Friday, September 3, 2021

Mengenang Para Prajurit Bangsa Yang Gugur Di Papua


  1. Prada Agus Kurniawan. "Siap untuk menjaga kedaulatan NKRI" begitu cuplikan singkat video yang diunggah oleh seorang rekan Agus. Itu menjadi kenangan tak ternilai bagi mereka yang mengenal Agus.  Agus gugur setelah tertembak di bagian punggung pada Minggu, 10 Januari 2021 di Titigi, Intan Jaya, Papua. Saat itu ia dan rekan-rekannya sedang terlibat baku tembak dengan KKB. Jenazah Agus sempat dipeluk oleh seorang rekannya saat hendak dievakuasi menggunakan mobil. 
  2. Bharada Aldy (21). Berawal dari kontak senjata di kabupaten Nduga pada Rabu, 20 Maret 2019, Aldy gugur. Sementara dua rekan Aldy menderita luka berat. Padahal beberapa hari lagi, Aldy akan berulang tahun yang ke-22. Almarhum yang lahir pada 3 April 1997 ini berasal dari Nunukan, Kalimantan Utara. Ayah Aldy menuturkan bahwa setelah Aldy lulus SMA pada 2016, sang putra sempat membantu ayahnya menjadi buruh angkut di pelabuhan. Pada 2017, Aldy memutuskan bergabung dengan Brimob.
  3. Praka Alif Nur Angkotasan. Praka Alif bersama Prada Ardi dari markas Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya ditugaskan untuk menjaga bandara Dekai, Yakuhimo, Papua. Namun mereka diserang sekitar 20 orang menggunakan parang. Meski sempat dirawat dalam kondisi kritis, nyawa Alif tidak dapat diselamatkan. Ia meninggalkan seorang istri. Cuplikan Alif bersama rekan-rekannya bernyanyi dalam sebuah grup band khusus TNI dapat ditonton di youtube. 
  4. Serda Ambrosius Apri Yudiman. Prajurit ini berasal dari Sintang, Kalimantan Barat. Ia menjadi salah satu korban gugur bersama tiga rekan yang lain dalam penyerangan pos di Maybrat pada 2 September 2021 subuh. Kejadian ini membuat pangdam Kasuari sangat marah. 
  5. Prada Ardi Yudi Ardianto. Anak ketiga dari empat bersaudara ini memiliki darah Jawa dari sang ayah dan darah Portugis dari sang ibu. Tak heran jika ia memiliki wajah yang tampan. Mendiang ayah Ardi juga merupakan seorang TNI dan telah berpulang pada 2018 silam. Pada 17 Mei 2021, Prada Ardi dan Praka Alif Nur Angkotasan bertugas menjaga bandara Dekai, Yakuhimo, Papua. Tiba-tiba mereka diserang oleh sekitar 20 orang yang membawa golok. Prada Ardi langsung gugur di tempat, sementara Alif kritis dan kemudian gugur saat menjalani perawatan. Semasa hidup, prada Ardi gemar bernyanyi, suaranya sangat merdu. 
  6. Letda Amran Blegur. TNI yang berasal dari Kupang, NTT ini bersama seorang rekan TNI bernama Pratu Freddy tewas setelah dihadang dan ditembak di Tingginambut hanya dua hari setelah kemerdekaan RI yang ke-73. Awal mulanya Letda Amran mendapat telepon dari seorang anggota KKB yang meminta bahan makanan dan aki motor. Konon anggota KKB itu menawarkan akan menukar dengan senjata laras pendek milik mereka. Setelah disepakati, Letda Amran bersama pratu Fredi berangkat pukul 1 siang waktu setempat. Masyarakat kemudian melapor pada pos bahwa kedua TNI ini tewas tergeletak dengan luka tembak dan panah. Letda Amran meninggalkan seorang istri dan seorang putri berusia 13 tahun.
  7. Pratu Dedi Hamdani (26). Pratu Dedi memiliki rencana untuk menikahi kekasihnya, Annisa Dwi Laras pada Maret 2021. Hubungan Dedi dengan Laras sudah terjalin sangat lama, yaitu 10 tahun, dimulai dari 29 November 2010 silam. Namun impian mereka terhempas semenjak Dedi gugur pada 15 Januari 2021 setelah mengalami luka tembak dalam peristiwa pengejaran KKB. Dedi kerap mengunduh status yang memberi pesan moral positif. Bahkan status terakhir rasa rindu yang ia titipkan untuk sang ibu. Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan kemampuan berbahasa Indonesia dengan sangat baik.  Anak sulung dari dua bersaudara ini sangat patuh kepada orang tua terutama sang ibu. Ia sudi mencuci pakaian sang ibu. Saat dimarahi, Dedi menangis dan menundukkan kepalanya agar mudah dijangkau sang ibu. 
  8. Praka Muhammad Dirhamsyah. Ia merupakan salah satu dari empat prajurit TNI yang gugur dalam penyerangan dini hari tanggal 2 September 2021. Jenazah dimakamkan di TMP Mangilu, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. 
  9. Kapten Anumerta Dirman (41). Komandan pos Dirman ditemukan tak bernyawa di semak-semak tak jauh dari posramil Kisor, Maybrat.  Sementara tiga anak buah lain tewas juga bersimbah darah di dalam posramil. Pada 2 September 2021 sekitar pukul 3 pagi, mereka diserang oleh sekitar 30-50 orang menggunakan senapan, golok dan senjata rakitan. Salah satu prajurit yang semula dikabarkan hilang akhirnya kembali setelah terjun ke sungai tak jauh dari pos. Seorang lagi prajurit bernama Serda Imanuel terluka berat di wajah namun selamat. Jenazah Kapten Anumerta Dirman dimakamkan di Bima, Nusa Tenggara Barat diiringi isak tangis sang istri dan kesedihan ketiga anak mereka. 
  10. Bharada Doni Priyanto. Doni gugur setelah terlibat baku tembak dengan KKB pada 28 Februari 2020 di Kali Kabur, distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Konon baku tembak berlangsung cukup lama yaitu 3 jam. Bharada Doni diketahui telah bergabung dengan kesatuan Brimob sejak tahun 2017. 
  11. Pratu Dwi Akbar Utomo. Dwi Akbar kritis setelah kontak senjata di distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada 19 September 2020. Meski sempat dirawat seadanya oleh rekan-rekan, Dwi menghembuskan nafas terakhir. Jenazah Dwi dibawa ke Kampung Terbanggi Agung, Lampung. 
  12. Pratu Edi. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  13. Kapten Anumerta Erizal Zuhri Sidabutar (29). Lettu kelahiran Sidikalang, Sumatra Utara ini sudah meminang dan siap menikahi putri sang komandan, yaitu Putri Kladia Khairunissa pada April 2020 silam. Bahkan tempat resepsi di TMII pun telah dipesan. Takdir sungguh tak dapat ditolak, Lettu Erizal dan seorang lagi rekan bernama Rizki Ramadan gugur ditembak KKB saat sedang membagi paket natal kepada penduduk Papua pada 17 Desember 2019. Konon Erizal tertembak saat hendak menolong Rizki. Kepergian putra kedua dari enam bersaudara ini sangat ditangisi sang ibu. Ia merupakan "Andy Lau Mama" merujuk pada wajahnya yang putih tampan bak aktor Hong Kong. Sebelum jenazah sang Lettu dimakamkan secara militer, Putri Kladia merobek kain parsirangan yang sebagian ditutupkan di peti sebagai tanda perpisahan. Setelah melihat jenazah sang kekasih yang tersenyum bahagia, Putri Kladia mengikhlaskan kepergiannya.
  14. Pratu Firdaus Kurniawan Nugroho. Firdaus terlahir sebagai anak kembar. Kakak kembar Firdaus juga seorang prajurit dari Angkatan Laut. Anggota Yonif 400 Banteng Raider ini gugur dalam kontak tembak pada hari Jumat, 6 November 2020 di distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya. Tiga hari sebelum gugur, Firdaus sempat menelepon rekannya dan menitipkan keluarganya. Rekan Firdaus pun menegur. Tak dinyana itu menjadi isyarat Firdaus yang terakhir kali. Firdaus dimakamkan di kampung halamannya di Gombong, Jawa Tengah. 
  15. Sertu Frans. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  16. Pratu Anumerta Ginanjar Arianda (22). Prada dari markas Yonif 400/Banteng Raider ini gugur saat KKB menembaki pos di Sugapa, Intan Jaya, Papua pada 15 Februari 2021. Ginanjar mengalami luka tembakan di bagian perut. Padahal tugas prada Ginanjar akan purna pada April 2021, sungguh takdir tak dapat dielak. Karangan bunga salah satunya datang dari bapak KASAD Andika Perkasa. Ginanjar menjadi TNI keempat Yonif Banteng Raider 400 yang gugur akibat ditembak. Sebelumnya ada lima TNI yang tewas akibat kecelakaan. Pasukan Banteng Raider 400 kemudian ditarik kembali ke Semarang dua bulan lebih awal dari yang dijadwalkan. Pratu Anumerta Ginanjar dimakamkan di kampung halamannya di kota Banjar, Jawa Barat. 
  17. Bharada Hadi Utomo (25). Hadi meninggal dalam insiden kecelakaan pesawat dari Timika, kabupaten Mimika menuju Ilaga, kabupaten Puncak pada September 2019. Jenazah dimakamkan di Pati, Jwa Tengah. 
  18. Serda Handoko (24). Prajurit dari Yonif 755 Yalet Kostrad Merauke ini gugur di distrik Mbua, kabupaten Nduga pada 5 Desember 2018. Ia tergabung bersama 150 anggota lain dalam tugas sejak Maret 2018. Serda Handoko memang kelahiran Blora, Jawa Tengah namun ia bersama kedua orang tuanya sudah pindah ke Sorong, Papua. 
  19. Briptu Heidar. Semula Heidar bersama rekannya Bripka Alfonso tengah mengendarai motor. Lantas ada sejumlah warga memanggil Heidar. Saat dihampiri, sejumlah orang keluar dari semak belukar dan langsung membawa Heidar. Sedangkan Alfonso sembunyi dan kemudian melapor. Jenazah Briptu Heidar ditemukan di jalan Pinggil, distrik Ilaga, kabupaten Puncak pada 12 Agustus 2019 dengan sejumlah luka tembak di tubuh dan belakang kepala. Diduga saat hendak disandera, Briptu Heidar mencoba melarikan diri sehingga ia ditembak dari belakang. Heidar lahir di Barru, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1995. 
  20. Bripka Hendra Saut Parulian Sibarani. Bripka Hendra gugur pada Rabu,18 Desember 2019 pukul 14.20 siang di polres Dekai, Yahukimo. Beliau dimakamkan di Riau. 
  21. Pratu Ida Bagus Putu. Pratu Ida bersama prajurit lain sedianya hendak mengevakuasi jenazah tenaga kesehatan Gabriella Maelani yang tewas akibat serangan di Kiwirok, Pegunungan Bintang. Namun di hari pertama evakuasi, mereka mendapat serangan sehingga satu prajurit terluka. Proses evakuasi dilanjutkan pada 21 September 2021 namun mereka kembali mendapat serangan yang mengakibatkan Pratu Ida gugur. Jenazah Nakes Gabriella dan Pratu Ida berhasil dievakuasi bersama menuju ke rumah sakit di Jayapura untuk autopsi. 
  22. Bharatu I Komang Wiranatha. Bharatu I Komang merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Sejak ayah mereka wafat, I Komang bersama sang ibu bahu-membahu menghidupi keluarga. Sayang Bharatu I Komang gugur akibat ditembak di distrik Ilaga Utara, kabupaten Puncak pada Mei 2021. Jenazah I Komang dibawa ke Ogan Komering Ilir, Sumatra Utara untuk menjalani prosesi ngaben.
  23. Ipda Jesayas M. Nusi. Ipda Jesayas bersama rekan prajurit yaitu Brigpol Sinton Kabarek gugur dalam serangan pada 27 Juni 2018 sekitar pukul 4 sore waktu setempat. 
  24. Pratu Jojo Wiharjo. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  25. Pratu Kasnun. Semula Pratu Kasnun bersama rekan-rekan mengadakan patroli untuk memastikan kelancaran pembangunan trans Papua pada 13 Mei 2019 di distrik Mugi, kabupaten Nduga. Tiba-tiba mereka mendapatkan tembakan bertubi-tubi dari arah ketinggian yang kemudian dibalas. Pratu Kasnun sempat kritis setelah mengalami luka tembak di punggung yang menembus bahu depan. Saat diterbangkan menuju rumah sakit di Timika, ia menghembuskan nafas terakhir. Pratu Kasnun meninggalkan seorang istri bernama Wenny Ariesty.
  26. Sertu La Ongge. Pada 9 Maret 2020 sekitar pukul 5 pagi, Sertu La Ongge ditembak saat sedang mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Peluru mengenai telinga kiri La Ongge. Ia dibawa ke pos Yonif 754/ENK untuk diterbangkan helikopter pada pukul 9.20 pagi menuju rumah sakit di Mimika.Penerbangan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Baru lima menit di rumah sakit, dokter memberitahu bahwa La Ongge telah tiada. La Ongge dimakamkan di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
  27. Sertu M. Udin.Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  28. Serda Mirwariyadin. Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto gugur saat mengamankan pembangunan infrastruktur Trans Papua pada 7 Maret 2019. 
  29. Bharada Muhammad Kurniadi Sutio. Gugurnya anggota polisi ini tak lama setelah gugurnya tenaga kesehatan Gabriella Maelani dan seorang anggota TNI bernama Ida Bagus Putu. Bermula saat markas polisi di Kiwirok mendapatkan serangan pada pagi hari tanggal 25 September 2021. Ia dimakamkan di Aceh Tamiang. 
  30. Pratu Muhammad Makamu. Pada 18 Januari 2019, sang pratu bersama rekan-rekannya sedang mendistribusikan logistik namun kemudian mendapat serangan di distrik Yambi, kabupaten Puncak Jaya.  Sejatinya Pratu Makamu mendapat tembakan di paha yang tidak begitu vital. Namun karena terlambat dievakuasi, ia menghembuskan nafas terakhir. 
  31. Pratu Mustofa. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  32. Praka Nasrudin. Prajurit dari Yonif 751 ini gugur saat mengamankan Bandara Mapenduma, kabupaten Nduga. Saat itu ada pesawat yang membawa 1100 kilogram logistik mendarat. Praka Nasrudin masih sempat dibawa ke rumah sakit di Timika dengan harapan dapat ditolong. Namun ia menghembuskan nafas terakhir saat masih dalam perawatan.
  33. Briptu Berry Permana Putra (27). Ia merupakan anggota Brimob Polda asal Bengkulu. Briptu Berry gugur ditembak di jembatan Utikini, Tembagapura pada 21 Oktober 2017. Ia meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi tujuh bulan, Wyndha Dewanty. 
  34. Sertu Ramadan. Sertu Ramadan merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  35. Serda Rizky Ramadan. Ia tewas hampir bersamaan dengan komandan Lettu Erizal Zuhri Sidabutar, pada 17 Desember 2019. Konon Rizky mengalami tembakan terlebih dahulu saat sedang membagikan paket natal di kampung Kulapa, distrik Hitadipa, Intan Jaya. Mengetahui itu, Erizal pun menolong namun ia ikut ditembak. Jenazah Rizky diterbangkan ke Jakarta untuk disemayankan terlebih dahulu di Rumah Dinas Asrama Cijantung pada 18 Desember 2021. Kemudian dimakamkan di TMP Kalibata pada 19 Desember 2021.
  36. Pratu Roy Vebrianto (25). Ia sedianya hendak merayakan ulang tahun ke-26 pada 11 Februari 2021. Roy berpesan kepada ayahnya di Bandung untuk membeli kue tart. Tak dinyana itu menjadi pesan yang terakhir. Anak sulung dari dua bersaudara ini kritis setelah diberondong peluru di bagian dada saat sedang bersih-bersih selepas salat subuh di Pos Titigi Yonif Banteng Raider 400. Setelah menjalani perawatan singkat, Pratu Roy tidak bertahan. Ia gugur pada 22 Januari 2021 setelah bertugas di Intan Jaya, Papua selama 5 bulan.
  37. Serka Sahlan (45). Bapak empat anak ini ditemukan tewas dengan luka bacok pada 17 September 2020. Saat itu Serka Sahlan tengah mengendarai motor membawa logistik di distrik Sugapa, kabupaten Intan Jaya. Tiga jam sebelumnya, seorang tukang ojek juga tewas dengan luka yang sama. Logistik yang dibawa Sahlan tampak utuh, begitu pula motornya. Jenazah Serka Sahlan dimakamkan di Maros, Sulawesi Selatan. 
  38. Pratu Sandi Nopiana. Saat Pratu Sandi sedang ke pasar Sinak, kabupaten Puncak untuk belanja kebutuhan pokok pada 12 Februari 2018, ia ditembak oleh orang tidak dikenal. Orang tersebut dipastikan kelompok separatis. Sebenarnya Sandi tidak seorang diri, namun mereka jalan di pasar secara terpisah. Rekan-rekan Sandi sempat mendengar letusan senjata api dan begitu mendatangi asal suara, justru mendapati Sandi sudah terkapar dengan luka tembak di wajah. Senjata api milik Sandi juga telah dirampas. Saat para pelaku yang berjumlah lima orang tersebut dikejar, mereka melepaskan tembakan. Jenazah sang prajurit dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa kota Banjar, Jawa Barat.
  39. Brigpol Sinton Kabarek. Brigpol Sinton bersama Ipda Jesayas H. Nusi gugur di distrik Torere, kabupaten Puncak Jaya pada 27 Juni 2018 sekitar pukul 4 sore waktu setempat. 
  40. Pratu Sirwandi. Ia bersama rekannya usai mendistribusikan logistik di distrik Mbua, kabupaten Nduga, yang kemudian mendapat serangan pada 16 Agustus 2019. Ia menderita luka tembak di pinggang dan sempat dirawat di RSUD Wamena. Namun pratu Sirwandi menghembuskan nafas terakhir pada 17 Agustus 2019.
  41. Serda Siswanto Bayu AjiSerda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto gugur saat mengamankan pembangunan infrastruktur Trans Papua pada 7 Maret 2019. Serda Siswanto dimakamkan di kampung halaman di Grobogan, Jawa Tengah. 
  42. Pratu Sul Ansyari. Pratu Sul baru dua tahun menikah dengan Nur Janna, wanita yang berprofesi sebagai seorang perawat. Sul tewas dibacok oleh sekitar 50 orang saat sedang beristirahat, sekitar pukul 3 pagi. Ia, Dirhamsyah dan Ambrosius Apri Yudiman tewas di dalam markas. Sementara sang komandan ditemukan tewas di luar markas. Jenazah Sul tiba di Makassar bersama jenazah Praka Muhammad Dirhamsyah sebelum dibawa ke kampung halaman masing-masing. Pratu Sul dimakamkan di kabupaten Barru dengan upacara militer. Sementara dua pelaku berhasil diringkus tak lama setelah kejadian. 
  43. Prada Usman Hembelo. Prada Usman ditembak pada saat sedang ibadah shalat di jembatan Yuguru-Kenyam, distrik Yuguru, kabupaten Nduga. Ia terkena tembakan di bagian pinggang.
  44. Pratu Vicki Rumpaisum. Pratu Vicki merupakan prajurit dari Yonif 751 yang gugur di distrik Tembagapura, kabupaten Mimika pada 1 April 2018.
  45. Pratu Wahyu Prabowo. Pratu Wahyu gugur saat pos TNI Maleo di Tingginambut, kabupaten Puncak Jaya mendapat serangan pada 21 Februari 2013. Jenazah anggota TNI kelahiran 5 Oktober 1988 itu dimakamkan di Purbalingga, Jawa Tengah. Pratu Wahyu memiliki saudara kembar perempuan bernama Wahyu Pratiwi. Pratu Wahyu memiliki rencana untuk menikahi kekasihnya, Merlina Fatmawati Anika. Namun rencana itu harus dikubur bersama jasad sang pratu. 
  46. Praka Wempi. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013. Saat jenazah ketujuh prajurit ini hendak dievakuasi menggunakan helikopter, juga mendapat serangan. Akibat dari itu, tiga awak helikopter terluka. 
  47. Serda Yusdin. Prajurit asal Luwuk, Sulawesi Tengah tewas saat kontak senjata di Nduga pada 7 Maret 2019. Selain Yusdin, dua rekannya lain yaitu Serda Mirwariyadin dan Serda Siswanto juga gugur. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara, juga merupakan tulang punggung keluarga. Yusdin yang membiayai sekolah ketiga adiknya. Sejatinya Yusdin akan berulang tahun pada 25 Maret, yang kemudian menjadi acara yasinan untuk mendoakan arwah almarhum. Impian Yusdin dan tunangannya Atik Chandrawaty harus dipendam bersama takdir yang telah ditentukan.