Pernahkah anda mendengar kisah laki-laki muda di Malaysia yang melakukan bunuh diri hanya karena permasalahan sepele? Saat itu ia masih berusia 18 tahun. Ayahnya seorang sopir taksi yang amat sangat menyayanginya. Ia juga memiliki seorang kakak wanita bernama Chelvin Kong. Sekitar 1 jam sebelum kejadian, ia sempat meninggalkan pesan kepada sang kakak di jejaring sosial facebook. Intinya ia mencintai kakak satu-satunya tersebut. Sang kakak awalnya merespon dengan bercanda sebab tumben ia mengatakan hal tersebut. Namun setelah beberapa menit, sang kakak rupanya tersadar dan mulai curiga dengan aksi yang akan dilakukan sang adik. Chelvin pun berusaha menelepon sang adik, namun tak ada jawaban. Belakangan diketahui alasan ia melompat bunuh diri, membuat banyak orang menyayangkan hal tersebut. Mereka juga prihatin terhadap kondisi sang ayah. Ternyata ia patah hati akibat diputus cinta secara sepihak oleh kekasih yang baru dipacari selama 4 bulan. Ya, 4 bulan! Sang ayah tak pernah berhenti meratapi, ia selalu memandangi foto anak lelakinya tersebut saat di rumah. Menurut kepercayaan yang mereka anut, mereka menaruh foto keluarga yang telah meninggal berikut perlengkapan sembahyang di meja altar. Sang ayah yang sangat terpukul bahkan mengeluarkan seluruh koceknya untuk membuat film dokumenter tentang sang anak tercinta, Alviss Kong. Ia tewas setelah melompat dari apartemen yang dihuninya di lantai 14. Sang ayah yang menderita depresi berkepanjangan akhirnya juga harus meninggal dunia akibat sakit jantung. Berikut percakapan antara ia dengan sang kakak di jejaring sosial facebook yang juga dibaca oleh teman-teman mereka.
Alvis Kong: Count Down for 45 mins... What should I do in this 45 mins?
Chelvin Kong: For What?
Alvis Kong: Sis, I love you :)
Chelvin Kong: Are you crazy? What's wrong?
Alviss Kong: Your brother always love you... just that I don't know how to express it to you. Thanks Sis for loving me too.
Ada pendapat psikolog yang mengatakan bahwa bunuh diri hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tingkat egois yang sangat tinggi, bahkan melebihi rata-rata.
Mengapa orang yang membunuh dirinya sendiri dikatakan egois? Sebab mereka melakukan hal tersebut tanpa memikirkan dampak psikologi, fisik dan mungkin ekonomi keluarga yang ditinggalkan.
Beberapa orang yang melakukan bunuh diri tak menyadari betapa keluarga mereka sangat menyayangi mereka. Mereka mungkin juga tak ingin melewatkan waktu untuk menyadari bahwa di sekitar orang-orang yang menolak kehadiran kita atau bahkan menyakiti, toh ada orang yang menerima bahkan mencintai kita tanpa syarat. Teman misalnya. Mengapa harus memusingkan teman yang membenci kita jika di dunia ini banyak orang yang masih bisa menjadi teman kita? Jangan jadikan perbedaan bahasa, etnis, suku, status (asal bukan napi aje!) maupun jarak menjadi halangan.
Kekasih menyakiti dan memutuskan hingga perasaan hancur rata menjadi abu di dalam kalbu? Tak mustahil abu perasaan itu terbentuk kembali bahkan jauh lebih kuat daripada semula. Ibarat sudah melewati goncangan hebat tapi masih bertahan, tentu kualitasnya memiliki nilai tinggi,bukan?
" If It Can't Kill You, It Will Make You Stronger"
Namun setidaknya sebagai manusia juga perlu memiliki rasa peka, memakai hati nurani dan rasa kemanusiaan terhadap orang lain, terutama yang sedang menghadapi permasalahan pelik. Banyak masalah memang disebabkan diri sendiri, namun banyak juga masalah yang datang tanpa dikehendaki. Posisikan diri kita dan berandai bagaimana jika berada di posisinya, apa yang kita rasakan. Karena dunia ini berputar, maka kemungkinan berganti kita yang mengalami keterpurukan. Badan yang terluka masih dapat diketahui dari luar, organ dalam terluka masih dapat dirontgen atau CT scan, namun hati yang terluka susah diketahui seberapa parah pun seberapa dalam tak peduli seberapa canggih dunia ini.
"Mengasihi orang lain, membuatmu mengerti tentang arti kehidupan"
Berikut daftar nama orang yang telah melakukan bunuh diri di Indonesia:
- Afwan Surya Hendra : 34 Tahun. Afwan ditemukan telah tewas dalam kondisi gantung diri di garasi rumah pada 3 Maret 2009 silam. Motif Afwan diduga karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat. Bursa Efek Indonesia membekukan operasi perusahaan setelah adanya kasus penggelapan dana nasabah yang dilakukan pekerja lain. Setelah Afwan tewas, perusahaan tersebut tutup. Afwan meninggalkan seorang anak dan seorang istri yang kala itu tengah hamil.
- Agusto Purnawan Hidayat : 31 Tahun . Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan ini ditemukan masih bernyawa setelah melompat di Pondok Indah Mall II, Jakarta Selatan pada 11 Maret 2019 sekitar pukul 17 WIB. Posisi Agusto persis berada di pintu masuk Sogo. Namun saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Agusto tak tertolong lagi. Penyebab ia nekad menghabisi nyawanya akibat tak ingin dicerai oleh sang istri. Hal ini diketahui dari surat yang ia tulis ditujukan untuk istri Agusto. Si surat tersebut terungkap keinginan seandainya diberi kesempatan terakhir, ia memastikan bisa lebih baik lagi. Ia mengucapkan kalimat cinta pada istrinya hingga dua kali.
- Ana : 45 Tahun. Pemicu aksi bunuh diri wanita keturunan Tionghoa ini disebut karena lama menikah namun tak dikaruniai keturunan. Suami Ana bernama Kholik yang berprofesi sebagai sopir meminta pemilik rumah untuk mengecek kondisi sang istri sebab lama tidak dapat dihubungi. Pemilik menemukan jasad Ana mengeluarkan busa pada 2 Maret 2014 di dalam rumah jalan Darma, Pamekasan, Madura. Ana diduga telah menenggak racun.
- Andhika Raharja : 21 Tahun. Andhika ditemukan tewas terjatuh dari lantai 6 ITC Fatmawati Jakarta pada 8 November 2016. Ternyata ia adalah adik dari Asta RAN. Andhika berstatus sebagai mahasiswa di sebuah universitas swasta di Jakarta Barat. Sebelum ditemukan tewas, kakak Andhika yang bernama Asta sempat mengumumkan bahwa sang adik menghilang. Dugaan polisi untuk sementara adalah bunuh diri.
- Andre Gunawan : 52 Tahun. Aksi bunuh diri Andre sudah ia rencanakan dengan cermat. Ia menusuk Naning, istri tercintanya sebelum ia mengakhiri hidup dengan menenggak racun. Andre meninggalkan sebuah surat yang mengungkap bagaimana kehidupan pernikahan ia dan Naning. Semula memiliki kehidupan bahagia nan tenang namun terusik oleh keluarga Naning dan mantan suami Naning yang terus-menerus meminta uang. Andre mengungkap profesi Naning sebagai wanita tuna susila demi memenuhi tuntutan uang keluarganya. Andre juga mengirimkan SMS kepada anak-anaknya berisi permintaan maaf dan tabah. Untunglah Naning masih dapat diselamatkan meski mengalami luka parah.
- Andreas Cavin Moniaga : 21 Tahun. Sebelum melakukan aksi bunuh diri, Andreas sempat meninggalkan sebuah nomor telepon berikut nama kedua orang tuanya. Cavin datang ke Grand Mall Indonesia dengan mengendarai mobil. Kamera pengawas yang ada tidak merekam kejadian ketika Cavin melompat sebab tertutup oleh mobil Cavin. Namun rekaman kamera tersebut tetap diserahkan ke polisi. Cavin melompat dari lantai 10 Grand Mal Indonesia, Jakarta sekitar jam 7 malam. Sebelum melompat, pihak keamanan melihat gerak gerik Cavin yang mencurigakan. Sayangnya, belum sempat ditemui, Cavin sudah melompat terlebih dahulu.
- Apriyanto Kusuma : 23 Tahun. Seorang mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam lemari kamar kos. Jasadnya ditemukan pada 29 Juni 2019 sekitar pukul 19 WITA oleh ayahnya yang datang dari kampung. Saat masih di bandara, ayah Apriyanto yang berusia 55 tahun berusaha menelepon sang anak namun tak kunjung dijawab. Pria asal Luwuk, Sulawesi Tengah ini meninggalkan sepucuk surat. Dari situ diketahui ternyata ia sudah berhenti kuliah sejak pertengahan 2018. Ia mengeluh susah tidur di malam hari dan tak bisa fokus melakukan sesuatu. Ia mengkalim bahwa itu adalah stress. Ia meminta maaf sembari menyebut tak pandai menulis kata-kata.
- Awal : 20 Tahun. Diduga setelah cek-cok dengan keluarga, Awal nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Jasad Awal ditemukan oleh pemilik hotel di kamar lantai 3 Hotel Permata, Pinrang, Sulawesi Tengah pada 29 November 2016. Posisi jasadnya dalam kondisi berdiri dan kaki setengah menekuk. Di belakangnya terdapat kipas angin yang terjatuh ke belakang tertahan oleh lemari.
- Beni Sutanto : 31 Tahun. Kisah Beni bisa jadi sangat mengharukan. Ketika banyak pria yang tidak mampu menerapkan apa arti kesetiaan terhadap istri, Beni justru berbeda. Beni menikah dengan wanita lulusan Universitas Kristen Petra bernama Irawati Poo pada 2 Maret 2014. Tak lama kemudian istri tercinta hamil. Ketika usia kehamilan menginjak 7 bulan, Irawati terkena meningitis dan meninggal dunia bersama bayi perempuan yang sedang dikandung. Irawati bersama Naomi sang jabang bayi diperabukan dan abu jenazah dilarung ke laut. Beni tenggelam dalam kesedihan yang sangat. Ia sempat mengomentari pembicaraan tentang meningitis di sebuah website sembari menyebutkan bahwa istrinya tak tertolong akibat penyakit tersebut. Banyak komentar yang menguatkan hati agar Beni tetap tabah. Beberapa hari kemudian, Beni mengirim pesan singkat kepada kakak ipar agar menjemput jenazahnya di ITC Surabaya. Karuan sang kakak ipar kelabakan dan segera menelepon pihak keamanan ITC agar mencegah Beni berbuat yang tidak diinginkan. Ia juga segera mendatangi ITC. Selama di perjalanan, sepupu Beni berusaha memberi dukungan moril. Namun semua tak berguna, sebab Beni benar-benar telah nekad. Sebelum terjun diri, Beni tampak termenung di sudut kantin.
- Benyamin Pamelay : 57 Tahun. Jenazah pria asal Papua ini ditemukan terjatuh dari sebuah apartemen milik relasinya di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 8 September 2017. Setelah memeriksa tempat kejadian, polisi menyimpulkan kasus Benyamin adalah murni bunuh diri. Tujuan Benyamin datang ke apartemen relasi adalah untuk menyelesaikan masalah keluarga. Ia kemudian minta ijin untuk ke kamar kecil sebanyak 2 kali. Ternyata ia justru menuju ke kamar pakaian dan mengunci dari dalam. Diduga ia sempat melakukan gantung diri namun tidak berhasil.
- Budiman Tedjo Harianto : 34 Tahun. Pria ini adalah alumni sebuah SMA di Dr Sutomo, Surabaya. Ia merupakan anak pengusaha ayam goreng yang cukup ternama di Surabaya. Budiman mewarisi usaha tersebut di cabang HR Muhammad, Surabaya. Sang istri merupakan teman satu SMA yang berasal dari keluarga sederhana. Keduanya menikah pada Mei 2006 silam. Cerita ia nekad melakukan bunuh diri justru terdengar dari media massa, karena ia kecewa sang istri diduga melakukan perselingkuhan. Budiman justru diduga mengupload foto-foto sang istri bersama pria itu yang disebut mengenakan baju yang sama di sebuah pesta. Ia melompat dari lantai 2 PTC. Budiman meninggalkan seorang putri yang masih balita dan orang tua yang sangat mengasihinya. Di persemayaman, kedua orang tua Budiman tak mampu menahan emosi dan sempat bersitegang dengan istri Budiman. Kini mantan istri Budiman telah menikah kembali , diduga dengan pria tersebut dan telah dikaruniai anak.
- Chin Andreas : 49 Tahun. Chin ditemukan tewas gantung diri, diduga akibat depresi sebab usaha bengkel oli miliknya di Sawah Besar Jakarta bangkrut. Sebelum ditemukan, Andreas sempat mengirimkan pesan singkat kepada kakak perempuan yang berisikan ucapan terima kasih, permintaan maaf, tak ada lagi harapan dan sudah berada di dwiwarna. Sang kakak bernama Tjhin Ay Kim bersama suami Gunawan Lizandi langsung menelepon istri Andreas yang bernama Efrida. Keduanya lantas mendatangi lokasi kejadian, sayang terlambat. Andreas meninggalkan 3 anak.
- Clarisa Vania : 34 Tahun. Gadis ini datang ke mall Emporium Pluit bersama ibunya untuk makan di Pizza Hut pada 3 Mei 2019. Kemudian ia meminta ijin untuk ke toilet, namun setelah ditunggu setengah jam tak kunjung kembali. Sang ibu mendekati kerumunan orang di bawah ternyata mendapati bahwa anaknya tewas dalam kondisi mengenaskan. Mahasiswi ini diketahui melompat dari lantai 4.
- Cun Cun : 38 Tahun. Penjual makanan dan minuman ringan di Aceh ditemukan tergantung tak bernyawa di lantai tiga ruko, pada Sabtu sore tanggal 10 Oktober 2015.
- Dani Ikwan : 26 Tahun. Pria asal Blora Jawa Tengah ini ditemukan tewas gantung diri di lantai lima toko mainan jalan Dupak, Surabaya. Kasus Dani terjadi sehari setelah kasus Deviana Dwi Lestari , sehari sebelum kasus Jesse Owen Wandojo dan dua hari sebelum kasus Hendra Winata. Ia diduga sempat bertengkar dengan kekasihnya sebelum nekad mengakhiri hidup.
- Desiana Dwi Lestari : 20 Tahun. Deviana adalah mahasiswi Universitas Tujuh Belas Agustus/ Untag Surabaya. Ia ditemukan tewas gantung diri di kamar kos jalan Nginden Baru pada 23 Januari 2019. Penyebabnya adalah bertengkar dengan pacar melalui sambungan telepon. Sang pacar diduga meminta uang namun Desi menjawab tak memiliki uang. Jawaban ini dibalas kata putus dari sang pacar sehingga Desi menangis. Percakapan ini terdengar oleh penjaga kos dan teman-teman satu kos Desi. Pacar buruk tingkah kenapa harus kau yang berkorban nyawa, Desi?
- Dietje Sanger : 63 Tahun. Jasad Dietje ditemukan tergantung menggunakan tali rafia di plafon rumahnya di Sambi Kerep, Surabaya pada 26 Juli 2019. Sehari-hari, Dietje tinggal bersama keponakan dan kakak perempuannya yang berusia 65 tahun. Sebelum tewas, Dietje terlihat malas makan, sering mengurung diri, gelisah, mondar-mandir dan tak bisa tidur. Sayang gelagat yang tak lazim ini tak disadari oleh anggota keluarganya akan membuat Dietje melakukan aksi nekad.
- Djoni Ung Gui : 42 Tahun. Motif bunuh diri Djoni tidak diketahui hingga saat ini. Bukti yang terlihat hanyalah Djoni tampak berbincang dengan seorang wanita sebelum ia mengakhiri hidup. Djoni terlihat berlari kemudian melompat dari lantai 4 mall Taman Anggrek sembari berteriak. Apa yang ia teriakan?
- Edwin Jaya Lowanto : 39 Tahun. Suami dari LR ini adalah pengusaha perlengkapan bayi di Surabaya. Pada 4 Desember 2019, ia mengajak istri LR dan anak mereka untuk jalan-jalan ke Galaxy Mall. Mall tersebut berdekatan dengan tempat tinggal mereka di Dharmahusada. Di tengah perjalanan, LR mengungkap bahwa Edwin tiba-tiba hanya diam dan gigi mobil hanya berada di satu. Karena tak tenang, LR minta dipulangkan bersama sang anak. Edwin kemudian kembali ke mall. Sesampai di mall, Edwin diduga sengaja menunggu sampai mall beranjak sepi. Sekitar jam 10 malam, Edwin melompat dari pujasera lantai empat dan terekam oleh kamera pengawas dari jauh.
- Elviana (34) dan Eva Septiany Parubak (28). Keduanya merupakan kakak beradik yang mengontrak apartemen di Gateway, Bandung. Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada 24 Juli 2017. Banyak warga menyaksikan, berteriak dan bahkan merekam aksi keduanya. Elviana terlebih dahulu melompat kemudian disusul sang adik. Keduanya tinggal bersama seorang keponakan yang kala kejadian sedang bersekolah. Baik Elviana maupun Eva yang berasal dari Makassar ini sama-sama tidak bekerja.
- Erick Taidy : 20 Tahun. Erick ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di lantai tiga rumah orang tuanya di jalan Pukat, Medan, Sumatra Utara pada 3 Maret 2018 sore. Jasad Erick pertama kali ditemukan oleh kedua orang tuanya yang kemudian memberitahu warga sekitar. Oleh warga, laporan itu diteruskan ke pihak berwajib. Tak jauh dari posisi jasad Erick di depan kamar, polisi menemukan sebuah handphone milik Erick. Ternyata Erick sempat mengirim pesan WA untuk berpamitan pada seorang temannya yang ia sebut Jess.
- Ferry Ekowarno : 34 Tahun. Ferry mengakhiri hidup dengan cara menerjunkan diri dari parkiran lantai 6 ITC Surabaya pada 27 Juli 2016. Kejadian yang sama persis dengan Beni Sutanto setahun sebelumnya. Belum diketahui jelas penyebab Ferry berbuat nekad. Sesaat sebelum melompat, seorang tukang parkir sempat melihat Ferry sedang memanjat keluar dari pagar parkiran. Ia pun memperingatkan Ferry dan tidak digubris.
- Fransiscus Xaverius Ong (45), Margaret Yentin Liana (43), Raffael (18), Kathlyn (11). Kasus mirip dengan di Ngagel. Surabaya terulang lagi. Kali ini terjadi di Palembang pada 19 Oktober 2018. Sang kepala keluarga FX Ong lah diduga pelaku pembunuhan sekeluarga dan kemudian bunuh diri. Dari hasil otopsi pada keempat jenazah, ditemukan peluru yang bersarang di otak.Sebelum melakukan aksinya, FX diduga membunuh kedua anjingnya terlebih dahulu dengan cara ditembak. Dua orang asisten rumah tangga wanita tidak mengetahui persis kejadian ini meski mereka tinggal serumah. Polisi menyebut bahwa Ong memiliki hutang sebesar Rp 8,9 milliar yang tak sanggup ia bayar. Bahkan sang istri sempat meminta cerai.
- Hendrik Cendana : 41 Tahun. Hendrik adalah pengusaha bengkel dinamo di Tambora, Jakarta Barat. Sebelum ditemukan tewas bunuh diri, ia sempat membuka bengkelnya seperti biasa dan berpamitan pergi. Ia diduga melompat dari lantai 3 Gajah Mada Plaza pada tanggal 4 Januari 2011 lalu.
- Hendra Kusuma : 44 Tahun. Hendra merupakan warga Medan yang disebut keluarganya mengalami gangguan jiwa. Hendra tewas setelah melompat dari lantai 5 Thamrin Plaza Medan, Sumatra Utara pada 15 Oktober 2018. Keluarga menolak otopsi dan jasadnya dikremasi.
- Hendra Winata : 37 Tahun. Kasus Hendra hanya sehari setelah kasus bunuh diri Jesse Owen Wandojo. Hendra ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat di pagar lantai dua rumahnya sendiri pada 25 Januari 2019. Hendra merupakan warga Rangkah Rejo III, Surabaya. Ia meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan untuk kedua orang tuanya yang berada di Kalimantan. Dari surat tersebut diketahui nama panggilannya adalah Ping. Pria bujangan keturunan Tionghoa ini menyebut bahwa dirinya selama ini suka beramal, melepaskan hewan (ini adalah tradisi agama tertentu), bermeditasi dan tidak merugikan orang lain. Maka itu ia tidak takut akan kematian. Ia yakin akan meninggal dengan tenang dan damai. Ia meminta agar jasadnya dikremasi dan abu jenazahnya dilarung di pantai kenjeran saat laut pasang.
- I Nyoman Ngurah Suwarnatha : 39 Tahun. Kita mengira bahwa seorang dosen tentu memiliki kemampuan berpikir logis yang cukup tinggi. Namun perkiraan ini keliru sebab Dosen Bali ini tewas gantung diri di rumahnya Badung, Kuta pada 8 November 2019. Sebelumnya Nyoman berpamitan pada sang istri melalui sambungan telepon. Sang istri berada di Tabanan sebab anak mereka bersekolah di sana. Meski sang istri sempat menghubungi sang paman untuk menolong, namun ternyata terlambat.
- Ice Juniar : 24 Tahun. Gadis yang disebut keluarganya memiliki penyakit depresi ini melompat dan terhempas persis di atas eskalator Grand Mal Indonesia, Jakarta. Kejadian menghebohkan ini terjadi pada tanggal 30 November 2009 lalu. Sebelum terjun diri, Ice berjalan-jalan ke mal tersebut bersama keluarga. Namun kemudian Ice memisahkan diri hingga ia ditemukan tewas.
- Ikuten Sinulingga. Hingga saat ini masih belum jelas apakah Ikuten melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan penyeberangan atau memang terpeleset jatuh. Ikuten ditemukan sekarat pada tanggal 19 November 2013 lalu. Meski sempat dirawat di rumah sakit di Jakarta, Ikuten meninggal dunia
- Inao Jiro. Akhir bulan Maret 2017, masyarakat Indonesia dikejutkan dua kejadian bunuh diri yang kesemuanya berlokasi di ibukota. Yang pertama adalah Pahinggar dan yang kedua adalah Inao Jiro, seorang pria Jepang. Di Indonesia, Jiro bekerja sebagai manajer band JKT48. Jiro dikenal sebagai pribadi yang tegas dan disiplin. Ia ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di kamar mandi pada 21 Maret 2017 sekitar jam 6 sore. Semula istri Jiro tak percaya sang suami telah tewas sehingga ia sempat memberikan bantuan pernafasan dan mengurut dada Jiro. Tak jelas apa yang membuat Jiro mengakhiri hidupnya. Polisi menduga Jiro memiliki beban kerja yang terlampau berat.
- Indra Kesuma : 44 Tahun. Jasad Indra yang mengenakan kaus putih tampak tertelungkup berlumuran darah. Ia nekad meloncat dari lantai 7 Thamrin Plaza, Medan pada Senin tanggal 15 Oktober 2018. Indra merupakan warga jalan Yos Rizal, Medan yang disebut sering berkunjung ke Thamrin Plaza.
- Innati Kusumo : 52 Tahun. Istri sekaligus ibu dari 3 orang anak ini diduga nekad bunuh diri karena depresi berkepanjangan akibat menopause yang dialaminya. Innati tewas setelah terjun dari lantai 21 apartemen Mediterania Regency, Jakarta Utara.
- Jesse Owen Wandojo : 28 Tahun. Jasad Jesse ditemukan tergeletak di dasar Hotel G Suite, Surabaya pada 24 Januari 2019. Polisi sempat kesulitan memastikan penyebab tewasnya warga Sutorejo Utara, Surabaya tersebut. Berdasarkan pemeriksaan, polisi kemudian menetapkan kasus Jesse adalah murni bunuh diri. Ia diduga melompat dari lantai 11 dan tubuhnya terhempas ke mobil sebelum jatuh ke paving. Seorang resepsionis hotel menyebut bahwa Jesse tampak seperti orang linglung dan tidak fokus saat cek in dan membayar. Sementara keluarga hanya menyebut bahwa Jesse meninggalkan rumah sekitar jam 8 malam untuk mencari makan.
- Joshua : 21 Tahun. Joshua alias Asia merupakan pemilik depot air minum isi ulang di jalan Lintas Riau-Sumut KM 14, dusun Kencana,Kecamatan Balai Jaya, Bagan Batu. Entah apa yang membuat ia melakukan aksi bunuh diri. Jasadnya ditemukan tergantung pada Selasa siang tanggal 4 Juni 2019 hanya mengenakan celana. Di dekat jasad ditemukan satu papan obat bodrex dan satu botol bekas cairan pembersih lantai.
- Jukri Salim : 50 Tahun. Aksi Jukri saat melompat sempat terekam oleh kamera CCTV. Ia melompat dari lantai 5 Mal Ciputra Jakarta pada 2010 silam. Ironisnya, saat Jukri menghabisi nyawanya sendiri, sang istri sedang mengandung dan usia pernikahan mereka pun baru berjalan 10 bulan.
- Junania Mercy : 34 Tahun. Kasus bunuh diri Junania membuat miris, terutama bagi ibu-ibu yang telah memiliki anak. Betapa tidak, ia hendak bunuh diri namun tak ingin meninggalkan keempat anaknya. Alhasil, keempat anak yang terdiri dari 3 putri dan seorang putra pun harus meregang nyawa di tangan sang ibu sebelum sang ibu mencabut nyawanya sendiri. Dari pembicaraan Jun dengan ibu RT sesaat sebelum tewas, diduga Jun mengalami kesulitan keuangan. Hal itu semakin sulit sebab putra satu-satunya menderita penyakit yang mengharuskan cuci darah secara rutin. Sang suami Hendri Suwarno sangat terguncang atas tindakan nekad istri namun masih berusaha tegar.
- Ketut Arjawa : 45 Tahun. Ketut ditemukan tewas gantung diri rumah kakaknya, Made Suartika sepulang kerja pada 20 Agustus 2019 di Denpasar, Bali. Sesaat sebelum ditemukan di dapur, rumah dalam kondisi gelap gulita dan pintu terkunci. Made menyebut adiknya mengalami gangguan jiwa dari usia 20 tahun. Ketut baru berada di rumah sang kakak empat hari.
- Kuang Young : 37 Tahun. Aksi bunuh diri Kuang Young diduga akibat depresi. Kuang Young disebutkan sedang tak memiliki pekerjaan. Saat berjalan-jalan dengan keluarganya, tiba-tiba ia berlari dan menerjunkan diri dari lantai 5 pusat perbelanjaan di Senayan, Jakarta Pusat. Tubuhnya terhempas di lantai tiga.
- Kurniadi. Mungkin kita lebih mengenal Kurniadi sebagai suami mantan penyanyi cilik Melisa. Melisa adalah pelantun Abang Tukang Bakso dan Si Komo Lewat. Kurniadi mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Senayan City Jakarta. Ia diduga dalam kondisi mabuk berat sebelum mengakhiri hidup sebab polisi menemukan botol minuman keras yang diduga milik Kurniadi. Alasan Kurniadi bunuh diri diduga adalah permasalahan dengan sang istri. Sementara adik kandung Kurniadi mengatakan bahwa sang kakak pernah dirawat di RSCM akibat depresi.
- Lina : 41 Tahun dan Dani : 11 Tahun, Anita : 58 Tahun dan Rudito : 38 Tahun. Jasad keduanya ditemukan di dalam rumah kompleks perumahan Duta Bahagia, Pekalongan, Jawa Tengah pada 28 Februari 2014. Ternyata aksi ibu dan anak ini tidak aksi tunggal. Di lokasi terpisah yaitu di hotel Langen, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan keluarga Lina lain yang juga tewas bunuh diri. Mereka adalah Anita (58) yaitu nenek dari Dani dan Rudito (38) yaitu paman Dani. Sementara kekasih Rudito yang bernama Salsa ditemukan masih hidup namun dalam kondisi kritis. Alasan bunuh diri diduga karena usaha toko bangunan mereka bangkrut dan terlilit hutang.
- Maria Magdalena. Publik merasa adanya kejanggalan dengan kasus bunuh diri Maria. Bagaimana tidak, semasa hidup, ia adalah seorang polwan yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polsek Batu Aji, Riau. Maria bahkan telah mengabdi selama 12 tahun. Sang suami menyebut bahwa Maria sempat mengeluh tentang pekerjaannya yang dianggap berat tersebut sehingga ia depresi. Namun tak ada yang menduga bahwa Maria akan nekad gantung diri di rumahnya pada 25 Juli 2018. Sang suami yang bernama Togar mengaku sedang tak ada di rumah sehingga ia baru mendapati jasad Maria yang telah tak bernyawa pada malam hari. Maria meninggalkan dua orang anak yang masih duduk di bangku SD. Maria dikebumikan di pemakaman Tanjung Pinang.
- Marimutu Manimaren ; 46 Tahun. Semasa hidup, pria kelahiran Medan pada 1957 ini merupakan bos dari PT Texmaco. Sebelum bunuh diri, perusahaan yang dikelola Marimutu mengalami masalah akibat hutang yang berjumlah sangat besar. Salah satu hutang tersebut adalah pada kreditur asing. Marimutu melompat dari lantai 56 sebuah hotel di kawasan semanggi Jakarta pada 5 Agustus 2003. Ia meninggalkan seorang istri dan 2 anak.
- Michael Mulyono : 29 Tahun. Lagi-lagi seorang dokter melakukan bunuh diri, sama halnya Steven Wijata beberapa tahun silam. Pria lulusan Universitas Airlangga ini melompat dari lantai 8 Tunjungan Plaza 6 Surabaya pada 11 April 2018. Sebelumnya, Michael disebut praktek di kawasan Tandes sebagai dokter umum. Michael sejatinya pernah mengambil spesialis jantung sebanyak 2 kali namun keduanya gagal. Sayang ia tak ingin mencoba lagi hingga mengakhiri hidupnya.
- Nan Tjeng : 54 Tahun. Tubuh Nan Tjeng ditemukan tergantung di pendopo makam sang ayah di Tangerang pada 10 Januari 2018. Istri Nan Tjeng yang bernama Suketi menyebut bahwa sekitar jam 2 dini hari, Nan Tjeng sempat pulang ke rumah. Namun esok paginya, Suketi tidak menemukan sang suami sampai mendapat kabar mengenaskan itu.
- Nicolaus Anjar Aji Surya : 27 Tahun. Sebelum ditemukan gantung diri di kamar kos di Jakarta, kopilot muda ini menghadapi masalah pelik di tempat kerjanya di perusahaan penerbangan LA. Disebutkan bahwa selama perjalanan karirnya, Nico banyak melanggar yang disusul dengan pemanggilan. Konon meski telah dipanggil tiga kali, Nico tak hadir. Perusahaan LA mengirim surat pemberhentian ke alamat Nico di Solo, Jawa Tengah. Diduga pula, Nico juga terkena denda sebesar Rp 7,5 milliar. Denda ini disebutkan sudah ada di kontrak kerja yang ditanda tangani oleh Nico.
- Ommy Waisa Andrian : 43 Tahun. Siapa sebenarnya Ommy ini? Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di apartemennya di Mediterania, Jakarta Barat pada 16 Oktober 2018. Hasil olah TKP menyebut bahwa Ommy bunuh diri. Namun yang menyisakan misteri adalah banyaknya senjata api ilegal di apartemen Ommy. Dua saksi menyebut bahwa sebelum tewas, Ommy menelepon mereka dan meminta maaf. Tak lama kemudian terdengar suara letusan.
- Pahinggar Indrawan : 35 Tahun. Kasus Pahinggar tak patut ditiru. Ia menggantung diri sambil menyiarkan di facebook melalui handphone pribadinya. Sebelum itu ia menyebut bahwa sang istri adalah cinta mati namun pergi entah ke mana. Pahingga dinyatakan meninggal dunia sekitar 3 jam sebelum jenazahnya ditemukan. Ia meninggalkan lima orang anak.
- Peter Darmawan : 39 Tahun. Peter tewas usai melompat dari apartemen Pluit Village, Jakarta Utara pada 6 Desember 2012 silam. Jasad Peter tergeletak dalam kondisi tangan kiri patah.
- Puspita Darmayanti : 25 Tahun. Kita sering merasa heran. Dikaruniai paras cantik, berasal dari keluarga berada, memiliki pekerjaan mantap dan masih muda tetapi mengapa harus mengakhiri hidup? Puspita gantung diri di rumah kedua orang tuanya di perumahan Elite Garden Mansion pada 14 Agustus 2019. Sama halnya Alviss Chong, Puspita patah hati akibat putus dari kekasihnya. Namun di kasus ini, keduanya telah menjalin hubungan selama 3 tahun sebelum diduga sang kekasih bermain api di belakang. Saksi menyebut bahwa pada hari-hari terakhir, Puspita sering didapati melamun dan tak bersemangat. Aduh Dek, masa depanmu itu sebenarnya masih panjang. Justru seharusnya kau harus tunjukkan bahwa kamu bisa jauh lebih bahagia dan sukses dari mereka yang telah menyakitimu. Puspita dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
- Rangga Arman Kusuma : 16 Tahun. Menyimak kasus Rangga, para ibu yang memiliki anak tentulah mengurut dada jika membaca kisah hidupnya. Rangga adalah anak dari keluarga kaya. Ia disekolahkan di Global Islamic School. Kedua orang tua Rangga berpisah sejak Rangga masih berusia 5 tahun. Ayah dan ibu Rangga masing-masing telah menikah lagi. Baik ayah maupun ibunya memiliki anak. Rangga sendiri dititipkan pada nenek dan sang tante. Untuk pulang pergi ke sekolah, Rangga diantar oleh seorang tukang ojek langganan. Sebelum melakukan aksinya, Rangga telah membagi mainan kesukaan kepada kawan-kawannya. Jenazah Rangga ditemukan tergantung di dalam lemari pakaian. Jika Rangga terlahir lagi, semoga ia menemukan kebahagiaan.
- Reno : 25 Tahun. Masih muda dan masih memiliki banyak kesempatan yang dilakukan dalam hidup tak membuat Reno mengurungkan niat nekadnya. Reno melompat dari lantai 5 Senayan City Jakarta namun tak langsung tewas. Nyawanya tak tertolong dalam perjalanan ke rumah sakit Pelni. Pada saat yang hampir bersamaan, seorang wanita muda berusia 24 tahun bernama Ice Juniar juga mengakhiri hidup di Grand Indonesia, Jakarta. Tak pelak banyak yang berspekulasi bahwa Reno dan Ice saling berhubungan. Namun kenyataannya tak dapat dikonfirmasi.
- Richard Kurniawan : 35 Tahun. Richard disebut sebagai lelaki yang taat beribadah dan memiliki keluarga yang harmonis. Ia meninggalkan seorang putri yang tahun 2009 lalu baru berusia 7 tahun dan seorang istri. Sang istri merasa heran mengapa sang suami ditemukan tewas dengan cara demikian. Saat pamit, Richard mengatakan ingin berkaraoke bersama teman-temannya. Namun pada faktanya Richard diduga melompat dari lantai 11 parkiran Mangga Dua Square.
- Sasa Yesika Sanjaya : 19 Tahun. Masih memiliki masa depan yang panjang, namun mahasiswi Petra Surabaya ini lebih memilih jalan tragis. Sasa ditemukan dalam kondisi gantung diri di kamar kos pada 18 Juni 2012. Saat dipegang, tubuh Sasa masih hangat namun sudah tak bernyawa. Motif Sasa yang berasal dari Lombok ini diduga karena asmara. Hal ini diketahui dari postingan seseorang di media sosial yang menyebut bahwa Sasa kecewa lantaran sang kekasih tidak datang menemui pada hari jadinya.
- Serasih/Aong : 45 Tahun. Warga jalan Bambu Runcing Langkat ini ditemukan tewas di dalam rumahnya pada Senin malam tanggal 8 Juni 2020. Jasad Aong ditemukan tertelungkup tanpa busana di lantai tiga oleh anak Aong. Sekitar leher Aong tampak menghitam sebab ia diduga sudah tewas selama dua hari. Di dekat jasad Aong ditemukan sebotol baygon. Menurut keterangan saksi, sebelum tewas Aong sempat ribut dengan istrinya.
- Si : 49 Tahun. Si ditemukan tewas tergantung persis di belakang pintu ruko miliknya pada Jumat tanggal 8 Maret 2019 pukul 8:35 WIB. Lokasi ruko berada di jalan Bintara, Labuh Baru Timur, Pekanbaru. Istri Si saat hendak belanja ke pasar justru shock mendapati sang suami sudah dalam kondisi tak bernyawa. Istri Si tidak mengetahui apa penyebab sang suami bertindak nekad sebab ia merasa rumah tangga berjalan harmonis.
- Stephanie Broadmeadow : 18 tahun. Kejadian Alvis Kong terulang lagi. Hanya gara-gara putus dari pacar, Stephanie nekad melompat dari lantai 38 apartemen Kemang Village Residence. Tubuhnya ditemukan pada 25 Februari 2018 pagi. Apartemen itu bukanlah tempat tinggal Stephanie melainkan sang kawan yang berasal dari Korea Selatan. Stephanie sendiri diketahui tinggal di apartemen Puri Casablanca, Menteng Dalam. Ia bersama seorang teman wanita datang pada malam harinya. Stephanie terlihat depresi dan sempat curhat bahwa ia terlanjur mencintai sang pacar. Setelah itu, ia lebih memilih duduk sendiri di balkon. Percobaan pertama Stephanie diketahui oleh kedua temannya. Namun setelah itu, kedua teman tersebut meninggalkan Stephanie seorang diri lagi.
- Steven Johan : . Aksi bunuh diri di lokasi sama terulang lagi. Mahasiswa komputer di salah satu universitas di Medan yang bernama Steven nekad mengakhiri hidup dengan cara meloncat dari lantai 7 Thamrin Plaza Medan pada Senin tanggal 9 Maret 2020 pukul 20:00 WIB. Ayah Steven tidak mengetahui apa penyebab anaknya bertindak nekad sebab selama hidup ia dinilai patuh dan tak memiliki masalah.
- Steven Wijata : 23 Tahun. Tragis. Di hari wisuda, dokter ini justru menjemput ajal. Ia ditemukan tewas setelah terjatuh dari apartemennya di lantai 24 pada bulan September 2011 lalu. Salah satu kegiatan terakhir Steven adalah komunikasi dengan kekasihnya di aplikasi. Polisi tidak menemukan alkohol ataupun narkoba di kamar. Steven dimakamkan di kota kelahirannya, Cirebon, Jawa Barat. Dugaan bunuh diri masih diragukan oleh keluarganya.
- Sudiro Andi Wiguno : 34 Tahun. Semasa hidup, Sudiro merupakan direktur utama sebuah perusahaan. Namun perusahaan yang ia pimpin tidak berjalan mulus sebab melakukan wanprestasi dengan perusahaan Rusia dan Swiss. Kemudian perusahaan Sudiro juga sedang menjalani gugatan pailit di pengadilan niaga Jakarta Pusat. Sudiro mengakhiri hidup pada 23 Januari 2013. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil.
- Sulaiman Tanudjaja : 46 Tahun. Tubuh Sulaiman ditemukan tewas di parkiran menara BCA pada 7 Oktober 2014 . Sebelum terguling di tanah, tubuhnya menimpa bagian depan sebuah mobil hingga rusak. Sulaiman diduga melompat dari lantai 56 menara. Polisi belum mengetahui motif bunuh diri pria yang tinggal di penjaringan, Jakarta Utara ini. Namun ia sempat menelepon sang istri sebelum melakukan aksinya.
- Susanto : 24 Tahun. Jasad Susanto ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar di rumah Brigjen Hamid, Medan pada 17 Juni 2019. Orang yang pertama kali menemukan adalah ibunda Susanto. Televisi di dalam kamar Susanto dalam kondisi menyala. Handphone yang berada di sebelah TV dalam kondisi dicas. Saat ditemukan, Susanto hanya mengenakan celana pendek dan berlutut sebab atap rumah pendek. Dari keterangan warga sekitar, Susanto diduga depresi lantaran ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya.
- Susanto Soo : 47 Tahun. Tubuhnya ditemukan kaku di atas ranjang kamar hotel di Uluwatu, Badung, Bali pada 6 Oktober 2019 sore. Pria asal Kelapa Gading, Jakarta ini diduga mengakhiri hidup dengan menenggak racun. Di dekat jasadnya ditemukan bubuk putih yang diduga racun. Susanto meninggalkan sebuah surat berbahasa Inggris yang diduga ditujukan untuk sang istri bernama Chris. Surat itu menjelaskan bahwa ia merasa menderita penyakit mental dan depresi. Di dalam pikiran Susanto hanyalah keinginan bunuh diri dan sudah tidak tahan lagi. Ia meminta maaf sembari memohon jangan memberitahu keluarganya. Ia mencintai sang istri dan minta agar Chris menjaga anak-anak mereka. Ia juga meminta agar jasadnya dikremasi dan abunya dilarung di laut Bali.
- Tenni Ros Budiyani : 34 Tahun. Ibu satu anak Tenni hidup seorang diri di apartemen Park View lantai 9, Sunter, Jakarta Utara. Ia diduga melompat pada 4 April 2016. Sang ibu histeris mengetahui sang anak semata wayang sudah terkapar tak bernyawa hanya mengenakan bikini. Sementara teman korban juga terlihat histeris setelah diperlihatkan wajah korban yang telah ditutupi alas. Diduga Tenny merasa depresi tak bisa membayar uang sewa apartemen seharga Rp 18 juta per tahun.
- Tony : 33 Tahun. Bermula dari cekcok dengan istri, Tony kemudian nekad gantung diri pada Jumat tanggal 3 Desember 2019 pukul 20:30 malam. Tony dan istri merupakan pemilik toko Setia Aluminium yang berlokasi di kabupaten Bungo, Jambi. Saat menemukan jasad Tony, sang istri menelepon rekannya untuk datang menolong. Namun Tony sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi.
- Tjew Alvin : 22 Tahun. Kasus Alvin membuat universitas Bunda Mulia tempat Alvin menempuh ilmu prihatin. Alvin merupakan mahasiswa cerdas yang sedang mengerjakan skripsi. Dari karcis parkir yang ditemukan polisi, diketahui Alvin mengendarai Honda Jazz masuk ke Mal Imperium Jakarta Utara pada 28 September 2011 jam 3 sore. Kemudian Alvin diduga menerjunkan diri dari lantai 7 hingga tewas. Handphone Alvin tidak ditemukan di tempat kejadian namun polisi menemukan jejak sepatu di tembok pembatas lantai 7.
- Tjie Tjiang Ming : 46 Tahun. Pria kelahiran Tulungagung pada 5 Juli 1970 ini ditemukan tewas tergantung di kamar milik pembantu. Ia dan istri adalah pengusaha apotik di Sidosermo, Surabaya selatan. Diduga ia nekad mengakhiri hidup karena terbelit utang kartu kredit. Tjiang Ming meninggalkan pesan singkat untuk sang istri yang berpesan bahwa utang kartu kredit miliknya ditanggung oleh asuransi. Ia juga meminta agar tewasnya dirinya tidak disebut sebagai bunuh diri melainkan serangan jantung. Sang istri tidak menduga ia akan melakukan hal itu dan sangat terpukul. Sang suami tega meninggalkan ia dan sang putra yang kala itu baru menginjak remaja.
- Tri Nugraha : 53 Tahun. Mendiang Tri merupakan mantan kepala Badan Pertahanan Nasional kota Denpasar yang melakukan bunuh diri di toilet pada 31 Agustus 2020. Ia menembakkan diri dengan pistol di bagian dada usai menjalani pemeriksaan terkait kasus korupsi, gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang di Kejaksaan Tinggi Bali. Diduga ia depresi mengetahui akan ditahan.
- Willy Sadoko Wibowo : 33 Tahun. Pada tanggal 22 Februari 2011 lalu, apartemen Istana Harmoni Jakarta Pusat dikejutkan oleh tewasnya seorang pria. Ia diduga ia melompat dari lantai 23 dan terhempas masuk ke dalam kolam renang di lantai 7.
- Yakobus Hanit. Pria keturunan Tionghoa ini terjun diri dari lantai 4 Pasar Inpres II, Padang, Sumatra Barat. Saat ditemukan, tangan jenazah juga teriris pisau, diduga dilakukan sebelum ia melompat.
- Yansen : 65 Tahun. Para pengunjung di pusat perbelanjaan Center Point di Medan dibuat geger oleh aksi seorang pria sepuh pada 22 Agustus 2016. Pria bernama Yansen itu melompat dari lantai tiga hingga tewas.
- Yanuar Stevanus : 38 Tahun. Yanuar tidak beraksi untuk dirinya sendiri sebab ia diduga menggorok istrinya, Seniwati (36) terlebih dahulu kemudian menghabisi kedua anak mereka, Jonathan Jansen (5) dan Christopher Kevin Sutanto (3) dengan cara yang sama. Dari hasil otopsi, diduga Seniwati sempat melawan namun ia kalah tenaga. Di dinding rumah mereka di jalan Ngagel, ditemukan kalimat :"ma, aku cuma diakali" dengan menggunakan darah. Polisi menemukan berkas-berkas valas sehingga menduga Yanuar kalah main valas. Padahal istri Yanuar sudah memiliki usaha yang dinilai cukup bagus yaitu agen Sari Roti. Ia membawahi 10 karyawan. Sedangkan Yanuar sendiri merupakan pegawai kopi Kapal Api.
- Yulianus Indrayana : 35 Tahun. Sebelum tewas menenggak racun serangga di sebuah hotel di Jakarta pada 4 April 2003, Yulianus sedang terbelit kasus penggorengan saham yang mengakibatkan gagal bayar dalam transaksi saham sebuah perusahaan.
- Yuliawati Irawan : 38 Tahun. Di kantong jenazah Yulia ditemukan beberapa carik kertas, di antaranya adalah nomor telepon milik sopir pribadi Yulia, milik ibunya dan juga alamat rumah di kota Malang. Kertas yang lain berisi pesan singkat yang mengucapkan sorry dan selamat tinggal. Yulia diduga melompat dari kamar 7 di lantai 37 dan jenazahnya ditemukan oleh satpam apartemen New Roy Lippo, Jakarta Barat. Dugaan motif adalah permasalahan harta gono-gini dengan mantan suami. Wanita alumni Kosayu Malang angkatan 1993 ini menikah dengan DK pada tahun 2008 dan tidak dikaruniai anak.
Jenazah Irawati dan Naomi Ketika Akan Diperabukan. Foto Milik Beni Sutanto. |
Steven Wijata |
Tantangan Terbesar Manusia adalah Bukan Pada Saat Ia Mendapatkan Masalah, Namun Saat Dia Menyelesaikan Masalahnya...
-Ir Trenadi Pramudya-
-Ir Trenadi Pramudya-