- Alexander I, Raja Serbia : 26 Tahun. Lahir pada 14 Agustus 1876, ia meneruskan tahta di usia 13 tahun setelah sang ayah mendadak meletakkan tahta. Di usia 23 tahun, ia menikahi seorang janda yang berusia 12 tahun di atasnya, Draga Masin. Draga adalah bekas wanita pendamping sang ibunda. Raja Alex dan sang istri ditembak pagi hari. Menurut saksi mata, tubuh keduanya dimutilasi dan organ tubuh mereka dikeluarkan dan dibuang ke taman di lantai 1 melalui jendela. Pernikahan keduanya tidak dikaruniai anak.
- Alexander I, Raja Yugoslavia : 45 Tahun. Lahir pada 16 Desember 1888. Ia menikah dengan Maria, Putri Rumania pada 1922 dan dikaruniai 3 orang pangeran. Pada November 1932, raja Alex mengatakan bahwa jika hendak melakukan kekacauan di Yugoslavia atau menginginkan rezim berubah, harus membunuh dirinya terlebih dahulu. Sang raja bahkan meminta dirinya ditembak dan pastikan bahwa dia tewas. Hanya jalan itulah keinginan mereka untuk mengubah Yugoslavia bisa terlaksana. Pada 9 Oktober 1934, Alexander ditembak di atas mobil dan tewas kurang dari 1 jam kemudian akibat kehabisan darah. Peristiwa ini terekam kamera, namun tidak merekam persis ketika sang raja ditembak.
- Carlos I, Raja Portugal dan Algarves : 44 Tahun. Lahir pada 28 September 1863. Ketika kembali dari Vila Vicosa ke Lisbon, ibukota Portugal, Carlos, sang istri dan kedua putra mereka kereta kuda terbuka. Tiba-tiba 2 orang pria menembaki mereka. Carlos tewas seketika. Putra sulung Carlos menderita luka parah, sementara putra bungsu terluka tembak di lengan. Istri Carlos berhasil menyelamatkan diri. Beberapa menit kemudian, Luis menyusul sang ayah. Kedua pelaku kemudian berhasil ditembak mati oleh polisi dan pengawal. Adik Carlos kemudian meneruskan sang ayah menjadi Manuel II, raja Portugal. Hidup Manuel pun hanya sampai 42 tahun akibat pembengkakan pita suara. Meski menikah, Manuel tidak memiliki anak. Manuel memiliki kakak perempuan yang wafat di usia kanak-kanak. Praktis ibu dan ayahnya tidak lagi memiliki keturunan.
- Edouard-Xavier. Edouard lahir pada 18 Oktober 1960 sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Ia dibunuh di Paris, Perancis pada tahun 1984. Empat tahun kemudian, adik kandung Edouard meninggal setelah terkena tumor otak.
- Elisabeth, Ratu Pendamping Austria, Hungaria : 60 Tahun. Lahir sehari sebelum hari natal pada 1837, Elisabeth kemudian menikah dengan Frans Joseph I, pewaris tahta kerajaan Austria. Keduanya dikaruniai 3 orang anak. Putri sulung Elisabeth bernama Sophie, hanya hidup hingga 2 tahun. Putra kedua bernama Rudolph hanya hidup hingga usia 37 tahun akibat bunuh diri bersama wanita idaman. Di usia 60, Elisabeth pergi ke Swiss tak menghiraukan peringatan akan kemungkinan pembunuhan. Benar saja, seorang pria menusuk Elisabeth di dada kiri. Di atas perahu, ia sempat siuman dan bertanya ada apa dan kembali pingsan. Sesaat setelah sampai di hotel, Elisabeth meregang nyawa.
- Franz Ferdinand, Adipati Austria : 50 Tahun. Lahir pada 18 Desember 1863, Franz ditembak mati bersama sang istri Sophie, adipati Hohenberg ketika kunjungan kenegaraan di Sarajevo, Bosnia. Pagi harinya sebelum tewas, Franz dan istri sempat lolos dari ledakan granat yang hendak dilempar ke mobil atap terbukanya. Namun granat tersebut meleset dan meledak mengenai mobil di belakang. Dengan marah, Franz pun berseru : oh jadi begini cara kalian menyambut kita?. Setelah rehat sejenak di kediaman gubernur, Franz dan istri bersikeras hendak menjenguk para korban yang terluka akibat granat di rumah sakit. Sayang kali ini ia dan istri tak lolos. Pelaku pun adalah pria yang sama namun kali itu ia memakai pistol.
- George I, Raja Yunani : 67 Tahun. George adalah putra dari Christian IX, raja Denmark. Ia merupakan kakek dari Philip, pangeran Inggris. George menjadi raja Yunani pada 1963 ketika usianya baru 17 tahun. Disebutkan bahwa pribadi George sangat menyenangkan. George menikah dengan Olga Constantinova yang kala itu baru berusia 15 tahun. Menjelang 50 tahun bertahta pada Oktober 1913, George berencana menyerahkan tahtanya kepada putra sulung. Namun rencana tinggal rencana. Pada 18 Maret 1913, seorang pria bernama Schinas menembak George dari belakang dengan jarak dekat. George tewas seketika sebab peluru menembus ke jantungnya. Schinas ditangkap dan disiksa di penjara. Enam minggu kemudian, Schinas bunuh diri dengan cara terjun dari jendela kantor polisi.
- Giovanna Isabella, Adipati Calabria : 33 Tahun. Lahir pada 8 Juli 1916, Giovanna tewas terkena tembakan di Spanyol. Giovanna tak sempat menikah dan memiliki keturunan. Dari tujuh saudara yang lain, hanya adik perempuan bernama Alicia yang menikah, memiliki keturunan dan wafat di usia sangat lanjut yaitu 99 tahun.
- Leopold Clement, Pangeran Saxe-Coburg dan Gotha : 37 Tahun. Lahir pada 19 Juli 1878, Leopold menjalin kasih dengan Rybicka. Rybicka merupakan putri dari petugas polisi di Vienna, Austria. Meski dari keluarga kelas tinggi, Rybicka tetap bukan anggota kerajaan. Sebelum Leopold dikirim ke perang dunia I, Rybicka meminta untuk dinikahi. Namun keinginan keduanya tak dapat dipenuhi oleh ayah Leopold. Sebagai ganti, Leopold hendak memberi cek bernilai besar ke Rybicka sekaligus ingin mengucap selamat tinggal. Namun cek tersebut tidak diambil. Ia justru menembak Leopold beberapa kali, lalu menyiram air keras ke wajah Leopold dan akhirnya bunuh diri. Leopold menderita luka parah di wajah dan wafat 6 bulan sesudahnya.
- Louis Mountbatten : 79 Tahun. Ia terlahir sebagai Louis, pangeran Battenberg pada 25 Juni 1900. Ia adalah paman pangeran Philip Inggris. Louis tewas seketika akibat ledakan bom ketika sedang memancing lobster di Irlandia. Seorang cucu lelaki Louis bernama Nicolas dan seorang anak perahu lelaki bernama Paul ikut juga tewas seketika. Besan wanita Louis meninggal keesokan hari. Anak perempuan Louis bernama Patricia Knatchbull, menantu lelakinya bernama Brabourne dan saudara kembar Nicolas bernama Timothy terluka parah.
Membahas selebriti Indonesia, Asia dan Dunia. Sebagai selingan dan jika anda hobi membaca kisah nyata, blog ini menampilkan berbagai kisah nyata dari kehidupan manusia di dunia sehari-hari agar memberi inspirasi.
Saturday, December 16, 2017
Anggota Kerajaan Eropa Yang Tewas Dibunuh
Menjalani takdir hidup sebagai pangeran atau putri kerajaan sekalipun bukan berarti membuat seseorang pasti memiliki hidup yang bahagia, ekonomi yang berkecukupan, kesehatan yang prima atau usia yang panjang. Acapkali mereka menerima ancaman berupa pembunuhan atau bahkan dibunuh tanpa menerima ancaman terlebih dahulu. Berikut adalah daftar anggota Eropa yang tewas dibunuh.
Labels:
Litany Royal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.