Saturday, October 2, 2021

Kisah Cinta Indah Nan Tragis Seperti Kapten Pierre Tendean dan Rr Nurindah Rukmini Chamim

 Kita semua mengetahui bagaimana kisah cinta Pierre dan Rukmini yang tak sampai di pelaminan pada tahun 1965 silam. Berikutnya Rukmini berjodoh dengan seorang pria yang juga berasal dari Jawa Tengah. Rukmini menetap di Klaten, Jawa Tengah hingga akhir hayatnya pada Juli 2019 di usia 72 tahun. Kisah cinta tersebut dirangkum dalam sebuah buku biografi yang mengulas perjalanan hidup Kapten Pierre Tendean yang berjudul : Sang Patriot. Menariknya, di buku tersebut terdapat beberapa foto kebersamaan sang patriot dengan pujaan hatinya. Buku itu diberikan khusus kepada Rukmini untuk ia baca, hanya beberapa bulan sebelum wafat. 

Kisah cinta mengharukan itu juga dialami oleh beberapa pasangan prajurit TNI dengan kekasih mereka masing-masing. Berikut rangkumannya :

  1. Lettu Angga Pradipta Adhyaksa Putra, ST.Han (26) dan Diar Kusuma Devi. Mungkin ini termasuk kisah cinta yang paling tragis. Bagaimana tidak. Angga tewas sehari sebelum akad nikah yang sedianya akan dilangsungkan pada Sabtu, 24 Agustus 2019. Mobil avanza yang dikemudikan ayah Angga tewas disambar kereta api barang semen holcim di perlintasan KA tanpa palang, desa Karangkantri, Cilacap. Ayah Angga menderita luka berat sementara Angga tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Tentu peristiwa ini bak petir bagi Diar. Resepsi pernikahan mereka sedianya akan dilangsungkan pada 31 Agustus 2019. Diar menjelaskan bahwa calon ayah mertuanya itu dalam kondisi lelah setelah menyebar undangan hingga keluar kota. Kemudian harus ke stasiun Kroya untuk menjemput sang putra yang baru tiba. Selama perjalanan di kereta, Diar selalu berbalas pesan dengan Angga hingga tengah malam. Bahkan keduanya juga sempat video call. Pesan terakhir putra pertama dari dua bersaudara ini menyebut ia telah sampai di stasiun. Diar dan Angga telah menjalin kasih tujuh tahun, sejak dari SMA. 
  2. Pratu Dedi Hamdani, Praka Anumerta (26) dan Anissa Dwi Laras. Dedi dan Anissa berasal dari kampung yang sama di desa Pelambik, Lombok Tengah. Keduanya telah menjalin kasih selama 11 tahun dan tentu sudah merencanakan pernikahan. Saat Dedi akan bertugas di Papua, ia sempat bertengkar hebat dengan Laras, sang kekasih. Laras tak menyetujui kepergian Dedi ke Papua sementara Dedi tak dapat mangkir dari perintah tugas. Laras mengatakan sejak Dedi bertugas di Papua, dirinya tak pernah tenang. Namun Dedi tetap berusaha menepati janjinya untuk menikahi Laras pada Maret 2021. Untuk itu, Dedi menelepon sang ayah memberitahu rencana pernikahan tersebut. Sang ayah mempersilahkan. Namun Dedi gugur saat dalam tugas pada 22 Januari 2021, hanya beberapa jam setelah rekannya di Yonif 400/Banteng Raider yang bernama Roy Vebrianto. 
  3. Lettu Erizal Zuhri Sidabutar, ST.Han, Kapten Anumerta (29) dan Putri Kladia Khairunissa. Sang prajurit kelahiran Sidikalang, Sumatra Utara pada November 1990 ini sejatinya akan menikahi putri komandannya. Rencana pernikahan akan dilangsungkan pada April 2020 di TMII Jakarta. Sementara Erizal sendiri purna tugas dari Papua pada 25 Desember 2019. Namun takdir tak dapat dielak, seminggu sebelum kepulangannya Erizal gugur. Disebutkan bahwa Erizal hendak menolong anggotanya, serda Rizky Ramadan yang ditembak terlebih dahulu. Seperti calon pasutri lain, keduanya memiliki rencana-rencana. Erizal menginginkan Kladia berhenti bekerja untuk mengurus suami dan kelak anak mereka. Namun beberapa hari sebelum terjadi, Putri Kladia sudah merasakan firasat tak enak hingga ia meminta ibunda Erizal untuk membantu mendoakan sang putra. Takdir tak dapat dielak, Putri Kladia harus menyobek kain perpisahan sebelum sang kekasih dimakamkan. 
  4. Serda Yusdin, Sertu Anumerta (25) dan Atik Chandrawaty. Baik Yusdin maupun Atik sama-sama merupakan anak sulung. Yusdin berasal dari Luwu, Sulawesi Tengah. Sementara Atik berasal dari Ternate. Pada September 2018, Yusdin dan Atik bertunangan. Sebelum ditugaskan kedua kali ke Papua, Yusdin meminta Atik untuk menjaga mata dan hati sebab ia pergi ke Papua karena bekerja. Namun Yusdin gugur pada 7 Maret 2019 saat baku tembak. Selain Yusdin, rekannya yang bernama Serda Mirwariyadin dan Serda Bayu ikut gugur. Pada 25 Maret 2019 sejatinya merupakan hari ulang tahun Yusdin yang ke-26. Hari itu diperingati dengan pengajian yang dihadiri oleh Atik.

Friday, September 3, 2021

Mengenang Para Prajurit Bangsa Yang Gugur Di Papua


  1. Prada Agus Kurniawan. "Siap untuk menjaga kedaulatan NKRI" begitu cuplikan singkat video yang diunggah oleh seorang rekan Agus. Itu menjadi kenangan tak ternilai bagi mereka yang mengenal Agus.  Agus gugur setelah tertembak di bagian punggung pada Minggu, 10 Januari 2021 di Titigi, Intan Jaya, Papua. Saat itu ia dan rekan-rekannya sedang terlibat baku tembak dengan KKB. Jenazah Agus sempat dipeluk oleh seorang rekannya saat hendak dievakuasi menggunakan mobil. 
  2. Bharada Aldy (21). Berawal dari kontak senjata di kabupaten Nduga pada Rabu, 20 Maret 2019, Aldy gugur. Sementara dua rekan Aldy menderita luka berat. Padahal beberapa hari lagi, Aldy akan berulang tahun yang ke-22. Almarhum yang lahir pada 3 April 1997 ini berasal dari Nunukan, Kalimantan Utara. Ayah Aldy menuturkan bahwa setelah Aldy lulus SMA pada 2016, sang putra sempat membantu ayahnya menjadi buruh angkut di pelabuhan. Pada 2017, Aldy memutuskan bergabung dengan Brimob.
  3. Praka Alif Nur Angkotasan. Praka Alif bersama Prada Ardi dari markas Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya ditugaskan untuk menjaga bandara Dekai, Yakuhimo, Papua. Namun mereka diserang sekitar 20 orang menggunakan parang. Meski sempat dirawat dalam kondisi kritis, nyawa Alif tidak dapat diselamatkan. Ia meninggalkan seorang istri. Cuplikan Alif bersama rekan-rekannya bernyanyi dalam sebuah grup band khusus TNI dapat ditonton di youtube. 
  4. Serda Ambrosius Apri Yudiman. Prajurit ini berasal dari Sintang, Kalimantan Barat. Ia menjadi salah satu korban gugur bersama tiga rekan yang lain dalam penyerangan pos di Maybrat pada 2 September 2021 subuh. Kejadian ini membuat pangdam Kasuari sangat marah. 
  5. Prada Ardi Yudi Ardianto. Anak ketiga dari empat bersaudara ini memiliki darah Jawa dari sang ayah dan darah Portugis dari sang ibu. Tak heran jika ia memiliki wajah yang tampan. Mendiang ayah Ardi juga merupakan seorang TNI dan telah berpulang pada 2018 silam. Pada 17 Mei 2021, Prada Ardi dan Praka Alif Nur Angkotasan bertugas menjaga bandara Dekai, Yakuhimo, Papua. Tiba-tiba mereka diserang oleh sekitar 20 orang yang membawa golok. Prada Ardi langsung gugur di tempat, sementara Alif kritis dan kemudian gugur saat menjalani perawatan. Semasa hidup, prada Ardi gemar bernyanyi, suaranya sangat merdu. 
  6. Letda Amran Blegur. TNI yang berasal dari Kupang, NTT ini bersama seorang rekan TNI bernama Pratu Freddy tewas setelah dihadang dan ditembak di Tingginambut hanya dua hari setelah kemerdekaan RI yang ke-73. Awal mulanya Letda Amran mendapat telepon dari seorang anggota KKB yang meminta bahan makanan dan aki motor. Konon anggota KKB itu menawarkan akan menukar dengan senjata laras pendek milik mereka. Setelah disepakati, Letda Amran bersama pratu Fredi berangkat pukul 1 siang waktu setempat. Masyarakat kemudian melapor pada pos bahwa kedua TNI ini tewas tergeletak dengan luka tembak dan panah. Letda Amran meninggalkan seorang istri dan seorang putri berusia 13 tahun.
  7. Pratu Dedi Hamdani (26). Pratu Dedi memiliki rencana untuk menikahi kekasihnya, Annisa Dwi Laras pada Maret 2021. Hubungan Dedi dengan Laras sudah terjalin sangat lama, yaitu 10 tahun, dimulai dari 29 November 2010 silam. Namun impian mereka terhempas semenjak Dedi gugur pada 15 Januari 2021 setelah mengalami luka tembak dalam peristiwa pengejaran KKB. Dedi kerap mengunduh status yang memberi pesan moral positif. Bahkan status terakhir rasa rindu yang ia titipkan untuk sang ibu. Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan kemampuan berbahasa Indonesia dengan sangat baik.  Anak sulung dari dua bersaudara ini sangat patuh kepada orang tua terutama sang ibu. Ia sudi mencuci pakaian sang ibu. Saat dimarahi, Dedi menangis dan menundukkan kepalanya agar mudah dijangkau sang ibu. 
  8. Praka Muhammad Dirhamsyah. Ia merupakan salah satu dari empat prajurit TNI yang gugur dalam penyerangan dini hari tanggal 2 September 2021. Jenazah dimakamkan di TMP Mangilu, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. 
  9. Kapten Anumerta Dirman (41). Komandan pos Dirman ditemukan tak bernyawa di semak-semak tak jauh dari posramil Kisor, Maybrat.  Sementara tiga anak buah lain tewas juga bersimbah darah di dalam posramil. Pada 2 September 2021 sekitar pukul 3 pagi, mereka diserang oleh sekitar 30-50 orang menggunakan senapan, golok dan senjata rakitan. Salah satu prajurit yang semula dikabarkan hilang akhirnya kembali setelah terjun ke sungai tak jauh dari pos. Seorang lagi prajurit bernama Serda Imanuel terluka berat di wajah namun selamat. Jenazah Kapten Anumerta Dirman dimakamkan di Bima, Nusa Tenggara Barat diiringi isak tangis sang istri dan kesedihan ketiga anak mereka. 
  10. Bharada Doni Priyanto. Doni gugur setelah terlibat baku tembak dengan KKB pada 28 Februari 2020 di Kali Kabur, distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Konon baku tembak berlangsung cukup lama yaitu 3 jam. Bharada Doni diketahui telah bergabung dengan kesatuan Brimob sejak tahun 2017. 
  11. Pratu Dwi Akbar Utomo. Dwi Akbar kritis setelah kontak senjata di distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada 19 September 2020. Meski sempat dirawat seadanya oleh rekan-rekan, Dwi menghembuskan nafas terakhir. Jenazah Dwi dibawa ke Kampung Terbanggi Agung, Lampung. 
  12. Pratu Edi. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  13. Kapten Anumerta Erizal Zuhri Sidabutar (29). Lettu kelahiran Sidikalang, Sumatra Utara ini sudah meminang dan siap menikahi putri sang komandan, yaitu Putri Kladia Khairunissa pada April 2020 silam. Bahkan tempat resepsi di TMII pun telah dipesan. Takdir sungguh tak dapat ditolak, Lettu Erizal dan seorang lagi rekan bernama Rizki Ramadan gugur ditembak KKB saat sedang membagi paket natal kepada penduduk Papua pada 17 Desember 2019. Konon Erizal tertembak saat hendak menolong Rizki. Kepergian putra kedua dari enam bersaudara ini sangat ditangisi sang ibu. Ia merupakan "Andy Lau Mama" merujuk pada wajahnya yang putih tampan bak aktor Hong Kong. Sebelum jenazah sang Lettu dimakamkan secara militer, Putri Kladia merobek kain parsirangan yang sebagian ditutupkan di peti sebagai tanda perpisahan. Setelah melihat jenazah sang kekasih yang tersenyum bahagia, Putri Kladia mengikhlaskan kepergiannya.
  14. Pratu Firdaus Kurniawan Nugroho. Firdaus terlahir sebagai anak kembar. Kakak kembar Firdaus juga seorang prajurit dari Angkatan Laut. Anggota Yonif 400 Banteng Raider ini gugur dalam kontak tembak pada hari Jumat, 6 November 2020 di distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya. Tiga hari sebelum gugur, Firdaus sempat menelepon rekannya dan menitipkan keluarganya. Rekan Firdaus pun menegur. Tak dinyana itu menjadi isyarat Firdaus yang terakhir kali. Firdaus dimakamkan di kampung halamannya di Gombong, Jawa Tengah. 
  15. Sertu Frans. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  16. Pratu Anumerta Ginanjar Arianda (22). Prada dari markas Yonif 400/Banteng Raider ini gugur saat KKB menembaki pos di Sugapa, Intan Jaya, Papua pada 15 Februari 2021. Ginanjar mengalami luka tembakan di bagian perut. Padahal tugas prada Ginanjar akan purna pada April 2021, sungguh takdir tak dapat dielak. Karangan bunga salah satunya datang dari bapak KASAD Andika Perkasa. Ginanjar menjadi TNI keempat Yonif Banteng Raider 400 yang gugur akibat ditembak. Sebelumnya ada lima TNI yang tewas akibat kecelakaan. Pasukan Banteng Raider 400 kemudian ditarik kembali ke Semarang dua bulan lebih awal dari yang dijadwalkan. Pratu Anumerta Ginanjar dimakamkan di kampung halamannya di kota Banjar, Jawa Barat. 
  17. Bharada Hadi Utomo (25). Hadi meninggal dalam insiden kecelakaan pesawat dari Timika, kabupaten Mimika menuju Ilaga, kabupaten Puncak pada September 2019. Jenazah dimakamkan di Pati, Jwa Tengah. 
  18. Serda Handoko (24). Prajurit dari Yonif 755 Yalet Kostrad Merauke ini gugur di distrik Mbua, kabupaten Nduga pada 5 Desember 2018. Ia tergabung bersama 150 anggota lain dalam tugas sejak Maret 2018. Serda Handoko memang kelahiran Blora, Jawa Tengah namun ia bersama kedua orang tuanya sudah pindah ke Sorong, Papua. 
  19. Briptu Heidar. Semula Heidar bersama rekannya Bripka Alfonso tengah mengendarai motor. Lantas ada sejumlah warga memanggil Heidar. Saat dihampiri, sejumlah orang keluar dari semak belukar dan langsung membawa Heidar. Sedangkan Alfonso sembunyi dan kemudian melapor. Jenazah Briptu Heidar ditemukan di jalan Pinggil, distrik Ilaga, kabupaten Puncak pada 12 Agustus 2019 dengan sejumlah luka tembak di tubuh dan belakang kepala. Diduga saat hendak disandera, Briptu Heidar mencoba melarikan diri sehingga ia ditembak dari belakang. Heidar lahir di Barru, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1995. 
  20. Bripka Hendra Saut Parulian Sibarani. Bripka Hendra gugur pada Rabu,18 Desember 2019 pukul 14.20 siang di polres Dekai, Yahukimo. Beliau dimakamkan di Riau. 
  21. Pratu Ida Bagus Putu. Pratu Ida bersama prajurit lain sedianya hendak mengevakuasi jenazah tenaga kesehatan Gabriella Maelani yang tewas akibat serangan di Kiwirok, Pegunungan Bintang. Namun di hari pertama evakuasi, mereka mendapat serangan sehingga satu prajurit terluka. Proses evakuasi dilanjutkan pada 21 September 2021 namun mereka kembali mendapat serangan yang mengakibatkan Pratu Ida gugur. Jenazah Nakes Gabriella dan Pratu Ida berhasil dievakuasi bersama menuju ke rumah sakit di Jayapura untuk autopsi. 
  22. Bharatu I Komang Wiranatha. Bharatu I Komang merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Sejak ayah mereka wafat, I Komang bersama sang ibu bahu-membahu menghidupi keluarga. Sayang Bharatu I Komang gugur akibat ditembak di distrik Ilaga Utara, kabupaten Puncak pada Mei 2021. Jenazah I Komang dibawa ke Ogan Komering Ilir, Sumatra Utara untuk menjalani prosesi ngaben.
  23. Ipda Jesayas M. Nusi. Ipda Jesayas bersama rekan prajurit yaitu Brigpol Sinton Kabarek gugur dalam serangan pada 27 Juni 2018 sekitar pukul 4 sore waktu setempat. 
  24. Pratu Jojo Wiharjo. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  25. Pratu Kasnun. Semula Pratu Kasnun bersama rekan-rekan mengadakan patroli untuk memastikan kelancaran pembangunan trans Papua pada 13 Mei 2019 di distrik Mugi, kabupaten Nduga. Tiba-tiba mereka mendapatkan tembakan bertubi-tubi dari arah ketinggian yang kemudian dibalas. Pratu Kasnun sempat kritis setelah mengalami luka tembak di punggung yang menembus bahu depan. Saat diterbangkan menuju rumah sakit di Timika, ia menghembuskan nafas terakhir. Pratu Kasnun meninggalkan seorang istri bernama Wenny Ariesty.
  26. Sertu La Ongge. Pada 9 Maret 2020 sekitar pukul 5 pagi, Sertu La Ongge ditembak saat sedang mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Peluru mengenai telinga kiri La Ongge. Ia dibawa ke pos Yonif 754/ENK untuk diterbangkan helikopter pada pukul 9.20 pagi menuju rumah sakit di Mimika.Penerbangan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Baru lima menit di rumah sakit, dokter memberitahu bahwa La Ongge telah tiada. La Ongge dimakamkan di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
  27. Sertu M. Udin.Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  28. Serda Mirwariyadin. Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto gugur saat mengamankan pembangunan infrastruktur Trans Papua pada 7 Maret 2019. 
  29. Bharada Muhammad Kurniadi Sutio. Gugurnya anggota polisi ini tak lama setelah gugurnya tenaga kesehatan Gabriella Maelani dan seorang anggota TNI bernama Ida Bagus Putu. Bermula saat markas polisi di Kiwirok mendapatkan serangan pada pagi hari tanggal 25 September 2021. Ia dimakamkan di Aceh Tamiang. 
  30. Pratu Muhammad Makamu. Pada 18 Januari 2019, sang pratu bersama rekan-rekannya sedang mendistribusikan logistik namun kemudian mendapat serangan di distrik Yambi, kabupaten Puncak Jaya.  Sejatinya Pratu Makamu mendapat tembakan di paha yang tidak begitu vital. Namun karena terlambat dievakuasi, ia menghembuskan nafas terakhir. 
  31. Pratu Mustofa. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  32. Praka Nasrudin. Prajurit dari Yonif 751 ini gugur saat mengamankan Bandara Mapenduma, kabupaten Nduga. Saat itu ada pesawat yang membawa 1100 kilogram logistik mendarat. Praka Nasrudin masih sempat dibawa ke rumah sakit di Timika dengan harapan dapat ditolong. Namun ia menghembuskan nafas terakhir saat masih dalam perawatan.
  33. Briptu Berry Permana Putra (27). Ia merupakan anggota Brimob Polda asal Bengkulu. Briptu Berry gugur ditembak di jembatan Utikini, Tembagapura pada 21 Oktober 2017. Ia meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi tujuh bulan, Wyndha Dewanty. 
  34. Sertu Ramadan. Sertu Ramadan merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013.
  35. Serda Rizky Ramadan. Ia tewas hampir bersamaan dengan komandan Lettu Erizal Zuhri Sidabutar, pada 17 Desember 2019. Konon Rizky mengalami tembakan terlebih dahulu saat sedang membagikan paket natal di kampung Kulapa, distrik Hitadipa, Intan Jaya. Mengetahui itu, Erizal pun menolong namun ia ikut ditembak. Jenazah Rizky diterbangkan ke Jakarta untuk disemayankan terlebih dahulu di Rumah Dinas Asrama Cijantung pada 18 Desember 2021. Kemudian dimakamkan di TMP Kalibata pada 19 Desember 2021.
  36. Pratu Roy Vebrianto (25). Ia sedianya hendak merayakan ulang tahun ke-26 pada 11 Februari 2021. Roy berpesan kepada ayahnya di Bandung untuk membeli kue tart. Tak dinyana itu menjadi pesan yang terakhir. Anak sulung dari dua bersaudara ini kritis setelah diberondong peluru di bagian dada saat sedang bersih-bersih selepas salat subuh di Pos Titigi Yonif Banteng Raider 400. Setelah menjalani perawatan singkat, Pratu Roy tidak bertahan. Ia gugur pada 22 Januari 2021 setelah bertugas di Intan Jaya, Papua selama 5 bulan.
  37. Serka Sahlan (45). Bapak empat anak ini ditemukan tewas dengan luka bacok pada 17 September 2020. Saat itu Serka Sahlan tengah mengendarai motor membawa logistik di distrik Sugapa, kabupaten Intan Jaya. Tiga jam sebelumnya, seorang tukang ojek juga tewas dengan luka yang sama. Logistik yang dibawa Sahlan tampak utuh, begitu pula motornya. Jenazah Serka Sahlan dimakamkan di Maros, Sulawesi Selatan. 
  38. Pratu Sandi Nopiana. Saat Pratu Sandi sedang ke pasar Sinak, kabupaten Puncak untuk belanja kebutuhan pokok pada 12 Februari 2018, ia ditembak oleh orang tidak dikenal. Orang tersebut dipastikan kelompok separatis. Sebenarnya Sandi tidak seorang diri, namun mereka jalan di pasar secara terpisah. Rekan-rekan Sandi sempat mendengar letusan senjata api dan begitu mendatangi asal suara, justru mendapati Sandi sudah terkapar dengan luka tembak di wajah. Senjata api milik Sandi juga telah dirampas. Saat para pelaku yang berjumlah lima orang tersebut dikejar, mereka melepaskan tembakan. Jenazah sang prajurit dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa kota Banjar, Jawa Barat.
  39. Brigpol Sinton Kabarek. Brigpol Sinton bersama Ipda Jesayas H. Nusi gugur di distrik Torere, kabupaten Puncak Jaya pada 27 Juni 2018 sekitar pukul 4 sore waktu setempat. 
  40. Pratu Sirwandi. Ia bersama rekannya usai mendistribusikan logistik di distrik Mbua, kabupaten Nduga, yang kemudian mendapat serangan pada 16 Agustus 2019. Ia menderita luka tembak di pinggang dan sempat dirawat di RSUD Wamena. Namun pratu Sirwandi menghembuskan nafas terakhir pada 17 Agustus 2019.
  41. Serda Siswanto Bayu AjiSerda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto gugur saat mengamankan pembangunan infrastruktur Trans Papua pada 7 Maret 2019. Serda Siswanto dimakamkan di kampung halaman di Grobogan, Jawa Tengah. 
  42. Pratu Sul Ansyari. Pratu Sul baru dua tahun menikah dengan Nur Janna, wanita yang berprofesi sebagai seorang perawat. Sul tewas dibacok oleh sekitar 50 orang saat sedang beristirahat, sekitar pukul 3 pagi. Ia, Dirhamsyah dan Ambrosius Apri Yudiman tewas di dalam markas. Sementara sang komandan ditemukan tewas di luar markas. Jenazah Sul tiba di Makassar bersama jenazah Praka Muhammad Dirhamsyah sebelum dibawa ke kampung halaman masing-masing. Pratu Sul dimakamkan di kabupaten Barru dengan upacara militer. Sementara dua pelaku berhasil diringkus tak lama setelah kejadian. 
  43. Prada Usman Hembelo. Prada Usman ditembak pada saat sedang ibadah shalat di jembatan Yuguru-Kenyam, distrik Yuguru, kabupaten Nduga. Ia terkena tembakan di bagian pinggang.
  44. Pratu Vicki Rumpaisum. Pratu Vicki merupakan prajurit dari Yonif 751 yang gugur di distrik Tembagapura, kabupaten Mimika pada 1 April 2018.
  45. Pratu Wahyu Prabowo. Pratu Wahyu gugur saat pos TNI Maleo di Tingginambut, kabupaten Puncak Jaya mendapat serangan pada 21 Februari 2013. Jenazah anggota TNI kelahiran 5 Oktober 1988 itu dimakamkan di Purbalingga, Jawa Tengah. Pratu Wahyu memiliki saudara kembar perempuan bernama Wahyu Pratiwi. Pratu Wahyu memiliki rencana untuk menikahi kekasihnya, Merlina Fatmawati Anika. Namun rencana itu harus dikubur bersama jasad sang pratu. 
  46. Praka Wempi. Merupakan satu dari tujuh prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Sinak, kabupaten Puncak pada 21 Februari 2013. Saat jenazah ketujuh prajurit ini hendak dievakuasi menggunakan helikopter, juga mendapat serangan. Akibat dari itu, tiga awak helikopter terluka. 
  47. Serda Yusdin. Prajurit asal Luwuk, Sulawesi Tengah tewas saat kontak senjata di Nduga pada 7 Maret 2019. Selain Yusdin, dua rekannya lain yaitu Serda Mirwariyadin dan Serda Siswanto juga gugur. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara, juga merupakan tulang punggung keluarga. Yusdin yang membiayai sekolah ketiga adiknya. Sejatinya Yusdin akan berulang tahun pada 25 Maret, yang kemudian menjadi acara yasinan untuk mendoakan arwah almarhum. Impian Yusdin dan tunangannya Atik Chandrawaty harus dipendam bersama takdir yang telah ditentukan.

Monday, August 23, 2021

Selebriti Tanah Air Yang Wafat Akibat COVID-19, Sebagai Sarana Untuk Mengenang

  1. Birgaldo Sinaga (46). Pegiat sosial Birgaldo memang telah wafat pada 16 Mei 2021. Namun aksi kemanusiaannya sangat dikenang oleh para sahabatnya dan mereka yang pernah diperjuangkan. Salah satu sahabat yang juga pegiat sosial Ni Luh Jelantik memprakarsai sebuah rekening khusus yang menampung sumbangan yang kemudian diberikan kepada istri dan anak Birgaldo. 
  2. Farida Pasha (68).  Semula Farida dilarikan ke rumah sakit karena mengalami vertigo dan radang paru tahap awal. Namun ternyata ia terpapar virus mematikan ini. Farida menghembuskan nafas terakhir pada 16 Januari 2021.
  3. Jane Shalimar (41). Jane wafat hanya sebulan lebih dua hari setelah ia berulang tahun yang ke-41, tepatnya pada 4 Juli 2021. Terpapar virus sejak 24 Juni 2021, kondisi Jane dikabarkan terus drop. Setelah sempat membaik, Jane tidak bertahan dan harus meninggalkan putra semata wayangnya, Muhammad Zarno yang masih remaja.
  4. Rahmawati Soekarnoputri (70). Rahmawati telah menderita stroke selama beberapa tahun. Sehingga saat ia terpapar virus, kondisi ibu Didi Mahardika ini tentu sulit untuk bertahan. Rahmawati berpulang pada 3 Juli 2021, hanya sehari sebelum kepergian Jane Shalimar. Jane Shalimar merupakan bekas calon menantu Rahmawati. 
  5. Rina Gunawan (46). Kondisi Rina yang terpapar virus diperburuk oleh komorbid asma dan sinusitis yang diidapnya. Detik-detik kepergian Rina pada 2 Maret 2021 disaksikan oleh suami dan kedua anak Rina hanya melalui sambungan telepon. Rina dimakamkan di liang yang sama dengan mendiang sang ayah yang wafat pada tahun 2016 silam.
  6. Soraya Abdullah (42). Wafat pada 1 Februari 2021, Soraya merupakan janda cerai dengan dua orang anak. Nama Soraya sempat menjadi perbincangan di media sosial saat ia mengatakan diam-diam menikah dengan aktor Indra Bruggman. Berita ini ditepis oleh sang aktor. 
  7. Ki Manteb Sudarsono. Pedalang ternama Ki Manteb memang telah berusia sepuh dan di saat pandemi merebak, namun tetap saja kepergian si dalang mengejutkan publik. Ia meninggal pada 2 Juli 2021 di kediamannya di Karanganyar, Jawa Tengah saat tengah menjalani isolasi mandiri. 

Saturday, April 17, 2021

Mengenang Pangeran Philip, Kisah Hidup Panjang Seorang Adipati Edinburgh

Bayi Philip dilahirkan di meja dapur di kota Corfu, Yunani pada 10 Juni 2021. Ayahnya adalah Andrew, pangeran Yunani dan Denmark. Ibunya adalah Alice, putri Battenberg yang menderita tuna rungu sejak lahir. Kelahiran Philip bisa dikatakan istimewa sebab keempat kakaknya adalah perempuan. Mereka adalah putri Margarita, putri Theodora, putri Cecilie dan putri Sophie. Baru berusia 1,5 tahun, bayi Philip beserta seluruh keluarga mengungsi keluar dari Yunani dengan menumpang kapal perang Inggris. Mereka menuju ke Italia sebelum akhirnya menetap di rumah milik tante Philip di pinggiran kota Paris, Perancis. Tahun 1930, ibunda Philip didiagnosa menderita szikofrenia paranoia yang menjadikan dia seolah "satu-satunya wanita di dunia" dan "menikah dengan Yesus Kristus". Ibunda Alice yaitu Victoria, Marchioness Milford Haven menyetujui saran dokter agar Alice sebaiknya dirawat secara khusus. Maka pada musim semi 1930, Philip sekeluarga berlibur di rumah Ernest, Adipati Agung Hesse di Jerman. Saat Philip sedang keluar, dokter datang membius Alice dan membawanya ke mobil untuk menuju ke sebuah klinik di dekat Danau Constance, Swiss. Sejak itu, ayah Philip memutuskan untuk tinggal di Monte Carlo bersama seorang artis berkebangsaan Perancis. Meski tidak resmi bercerai, pernikahan kedua orang tua Philip telah berakhir. Pengasuhan Philip diambil alih oleh sang nenek dibantu oleh sang paman yaitu George Mountbatten, Marquess Milford Haven Ke-2. Philip menjadi dekat dengan anak laki-laki sang paman yang bernama David. David berusia 2 tahun di atas Philip. Philip tidak pernah bertemu atau mendengar kabar ibunya dari tahun 1932 hingga 1937. Sementara itu dalam kurun waktu delapan belas bulan, keempat kakak Philip masing-masing menikah dengan pria Jerman. Jika ayah Philip hadir di pernikahan mereka, tidak demikian dengan ibunda Philip.

Kabar duka datang dari kakak Philip yaitu putri Cecilie pada Oktober 1937. Ia bersama suami yaitu Georg Donatus, Adipati Agung Hesse, kedua putra dan ibu mertua Cecilie tewas dalam kecelakaan pesawat. Mereka hendak menuju ke pernikahan adik Georg Donatus. Putri Cecilie sedang hamil delapan bulan. Diduga saat terbang, Cecilie mengalami kontraksi tiba-tiba sehingga memaksa pesawat mendarat darurat namun justru jatuh. Dugaan lain, akibat benturan hebat saat kecelakaan, janin yang dikandung Cecilie keluar dengan paksa. Janin laki-laki itu ditemukan masih lengkap bersama ari-arinya di reruntuhan pesawat. Anak perempuan Cecilie yang bernama putri Johana yang ditinggal di rumah saat kejadian menjadi sebatangkara. Putri Johana sempat diasuh oleh adik Georg Donatus dan istri namun ia wafat pada 1939 akibat radang otak. Philip datang ke Jerman untuk berjalan di belakang peti jenazah sang kakak sekeluarga. Kejadian ini mempertemukan kembali orang tua Philip untuk pertama kalinya setelah enam tahun tak bertemu. Setelah pemakaman selesai, ibunda Philip kembali ke Athena untuk melayani kaum papa. Ia menyewa apartemen dua kamar di dekat museum Benaki. 

Duka masih menyelimuti kehidupan Philip. Sang paman yaitu George Mountbatten wafat akibat kanker tulang sumsum pada tahun 1938. Adik George yaitu Louis Mountbatten atau akrab disapa Dickie mengambil alih kepengasuhan Philip remaja. Berbeda dengan George, kepribadian Dickie yang lebih berambisi berdampak banyak kepada masa depan Philip. Dickie berhasil mengubah cita-cita Philip yang semula ingin menjadi pilot tempur dan kemudian berkarir di Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Tahun 1939, raja George VI membawa istri dan kedua anak mereka yaitu putri Elizabeth dan putri Margaret mengunjungi sekolah angkatan laut kerajaan. Kesempatan itu menjadi momentum pas buat Dickie. Ia menginstruksikan Philip untuk menemani putri Elizabeth dan putri Margaret. Mereka sempat bermain kriket.

Pangeran Philip dan putri Elizabeth merupakan keturunan dari ratu Victoria. Putra sulung ratu Victoria yaitu pangeran Albert Edward (raja Edward VII) adalah kakek buyut ratu Elizabeth II. Sementara adik kandung pangeran Albert Edward yaitu putri Alice, merupakan nenek buyut bagi pangeran Philip.  Dari garis ayah, kakek Philip (George I, raja Yunani) merupakan adik kandung nenek buyut Elizabeth (Alexandra, ratu Inggris). Jauh kembali ke abad 19, pada 10 Februari 1840, ratu Victoria menikah dengan sepupu pertama yaitu pangeran Albert.

Hari natal 1943, pangeran Philip diundang ke kastil Windsor untuk merayakan natal bersama keluarga kerajaan. Tahun 1944, ayah Philip wafat. Ia meninggalkan sedikit warisan tanah, benda-benda yang tak bernilai dan juga hutang yang menggunung. Nenek Philip mengeluh betapa mewah dan boros kehidupan ayah Philip bersama wanitanya itu. Tahun 1946, saudari sepupu Philip yang juga putri sulung Dickie yaitu Patricia menikah. Dickie meminta putri Elizabeth, putri Margaret, putri Alexandra dan adik Patricia yaitu Pamela untuk menjadi pengiring pengantin. Dalam kesempatan ini, Philip semakin dekat dengan putri Elizabeth. Setelah pernikahan, Philip melamar Elizabeth dan diterima tanpa berdiskusi dengan ayah Elizabeth. Ayah Elizabeth merasa tak siap melepas Elizabeth sebab dianggap masih terlalu muda untuk menikah. Oleh karenanya, pertunangan Philip dan Elizabeth dirahasiakan terlebih dahulu. Philip memberikan cincin lamaran yang diambil dari tiara milik ibunya, berupa cincin berlian 3 karat yang dikelilingi oleh berlian-berlian kecil. Raja George VI memutuskan untuk membawa istri dan kedua putrinya mengikuti tur ke Afrika Selatan selama empat bulan. Philip menjadi warganegara Inggris. 

Pada 9 Juli 1947, pertunangan Philip dan Elizabeth resmi diumumkan ke publik. Mereka merayakan pernikahan pada 20 November 1947 di gereja Westminster Abbey. Terjadi masalah kecil saat prosesi pernikahan. Bunga buket Elizabeth sempat hilang sebelum ditemukan kembali. Kemudian tiara yang dipakai Elizabeth patah di bagian tengah namun beruntung bisa lekas diperbaiki di istana Buckingham sebelum Elizabeth berjalan ke pelaminan. Ibunda Philip hadir bersama nenek Philip. Akta pernikahan Philip ditandatangani bukan oleh sang ibunda melainkan oleh saudari sepupunya yaitu putri Marina.

Setahun setelah menikah, tepatnya pada 14 November 1948, Philip dan Elizabeth dikaruniai seorang putra yang diberi nama Charles. Di usia satu bulan, tepatnya pada 15 Desember 1948, Charles dibaptis. Orang tua baptis Charles salah satunya adalah George, pangeran Yunani dan Denmark. Namun pangeran George tidak dapat hadir dan diwakili oleh pangeran Philip. Dua tahun kemudian pada Agustus 1950, Charles mendapat adik perempuan yang diberi nama Anne. Kakak sulung Philip yaitu putri Margarita diundang menjadi ibu baptis bagi putri Anne. Awal Februari 1952, Philip dan Elizabeth menggantikan tugas ayahnya untuk tur kerajaan di Afrika. Elizabeth menunjuk saudari sepupu Philip yang bernama Pamela untuk menjadi asisten wanita. Ibu ratu Mary mengajak Pamela untuk berbicara secara pribadi, ia meminta agar Pamela tak lagi memanggil Elizabeth dengan sebutan Lilibet, melainkan "ibu". Di bandara, Elizabeth dan Philip diantar oleh raja George VI, ratu Elizabeth dan putri Margaret. Raja George VI baru menjalani operasi pengangkatan satu paru akibat tumor. Meski tampak jauh lebih tua dari usianya, ia tampak relatif sehat. Sang raja bisa naik turun tangga pesawat dan berjalan tanpa dibantu siapapun dan alat apapun. Siapa yang menyangka bahwa itu adalah pertemuan terakhir ayah dan anak yang ia banggakan. 

Sesampai di Kenya, Philip dan Elizabeth menginap di hotel yang dibangun di atas pohon tinggi sehingga mereka bisa mengamati hewan-hewan yang berada di bawah. Raja George VI wafat pada 6 Februari 1952. Philip bertugas menyampaikan kabar duka itu saat mengajak Elizabeth berjalan berdua. Mereka kembali ke Inggris untuk pemakaman. Pada Maret 1953, ibu ratu Mary wafat di usia 85 tahun. Pada 2 Juni 1953, Elizabeth II menjalani upacara penobatan. Ibunda Philip yang sudah menjadi seorang biarawati pun hadir. Ia berjalan seorang diri di belakang prosesi. Di waktu ini, putri Margaret dikabarkan ingin menikah dengan Kapten Grup Peter Townsend. Masalah pun muncul. Margaret bisa kehilangan hak waris tahta, gelar dan fasilitas kerajaan apabila menikahi Peter disebabkan Peter seorang duda cerai dengan dua orang anak. Ratu Elizabeth II meminta Margaret menunda pernikahan. Setelah penobatan, ratu Elizabeth II dan pangeran Philip menjalani tur kerajaan selama enam bulan. Masalah lain muncul. Philip ingin Charles dan Anne menyandang nama belakang Mountbatten namun keinginan ini ditentang konstitusi kerajaan. Philip meradang, ia merasa satu-satunya pria di Inggris yang dilarang memberikan nama ke anaknya. Elizabeth pun memberi keleluasaan Philip untuk menentukan sekolah bagi Charles dan Anne. 

Tahun 1955, ratu dan Philip membawa serta pangeran Charles, putri Anne dan juga ibu Philip berlayar ke Malta. 

Putri Margaret memutuskan tak jadi menikahi Peter Townsend. Peter menikah dengan wanita lain pada tahun 1959 sementara Margaret menikah dengan fotografer kerajaan bernama Anthony Armstrong Jones pada Mei 1960. Pernikahan dihelat di gereja Westminster Abbey. Pangeran Philip mengantar Margaret ke pelaminan. Pada Februari 1960, Philip dan ratu dikaruniai anak ketiga yaitu pangeran Andrew. Kemudian Philip bersama pangeran Charles dan putri Anne menghadiri pernikahan Pamela Mountbatten. Sebulan setelah Pamela menikah, ibunda Pamela yaitu Edwina Ashley meninggal dunia di Kalimantan utara. Pangeran Philip bertemu sang ibunda untuk menghadiri pemakaman Edwina di laut lepas.

Tahun 1964, Philip dan ratu dikaruniai anak bungsu yaitu pangeran Edward. Berbeda dengan kelahiran Charles, pada proses kelahiran Edward, Philip menemani ratu. Saat ratu melahirkan Charles, Philip sedang bermain cricket. Setelah Charles lahir, Philip datang menemui sang istri membawa sebuket bunga. 

Pangeran Philip dikenal dengan gaya bicara yang ceplas-ceplos, bahkan sering menimbulkan kontroversi. Philip yang gemar memanggang dan makan mengatakan bahwa wanita di Inggris tidak dapat memasak. Suatu hari ia datang ke dapur pada malam hari menanyakan di mana koki. Asisten koki mengira Philip adalah tukang kebun, berdasarkan baju lusuh yang ia pakai. Asisten koki masuk ke dalam mengatakan ada tukang kebun ingin bertemu. Koki sempat heran mengapa ada tukang kebun mau bertemu dengannya pada malam hari. Saat koki terdengar memanggil "selamat malam yang mulia", asisten baru menyadari ia keliru mengenali pangeran Philip. Philip datang ke dapur di hari lain untuk menanyakan menu makanan hari itu. Koki kerajaan menunjukkan daging domba yang sudah dipersiapkan untuk dimasak. Lalu Philip menanyakan daging yang di sebelahnya. Koki menyebut bahwa itu untuk para staf kerajaan. Philip bertanya kenapa bukan daging itu yang diperuntukkan keluarga kerajaan. Ia kemudian meminta kedua daging itu untuk disantap bersama keluarga dan staf kerajaan. Ia bahkan memutuskan untuk memasak sendiri. 

Makanan kegemaran Philip adalah salmon coulibiac, yang berasal dari Russia berupa salmon tanpa kulit yang ditoping dengan irisan jamur, nasi dan juga irisan telur rebus kemudian dibungkus kulit pastri. Setelah dipanggang, disajikan dengan cara diiris sesuai porsi. Philip juga gemar memasak sup krim jamur. Suatu hari Philip datang lagi ke dapur. Ia menanyakan koki sedang melakukan apa : mengupas mangga. Ia mengajarkan teknik mengupas mangga menurut versinya yaitu dengan membelah buah di tengah secara vertikal, membuang biji dan kemudian mengambil daging dari kulit menggunakan sendok.

Pangeran Philip mengatakan bahwa ia senang pergi ke Russia meskipun "bajingan-bajingan itu menghabisi separuh keluargaku". Dua tante Philip bersama keluarga mereka tewas dibunuh saat terjadi revolusi Russia pada 17 dan 18 Juli 1918. Mereka adalah putri Elisabeth dan putri Alix. Suami putri Elisabeth yang bernama Sergei, Adipati Agung Russia tewas terkena serangan bom pada tahun 1905. Sementara Alix tewas ditembak bersama suami (Nicholas II, kaisar Russia) bersama kelima anak mereka dan empat pegawai setia. Saya sudah mengisahkan hidup putri Elisabeth di blog ini.

Tahun 1967, Philip dan ratu mengirim pesawat untuk menjemput ibunda Philip di Athena. Mereka menginginkan ibunda Philip pensiun dari segala tugas. Pesawat tak diijinkan meninggalkan Athena sebelum ibunda Philip benar-benar pergi. Sesampai di London, ibunda Philip menetap di istana Buckingham. Kepada para cucu yang menjenguk, ibunda Philip meminta agar setelah wafat, jasadnya dimakamkan di bukit Zaitun, Yerusalem. Permintaan ini diprotes, mereka akan kesusahan jika ingin berziarah. Ibunda Philip menyela "gak masuk akal, kan bisa menggunakan bis". Pada tahun 1988, jasad ibunda Philip dipindahkan ke gereja Maria Magdalena, Bukit Zaitun, Yerusalem. 

Pada 14 November 1973, putri Anne menikah dengan Mark Philipps. Pada tahun 1977, Philip dan ratu dikaruniai cucu pertama yaitu Peter Philipps. Empat tahun kemudian, Philip dan ratu dikaruniai cucu kedua yaitu Zara Philipps.

Di musim panas, keluarga Dickie Mountbatten biasa berlibur ke kastil Casselblown milik pribadi yang terletak di Irlandia. Di sana Dickie menuju ke laut untuk memancing lobster. Namun pada 27 Agustus 1979, terjadi tragedi yang memilukan. Sebuah bom diam-diam dipasang di bawah perahu yang akan digunakan Dickie sekeluarga untuk memancing. Hari itu, Dickie mengajak putri sulung yaitu Patricia, suami Patricia, kedua anak kembar laki-laki Patricia yaitu Nicholas dan Timothy serta seorang asisten perahu berusia 15 tahun bernama Maxwell. Sementara putri bungsu Dickie yaitu Pamela bersama putrinya, India Hicks memilih tetap di kastil. Mereka tidak menyadari keberadaan bom tersebut hingga diledakkan menggunakan remote control. Perahu hancur berkeping-keping. Dickie tewas seketika namun tubuhnya utuh. Maxwell juga tewas. Patricia, suami, ibu mertua dan Timothy dilarikan ke rumah sakit. Ibu mertua Patricia meninggal keesokan hari. Patricia menyadari bahwa Nicholas ikut tewas sebab ia tak melihatnya di dalam ruangan tempat mereka dirawat. Wajah Patricia menerima 120 jahitan yang ia sebut sebagai "face lift". Upacara pemakaman Louis Mountbatten alias Dickie dilangsungkan secara militer. Tentara pembebasan Irlandia mengklaim mereka bertanggung jawab atas tindakan itu.

Pada 29 Juli 1981, Charles menikah dengan putri Diana di katedral St James. Dua pengiring pengantin putri Diana adalah Sarah Armstrong Jones (putri Margaret) dan India Hicks (putri Pamela Mountbatten). Keluarga putri Diana merupakan bangsawan Inggris yang kenal dekat dengan keluarga kerajaan Inggris. Pangeran Philip, ratu Elizabeth II, ibu ratu dan putri Margaret hadir dalam pernikahan orang tua Diana yang dilangsungkan pada 4 Juni 1954 di gereja Westminster Abbey. Pada Juni 1982, Philip dan ratu dikaruniai cucu ketiga yaitu pangeran William. Dua tahun kemudian, Philip dan ratu dikaruniai cucu keempat yaitu pangeran Harry. 

Pada 23 Juli 1986, pangeran Andrew menikah dengan Sarah Ferguson di gereja Westminster Abbey. Pangeran William dan Zara Philipps (putri Anne) menjadi pengiring cilik. Pada tahun 1988, Philip dan ratu dikaruniai cucu kelima yaitu putri Beatrice. Dua tahun kemudian, mereka dikaruniai cucu keenam yaitu putri Eugenie. Ratu Elizabeth II mewariskan "rumah mainan mungil" miliknya dan putri Margaret saat kecil kepada putri Beatrice.

Masih pada tahun 1986, ratu dan Philip mengadakan kunjungan kerajaan ke Cina. Di sana mereka bertemu dengan mahasiswa Inggris bernama Simon Kerby. Simon mengambil jurusan bahasa Mandarin di universitas Xian. Philip berseloroh "kalau tinggal lebih lama lagi, kamu akan pulang dengan mata yang sipit".

Tahun 1992 merupakan tahun penuh cobaan buat Philip dan ratu. Dimulai dari kastil Windsor yang terbakar. Kemudian perceraian dan perpisahan ketiga anak ratu yaitu putri Anne, pangeran Charles dan pangeran Andrew. Pada Desember 1992, putri Anne menikah lagi dengan Timothy Lawrence di gereja Skotlandia. Putri Anne tidak dikaruniai anak dari pernikahan ini. Charles dan Diana resmi bercerai pada tahun 1996. Diana masih diijinkan tinggal di istana Kensington. Charles menawarkan Diana untuk mengambil barang apapun yang ia mau. Diana meminta Paul, asisten pribadi yang dipinjamkan ratu Elizabeth II kepada Diana. Charles semula keberatan namun akhirnya ia menyerah dan memberitahu kepada ratu perihal ini. Paul pun menghadap ratu untuk pamit. 

31 Agustus 1997, putri Diana tewas kecelakaan di terowongan Alma, Paris, Perancis. Mengetahui cucunya enggan berjalan di belakang peti jenazah sang ibunda, pangeran Philip berbicara dengan pangeran William. "Kamu bisa menyesal nanti kalau tidak melakukannya. Kalau aku berjalan bersama kamu, kamu mau tidak?" Akhirnya pangeran William menyetujui ajakan sang kakek. Pangeran Philip mendapat tuduhan bahwa ia merencanakan "kecelakaan" ini karena tak ingin ibu calon raja Inggris menikah dengan seorang Dodi. Namun di pengadilan, tuduhan ini tak dapat dibuktikan.

Pada 20 November 1997, pangeran Philip dan ratu Elizabeth II merayakan pernikahan emas. Ratu menyebut bahwa sang suami adalah tipikal orang yang tidak mudah menerima pujian, namun menjadi tonggak kekuatan sang ratu dalam menjalani perannya. Sementara Philip dalam pidatonya mengatakan "kunci sukses pernikahan adalah toleransi". Ia meyakinkan hadirin bahwa selama pernikahan, sang istri lah yang memiliki toleransi tak berbatas. Bekas asisten ratu (dan juga bekas asisten putri Diana) yaitu Paul Burell mengisahkan kejadian unik. Paul menyebut bahwa ratu dan Philip bagaikan Yin dan Yang. Philip disebutnya selalu seperti gunung merapi. Suatu hari Philip kesulitan membuka pintu akibat terhalang oleh anjing-anjing ratu yang tidur. Philip mengomel keras mengapa memelihara anjing sebegitu banyak, namun ratu menjawab dengan tenang.

Meskipun ia bersuamikan wanita yang sangat terkenal di dunia, namun tetap saja ada yang tidak mengenali dirinya. Ini terjadi pada tahun 1997 saat Philip berkunjung ke universitas Cambridge. Tukang parkir sepuh tidak mengenali dirinya, lantas Philip menyeletuk "kau memang tolol ". Tahun 1998, Philip bertemu dengan seorang pelajar Inggris yang telah menelusuri Papua Nugini "kamu berhasil (menelusuri) tanpa dimakan waktu itu?". Tahun 1999 Philip bertemu dengan tiga pegawai peternakan ikan Skotlandia di istana Holyrood dan menyeletuk "oh, kalian adalah orang-orang yang merusak sungai dan lingkungan".

Pada tahun 1999, pangeran Edward mempersunting Sophie Rhys Jones di kapel St George, kastil Windsor. Pada Februari 2002, putri Margaret menghembuskan nafas terakhir setelah terserang stroke ketiga kali. Selama hidup, putri Margaret merupakan perokok berat. Jasad Margaret dikremasi agar ia bisa dimakamkan bersama sang ayah, raja George VI di kastil Windsor. Sebulan kemudian, ibu ratu wafat di usia 101 tahun. Pada 2003, Philip dan ratu dikaruniai cucu ketujuh yang diberi nama Louise Mountbatten-Windsor. Ia pertama kali menyandang nama belakang sesuai harapan pangeran Philip. Kehamilan dan proses melahirkan Louise tidaklah mudah bagi Sophie yang sudah berusia 39 tahun. Selama kehamilan, Sophie sempat mengalami pendarahan sebab plasenta terlepas sebelum bayi lahir. Selain itu, Louise juga menderita kelainan bola mata sehingga ia harus menjalani operasi perbaikan. Tahun 2007 dan di usia 43 tahun, Sophie melahirkan anak laki-laki yang diberi nama James Mountbatten Windsor yang menjadi cucu termuda Philip dan ratu. 

Tahun 2002, Philip dan ratu mengadakan kunjungan ke taman budaya aborigin Tjapukai di Cairns, Australia. Philip bertanya kepada pendiri taman bernama William Brims "apakah kalian masih saling melempar tombak?" Brims menjawab "tidak, kita tidak melakukannya lagi".

Pada 9 April 2005, Charles menikah dengan kekasih lamanya, Camilla Parker Bowles di kapel St George, kastil Windsor. Beberapa bulan kemudian, Philip dan ratu menghadiri acara wisuda pangeran William yang bebarengan dengan Catherine Middleton (saat itu sudah menjalin kasih dengan pangeran William).

Tahun 2008, Peter Philipps menikah dengan Autumn Kelly. Tahun 2010, cicit pertama Philip dan ratu lahir diberi nama Savannah Philipps. 

Pada 29 April 2011, pangeran William menikah dengan Catherine Middleton di gereja Westminster Abbey. Pada Juli 2011, giliran Zara menikah dengan Mike Tindall. 

Di tahun-tahun ini, Philip dan ratu berbahagia dikaruniai banyak cicit yang sehat. Tahun 2012, cicit kedua Philip dan ratu lahir yang diberi nama Lena Elizabeth Tindall. Masih di tahun yang sama, cicit ketiga lahir diberi nama Isla Philipps. Tahun 2013, lahir cicit istimewa yang digadang akan menjadi raja Inggris kelak. Dia adalah pangeran George. Tahun 2014, lahir cicit kelima yaitu Mia Grace Tindall. Tahun 2015, lahir adik pangeran George yang diberi nama putri Charlotte. Maret 2018, cicit ketujuh lahir yaitu pangeran Louis. 

Pada Mei 2018, pangeran Harry menikah dengan Meghan Markle, janda cerai tanpa anak yang berprofesi sebagai artis Hollywood. Pernikahan dilangsungkan di kapel St George, kastil Windsor. Pada Mei 2019, Philip dan ratu dikaruniai cicit kedelapan yaitu Archie Mountbatten-Windsor. Meskipun tidak menghadiri acara pembaptisan, namun Philip dan ratu menyempatkan berfoto bersama bayi Archie, pangeran Harry, Meghan Markle dan ibunda Meghan. Philip dan ratu menghadapi permasalahan keluarga. Dimulai dari pangeran Andrew yang mundur dari tugas kerajaan setelah wawancara kontroversinya mengenai Jeffry Eipstein. Kemudian disusul oleh keputusan pangeran Harry dan Meghan Markle yang mundur dari tugas kerajaan. Berikutnya pernikahan sang cucu tertua yaitu Peter Philipps yang berakhir namun belum resmi bercerai. Pada Juli 2020, putri Beatrice melangsungkan pernikahan dengan Edoardo secara privat. Ini adalah pernikahan terakhir yang dihadiri oleh pangeran Philip. Seperti keluarga lain saat menjalani lockdown, Philip dan ratu juga bertatap muka di internet. Pangeran Harry menyebut alih-alih memencet "ending", sang kakek langsung menutup monitor laptopnya.

Pada Februari 2021, pangeran Philip dilarikan ke rumah sakit King Edward VII setelah mengeluh tak enak badan. Kemudian ia ditransfer ke rumah sakit Bartholomew di London untuk menjalani operasi perbaikan jantung dan kembali lagi ke rumah sakit semula untuk pemulihan. Pangeran Charles sempat datang menjenguk. Philip dirawat selama 28 hari sebelum akhirnya pulang ke kastil Windsor untuk pemulihan di rumah. Ratu Elizabeth II disebut gembira mendengar Philip sudah bisa keluar rumah sakit. Namun Philip yang tampak sangat rapuh. Sejak pandemi berlangsung, ratu dan Philip memilih tinggal di kastil Windsor. Pada masa ini, Philip dan ratu masih berbahagia dikaruniai dua orang cicit lagi. Putri Eugenie dikaruniai seorang anak laki-laki dan Zara Tindall juga dikaruniai seorang anak laki-laki. Baik Eugenie maupun Zara menyematkan nama "Philip" untuk menghormati sang kakek yang masih pemulihan. 

Pada hari-hari terakhir, Philip disebut sudah kesulitan berjalan. Namun ia menolak saat pegawainya membawakan kursi roda. Ia juga menolak menggunakan alat bantu pendengaran. Ratu mengatakan "itu artinya kita harus berteriak". Ia masih aktif membaca dan menulis surat. Sesekali ia di luar untuk berjemur sementara kakinya ditutup selimut. Selera makan Philip sudah menurun drastis. Ia wafat pada 9 April 2021, hanya dua bulan sebelum berulang tahun ke-100. 

Kembali ke abad 19, pangeran Albert juga wafat di kastil Windsor akibat sakit. Baik Albert maupun Philip, keduanya memiliki istri ratu Inggris. Ibunda Albert maupun ibunda Philip sama-sama memiliki pernikahan yang tidak ideal. Perbedaannya adalah, pangeran Albert hanya hidup sampai usia 42, separuh kurang dari usia pangeran Philip. Saya sudah mengisahkan hidup pangeran Albert di blog ini. 

Tuesday, February 16, 2021

Mengambil Barang-Barang dari Kamar Hotel

Ada cuplikan video tentang keluarga turis mengambil barang-barang dari kamar hotel di Bali. Keluarga turis ini diberhentikan sebelum pergi dengan mobil van. Saat digeledah oleh beberapa petugas hotel, ditemukan beberapa barang hotel. Turis laki-laki menyela sambil mengatakan mereka siap membayar. Namun petugas membalas "aku tahu kau punya banyak uang, tapi ini tidak hormat" Kejadian ini sebenarnya tidak mengejutkan saya dan bahkan mengingatkan saya pada sebuah keluarga asal Semarang. 

Sebuah keluarga asal Semarang terdiri dari bapak, ibu dan tiga anak laki-laki. Keluarga asal Semarang ini bukanlah keluarga kaya-raya namun gemar menginap di hotel-hotel yang berkelas di Surabaya dan Jakarta. Tak jadi masalah, siapapun berhak menentukan apa yang mereka mau. Lantas masalah ada di mana? Kembali ke cuplikan video tadi. Serupa tapi tak sama. Setiap kali menginap, mereka mengambil barang-barang dari kamar hotel. Semua handuk yang diberikan dibawa pulang. Ah, mungkin mereka tidak memiliki handuk sama sekali di rumah. Kemudian semua sarung bantal dilucuti untuk dibawa pergi. Berpikir positif saja, mungkin sarung bantal di rumah mereka sudah usang. Sprei putih dan selimut juga tak lupa diambil. Ingat, mungkin mereka kedinginan di rumah. Di kesempatan lain, mereka tidak melucuti sarung bantal lagi sebab bantal tersebut dibawa pergi. Wow, mereka benar-benar punya niat sekali.

Suatu hari mereka menginap di JW Marriot Surabaya. Di meja samping ranjang terdapat sebuah jam yang tampak anggun bercat emas. Jam itu tidak dapat dipindah sebab di dasarnya terdapat paku spiral yang menempel di meja. Heran bin ajaib, jam meja itu bisa dibawa pulang oleh keluarga Semarang ini. Si anak sulung mengatakan "jika kita menginap dan sudah membayar, maka barang-barang di hotel itu berhak kita bawa pulang" Tapi mereka juga terlalu pandai untuk membawa barang-barang yang berukuran jumbo dan berat seperti televisi atau sofa.

Setahu saya menginap di hotel berkelas itu diharuskan meninggalkan data kartu kredit si penginap. Apabila terjadi kehilangan atau kerusakan, pihak hotel berhak meminta ganti rugi dengan cara mendebit kartu si penginap. Dahulu, hotel-hotel berkelas di Surabaya tidak mengharuskan cara ini. Ini menjadi kesempatan bagi yang  penginap "berkarakter" seperti mereka.