Saturday, October 2, 2021

Kisah Cinta Indah Nan Tragis Seperti Kapten Pierre Tendean dan Rr Nurindah Rukmini Chamim

 Kita semua mengetahui bagaimana kisah cinta Pierre dan Rukmini yang tak sampai di pelaminan pada tahun 1965 silam. Berikutnya Rukmini berjodoh dengan seorang pria yang juga berasal dari Jawa Tengah. Rukmini menetap di Klaten, Jawa Tengah hingga akhir hayatnya pada Juli 2019 di usia 72 tahun. Kisah cinta tersebut dirangkum dalam sebuah buku biografi yang mengulas perjalanan hidup Kapten Pierre Tendean yang berjudul : Sang Patriot. Menariknya, di buku tersebut terdapat beberapa foto kebersamaan sang patriot dengan pujaan hatinya. Buku itu diberikan khusus kepada Rukmini untuk ia baca, hanya beberapa bulan sebelum wafat. 

Kisah cinta mengharukan itu juga dialami oleh beberapa pasangan prajurit TNI dengan kekasih mereka masing-masing. Berikut rangkumannya :

  1. Lettu Angga Pradipta Adhyaksa Putra, ST.Han (26) dan Diar Kusuma Devi. Mungkin ini termasuk kisah cinta yang paling tragis. Bagaimana tidak. Angga tewas sehari sebelum akad nikah yang sedianya akan dilangsungkan pada Sabtu, 24 Agustus 2019. Mobil avanza yang dikemudikan ayah Angga tewas disambar kereta api barang semen holcim di perlintasan KA tanpa palang, desa Karangkantri, Cilacap. Ayah Angga menderita luka berat sementara Angga tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Tentu peristiwa ini bak petir bagi Diar. Resepsi pernikahan mereka sedianya akan dilangsungkan pada 31 Agustus 2019. Diar menjelaskan bahwa calon ayah mertuanya itu dalam kondisi lelah setelah menyebar undangan hingga keluar kota. Kemudian harus ke stasiun Kroya untuk menjemput sang putra yang baru tiba. Selama perjalanan di kereta, Diar selalu berbalas pesan dengan Angga hingga tengah malam. Bahkan keduanya juga sempat video call. Pesan terakhir putra pertama dari dua bersaudara ini menyebut ia telah sampai di stasiun. Diar dan Angga telah menjalin kasih tujuh tahun, sejak dari SMA. 
  2. Pratu Dedi Hamdani, Praka Anumerta (26) dan Anissa Dwi Laras. Dedi dan Anissa berasal dari kampung yang sama di desa Pelambik, Lombok Tengah. Keduanya telah menjalin kasih selama 11 tahun dan tentu sudah merencanakan pernikahan. Saat Dedi akan bertugas di Papua, ia sempat bertengkar hebat dengan Laras, sang kekasih. Laras tak menyetujui kepergian Dedi ke Papua sementara Dedi tak dapat mangkir dari perintah tugas. Laras mengatakan sejak Dedi bertugas di Papua, dirinya tak pernah tenang. Namun Dedi tetap berusaha menepati janjinya untuk menikahi Laras pada Maret 2021. Untuk itu, Dedi menelepon sang ayah memberitahu rencana pernikahan tersebut. Sang ayah mempersilahkan. Namun Dedi gugur saat dalam tugas pada 22 Januari 2021, hanya beberapa jam setelah rekannya di Yonif 400/Banteng Raider yang bernama Roy Vebrianto. 
  3. Lettu Erizal Zuhri Sidabutar, ST.Han, Kapten Anumerta (29) dan Putri Kladia Khairunissa. Sang prajurit kelahiran Sidikalang, Sumatra Utara pada November 1990 ini sejatinya akan menikahi putri komandannya. Rencana pernikahan akan dilangsungkan pada April 2020 di TMII Jakarta. Sementara Erizal sendiri purna tugas dari Papua pada 25 Desember 2019. Namun takdir tak dapat dielak, seminggu sebelum kepulangannya Erizal gugur. Disebutkan bahwa Erizal hendak menolong anggotanya, serda Rizky Ramadan yang ditembak terlebih dahulu. Seperti calon pasutri lain, keduanya memiliki rencana-rencana. Erizal menginginkan Kladia berhenti bekerja untuk mengurus suami dan kelak anak mereka. Namun beberapa hari sebelum terjadi, Putri Kladia sudah merasakan firasat tak enak hingga ia meminta ibunda Erizal untuk membantu mendoakan sang putra. Takdir tak dapat dielak, Putri Kladia harus menyobek kain perpisahan sebelum sang kekasih dimakamkan. 
  4. Serda Yusdin, Sertu Anumerta (25) dan Atik Chandrawaty. Baik Yusdin maupun Atik sama-sama merupakan anak sulung. Yusdin berasal dari Luwu, Sulawesi Tengah. Sementara Atik berasal dari Ternate. Pada September 2018, Yusdin dan Atik bertunangan. Sebelum ditugaskan kedua kali ke Papua, Yusdin meminta Atik untuk menjaga mata dan hati sebab ia pergi ke Papua karena bekerja. Namun Yusdin gugur pada 7 Maret 2019 saat baku tembak. Selain Yusdin, rekannya yang bernama Serda Mirwariyadin dan Serda Bayu ikut gugur. Pada 25 Maret 2019 sejatinya merupakan hari ulang tahun Yusdin yang ke-26. Hari itu diperingati dengan pengajian yang dihadiri oleh Atik.