Saturday, November 9, 2019

Kisah Ratu Victoria dan Pelayan John Brown

Kisah ratu Victoria dengan John Brown memang selalu menarik. Menurut saya jauh lebih menarik daripada kisah ratu Victoria dengan Abdul Karim, pegawai kesayangan beragama Islam dari Agra, India. Jika Karim disebut memiliki motif di balik kedekatannya dengan ratu, maka John Brown disebutkan sangat tulus. Akan tetapi kedua orang ini dibenci oleh pangeran Edward (menjadi raja Edward VII) dan para pegawai istana.

Seorang John Brown lahir pada 8 Desember 1826 di Aberdeenshire, Skotlandia sebagai anak kedua dari sebelas bersaudara. Masa kecil dan remaja John diisi oleh kegiatan di luar rumah seperti berenang, menangkap ikan dengan tombak, berburu rusa, menunggang kuda, menembak dan memanjat gunung. Ia menjadi ahli flora dan fauna lokal di tempatnya. Ia juga ahli meramal cuaca dengan jitu. Perilaku John sedikit banyak dipengaruhi oleh tempaan fisik tersebut. John dikenal kasar dan peminum. John sudah bekerja di kerajaan sejak pangeran Albert masih hidup, tepatnya setelah pangeran Albert membeli rumah Balmoral di Skotlandia. John mulai bekerja secara tetap pada tahun 1857. Tiga adik kandung John lain juga bekerja di lingkungan kerajaan. Adik bungsu yang bernama Archibald Brown menjadi pengawal pribadi putra bungsu ratu Victoria, yaitu Leopold. Archibald lebih muda lima belas tahun dari John. Meski John Brown memiliki adik banyak, namun empat adiknya meninggal saat masih kecil. Tiga di antara adiknya meninggal akibat epidemi demam tifoid.

Pada tahun 1860 di Balmoral Skotlandia, John Brown menemani pangeran Leopold menunggangi kuda poni. Mereka ditemani oleh putri Alice, putri Helena dan putri Louise. Setelah pangeran Albert wafat pada 14 Desember 1861, Victoria tenggelam dalam kesedihan yang sangat dalam. Sebulan sebelum putri Alice menikah pada Juli 1862, John Brown bersama pekerja Skotlandia lain datang ke Inggris dalam rangka menghadiri Pameran Internasional Kedua. Pada Agustus 1862, John Brown menemani ratu Victoria berkunjung ke Perancis dan Italia. Pada 7 Oktober 1863, ratu Victoria melewatkan waktu dengan berkuda ditemani oleh putri Alice dan putri Helena. Ketiganya didampingi oleh John Brown dan pegawai putri Alice yang bernama Willem. Mereka rehat sejenak untuk menikmati teh sore hari sebelum pulang. Dalam perjalanan pulang, hari sudah mulai gelap. Kuda sang ratu mengalami kecelakaan. Ratu Victoria sempat berpikir apakah harus meninggal saat itu juga, namun kemudian ia berpikir masih ada hal-hal yang belum diurus. Sang ratu mengalami lebam di mata, memar di leher dan jempol terkilir. Selama beberapa hari, ia harus mengompres matanya dengan potongan daging mentah. Meski kondisi demikian, dokter menyarankan agar sang ratu tetap berkuda. Di Skotlandia, ratu Victoria berkuda ditemani oleh John Brown. Saat itu Victoria menggambarkan dirinya sedang dalam kondisi lemah dan cemas sehingga ia membutuhkan orang yang bisa ia percaya dan diandalkan.

 Pada Oktober 1864, putri Alice berdiskusi dengan dokter kerajaan William Jenner dan Tata Keuangan Sir Charles Phipps. Hasil diskusi memutuskan bahwa John Brown akan dibawa ke rumah Osborne untuk membantu ratu bangkit dari depresi. Mereka berharap John Brown akan membawa ingatan ratu Victoria kembali ke masa-masa bahagia di Skotlandia. John Brown kemudian tiba di Osborne pada Desember 1864. Setiap pagi dan siang hari John Brown selalu menemani ratu Victoria berkuda. Ia memasangkan syal ke leher Victoria dan memastikan bahwa seluruh kancing di pakaian sang ratu terpasang rapat. Pada 3 Februari 1865, ratu Victoria menetapkan John Brown sebagai pegawai khusus untuk seterusnya. Dalam sebuah surat kepada paman Leopold, Victoria memuji John Brown sangat setia, sederhana, cerdas dan tak seperti pegawai yang lain. Dalam surat lain kepada putri Vicky di Jerman, Victoria menyebut John sangat pendiam, memiliki ingatan yang cukup tajam, sekaligus bersyukur bahwa John diutus untuk menetap di rumah Osborne. Sementara di buku hariannya, Victoria menulis bahwa John Brown adalah satu-satunya orang yang memperlakukan dirinya sebagai seorang wanita, bukan seorang majikan. Suatu hari seorang pegawai istana menjatuhkan nampan yang cukup membuat ratu Victoria marah. John Brown langsung menegur Victoria dengan sebutan khasnya "wanita".Ratu Victoria menyebut bahwa ia mengandalkan lengan John Brown yang sangat kuat dan bertenaga. Saat berkuda, Victoria sering melewati jalan yang cukup licin.    
                                                                                                                                                                                Lucy Worsley: Queen Victoria's affair with ghillie John Brown was a myth |  Scotland | The Times 

Penetapan John sebagai pegawai ratu pada Februari 1865 memunculkan rasa tidak senang pada putri Vicky dan terutama pangeran Edward. Mereka khawatir jika John mempengaruhi sang ratu sama seperti yang dilakukan oleh pengasuh Lehzen. Pada Juli 1865, Victoria menunjuk adik bungsu John, Archibald, untuk menjadi pengawal pribadi pangeran Leopold. Victoria berpendapat bahwa Archibald cukup kuat menggendong sang pangeran seandainya terjadi sesuatu (Leopold menderita hemofilia). Victoria secara bertahap menaikkan gaji John Brown. Pada 1868, Victoria merenovasi glas-allt-shiel, sebuah rumah sederhana di belakang kastil Balmoral. Rumah ini menghadap ke danau, diapit oleh pepohonan hijau nan tinggi. Di belakang rumah terdapat semacam parit yang menjadi aliran air danau. Tak jauh dari situ, ada sebuah air terjun. Rumah ini sudah dimiliki Victoria dan Albert sejak tahun 1850 an. Setelah Albert wafat, Victoria lebih memilih menetap di rumah ini daripada di kastil. Ia memiliki kamar yang terhubung oleh kamar John Brown. Sementara para abdi dalem wanita ditempatkan di kamar lain. Victoria menggunakan berbagai alasan untuk menetap di rumah tersebut : untuk perlindungan, untuk menjaga anjing-anjingnya. Rumah ini dibeli oleh raja George VI pada tahun 1950. Pada tahun 1991, rumah ini dikelola oleh kelab Rucksack dari universitas Dundee dan dibuka untuk umum. Pada 2019, pengelolaan diserahkan ke Mountain Bothies Association.

Penempatan John Brown di kamar yang terhubung dengan kamarnya menimbulkan kontra. Pemerintah berpendapat hal itu menyalahi etika apalagi seorang ratu, jika benar Victoria dan John belum menikah. Namun pada tulisan politikus bernama Lewis Harcourt/Loulou pada 17 Februari 1885, disebutkan telah terjadi pernikahan di antara ratu Victoria dan John Brown. Fakta ini muncul dari pengakuan akhir seorang pendeta kerajaan yang bernama Norman Macleod. Saat mengaku, sang pendeta tengah kritis dan hampir wafat. Sang pendeta menyesal selama hidupnya sebab ia telah menutupi fakta.  Entah tulisan ini hanya rumor buatan atau memang benar adanya, tak ada yang bisa memastikan. Tentu pendeta Norman bukan mengaku kepada Lewis sebab Lewis kala itu baru berusia 9 tahun. Akan tetapi pengakuan itu diteruskan oleh saudari sang pastor kepada istri Henry Posonby, sekretaris pribadi ratu Victoria. Dari istri Henry kemudian diteruskan lagi ke ayahanda Lewis yang bernama William. William bekerja sebagai sekretaris istana selama tiga tahun sebelum John Brown wafat. 


Ada tidaknya pernikahan, kesetiaan dan ketulusan John Brown kepada Victoria tak perlu diragukan lagi. John Brown selalu menyatakan pendapat blak-blakan tanpa basa-basi meski lawan bicaranya adalah seorang ratu. John Brown tak mengenal rasa takut terutama demi melindungi sang ratu yang kerap mendapat ancaman pembunuhan. Pada 29 Februari 1872, John Brown berhasil mencegah Arthur O'Connor yang hampir menyerang Victoria. Sang ratu mengganjar John Brown dengan dua penghargaan. Pada tahun 1875, Victoria meminta Heinrich Von Angeli untuk melukis John Brown. Namun karena John menolak berpose untuk dilukis, maka Heinrich menggunakan foto Brown sebagai ganti. Saat Victoria terjatuh dan tak bisa berjalan, John Brown menggendong sang ratu dari satu ruang ke ruang lain. Victoria merasa bahwa sepeninggal Albert, hidupnya juga ikut terkubur. Setelah bertemu dengan John Brown, ia hidup lagi untuk kedua kalinya.

John Brown wafat di kastil Windsor pada 27 Maret 1883 akibat erisipelas, penyakit yang disebabkan oleh bakteri. John pernah menderita penyakit yang sama saat menemani ratu Victoria berkunjung ke Perancis dan Italia pada 1879. Kematian John terbilang mendadak sebab pada 23 Maret 1883, dokter James Reid tanpa sengaja melihat sang ratu bercanda dengan John Brown. Saat itu ratu Victoria sedang tak bisa berjalan setelah terjatuh. John Brown dimakamkan di halaman gereja Crathie Kirk, Skotlandia. Makamnya berdampingan dengan makam kedua orang tua dan beberapa saudara Brown yang lebih dahulu meninggal. Atas perintah sang ratu, Sir Henry Posonby mengumpulkan dan menyimpan semua surat-surat milik John Brown. Kehidupan di sekitar kastil Balmoral yang selalu ceria penuh festival sesaat menjadi muram. Victoria meminta Sir Joseph Boehm untuk membuat sebuah patung John Brown yang ditempatkan di antara patung Victoria dan patung Albert di Balmoral. Posisi ketiga patung saling berhadapan seperti titik segitiga. Victoria juga meminta penyair Alfred Tennyson untuk membuatkan tulisan singkat di nisan John Brown.  Namun hampir semua kenangan ini lenyap setelah ratu mangkat. Hanya dalam hitungan jam setelah ratu Victoria wafat pada 22 Januari 1901 jam 6.30 malam, raja Edward VII memerintahkan agar seluruh barang dan patung John Brown dimusnahkan. Beberapa dikirim ke keluarga John Brown di Skotlandia. Pada 23 Januari 1901 pagi, para penggembala di dekat istana Balmoral, Skotlandia melihat patung John Brown sudah tidak tampak dan hanya tersisa bongkahan batu. Semua yang berada di pandangan raja Edward tak ada yang bersisa. Namun salah satu patung John Brown tidak dihancurkan dan hanya dipindahkan ke tempat yang diperkirakan takkan bisa diketahui oleh raja Edward. Edward sangat membenci John Brown sejak kedekatannya dengan sang ibunda sepeninggal sang ayah. Kebencian ini kadang menimbulkan perselisihan antara Edward dengan John Brown. Namun sang ibunda selalu memihak John Brown.

Bangku granit yang dibangun Victoria untuk mengenang John Brown juga masih ada di rumah Osborne. Bahan batu granit dibawa dari tanah kelahiran John Brown. Semasa hidup, John Brown biasa ke titik bangku itu untuk membaca surat dari keluarganya di Skotlandia. Keterangan ini diperoleh dari seorang pekerja rumah Osborne bernama William Jackman. Jackman mengenang John Brown sebagai pribadi yang baik terlepas dari sikapnya yang blak-blakan serta gegabah. Jackman membutuhkan waktu hingga empat belas hari untuk memotong rumput di sekitar rumah Osborne. Saat John Brown berpapasan dengan dirinya, Jackman mengenang Brown selalu mengangkat tangannya ke udara sambil menyapa. John Brown mengkhawatirkan Jackman yang berpeluh panas di bawah terik sinar matahari. Ia meminta Jackman untuk rehat sejenak ke rumah dan meneguk minuman atas suruhan John Brown. Saat mengetahui John Brown wafat, ia dan rekan kerjanya berduka.


Sebelum mangkat pada 22 Januari 1901, ratu Victoria memberi ijin buat putri Beatrice untuk menyeleksi dan mengedit semua catatan harian milik sang ibu. Beatrice tekun melakukan ini selama 30 tahun lamanya. Namun ada sedikit yang terlewatkan sebab sebelum Beatrice bertindak, beberapa telah dicopy. Mungkin saja jika tidak diedit, lebih banyak informasi yang diperoleh mengenai hubungan ratu Victoria dengan John Brown. Ratu Victoria juga memberi wasiat perintah kepada dokter pribadinya, James Reid, untuk menempatkan cincin pemberian John Brown di tangannya saat ia meninggal. Cincin ini sebelumnya milik ibunda John Brown. Selain cincin, sang ratu juga meminta beberapa surat dari John Brown, potongan rambut dan foto Brown. Foto Brown ini dibungkus kertas dan ditempatkan di tangan kiri Victoria. Untuk menutupi dari pandangan, dokter James menempatkan bunga di atasnya.