Wednesday, October 24, 2018

WNI Wanita Yang Tewas Di Luar Negeri Bukan Korban Pembunuhan


  1. Adelina Lisao. Niat mengubah nasib keluarga di luar negeri terhenti setelah Adelina tak lagi hidup di dunia. TKW asal desa Abi, NTT ini meninggal dunia pada 11 Februari 2018 di rumah sakit Penang, Malaysia. Penyebab utama kematian Adelina adalah kekurangan darah dan malnutrisi akibat ditelantarkan majikan dalam jangka waktu lama. Majikan Adelina terdiri dari dua laki-laki kakak beradik dan ibu mereka telah ditahan.
  2. Airin Nur Chandra : 34 Tahun. Nyawa Airin melayang saat ia mengendarai sepeda di perempatan Kakinokizaka, Tokyo, Jepang pada Selasa, 15 September 2020 pukul 17.30 waktu setempat. Ia tertabrak mobil crane yang hendak belok kiri. Sopir crane berkilah ia tak melihat Airin dan menuding Airin tidak berhati-hati bersepeda. Namun sopir taksi tetap ditahan sebab ia terbukti bersalah.
  3. Alma Parahita. Alma merupakan anggota Taruna Hiking Club. Ia, suami bernama Kadek Andana dan seorang rekan pria bernama Jeroen Hehuwat hilang saat berada di penginapan di Taman Nasional Langtang setelah terjadi gempa Nepal pada April 2015. Tim SAR asal Spanyol menemukan dompet milik Alma. Alma, suami dan rekan tidak dapat ditemukan meskipun berupaya dicari dengan helikopter. Pemerintah Indonesia menginstruksikan kedutaan Indonesia di Bangladesh untuk mengeluarkan surat kematian bagi mereka.
  4. Angie Suryadi : 41 Tahun. Pada 9 Agustus 2019, Angie bersama suami Arnold Aditiasvara dan kedua anaknya sedang dalam perjalanan di Maroonah Highway, sekitar 77 KM dari Melbourne. Mereka melaju di tengah angin kencang. Tiba-tiba sebuah pohon ambruk menimpa mobil mereka sehingga menyebabkan Angie tewas seketika. Sementara Arnold dan anak bernama Oliver mengalami kritis sehingga harus dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter. Anak lain bernama Jonathan mengalami luka lebih ringan dan dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Saudara Angie menggalang dana di sebuah website. 
  5. Ayu (22), Azura Afrianti (22), Rosvita Loka Harahap (23) dan Fitri Nurjahari (21). Empat wanita muda asal Sumatra Utara ini menjadi korban tewas kecelakaan bis Malaysian Airlines di Selangor Malaysia pada 7 April 2019 malam waktu setempat. Mereka bersama 39 karyawan lain berangkat dari asrama menuju ke Malaysian Airlines Cargo Complex untuk bekerja. Namun dalam perjalanan tiba-tiba bis yang dikemudikan Suresh oleng masuk ke selokan. Selain keempat korban, terdapat 8 korban tewas lain. Suresh diketahui memiliki surat ijin mengemudi yang masih berlaku dan tidak memiliki riwayat pelanggaran lalu lintas.
  6. Dhinia Sabatini : 24 Tahun. Dhinia merupakan TKW asal Ponorogo yang tewas akibat kecelakaan kerja. Ia terjatuh dari lantai 11 di rumah majikannya di Hong Kong pada Oktober 2016. Suami Dhinia tak percaya pada penyebab tewasnya sang istri. Ia menduga Dhinia didorong oleh seseorang sebab Dhinia sempat mengeluhkan perlakukan yang tak mengenakan. Namun kala itu Dhinia mengaku akan bertahan demi melunasi hutang pada perusahaan TKI.
  7. Eka Suryani : 23 Tahun. TKW asal Donomulyo, Malang ini diduga menjadi korban perdagangan manusia sebab sejatinya Eka harus bekerja di Hong Kong. Namun oleh majikannya, Eka dipekerjakan di Xiamen, Cina Selatan. Ia ditemukan tewas di dalam kamar mandi tanpa busana sambil memegang shower pada Februari 2016. Eka diketahui kabur dua kali ke agen akibat penyiksaan yang ia terima. Anehnya, agen bukannya melindungi dan justru mengembalikan Eka ke majikan semula. 
  8. Elis Kurniasih : 33 Tahun. TKW Hong Kong Elis jatuh koma setelah tertimpa beton penyangga AC. Elis mengalami luka parah di bagian pinggang dan pendarahan hebat. Setelah enam hari dirawat, Elis meninggal pada Senin, 16 Maret 2015. Saat itu Elis baru akan dikerjakan di majikan di Makau. 
  9. Endah Ari Cakrawati : 30 Tahun. Endah tewas bersama suaminya dalam kecelakaan pesawat di sungai Swan, Perth, Australia Barat pada 26 Januari 2017. Suami Endah adalah pria bule warga Australia bernama Peter Lynch (52). Diketahui bahwa pesawat kecil yang dipiloti Lynch menukik tajam ke sungai hingga terbelah menjadi dua. 
  10. Elizabeth Sami. Seandainya waktu bisa diputar mundur, tentu Elizabeth takkan meregang nyawa. Mungkin begitu yang diharapkan keluarga. Wanita asal Temanggung, Jawa Tengah ini menjadi salah satu korban tewas gempa di Taiwan pada 8 Februari 2016. Elizabeth sejatinya terdaftar bekerja di Taipei, ibukota Taiwan. Namun ia pindah ke Tainan, hanya berselang 2 hari sebelum terjadi gempa dan ditemukan tewas oleh anggota SAR. 
  11. Evan Christian Hendriadi (50), Jenny Sudjono (70) dan Lioe Kim Tjhiuw (78). Ulah pengemudi ugal-ugalan berakibat fatal bagi tiga warga Indonesia ini. Mereka tewas setelah mobil yang ditumpangi bersama dua penumpang lain dan seorang pengemudi ditabrak di Arizona pada 16 Mei 2014. Sementara korban luka-luka bernama Fenny Sudjono (47), Harianto (42) dan Ryan Christian (9).  Tiga korban tewas dibawa pulang ke Surabaya. Mobil penabrak itu melaju kencang di jalur yang salah. Diduga ia terpengaruh obat dosis tinggi. Fenny Sudjono adalah istri dari mendiang Evan. Jenny Sudjono merupakan ibunda Fenny sementara Lioe Kim Tjhiuw merupakan ibu mertua Fenny. Seorang rekan bernama Joyce menggalang dana bagi korban di sebuah website.
  12. Evi Novianti : 34 Tahun. Evi adalah TKW asal Cianjur yang bekerja di Arab Saudi. Pada akhir Maret 2020, Evi ditemukan tewas dengan luka tusukan di sekujur tubuh. 
  13. Fachry Abram. Ada pepatah mengatakan : Ia bukanlah dokter yang baik jika tak pernah sakit. Namun pepatah ini sepertinya kurang pas menggambarkan kondisi dokter Fachry. Ia dan keempat rekan sejatinya sudah hampir pulang ke Indonesia. Kelimanya sudah melakukan check in di bandara Haneda pada 8 Desember 2017. Mereka sudah siap masuk ke pesawat Garuda Indonesia. Tiba-tiba Fachry mengalami serangan jantung sehingga diputuskan 2 rekannya tetap tinggal di Tokyo untuk menemani. Namun kemudian Fachry menghembuskan nafas terakhir. 
  14. Gusti Bagus Susilasana : 26 Tahun. Mendiang Gusti merupakan pekerja magang dengan kontrak selama 3 tahun, dimulai dari tahun 2011. Pada Kamis, 5 Januari 2017, Gusti meninggal akibat serangan jantung di Ibaraki, Jepang. Jenazah Gusti dipulangkan ke Bali seminggu setelahnya. 
  15. Harina Hafitz. Harina adalah WNI yang menjadi salah satu korban tewas atas jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dari Addis Ababa, Afrika menuju ke Nairobi, Kenya, Afrika. Semasa hidup, Harina bekerja di World Food Program di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa. Kejadian pada hari Minggu 11 Maret 2019 ini membuat pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dilarang lagi terbang di seluruh dunia. Meski masih terbilang baru, namun telah terjadi kecelakaan maut sebanyak 2 kali. Kejadian pertama adalah pesawat Lion Air 610 yang jatuh di laut Karawang pada 29 Oktober 2018. Keduanya memiliki kemiripan yaitu jatuh tak lama setelah pesawat lepas landas.
  16. Herma Amalia : 30 Tahun. Mahasiswi program s-3 di Washington University ini ditemukan tak sadarkan diri akibat tenggelam di pantai Kaimana Waikiki, Hawaii pada 19 Maret 2015. Herma diketahui sedang snorkeling dan diduga tubuhnya tersedot arus bawah air. Saat ditemukan, Herma masih bernafas. Herma kemudian dibawa ke rumah sakit Queen Honolulu dan dinyatakan sudah meninggal. 
  17. I Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20). Berawal dari Ariana yang sedang mandi di sungai Warashina perfektur Shizuoka tiba-tiba melambaikan tangan seolah minta pertolongan. Rekan pria yang bernama I Wayan Ada segera mendatangi hendak menolong. Nahas keduanya justru terbawa arus sungai yang memiliki kedalaman 3 meter itu. Dua pekerja asal Karangasem Bali ini ditemukan tewas pada 4 Agustus 2019.
  18. Ida Andriani (26) dan Ria Andriani (30). Lima wanita asal Indonesia mendiami rumah dua lantai di kota Yanaizu perfektur Fukushima. Mereka bekerja sebagai pembuat sepatu. Pada 15 Februari 2019 pukul 2:40 pagi waktu setempat, seorang penghuni asal Cikampek bernama Rani mendapati ruang makan terbakar. Api diduga berasal dari tabung gas yang berada di ruang itu. Ia segera membangunkan dua rekannya yang tidur di lantai 1 namun tak sempat menyelamatkan dua rekan lain yang tidur di lantai 2. Ida asal Ciamis dan Ria asal Cikopo tewas. 
  19. Ika Susilawati : 36 Tahun. TKW asal Sumedang ini meninggal di Jeddah, Arab Saudi karena sakit. 
  20. Jumiati Supadi : 48 Tahun. Saat sedang melintas, TKW asal Blitar ini tertimpa sebuah pohon setinggi empat meter di Shun Lee Estate, Clear Waterbay Street, Hong Kong pada Selasa, 21 Agustus 2018. Ia terluka dan pingsan di tempat. Saat dibawa ke rumah sakit, Jumiati menghembuskan nafas terakhir. Ia diketahui telah bekerja di Hong Kong selama 14 tahun. 
  21. Kartika Sari : 26 Tahun. Jasad Kartika ditemukan tak bernyawa di kediamannya di Whitefish, Montana pada 26 Mei 2012. Terdapat luka tembak di kepala wanita yang bersuamikan pria bule warga Amerika Serikat ini. Polisi menduga Kartika bunuh diri. Beberapa waktu sebelum ditemukan tewas, Kartika, sang suami dan tetangga yang berasal dari Bali menjadi korban kebakaran di apartemen. Saat itu Kartika dan suami tinggal di lantai 3. Sang suami menggiring Kartika keluar dengan selamat. Jenazah Kartika kemudian dimakamkan di pemakaman San Diego Hills, Karawang. 
  22. Lilis : 43 Tahun. Ia adalah TKW asal Cirebon yang bekerja di Arab Saudi. Lilis meninggal di Jeddah pada 13 Januari 2020 karena sakit. Lilis diketahui baru tiba di Jedah dua hari sebelum ia meninggal. 
  23. Lily Wahidin : 28 Tahun. Pada dokumen kematian TKW asal Maluku ini disebutkan bahwa ia tewas setelah terjatuh dari lantai 3 apartemen di Malaysia pada awal September 2019. Jasad Lily dipulangkan menggunakan peti jenazah. Keluarga Lily melihat jasad Lily mendapat banyak jahitan. Salah satu paha Lily terlihat lebih pendek diduga akibat patah tulang. Lily meninggalkan suami dan dua anak.
  24. Lioe Lie Tjing : 61 Tahun. Saat bom meledak pada 17 Agustus 2015, Lie Tjing dan suaminya sedang bersembahyang di kuil Erawan, Bangkok Thailand. Pasutri ini memang lagi berjalan-jalan ke negeri Gajah Putih itu namun untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Suami Lie Tjing dirawat di ICU namun Lie Tjing tewas di tempat. Jasadnya disemayamkan di rumah duka Heaven, Jakarta Utara.
  25. Mariyani. Baru seminggu bekerja di Hong Kong, TKW asal Ponorogo ini justru meninggal dunia pada 18 Januari 2020. Semula jenazah Mariyani hendak diotopsi namun suami Mariyani menolak. 
  26. Minarti : 48 Tahun. TKW asal Madiun bernama Minarti diduga terjatuh dari lantai 14 apartemen milik majikannya di Hong Kong pada 14 Desember 2019. Oleh karena Minarti merupakan tenaga kerja legal, maka ia mendapatkan asuransi dan diberikan kepada ahli waris. 
  27. Muhammad Razi : 32 Tahun. Razi meninggal setelah masuk dan terjebak di dalam lubang got di proyek Perumahan Publik Kempas Permai Johor Bahru, Malaysia pada Jumat malam, 25 Oktober 2019. Saat kecelakaan terjadi, rekan kerja Razi menunggu di luar, namun ia tak mendapati Razi keluar sehingga ia segera menelepon majikan dan diteruskan ke departemen pemadam kebakaran. 
  28. Ni Kadek Ayu Ratih Sinta : 21 Tahun. Wanita manis kelahiran Bali pada 5 Maret 1996 ini merupakan lulusan Bali International Tourism College. Ia kemudian meneruskan studinya ke Miami, Florida, Amerika Serikat. Setelah lulus pada November 2017, Sinta bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan Jepang di Lousiana. Pada 14 Januari 2018 hidup Sinta berakhir akibat ulah pengemudi mabuk bernama Bria Mason. Wanita kulit putih ini diganjar hukuman 3 tahun tahanan rumah ditambah 5 tahun masa percobaan.
  29. Nina : 40 Tahun. TKW asal Sukabumi ini meninggal di Arab Saudi akibat sakit pada 9 Januari 2020. Nina diketahui sudah bekerja selama 10 tahun. Hasil autopsi menyebut bahwa Nina wafat akibat gagal jantung dan pernafasan. 
  30. Nurhojizah : 32 Tahun. TKW asal Cianjur yang bekerja di Singapura ini rutin berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Namun terakhir pada hari Jumat 7 Agustus 2015, ia mengabarkan baru makan nasi padang dengan sate kambing. Tak lama kemudian ia mengeluh pusing dan meninggal. Ia bekerja di Singapura secara illegal. Nurhojizah meninggalkan seorang suami dan tiga orang anak.
  31. Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan : 34 Tahun. Pria yang akrab disapa Bang Mora ini menjadi salah satu dari 32 korban tewas akibat penembakan brutal di universitas Virginia Tech pada 16 April 2007. Pelaku tunggal bernama Seung Hui Cho, kelahiran Korea Selatan. Seung sendiri kemudian bunuh diri setelah melakukan aksinya. Melihat latar belakang keluarganya, Seung berasal dari keluarga biasa. Ia bersama kakak perempuan dan kedua orang tuanya hijrah ke Amerika Serikat pada 1997. 
  32. Privando Eduardus Putradanto.  Ia adalah mahasiswa internasional North Seattle College yang tewas akibat kecelakaan bis pada 24 September 2015. Selain Privando, terdapat beberapa korban tewas lain asal Jepang, Tiongkok dan Austria. Terdapat pula korban-korban luka lain termasuk tiga orang dari Indonesia. Mereka dan para staff sedianya hendak menuju lapangan bisbol dan pasar. Namun di atas jembatan yang sedang padat, bis tersebut bertabrakan dengan bis lain. 
  33. Pungkas Tri Baruno. Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta ini tewas ketika mendaki gunung McKinley di Alaska, Amerika Serikat pada 8 Juli 2008 silam. Pungkas adalah salah satu anggota Kwartir Nasional Pramuka yang memulai pendakian sejak tanggal 13 Juni 2008. Kegiatan ini untuk merayakan 100 tahun hari kepanduan dunia dan juga 100 tahun hari kebangkitan nasional. Jenazah Pungkas kemudian dipulangkan ke tanah air.
  34. Rahmini : 42 Tahun. Ia merupakan TKW asal Tegalrejo, Sawentar, Blitar yang ditemukan tergeletak tak bernyawa pada Senin, 5 Juni 2017. Ia diduga jatuh dari rumah majikannya di lantai 16 Tin Yau House, Sau Mau Ping, Hong Kong. Tak jelas apa penyebab pasti ia jatuhnya Rahmini. Jasad Rahmini dikirim pulang bersama jasad TKW lain bernama Siti Syarofah yang berasal di dusun Sidorejo, Ponggok, Blitar.
  35. Regina Silvana Sutanto : 59 Tahun. Wanita yang nampak jauh lebih muda dari usianya ini adalah putri dari salah satu pendiri grup Wings Indonesia. Ia menikah dan dikaruniai 3 orang anak. Silvana dan keluarga intinya menetap di Singapura. Konon ia tidak meneruskan bisnis orang tuanya. Anak sulung Silvana telah menikah dengan seorang wanita Korea. Silvana meregang nyawa ketika sedang berlibur di Kodiak, Alaska bersama putra sulung, menantu dan putrinya. Hanya Silvana yang ditemukan tewas sebab diduga ia sedang terlelap ketika kebakaran terjadi pada 2 Juni 2016. Kedua anak serta menantu Silvana selamat meskipun terluka. Kini ketiga anak Silvana bersama menantunya mendirikan sebuah yayasan untuk mengenang sang ibunda. Yayasan ini memamerkan foto-foto hasil bidikan Silvana selama berkelana keliling dunia.
  36. Richard Son: 22 Tahun. Richard merupakan mahasiswa perguruan tinggi Suzhou, provinsi Jiangsu. Pada 4 April 2019, Richard dilaporkan menghilang melalui Wechat. Lima hari kemudian, pelajar asal Medan itu ditemukan di sungai Xietang, Jiangsu dalam kondisi tak bernyawa.
  37. Risqi Prasetiasih : 24 Tahun. Warga Penjaringan, Jakarta Utara ini mengalami kecelakaan mobil di Italia pada 17 Januari 2020, pukul 1 siang waktu setempat. Mobil yang dikemudikan Risqi bertabrakan dengan truk. Selain Risqi, mertuanya yang bernama Gabriele Zambon (76) juga tewas. Kedua korban sedianya akan menjemput adik ipar Risqi di bandara. Suami Risqi adalah warga Indonesia yang bernama Gilang. Ia adalah anak angkat dari Gabriele. Yang menyedihkan, Risqi ternyata sedang hamil muda.
  38. Rista Triana Dewi : 23 Tahun. TKW asal Lampung ini meninggal pada 29 Juni 2020 di ruang 7, Chung King Mansion, Hong Kong diduga akibat bunuh diri. 
  39. Rudi dan Dean Lesmana. Rudi dan Dean adalah dua mahasiswa yang tewas dalam kebakaran di hutan Australia pada 7 Februari 2009. Keduanya termasuk dalam 87 korban tewas yang kemudian berhasil diidentifikasi melalui tes DNA. Sebelum tewas, Rudi dan Dean mengendarai honda jazz untuk berkunjung ke kota Marysville. Di tengah perjalanan, mobil mereka terjebak dalam kobaran api hebat. Jenazah Rudi dan Dean kemudian dikremasi dan abunya disebar di laut Dockland, Melbourne.
  40. Saptanti : 25 Tahun. TKW asal Adipala ini meninggal pada 23 Agustus 2015 setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada hari Minggu, seluruh TKW di Hong Kong diharuskan berlibur keluar. Hari itu digunakan Saptanti untuk berkumpul teman-teman sesama TKW. Ia menggunakan sepeda namun tertabrak. Selama dirawat di rumah sakit, teman-teman Saptanti menjenguk. Mereka pula yang pertama kali mengabarkan keluarga Saptanti di Indonesia setelah tiada.
  41. Satria Fransiscus Marcel. Sekalipun di negara yang memiliki lalu lintas sangat tertib, sebaiknya berhati-hati di jalan raya, terlebih saat mengendarai mobil ataupun menyebrang jalan. Mahasiswa di Tokodai ini tewas setelah ditabrak mobil di Kawasaki, Jepang pada 18 April 2018 jam 10 malam waktu setempat. Padahal Satria sudah menyeberang di zebra cross. 
  42. Shinta Putri Dina Pertiwi. Shinta adalah mahasiswi kedokteran asal Malang yang tewas tenggelam di danau Trebgast, Jerman pada Agustus 2018. Danau tersebut terletak di dalam kampus Universitas Bayreuth tempat ia menuntut ilmu. Adik kandung Shinta kemudian menggalang donasi untuk memulangkan jenazah sang kakak.
  43. Silvia Chalista : 18 Tahun. Putri dari pengusaha asal Kalimantan Barat ini tewas dalam kecelakaan mobil tunggal di Redwood City, California pada 23 Februari 2020. Mobil sedan audi yang dikemudikan sang teman yang bernama Natasha Leodjaja dipacu dengan kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan 101. Silvia tewas di tempat sementara Natasha dibawa ke rumah sakit namun ia ditahan karena mengemudi di bawah pengaruh obat.                                                                Putri Taipan Kalbar Tewas Kecelakaan di Redwood City, California –  indonesianlantern.com
  44. Siti Hartarti : 38 Tahun. TKW asal Grobogan, Jawa Tengah ini meninggal pada 12 Oktober 2019 di rumah sakit Hong Kong akibat kanker. Siti telah bekerja di Hong Kong selama 3 tahun. 
  45. Siti Khotijah : 37. Siti merupakan TKW asal Batang, Jawa Tengah yang telah bekerja di Hong Kong selama 20 tahun. Ia meninggal di ICU rumah sakit setelah pingsan pada 12 Februari 2020. Ternyata Siti menderita kanker saluran pernafasan stadium akhir.
  46. Siti Syarofah. TKW asal Sidorejo, Ponggok, Blitar ini meninggal dunia akibat kanker di Rumah Sakit United Christian, Kowloon pada 15 Juli 2017. Siti telah bekerja di Hong Kong selama 5 tahun. Jasadnya dipulangkan bersamaan dengan jasad Rahmini, TKW asal Blitar yang tewas terjatuh dari apartemen majikannya di lantai 16. Rahmini juga tewas di hari yang sama dengan Siti.
  47. Sugianto Lo dan Vinny Chynthya Tio. Pasangan suami istri ini menjadi korban tewas pesawat MH370 yang diduga hilang di samudra Hindia pada 8 Maret 2014 silam. Masih ada lima korban lain yang berasal dari Indonesia. Pesawat berangkat dari Kuala Lumpur hendak menuju ke Beijing, Cina. Beberapa bulan kemudian, ditemukan kepingan pesawat. Setelah diperiksa, potongan tersebut memang berasal dari pesawat nahas itu.
  48. Sumarni : 42 Tahun. Ia merupakan TKW asal Ngawi yang meninggal di Hong Kong pada Minggu, 16 September 2018 akibat sakit tenggorokan. Sumarni sudah pernah bekerja di Hong Kong sejak 2008 dan kembali ke kampung halaman. Ia kembali lagi ke Hong Kong pada September 2017 dan sejatinya memiliki kontrak kerja hingga tahun 2022.
  49. Suminar : 32 Tahun. Baru bekerja di Jeddah Arab Saudi selama enam bulan, Suminar meninggal dunia pada Kamis, 2 Juli 2020. Sebelum meninggal, ia mendapatkan bantuan medis. Penyebab kematiannya adalah gagal jantung. Suminar diketahui bekerja di Arab Saudi secara illegal. 
  50. Sundari : 18 Tahun. Ia merupakan TKW asal Duwet, Kediri yang tewas secara misterius pada akhir Juli 2009. Selepas SMA, Sundari langsung berangkat kerja ke Hong Kong pada 15 Juli 2009 setelah menjalani pelatihan kerja. Ibunda Sundari bekerja di Taiwan sebagai TKW. Sementara ayah Sundari hanya di rumah.
  51. Supriatin : 26 Tahun. Ia merupakan TKW Hong Kong asal Malang yang tewas pada 20 Januari 2019. Majikan Supriatin yang bernama Wo Chu Kwok mengantarkan jenazah Supriatin ke rumah duka. Meski disebutkan bunuh diri, namun jasad Supriatin tetap diautopsi.
  52. Suwedarningsih : 35 Tahun. Ia merupakan TKW Hong Kong asal Malang ini tewas setelah terjatuh dari apartemen majikannya di lantai 4. Kabar ini diketahui pada 3 Mei 2016. Ia meninggalkan seorang anak. Suwedarningsih telah bekerja di Hong Kong sejak tahun 2002 silam. 
  53. Yuli Hastini. Wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah ini bersuamikan seorang warga Belanda bernama John Paulissen. Dari pernikahan ini, keduanya dikaruniai 2 orang anak yaitu laki laki bernama Arjuna dan perempuan bernama Srikandi. Menjelang hari raya idul fitri 2014, Yuli bersama keluarga kecilnya hendak menuju ke tanah kelahiran Yuli. Mereka menaiki pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 17. Sebagaimana yang diketahui, pesawat ini ditembak jatuh di Ukraina. Tidak ada satupun penumpang yang selamat. 
  54. Zaenab : 28 Tahun. Zaenab bekerja di Hong Kong sejak Juni 2014. Selama bekerja, majikan Zaenab rutin menyuruhnya untuk membersihkan tembok berjamur dengan cairan pemutih. Namun majikan tidak memberi Zaenab alat pelindung seperti masker. Diduga cairan kimia dan jamur yang lembab itu terhirup oleh Zaenab dalam jangka waktu lama. Zaenab mulai demam tinggi dan dibawa ke rumah sakit Tsuen Wan O. Ia dirujuk ke rumah sakit Pamela Youde Nethersole. Setelah 10 hari dirawat, Zaenab menghembuskan nafas terakhir pada 13 Mei 2016.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.