Monday, June 3, 2019

Tokoh Politik Indonesia Yang Wafat Akibat Kanker



  1. Adam Malik Batubara (67). Tokoh kelahiran Pematang Siantar Sumatra Utara pada 22 Juli 1917 ini pernah didapuk menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Uni Sovyet dan Polandia di bawah pemerintahan presiden Soekarno. Pada 1942, Adam menikah dengan Nelly dan dikaruniai 3 orang anak. Kala menikah, profesi pak Adam adalah wartawan. Ia merupakan salah satu pendiri kantor berita Antara. Di bawah pemerintahan presiden Soeharto, ia ditunjuk menjadi wakil presiden RI ke-3. Ia menjabat satu periode penuh dari tanggal 23 Maret 1978 hingga 11 Maret 1983. Setahun setelah pensiun dari jabatan wapres, ia menderita kanker lever dan wafat pada 5 September 1984 di Bandung. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Pada 1998, Adam Malik ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Namanya juga diabadikan sebagai nama rumah sakit di Medan, Sumatra Utara.
  2. Endang Rahayu Sedaningsih (57). Wanita kelahiran 1 Februari 1955 ini menjadi menteri kesehatan era pemerintahan presiden SBY dari 22 Oktober 2009 hingga mengundurkan diri pada 30 April 2012 silam. Sebelum menjadi menteri,  ibu Endang pernah bekerja pada WHO/World Health Organisation di Jeneva, Swiss pada 2001 selama 6 bulan. Hanya 2 hari setelah pensiun, Endang menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit kanker paru di RSCM, Jakarta. Meski menderita penyakit tersebut, namun lulusan universitas Indonesia dan Harvard, Amerika Serikat ini semasa hidupnya bukanlah seorang perokok. Jenazah ibu Endang dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Ia meninggalkan seorang suami yaitu dokter kandungan Reanny Mamahit dan 3 orang anak. 
  3. Hasri Ainun Besari Habibie (72). Lahir pada 11 Agustus 1937, ibu Ainun merupakan istri dari presiden ke-3 RI Baharudin Jusuf Habibie. Menikah pada 12 Mei 1962, ibu Ainun dikaruniai 2 orang putra. Ibu Ainun dirawat di rumah sakit kota Munchen, Jerman akibat kanker ovarium. Di sana, ibu Ainun menjalani operasi sebanyak 9 kali dalam kurun waktu 2 bulan. Namun kondisi ibu Ainun terus menurun. Sehari sebelum menghembuskan nafas terakhir pada 22 Mei 2010, ibu Ainun dibantu alat-alat penopang kehidupan. Jenazah ibu Ainun dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Kisah cinta 48 tahun pasangan ini dibuat dalam film yang berjudul Habibi dan Ainun. Di film itu, ibu Ainun diperankan oleh Bunga Citra Lestari sementara pak Habibie diperankan oleh Reza Rahardian.
  4. Kristiani Herawati Yudhoyono (66). Pada awal Februari 2019, wanita kelahiran 8 Juli 1952 yang akrab disapa ibu Ani ini menderita penyakit kanker darah. Hal ini disampaikan oleh sang suami yang juga presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk itu ibu Ani dirawat di National University Hospital, Singapura. Di rumah sakit tersebut juga dirawat putri semata wayang Denada, yaitu Shakira yang menderita penyakit serupa. Pada pertengahan Mei 2019, ibu Ani diperbolehkan untuk keluar dari ruang rawat. Saat itu keluarga optimis ibu Ani bisa sembuh sebab dokter mengatakan bahwa sel kanker di tubuhnya sudah berkurang drastis. Namun pada akhir Mei 2019, ibu Ani tiba-tiba drop sebab terjadi ledakan sel kanker di tubuhnya. Ibu Ani mengalami gagal nafas sehingga dokter terpaksa menidurkan. Meski telah dirawat intensif selama 3 hari di ICU, namun  takdir berkata lain. Ia dimakamkan di TMP Kalibata Blok M nomor 129, Jakarta Selatan. Makam ibu Ani hanya berjarak 1 meter dari makam ibu Ainun.
  5. Sutopo Purwo Nugroho (49). Pak Sutopo telah menjabat sebagai kepala pusat data, informasi dan humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari November 2010 hingga wafatnya pada 7 Juli 2019 di Guangzhou, Cina saat sedang menjalani perawatan. Sebelum berangkat ke kota di selatan Cina, ia telah memberitahu bahwa kanker paru yang diidapnya telah menyebar ke tulang. Tak lupa memohon doa seluruh masyarakat Indonesia. Ia diketahui mengidap kanker paru sejak Januari 2018 silam. Meski dokter menyarankan agar ia rehat dari pekerjaan, namun ditolaknya. Lahir di Boyolali, Jawa Tengah pada 7 Oktober 1969, Sutopo meninggalkan seorang istri, dua orang anak dan ayah. Pemakaman di Boyolali dipimpin oleh menteri luar negeri Retno Marsudi.