Tuesday, August 4, 2020

Mengenang Pernikahan Kerajaan Eropa Yang Berlangsung Bahagia

Banyaknya kasus pelakor dan pebinor di Indonesia akhir-akhir ini menggugah saya untuk membuat tulisan ini. Dari berita perceraian mantan orang no.1 di Jakarta yang diduga dipicu oleh seorang pebinor hingga video-video amatir yang mempertontonkan amarah seorang istri kepada para wanita yang diduga sebagai pelakor. Anda pasti menonton kasus seorang wanita yang diduga pelakor, ia dilempari banyak uang kertas sembari dimaki-maki. Ironisnya, hal itu dilakukan di depan sang suami yang diduga berselingkuh dengan wanita tersebut. Lebih ironis lagi, sang suami meski sempat menegur sejenak namun ia cenderung diam melihat. Video itu tentu mengundang banyak respons masyarakat, dari yang bersimpati namun banyak juga yang mengolok. Buktinya banyak muncul video-video serupa namun dibuat lelucon. Video yang melempari anjing segepok uang kertas, dari seorang wanita dilempari dedaunan. Namun yang paling menarik saya adalah, status seseorang yang menyebut bahwa wanita yang melempar uang itu dahulu juga (diduga) seorang pelakor sehingga wajar jika ia merasakan hal yang sama di kemudian hari. Saya pribadi berpikir, jika terjadi kasus pelakor berantai seperti itu, mengapa si suami tidak juga ikut disalahkan? Itu artinya si suami begitu mudah berpaling muka melihat wanita yang dia anggap mampu menarik hatinya (atau birahinya?). Padahal pria itu secara hukum dan agama sudah memiliki istri sah, bahkan mungkin juga memiliki anak. Jika ia memiliki anak perempuan, tidak kah ia khawatir jika si anak akan mendapatkan pria yang tak setia seperti dirinya? Kepribadian seseorang bisa menjatuhkan atau menjunjung hidupnya sendiri. Berikut adalah pernikahan-pernikahan kerajaan Eropa yang berlangsung harmonis dan bahagia. 
  1. Pernikahan Baudouin, Raja Belgia dan Ratu Fabiola. Kala menikah dengan Fabiola pada 15 Desember 1960, Baudouin sudah sepuluh tahun menjadi raja menggantikan sang ayah yang diminta turun tahta. Wanita yang dipersunting sang raja bukanlah dari keluarga kerajaan ataupun bangsawan. Fabiola bekerja sebagai seorang perawat di Spanyol. Selain itu, usianya hampir tiga tahun di atas Baudouin. Namun Baudouin merasa mantap dengan pilihannya dan tidak ada tentangan dari pihak lain. Selama menikah, Fabiola hamil sebanyak lima kali namun semuanya berakhir dengan keguguran. Apapun yang terjadi, cinta Baudouin tak pernah pudar. Tatapan matanya kepada sang istri tetap sarat kasih. Pelukan tangan Baudouin ke Fabiola tetap kokoh. Mereka sangat dekat dengan keponakan Baudouin yaitu pangeran (kini raja) Philippe. Sayang, Baudouin wafat di usia 62 akibat gagal jantung setelah menjalani operasi. Fabiola hidup selama dua dekade dan wafat pada tahun 2014. 
  2. Pernikahan Carl, Pangeran Swedia, Adipati Vastergotland dan Ingeborg, Putri Denmark. Carl lahir pada 27 Februari 1861 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Pernikahan Carl dengan Ingeborg terjadi karena perjodohan yang diatur oleh ayah mereka masing-masing yaitu raja Oscar dari Swedia dan raja Frederick VIII dari Denmark. Meski secara geografis kedua negara ini berdekatan dan mereka adalah anggota kerajaan Eropa, namun Carl tidak pernah bertemu dengan Ingeborg sebelum menikah. Pernikahan Carl dan Ingeborg digelar di Copenhagen, Denmark pada pertengahan 1897. Secara usia, Carl lebih tua tujuh belas tahun dari Ingeborg. Secara fisik, Carl bertinggi badan lebih dari dua meter. Meski banyak perbedaan, namun pernikahan Carl dan Ingeborg berlangsung sangat bahagia hingga lebih dari 50 tahun. Mereka dikaruniai empat orang anak yaitu Margaretha, Martha, Astrid dan Carl. Keempat anak mereka diasuh dalam kehidupan yang hangat dan kompak sehingga mereka dijuluki keluarga bahagia. Margaretha menikah dengan pangeran Denmark bernama Axel. Martha menikah dengan pewaris tunggal kerajaan Norwegia, pangeran Olav. Astrid menikah dengan pewaris kerajaan Belgia, Leopold. Saat Astrid baru setahun menjadi ratu Belgia, ia tewas dalam kecelakaan mobil tunggal. Sementara Carl menikah dengan wanita dari kalangan non kerajaan sehingga ia mendapat nama Carl Bernadotte. Pada 24 Oktober 1951, Carl wafat di usia 90 tahun. Tujuh tahun kemudian, Ingeborg wafat di usia 79 tahun. 
  3. Pernikahan Christian IX, Raja Denmark dengan Louisa, Ratu Denmark. Christian terlahir sebagai seorang pangeran Schleswig-Holstein-Sonderburg-Glucksburg pada April 1818. Saat ratu Victoria dinobatkan menjadi ratu Inggris pada tahun 1837, pangeran Christian hadir mengenakan pakaian baru dengan harapan agar sang ratu tertarik pada dirinya. Namun itu tidak terjadi. Christian berjodoh dengan Louisa, Putri Hesse-Kassel. Usia Christian tujuh bulan lebih muda dari Louisa. Keduanya menikah pada 26 Mei 1842. Setahun setelah pernikahan, pasangan ini dikaruniai seorang putra bernama Frederick. Kemudian disusul oleh lahirnya Alexandra pada tahun 1844, William pada tahun 1845, Dagmar pada 1846, Thyra pada 1853 dan Valdemar pada 1859. Apabila Christian disebut kurang cerdas, maka Louisa menutupi kekurangan sang suami. Mereka hidup serba pas-pasan. Louisa mengajarkan ketiga anak perempuan mereka untuk menjahit baju sendiri. Tak lama setelah pernikahan putri Alexandra pada Maret 1863, Louisa mendapat tahta kerajaan Denmark namun ia berikan kepada sang suami. Dari pernikahan enam anak mereka, empat di antaranya hidup di luar Denmark. Alexandra tinggal di Inggris, William tinggal di Yunani, Dagmar tinggal di Russia dan Thyra tinggal di Austria. Maka setiap tahun pasangan ini mengadakan reuni. Selama reuni, Christian melarang setiap orang membahas politik. Setelah menikah harmonis selama lebih dari 50 tahun, Louisa wafat pada tahun 1898 di usia 81 tahun. Christian wafat pada tahun 1906 di usia 87 tahun. Christian dijuluki sebagai Bapak Mertua Eropa sebab keturunan Christian kini berada di beberapa kerajaan Eropa. Sebut saja raja Philippe dari Belgia, raja Harald dari Norwegia, adipati agung Henri dari Luksemburg, ratu Elizabeth II dari Inggris dan ratu Margaret dari Denmark.
  4. Pernikahan Edward dan Wallis Simpson. Sebelum Edward menjadi raja sepeninggal ayahnya pada Januari 1936, Edward sudah menjalin kasih dengan Wallis. Namun keinginannya untuk menikahi Wallis ditentang oleh pemerintah sebab Wallis berstatus janda cerai dua kali. Maka setelah sebelas bulan menjadi raja Edward VIII, ia melepaskan tahta demi bisa menikah dengan Wallis, wanita yang pertama dan terakhir ia cintai. Edward tidak sempat menjalani upacara penobatan raja.Tahta Edward diserahkan "paksa" kepada adiknya, Albert yang kemudian menjadi raja George VI. Edward dan Wallis menikah di rumah salah satu teman di Perancis pada tahun 1937, tanpa dihadiri oleh satupun anggota kerajaan. Edward dan Wallis memilih Paris sebagai tempat tinggal. Edward sempat meminta restu sang ibunda, ibu ratu Mary, untuk menerima Wallis. Namun ibu ratu Mary menolak, menyebut Wallis sebagai wanita liar. 
  5. Pernikahan Ernest Augustus, Adipati Cumberland Ke-3 dan Thyra Putri Denmark. "Hidungnya pesek, wajahnya rata tapi dia menyenangkan" Begitu komentar Thyra saat bertemu Ernest di Sandringham, Inggris. Ibunda Thyra bersama putri Alexandra mengajak Thyra bertemu Ernest. Ernest mencium tangan Thyra beberapa kali. Melihat tanda cinta bersemi, ibunda Thyra melamar Ernest untuk sang putri. Ernest dan Thyra menikah pada tahun 1878. Ernest adalah cicit raja Inggris George III, sementara Thyra adalah putri dari raja Denmark Christian IX. Ernest dan Thyra dikaruniai enam orang anak yaitu tiga laki-laki dan tiga perempuan. Pada awal kehamilan pertama, Thyra seolah mendengar suara anak kecil. Thyra kemudian dirawat di klinik selama enam bulan. Sementara Ernest memiliki kebiasaan aneh yaitu suka memakai baju bekas pembantu yang sudah lama. Jika kebiasan itu tidak dilakukan, ia bisa menangis seperti anak kecil sehingga harus ditenangkan oleh Thyra. Dua hal yang aneh bersatu justru membawa kebahagiaan bagi kehidupan pernikahan mereka. 
  6. Pernikahan George I, Raja Yunani dan Ratu Olga. Ia dilahirkan dengan nama William sebagai anak ketiga dari enam bersaudara. Pribadi William sangat menyenangkan sebab ia penuh humor dan selalu bersemangat. Saat pernikahan kakak William yaitu putri Alexandra di Inggris pada Maret 1863, pemerintah Inggris terpikat dengan sosok William. Usia William kala itu baru 17 tahun namun ia ditunjuk menjadi raja Yunani dengan nama George I. Setelahnya, George mencari istri di negara Russia. Ia berpendapat bahwa kerajaannya membutuhkan kerajaan besar seperti Russia. Ia tertarik pada satu calon yaitu adipatni agung Olga yang kala itu masih berusia 15 tahun. Setahun kemudian, keduanya menikah pada 27 Oktober 1867 di Santo Petersburg, Russia. Mereka dikaruniai total delapan anak yaitu Konstantin, George, Alexandra, Nicholas, Maria, Olga, Andrew dan Christopher. Andrew merupakan ayah dari pangeran Philip, Adipati Edinburgh dan juga ayah mertua dari ratu Inggris Elizabeth II. Pada 18 Maret 1913, George tewas setelah ditembak oleh pria yang belakangan diketahui mengalami gangguan jiwa. Saat Olga diberitahu oleh pegawai istana, ia langsung berdiri sambil berujar dalam bahasa Russia dan kemudian muntah. Olga wafat pada tahun 1926 di usia 74 tahun. 
  7. Pernikahan Haakon VII, Raja Norwegia dan Ratu Maud. Haakon terlahir sebagai Carl, anak kedua pasangan pangeran Frederick dan putri Louise. Maud adalah putri bungsu dari pasangan pangeran Edward dan putri Alexandra. Maka Carl dan Maud adalah saudara sepupu yang kemudian menjadi suami istri. Mereka menikah di istana Buckingham Inggris pada 22 Juli 1896 dan disaksikan oleh ratu Victoria. Enam tahun setelah menikah, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Alexander. Pada tahun 1905, Carl menerima tawaran menjadi raja Norwegia. Ia mengganti namanya menjadi raja Haakon VII dan sang putra berganti nama menjadi Olaf. Olaf menikah dengan putri Martha dari Swedia pada tahun 1929. Saat sedang berada di Inggris pada Oktober 1938, Maud jatuh sakit. Sebulan kemudian, Haakon datang untuk menemani Maud yang akan menjalani operasi. Namun setelah operasi, Maud wafat akibat gagal jantung tepat 13 tahun di hari wafatnya ibunda Maud. Hampir dua dekade, Haakon menjadi duda tanpa pernah menikah lagi hingga wafat pada tahun 1957. Putra semata wayang mereka menjadi raja Olav.
  8. Pernikahan Henry VII, Raja Inggris dan Ratu Elizabeth. Henry menjadi raja pada 22 Agustus 1485 setelah ia mengalahkan raja Richard dalam sebuah pertarungan. Pada 18 Januari 1486, Henry menikah dengan Elizabeth yang akrab disapa Lizzy. Lizzy berasal dari keluarga kerajaan. Ayah, paman dan saudara laki-laki Lizzy menjadi raja Inggris. Lizzy memiliki kepribadian yang lembut, baik dan murah hati. Ia tak begitu mencampuri urusan politik sang suami. Pernikahan Henry dan Lizzy dikaruniai delapan anak yaitu Arthur, Margaret, Henry, Elizabeth, Mary, Edward, Edmund dan Katherine. Anak mereka Henry meneruskan menjadi raja Henry VIII. Setahun sepeninggal anak mereka Arthur pada 1501, Lizzy kembali hamil. Namun beberapa hari setelah melahirkan, Lizzy meninggal dunia di usia 37 tahun. Kepergian Lizzy benar-benar menghancurkan kondisi psikis Henry. Ia hanya mengurung diri dan hanya sudi ditemui oleh ibunya, Margaret. Saat ditawarkan calon istri, Henry memberi kriteria yang semuanya ada pada mendiang Lizzy. Namun Henry tidak pernah menikah lagi hingga ia wafat pada tahun 1509 akibat tuberkulosis.
  9. Pernikahan Leopold III, Raja Belgia dan Ratu Astrid. Leopold lahir sebagai pewaris tahta kerajaan Belgia. Sementara Astrid terlahir sebagai putri Swedia. Pernikahan mereka dilangsungkan di Stockholm, Swedia pada 4 November 1926. Ayah Leopold yaitu raja Albert I yakin bahwa Astrid akan membawa kebahagiaan bagi sang putra. Sementara ibu Leopold yaitu Elisabeth ingin masyarakat mengetahui bahwa pernikahan mereka berdasarkan cinta. Leopold dan Astrid dikaruniai tiga orang anak yaitu Josephine, Baudouin dan Albert. Pada tahun 1934, ayah Leopold tewas saat mendaki gunung akibat tertimpa batu. Leopold meneruskan tahta menjadi raja Leopold dan ratu Astrid. Namun setahun kemudian, Astrid tewas akibat kecelakaan. Mobil yang dikendarai Leopold lepas kendali sehingga Astrid terlempar keluar dari mobil. Kepala Astrid membentur batang pohon hingga tewas di tempat sementara Leopold terluka ringan. Mobil mereka terguling ke danau. Didampingi ayah Astrid, Leopold berjalan di belakang peti jenazah. Beberapa tahun kemudian, Leopold menikah lagi dan dikaruniai tiga orang anak. Leopold wafat pada tahun 1980.                                      King Leopold III of Belgium and consort, queen Astrid | Koninklijke  families, Koninginnen, Koninklijke familie
  10. Pernikahan Olaf, Raja Norwegia dengan Martha, Putri Swedia. Olaf menikahi Martha pada tahun 1929. Mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu dua putri dan satu putra. putra mereka akan menjadi raja Harald pada tahun  1991. Pada tahun 1935, adik kesayangan Martha yaitu Astrid wafat setelah mengalami kecelakaan mobil tunggal di Belgia. Olaf menyebut bahwa Martha tidak pernah berhenti bersedih hingga wafat akibat kanker pada tahun 1954. Sama halnya ayah Olaf, Olaf menjadi duda di usia relatif muda. Mereka tidak lagi pernah menikah,
  11. Pernikahan Oscar Bernadotte, Pangeran Swedia dan Ebba Munck Fulkilla. Oscar memang bukan terlahir sebagai pewaris tahta kerajaan, namun keputusan dirinya untuk menikahi pelayan kakak iparnya tetap mengguncang kerajaan. Kerajaan dahulu kala tidak memperbolehkan anggotanya menikahi orang dari kalangan bukan kerajaan. Oleh karena ia bersikeras, maka pernikahan pun tetap berjalan dengan satu aturan yaitu dua adik Oscar tidak boleh mengikuti jejaknya. Memang berikutnya adik Oscar yaitu Carl menikahi putri Ingeborg sementara adik bungsunya, Eugen tidak menikah. Di sisi lain, masyarakat Swedia mendukung penyatuan cinta mereka. Masyarakat berpendapat bahwa pernikahan ini menjembatani antara anggota kerajaan dengan rakyat biasa. Eugen dan Ebba menikah pada 15 Maret 1888 di gereja Santo Stephen di Inggris. Ebba yang sangat relijius banyak mempengaruhi sang suami. Mereka banyak berkiprah di kegiatan sosial Kristen. Pernikahan mereka dikaruniai lima orang anak. Ebba wafat pada tahun 1946 di usia 87 tahun. Oscar wafat pada tahun 1953 di usia 93 tahun. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.