Saturday, April 17, 2021

Mengenang Pangeran Philip, Kisah Hidup Panjang Seorang Adipati Edinburgh

Bayi Philip dilahirkan di meja dapur di kota Corfu, Yunani pada 10 Juni 2021. Ayahnya adalah Andrew, pangeran Yunani dan Denmark. Ibunya adalah Alice, putri Battenberg yang menderita tuna rungu sejak lahir. Kelahiran Philip bisa dikatakan istimewa sebab keempat kakaknya adalah perempuan. Mereka adalah putri Margarita, putri Theodora, putri Cecilie dan putri Sophie. Baru berusia 1,5 tahun, bayi Philip beserta seluruh keluarga mengungsi keluar dari Yunani dengan menumpang kapal perang Inggris. Mereka menuju ke Italia sebelum akhirnya menetap di rumah milik tante Philip di pinggiran kota Paris, Perancis. Tahun 1930, ibunda Philip didiagnosa menderita szikofrenia paranoia yang menjadikan dia seolah "satu-satunya wanita di dunia" dan "menikah dengan Yesus Kristus". Ibunda Alice yaitu Victoria, Marchioness Milford Haven menyetujui saran dokter agar Alice sebaiknya dirawat secara khusus. Maka pada musim semi 1930, Philip sekeluarga berlibur di rumah Ernest, Adipati Agung Hesse di Jerman. Saat Philip sedang keluar, dokter datang membius Alice dan membawanya ke mobil untuk menuju ke sebuah klinik di dekat Danau Constance, Swiss. Sejak itu, ayah Philip memutuskan untuk tinggal di Monte Carlo bersama seorang artis berkebangsaan Perancis. Meski tidak resmi bercerai, pernikahan kedua orang tua Philip telah berakhir. Pengasuhan Philip diambil alih oleh sang nenek dibantu oleh sang paman yaitu George Mountbatten, Marquess Milford Haven Ke-2. Philip menjadi dekat dengan anak laki-laki sang paman yang bernama David. David berusia 2 tahun di atas Philip. Philip tidak pernah bertemu atau mendengar kabar ibunya dari tahun 1932 hingga 1937. Sementara itu dalam kurun waktu delapan belas bulan, keempat kakak Philip masing-masing menikah dengan pria Jerman. Jika ayah Philip hadir di pernikahan mereka, tidak demikian dengan ibunda Philip.

Kabar duka datang dari kakak Philip yaitu putri Cecilie pada Oktober 1937. Ia bersama suami yaitu Georg Donatus, Adipati Agung Hesse, kedua putra dan ibu mertua Cecilie tewas dalam kecelakaan pesawat. Mereka hendak menuju ke pernikahan adik Georg Donatus. Putri Cecilie sedang hamil delapan bulan. Diduga saat terbang, Cecilie mengalami kontraksi tiba-tiba sehingga memaksa pesawat mendarat darurat namun justru jatuh. Dugaan lain, akibat benturan hebat saat kecelakaan, janin yang dikandung Cecilie keluar dengan paksa. Janin laki-laki itu ditemukan masih lengkap bersama ari-arinya di reruntuhan pesawat. Anak perempuan Cecilie yang bernama putri Johana yang ditinggal di rumah saat kejadian menjadi sebatangkara. Putri Johana sempat diasuh oleh adik Georg Donatus dan istri namun ia wafat pada 1939 akibat radang otak. Philip datang ke Jerman untuk berjalan di belakang peti jenazah sang kakak sekeluarga. Kejadian ini mempertemukan kembali orang tua Philip untuk pertama kalinya setelah enam tahun tak bertemu. Setelah pemakaman selesai, ibunda Philip kembali ke Athena untuk melayani kaum papa. Ia menyewa apartemen dua kamar di dekat museum Benaki. 

Duka masih menyelimuti kehidupan Philip. Sang paman yaitu George Mountbatten wafat akibat kanker tulang sumsum pada tahun 1938. Adik George yaitu Louis Mountbatten atau akrab disapa Dickie mengambil alih kepengasuhan Philip remaja. Berbeda dengan George, kepribadian Dickie yang lebih berambisi berdampak banyak kepada masa depan Philip. Dickie berhasil mengubah cita-cita Philip yang semula ingin menjadi pilot tempur dan kemudian berkarir di Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Tahun 1939, raja George VI membawa istri dan kedua anak mereka yaitu putri Elizabeth dan putri Margaret mengunjungi sekolah angkatan laut kerajaan. Kesempatan itu menjadi momentum pas buat Dickie. Ia menginstruksikan Philip untuk menemani putri Elizabeth dan putri Margaret. Mereka sempat bermain kriket.

Pangeran Philip dan putri Elizabeth merupakan keturunan dari ratu Victoria. Putra sulung ratu Victoria yaitu pangeran Albert Edward (raja Edward VII) adalah kakek buyut ratu Elizabeth II. Sementara adik kandung pangeran Albert Edward yaitu putri Alice, merupakan nenek buyut bagi pangeran Philip.  Dari garis ayah, kakek Philip (George I, raja Yunani) merupakan adik kandung nenek buyut Elizabeth (Alexandra, ratu Inggris). Jauh kembali ke abad 19, pada 10 Februari 1840, ratu Victoria menikah dengan sepupu pertama yaitu pangeran Albert.

Hari natal 1943, pangeran Philip diundang ke kastil Windsor untuk merayakan natal bersama keluarga kerajaan. Tahun 1944, ayah Philip wafat. Ia meninggalkan sedikit warisan tanah, benda-benda yang tak bernilai dan juga hutang yang menggunung. Nenek Philip mengeluh betapa mewah dan boros kehidupan ayah Philip bersama wanitanya itu. Tahun 1946, saudari sepupu Philip yang juga putri sulung Dickie yaitu Patricia menikah. Dickie meminta putri Elizabeth, putri Margaret, putri Alexandra dan adik Patricia yaitu Pamela untuk menjadi pengiring pengantin. Dalam kesempatan ini, Philip semakin dekat dengan putri Elizabeth. Setelah pernikahan, Philip melamar Elizabeth dan diterima tanpa berdiskusi dengan ayah Elizabeth. Ayah Elizabeth merasa tak siap melepas Elizabeth sebab dianggap masih terlalu muda untuk menikah. Oleh karenanya, pertunangan Philip dan Elizabeth dirahasiakan terlebih dahulu. Philip memberikan cincin lamaran yang diambil dari tiara milik ibunya, berupa cincin berlian 3 karat yang dikelilingi oleh berlian-berlian kecil. Raja George VI memutuskan untuk membawa istri dan kedua putrinya mengikuti tur ke Afrika Selatan selama empat bulan. Philip menjadi warganegara Inggris. 

Pada 9 Juli 1947, pertunangan Philip dan Elizabeth resmi diumumkan ke publik. Mereka merayakan pernikahan pada 20 November 1947 di gereja Westminster Abbey. Terjadi masalah kecil saat prosesi pernikahan. Bunga buket Elizabeth sempat hilang sebelum ditemukan kembali. Kemudian tiara yang dipakai Elizabeth patah di bagian tengah namun beruntung bisa lekas diperbaiki di istana Buckingham sebelum Elizabeth berjalan ke pelaminan. Ibunda Philip hadir bersama nenek Philip. Akta pernikahan Philip ditandatangani bukan oleh sang ibunda melainkan oleh saudari sepupunya yaitu putri Marina.

Setahun setelah menikah, tepatnya pada 14 November 1948, Philip dan Elizabeth dikaruniai seorang putra yang diberi nama Charles. Di usia satu bulan, tepatnya pada 15 Desember 1948, Charles dibaptis. Orang tua baptis Charles salah satunya adalah George, pangeran Yunani dan Denmark. Namun pangeran George tidak dapat hadir dan diwakili oleh pangeran Philip. Dua tahun kemudian pada Agustus 1950, Charles mendapat adik perempuan yang diberi nama Anne. Kakak sulung Philip yaitu putri Margarita diundang menjadi ibu baptis bagi putri Anne. Awal Februari 1952, Philip dan Elizabeth menggantikan tugas ayahnya untuk tur kerajaan di Afrika. Elizabeth menunjuk saudari sepupu Philip yang bernama Pamela untuk menjadi asisten wanita. Ibu ratu Mary mengajak Pamela untuk berbicara secara pribadi, ia meminta agar Pamela tak lagi memanggil Elizabeth dengan sebutan Lilibet, melainkan "ibu". Di bandara, Elizabeth dan Philip diantar oleh raja George VI, ratu Elizabeth dan putri Margaret. Raja George VI baru menjalani operasi pengangkatan satu paru akibat tumor. Meski tampak jauh lebih tua dari usianya, ia tampak relatif sehat. Sang raja bisa naik turun tangga pesawat dan berjalan tanpa dibantu siapapun dan alat apapun. Siapa yang menyangka bahwa itu adalah pertemuan terakhir ayah dan anak yang ia banggakan. 

Sesampai di Kenya, Philip dan Elizabeth menginap di hotel yang dibangun di atas pohon tinggi sehingga mereka bisa mengamati hewan-hewan yang berada di bawah. Raja George VI wafat pada 6 Februari 1952. Philip bertugas menyampaikan kabar duka itu saat mengajak Elizabeth berjalan berdua. Mereka kembali ke Inggris untuk pemakaman. Pada Maret 1953, ibu ratu Mary wafat di usia 85 tahun. Pada 2 Juni 1953, Elizabeth II menjalani upacara penobatan. Ibunda Philip yang sudah menjadi seorang biarawati pun hadir. Ia berjalan seorang diri di belakang prosesi. Di waktu ini, putri Margaret dikabarkan ingin menikah dengan Kapten Grup Peter Townsend. Masalah pun muncul. Margaret bisa kehilangan hak waris tahta, gelar dan fasilitas kerajaan apabila menikahi Peter disebabkan Peter seorang duda cerai dengan dua orang anak. Ratu Elizabeth II meminta Margaret menunda pernikahan. Setelah penobatan, ratu Elizabeth II dan pangeran Philip menjalani tur kerajaan selama enam bulan. Masalah lain muncul. Philip ingin Charles dan Anne menyandang nama belakang Mountbatten namun keinginan ini ditentang konstitusi kerajaan. Philip meradang, ia merasa satu-satunya pria di Inggris yang dilarang memberikan nama ke anaknya. Elizabeth pun memberi keleluasaan Philip untuk menentukan sekolah bagi Charles dan Anne. 

Tahun 1955, ratu dan Philip membawa serta pangeran Charles, putri Anne dan juga ibu Philip berlayar ke Malta. 

Putri Margaret memutuskan tak jadi menikahi Peter Townsend. Peter menikah dengan wanita lain pada tahun 1959 sementara Margaret menikah dengan fotografer kerajaan bernama Anthony Armstrong Jones pada Mei 1960. Pernikahan dihelat di gereja Westminster Abbey. Pangeran Philip mengantar Margaret ke pelaminan. Pada Februari 1960, Philip dan ratu dikaruniai anak ketiga yaitu pangeran Andrew. Kemudian Philip bersama pangeran Charles dan putri Anne menghadiri pernikahan Pamela Mountbatten. Sebulan setelah Pamela menikah, ibunda Pamela yaitu Edwina Ashley meninggal dunia di Kalimantan utara. Pangeran Philip bertemu sang ibunda untuk menghadiri pemakaman Edwina di laut lepas.

Tahun 1964, Philip dan ratu dikaruniai anak bungsu yaitu pangeran Edward. Berbeda dengan kelahiran Charles, pada proses kelahiran Edward, Philip menemani ratu. Saat ratu melahirkan Charles, Philip sedang bermain cricket. Setelah Charles lahir, Philip datang menemui sang istri membawa sebuket bunga. 

Pangeran Philip dikenal dengan gaya bicara yang ceplas-ceplos, bahkan sering menimbulkan kontroversi. Philip yang gemar memanggang dan makan mengatakan bahwa wanita di Inggris tidak dapat memasak. Suatu hari ia datang ke dapur pada malam hari menanyakan di mana koki. Asisten koki mengira Philip adalah tukang kebun, berdasarkan baju lusuh yang ia pakai. Asisten koki masuk ke dalam mengatakan ada tukang kebun ingin bertemu. Koki sempat heran mengapa ada tukang kebun mau bertemu dengannya pada malam hari. Saat koki terdengar memanggil "selamat malam yang mulia", asisten baru menyadari ia keliru mengenali pangeran Philip. Philip datang ke dapur di hari lain untuk menanyakan menu makanan hari itu. Koki kerajaan menunjukkan daging domba yang sudah dipersiapkan untuk dimasak. Lalu Philip menanyakan daging yang di sebelahnya. Koki menyebut bahwa itu untuk para staf kerajaan. Philip bertanya kenapa bukan daging itu yang diperuntukkan keluarga kerajaan. Ia kemudian meminta kedua daging itu untuk disantap bersama keluarga dan staf kerajaan. Ia bahkan memutuskan untuk memasak sendiri. 

Makanan kegemaran Philip adalah salmon coulibiac, yang berasal dari Russia berupa salmon tanpa kulit yang ditoping dengan irisan jamur, nasi dan juga irisan telur rebus kemudian dibungkus kulit pastri. Setelah dipanggang, disajikan dengan cara diiris sesuai porsi. Philip juga gemar memasak sup krim jamur. Suatu hari Philip datang lagi ke dapur. Ia menanyakan koki sedang melakukan apa : mengupas mangga. Ia mengajarkan teknik mengupas mangga menurut versinya yaitu dengan membelah buah di tengah secara vertikal, membuang biji dan kemudian mengambil daging dari kulit menggunakan sendok.

Pangeran Philip mengatakan bahwa ia senang pergi ke Russia meskipun "bajingan-bajingan itu menghabisi separuh keluargaku". Dua tante Philip bersama keluarga mereka tewas dibunuh saat terjadi revolusi Russia pada 17 dan 18 Juli 1918. Mereka adalah putri Elisabeth dan putri Alix. Suami putri Elisabeth yang bernama Sergei, Adipati Agung Russia tewas terkena serangan bom pada tahun 1905. Sementara Alix tewas ditembak bersama suami (Nicholas II, kaisar Russia) bersama kelima anak mereka dan empat pegawai setia. Saya sudah mengisahkan hidup putri Elisabeth di blog ini.

Tahun 1967, Philip dan ratu mengirim pesawat untuk menjemput ibunda Philip di Athena. Mereka menginginkan ibunda Philip pensiun dari segala tugas. Pesawat tak diijinkan meninggalkan Athena sebelum ibunda Philip benar-benar pergi. Sesampai di London, ibunda Philip menetap di istana Buckingham. Kepada para cucu yang menjenguk, ibunda Philip meminta agar setelah wafat, jasadnya dimakamkan di bukit Zaitun, Yerusalem. Permintaan ini diprotes, mereka akan kesusahan jika ingin berziarah. Ibunda Philip menyela "gak masuk akal, kan bisa menggunakan bis". Pada tahun 1988, jasad ibunda Philip dipindahkan ke gereja Maria Magdalena, Bukit Zaitun, Yerusalem. 

Pada 14 November 1973, putri Anne menikah dengan Mark Philipps. Pada tahun 1977, Philip dan ratu dikaruniai cucu pertama yaitu Peter Philipps. Empat tahun kemudian, Philip dan ratu dikaruniai cucu kedua yaitu Zara Philipps.

Di musim panas, keluarga Dickie Mountbatten biasa berlibur ke kastil Casselblown milik pribadi yang terletak di Irlandia. Di sana Dickie menuju ke laut untuk memancing lobster. Namun pada 27 Agustus 1979, terjadi tragedi yang memilukan. Sebuah bom diam-diam dipasang di bawah perahu yang akan digunakan Dickie sekeluarga untuk memancing. Hari itu, Dickie mengajak putri sulung yaitu Patricia, suami Patricia, kedua anak kembar laki-laki Patricia yaitu Nicholas dan Timothy serta seorang asisten perahu berusia 15 tahun bernama Maxwell. Sementara putri bungsu Dickie yaitu Pamela bersama putrinya, India Hicks memilih tetap di kastil. Mereka tidak menyadari keberadaan bom tersebut hingga diledakkan menggunakan remote control. Perahu hancur berkeping-keping. Dickie tewas seketika namun tubuhnya utuh. Maxwell juga tewas. Patricia, suami, ibu mertua dan Timothy dilarikan ke rumah sakit. Ibu mertua Patricia meninggal keesokan hari. Patricia menyadari bahwa Nicholas ikut tewas sebab ia tak melihatnya di dalam ruangan tempat mereka dirawat. Wajah Patricia menerima 120 jahitan yang ia sebut sebagai "face lift". Upacara pemakaman Louis Mountbatten alias Dickie dilangsungkan secara militer. Tentara pembebasan Irlandia mengklaim mereka bertanggung jawab atas tindakan itu.

Pada 29 Juli 1981, Charles menikah dengan putri Diana di katedral St James. Dua pengiring pengantin putri Diana adalah Sarah Armstrong Jones (putri Margaret) dan India Hicks (putri Pamela Mountbatten). Keluarga putri Diana merupakan bangsawan Inggris yang kenal dekat dengan keluarga kerajaan Inggris. Pangeran Philip, ratu Elizabeth II, ibu ratu dan putri Margaret hadir dalam pernikahan orang tua Diana yang dilangsungkan pada 4 Juni 1954 di gereja Westminster Abbey. Pada Juni 1982, Philip dan ratu dikaruniai cucu ketiga yaitu pangeran William. Dua tahun kemudian, Philip dan ratu dikaruniai cucu keempat yaitu pangeran Harry. 

Pada 23 Juli 1986, pangeran Andrew menikah dengan Sarah Ferguson di gereja Westminster Abbey. Pangeran William dan Zara Philipps (putri Anne) menjadi pengiring cilik. Pada tahun 1988, Philip dan ratu dikaruniai cucu kelima yaitu putri Beatrice. Dua tahun kemudian, mereka dikaruniai cucu keenam yaitu putri Eugenie. Ratu Elizabeth II mewariskan "rumah mainan mungil" miliknya dan putri Margaret saat kecil kepada putri Beatrice.

Masih pada tahun 1986, ratu dan Philip mengadakan kunjungan kerajaan ke Cina. Di sana mereka bertemu dengan mahasiswa Inggris bernama Simon Kerby. Simon mengambil jurusan bahasa Mandarin di universitas Xian. Philip berseloroh "kalau tinggal lebih lama lagi, kamu akan pulang dengan mata yang sipit".

Tahun 1992 merupakan tahun penuh cobaan buat Philip dan ratu. Dimulai dari kastil Windsor yang terbakar. Kemudian perceraian dan perpisahan ketiga anak ratu yaitu putri Anne, pangeran Charles dan pangeran Andrew. Pada Desember 1992, putri Anne menikah lagi dengan Timothy Lawrence di gereja Skotlandia. Putri Anne tidak dikaruniai anak dari pernikahan ini. Charles dan Diana resmi bercerai pada tahun 1996. Diana masih diijinkan tinggal di istana Kensington. Charles menawarkan Diana untuk mengambil barang apapun yang ia mau. Diana meminta Paul, asisten pribadi yang dipinjamkan ratu Elizabeth II kepada Diana. Charles semula keberatan namun akhirnya ia menyerah dan memberitahu kepada ratu perihal ini. Paul pun menghadap ratu untuk pamit. 

31 Agustus 1997, putri Diana tewas kecelakaan di terowongan Alma, Paris, Perancis. Mengetahui cucunya enggan berjalan di belakang peti jenazah sang ibunda, pangeran Philip berbicara dengan pangeran William. "Kamu bisa menyesal nanti kalau tidak melakukannya. Kalau aku berjalan bersama kamu, kamu mau tidak?" Akhirnya pangeran William menyetujui ajakan sang kakek. Pangeran Philip mendapat tuduhan bahwa ia merencanakan "kecelakaan" ini karena tak ingin ibu calon raja Inggris menikah dengan seorang Dodi. Namun di pengadilan, tuduhan ini tak dapat dibuktikan.

Pada 20 November 1997, pangeran Philip dan ratu Elizabeth II merayakan pernikahan emas. Ratu menyebut bahwa sang suami adalah tipikal orang yang tidak mudah menerima pujian, namun menjadi tonggak kekuatan sang ratu dalam menjalani perannya. Sementara Philip dalam pidatonya mengatakan "kunci sukses pernikahan adalah toleransi". Ia meyakinkan hadirin bahwa selama pernikahan, sang istri lah yang memiliki toleransi tak berbatas. Bekas asisten ratu (dan juga bekas asisten putri Diana) yaitu Paul Burell mengisahkan kejadian unik. Paul menyebut bahwa ratu dan Philip bagaikan Yin dan Yang. Philip disebutnya selalu seperti gunung merapi. Suatu hari Philip kesulitan membuka pintu akibat terhalang oleh anjing-anjing ratu yang tidur. Philip mengomel keras mengapa memelihara anjing sebegitu banyak, namun ratu menjawab dengan tenang.

Meskipun ia bersuamikan wanita yang sangat terkenal di dunia, namun tetap saja ada yang tidak mengenali dirinya. Ini terjadi pada tahun 1997 saat Philip berkunjung ke universitas Cambridge. Tukang parkir sepuh tidak mengenali dirinya, lantas Philip menyeletuk "kau memang tolol ". Tahun 1998, Philip bertemu dengan seorang pelajar Inggris yang telah menelusuri Papua Nugini "kamu berhasil (menelusuri) tanpa dimakan waktu itu?". Tahun 1999 Philip bertemu dengan tiga pegawai peternakan ikan Skotlandia di istana Holyrood dan menyeletuk "oh, kalian adalah orang-orang yang merusak sungai dan lingkungan".

Pada tahun 1999, pangeran Edward mempersunting Sophie Rhys Jones di kapel St George, kastil Windsor. Pada Februari 2002, putri Margaret menghembuskan nafas terakhir setelah terserang stroke ketiga kali. Selama hidup, putri Margaret merupakan perokok berat. Jasad Margaret dikremasi agar ia bisa dimakamkan bersama sang ayah, raja George VI di kastil Windsor. Sebulan kemudian, ibu ratu wafat di usia 101 tahun. Pada 2003, Philip dan ratu dikaruniai cucu ketujuh yang diberi nama Louise Mountbatten-Windsor. Ia pertama kali menyandang nama belakang sesuai harapan pangeran Philip. Kehamilan dan proses melahirkan Louise tidaklah mudah bagi Sophie yang sudah berusia 39 tahun. Selama kehamilan, Sophie sempat mengalami pendarahan sebab plasenta terlepas sebelum bayi lahir. Selain itu, Louise juga menderita kelainan bola mata sehingga ia harus menjalani operasi perbaikan. Tahun 2007 dan di usia 43 tahun, Sophie melahirkan anak laki-laki yang diberi nama James Mountbatten Windsor yang menjadi cucu termuda Philip dan ratu. 

Tahun 2002, Philip dan ratu mengadakan kunjungan ke taman budaya aborigin Tjapukai di Cairns, Australia. Philip bertanya kepada pendiri taman bernama William Brims "apakah kalian masih saling melempar tombak?" Brims menjawab "tidak, kita tidak melakukannya lagi".

Pada 9 April 2005, Charles menikah dengan kekasih lamanya, Camilla Parker Bowles di kapel St George, kastil Windsor. Beberapa bulan kemudian, Philip dan ratu menghadiri acara wisuda pangeran William yang bebarengan dengan Catherine Middleton (saat itu sudah menjalin kasih dengan pangeran William).

Tahun 2008, Peter Philipps menikah dengan Autumn Kelly. Tahun 2010, cicit pertama Philip dan ratu lahir diberi nama Savannah Philipps. 

Pada 29 April 2011, pangeran William menikah dengan Catherine Middleton di gereja Westminster Abbey. Pada Juli 2011, giliran Zara menikah dengan Mike Tindall. 

Di tahun-tahun ini, Philip dan ratu berbahagia dikaruniai banyak cicit yang sehat. Tahun 2012, cicit kedua Philip dan ratu lahir yang diberi nama Lena Elizabeth Tindall. Masih di tahun yang sama, cicit ketiga lahir diberi nama Isla Philipps. Tahun 2013, lahir cicit istimewa yang digadang akan menjadi raja Inggris kelak. Dia adalah pangeran George. Tahun 2014, lahir cicit kelima yaitu Mia Grace Tindall. Tahun 2015, lahir adik pangeran George yang diberi nama putri Charlotte. Maret 2018, cicit ketujuh lahir yaitu pangeran Louis. 

Pada Mei 2018, pangeran Harry menikah dengan Meghan Markle, janda cerai tanpa anak yang berprofesi sebagai artis Hollywood. Pernikahan dilangsungkan di kapel St George, kastil Windsor. Pada Mei 2019, Philip dan ratu dikaruniai cicit kedelapan yaitu Archie Mountbatten-Windsor. Meskipun tidak menghadiri acara pembaptisan, namun Philip dan ratu menyempatkan berfoto bersama bayi Archie, pangeran Harry, Meghan Markle dan ibunda Meghan. Philip dan ratu menghadapi permasalahan keluarga. Dimulai dari pangeran Andrew yang mundur dari tugas kerajaan setelah wawancara kontroversinya mengenai Jeffry Eipstein. Kemudian disusul oleh keputusan pangeran Harry dan Meghan Markle yang mundur dari tugas kerajaan. Berikutnya pernikahan sang cucu tertua yaitu Peter Philipps yang berakhir namun belum resmi bercerai. Pada Juli 2020, putri Beatrice melangsungkan pernikahan dengan Edoardo secara privat. Ini adalah pernikahan terakhir yang dihadiri oleh pangeran Philip. Seperti keluarga lain saat menjalani lockdown, Philip dan ratu juga bertatap muka di internet. Pangeran Harry menyebut alih-alih memencet "ending", sang kakek langsung menutup monitor laptopnya.

Pada Februari 2021, pangeran Philip dilarikan ke rumah sakit King Edward VII setelah mengeluh tak enak badan. Kemudian ia ditransfer ke rumah sakit Bartholomew di London untuk menjalani operasi perbaikan jantung dan kembali lagi ke rumah sakit semula untuk pemulihan. Pangeran Charles sempat datang menjenguk. Philip dirawat selama 28 hari sebelum akhirnya pulang ke kastil Windsor untuk pemulihan di rumah. Ratu Elizabeth II disebut gembira mendengar Philip sudah bisa keluar rumah sakit. Namun Philip yang tampak sangat rapuh. Sejak pandemi berlangsung, ratu dan Philip memilih tinggal di kastil Windsor. Pada masa ini, Philip dan ratu masih berbahagia dikaruniai dua orang cicit lagi. Putri Eugenie dikaruniai seorang anak laki-laki dan Zara Tindall juga dikaruniai seorang anak laki-laki. Baik Eugenie maupun Zara menyematkan nama "Philip" untuk menghormati sang kakek yang masih pemulihan. 

Pada hari-hari terakhir, Philip disebut sudah kesulitan berjalan. Namun ia menolak saat pegawainya membawakan kursi roda. Ia juga menolak menggunakan alat bantu pendengaran. Ratu mengatakan "itu artinya kita harus berteriak". Ia masih aktif membaca dan menulis surat. Sesekali ia di luar untuk berjemur sementara kakinya ditutup selimut. Selera makan Philip sudah menurun drastis. Ia wafat pada 9 April 2021, hanya dua bulan sebelum berulang tahun ke-100. 

Kembali ke abad 19, pangeran Albert juga wafat di kastil Windsor akibat sakit. Baik Albert maupun Philip, keduanya memiliki istri ratu Inggris. Ibunda Albert maupun ibunda Philip sama-sama memiliki pernikahan yang tidak ideal. Perbedaannya adalah, pangeran Albert hanya hidup sampai usia 42, separuh kurang dari usia pangeran Philip. Saya sudah mengisahkan hidup pangeran Albert di blog ini.