ke tantenya. Mengetahui bahwa Yenny tidak suka warna hitam, sang ibu menegur kenapa tidak memilih warna merah muda. Namun Yenny kala itu hanya diam.

Mendiang Yenny Ho.