Monday, October 14, 2013

Hidangan Penutup Segar Khas Surabaya, Oleh Katering Indonesia San Diego.

Lahir dan besar di Surabaya, tentulah makanan Surabaya menjadi favorit utama. Kecintaan pada makanan dan minuman khas Surabaya tidak akan luntur tergerus oleh jarak dan waktu. Juga takkan terhalang oleh luasnya samudra dan tingginya gunung sekalipun.
Rasa cinta pada makanan khas Surabaya justru semakin mendalam seiring berjalannya waktu dan semakin jauh jarak.
Berikut adalah daftar hidangan penutup nan segar khas Surabaya, diulas oleh Katering Indonesia San Diego:
  • Es dawet. Orang Indonesia umumnya menyebut sebagai cendol. Mudah saja membuat dawet ini. Tahap pertama memanaskan tepung hunkwe khusus dawet, yang diberi gula dan air. Tahap kedua adalah menyaring di saringan khusus, biasanya terbuat dari aluminium ringan. Tahap ketiga adalah membuat saus kinca, yang terbuat dari santan, gula jawa dan daun pandan. Dawet yang ditemui biasanya berwarna hijau. Namun seiring dengan perkembangan jaman, dawet kini tersedia dalam berbagai warna. Warna hijau bisa dibuat dari bahan natural yaitu campuran air daun suji dan daun pandan. Dawet jauh lebih enak jika disantap dalam keadaan dingin. Ketika saya masih kecil, mbak saya selalu membelikan saya dawet di pasar tradisional dekat rumah. Saya digendong dan didudukkan di meja keramik si penjual karena meja tersebut terlalu tinggi untuk ukuran saya waktu itu, dan kebetulan si penjual tidak memiliki bangku. Lalu rasanya? Bayangkan saja, kurang lebih 3 dasawarsa berlalu, namun rasa dawet itu masih terngiang-ngiang di benak saya. Bukan cuma dawet yang tersaji di setiap mangkuk kecil ibu itu, tetapi juga ada beras ketan putih agak asin dan kue manis (menurut perkiraan saya terbuat dari tepung beras dan gula). Sendok yang dipakai adalah sendok bebek terbuat dari stainless steel. Anak kecil yang disuguhi makanan manis gurih dan dingin sedemikian nikmat, siapa yang tak tergoda?
Dawet
Foto Dan Masakan Milik Katering Indonesia San Diego.

  • Es campur. Berisi kolang-kaling, tape, cincau hitam, biji mutiara, sirup cair dan susu kental manis. Suhu Surabaya yang hampir selalu panas, cocok jika es campur menjadi penyegar di siang hari. Biasanya di samping penjual bakso tenda, terdapat juga penjual es campur. Atau juga penjual es campur merangkap menjual bakso.
  • Es teler. Hampir sama dengan es campur, namun isian yang membedakan es teler ini dari es campur. Es teler berisi nangka, alpukat, kelapa muda dan santan. Es teler diciptakan oleh Murniati Widjaya pada tahun 1981, setelah beliau memenangkan kontes minuman nasional di Jakarta. Dari situlah, muncul ide untuk membuka warung tenda sederhana di kawasan Duta Merlin Jakarta bernama esteller 77. Pada tahun 1987, menantu beliau Sukyatno Nugroho mewaralabakan bisnis es teler sehingga menjadi usaha makanan asli cepat saji Indonesia yang pertama kali menerapkan sistem waralaba di Indonesia. Meskipun es teler bukan asli Surabaya, namun dengan dibukanya es teler di jalan Tidar, cukup mengena di hati masyarakat Surabaya.
  • Es kacang hijau. Sebutan khas Surabaya, es kacang ijo. Ada satu tempat yang dulu menjual es kacang ijo yang super sedap, yaitu di jalan Waspada pada sore hingga tengah malam. Letak persisnya di seberang pintu masuk pasar Atum yang tersohor itu. Tentu saja penjual ini adalah pedagang kaki lima yang membuka tenda di depan pertokoan. Biar begitu, antrian pembelinya luar biasa. Sedikit informasi, penjual kacang ijo tersebut adalah bapak yang merantau dari pulau Madura. Es kacang ijo si bapak diberi potongan kelapa muda, santan, es parut dan susu kental manis coklat. Namun masih banyak tempat lain yang juga menjual es kacang hijau lho.
    Es Kacang Ijo
    Foto Koleksi Pribadi
    Katering Indonesia San Diego.
  • Kacang kuwa dan kacang ijo. Bubur kacang yang kental, menggunakan kacang tanah yang sudah dibelah dua atau kacang yang sudah tidak utuh lagi. Selain cangkuwa, si penjual juga menjual bubur kacang ijo. Rasanya manis dan biasanya tidak menggunakan es parut atau es batu, maka itu disantap dalam keadaan hangat.
    Kacang Kuwa dengan Cakwe Di Atasnya
    Foto Koleksi Teman.
  • Tawa. Tawa ini terbuat dari kedelai,putih mirip dengan tahu dan agar namun teksturnya sangat lembut dan mudah hancur. Penjual yang biasanya menaruh dagangannya di bagian belakang sepeda pancal, mengeruk tawa dengan sendok datar dan disiram dengan kuah jahe yang hangat.  
  • Angsle. Angsle berisikan agar kotak merah muda yang terbuat dari tepung (tapioka?), kacang tanah goreng dan kuah jahe yang hangat dan manis. Pada tahun 80 an hingga 2000 an, penjual angsle sering muncul pada malam hari. Mereka berjalan kaki menyusuri kota dengan mendorong gerobak. Menurut saya, mereka inilah yang menjual angsle dengan cita rasa dan tekstur asli.
  • Ronde. Ronde alias Tang Yuan dibuat dari tepung ketan baik itu putih maupun hitam. Ronde kuno berisi kacang tanah tumbuk yang dicampur gula pasir. Seiring perkembangan jaman, ronde kini berisi berbagai macam isian seperti kacang wijen. Bahkan ada pula ronde yang tanpa isian.


Es Campur Ala Kadarnya.
Oleh Katering Indonesia San Diego.
2013.


"Being deeply loved gives you strength, loving deeply gives you courage"
(Lao Tzu)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.