Friday, October 25, 2013

Membahas Buah Kastanye, Oleh Katering Indonesia San Diego.

  • Kastanye dalam bahasa Inggris adalah chestnut.
  • Masyarakat Cina kerap memanggang kastanye beserta kulitnya untuk dijadikan camilan sehat. Tentu saja tidak dimakan bersama kulitnya. Rasa kastanye panggang mirip dengan kentang panggang. Bertepung namun cenderung manis.
  • Di California, kastanye kupas seringkali dijual dalam kemasan kaleng, untuk menjadi campuran masakan chop suey, semacam cap cay khas Indonesia. Juga dijadikan campuran mie goreng.
  • Kastanye yang masih utuh di pohon, berada di dalam kulit yang berduri lunak dan berwarna hijau. Di dalam satu buah kastanye, biasanya terdapat dua atau tiga biji kastanye. Kastanye tersebut masih terbungkus lapisan tipis lunak menyerupai kayu.
  • Berdasarkan bukti, buah kastanye sudah dibudidayakan oleh manusia sejak tahun 2000 Sebelum Masehi.
  • Raja Macedonia, Alexander The Great dan bangsa Romawi menanam pohon kastanye di sepanjang daratan Eropa selama masa kampanye mereka.
  • Di Jepang, buah kastanye selalu dihidangkan pada tahun baru, yang melambangkan kerja keras, kesuksesan dan kekuatan.
  • Di Jepang, buah kastanye Jepang yang disebut kuri sudah dibudidayakan sebelum masyarakat membudidayakan padi. Sementara buah kastanye Cina dibudidayakan selama 2000 hingga 6000 tahun lamanya.
  • Buah kastanye adalah satu-satunya buah kacang yang memiliki kandungan vitamin C. Kandungan vitamin C kastanye dapat memenuhi 65% kebutuhan orang dewasa dalam sehari.
  • Kastanye termasuk jenis flora yang susah untuk dibudidayakan. Pohon kastanye memerlukan kelembaban tanah tertentu. Selain itu pohon kastanye mudah terserang berbagai hama penyakit.
  • Di Italia, kayu pohon kastanye banyak diolah menjadi tong kayu/barel sebagai tempat penyimpanan whisky atau cuka balsem.
Buah Kastanye.
Foto Courtesy Wikipedia.org

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.