- Suwir Cicak. Di Thailand selatan, masyarakat menangkap cicak di hutan atau di kebun. Mereka menggunakan teknik bersiul untuk mengelabui si cicak sebelum dijerat. Jika sekedar cicak, anda pasti mudah memperolehnya di rumah bukan? Lebih bagus jika mendapatkan si cicak dengan bonus telur cicak. Santapan anda menjadi lebih berprotein.
- Sup Buah Zakar Ayam. Berwarna putih jika diambil dari ayam jantan putih, dan berwarna hitam jika diambil dari ayam jantan hitam. Sekilas bentuknya seperti kedelai, hanya saja yang ini berukuran seperti buah juwet atau kumquat. Konon makanan ini merupakan afrodisiak, yaitu pembangkit stamina dan gairah biologis terutama pada kaum pria. Mau mencoba? Cari saja di Taipei, Taiwan.
- Keju Busuk Berbelatung. Keju yang sengaja dibiarkan membusuk hingga dikerubuti oleh belatung. Lalu apanya yang disantap? Ya semuanya : belatung plus keju busuknya. Makan sekali dapat 2 kali, bonus menggiurkan bukan? Makanan ini bisa diperoleh di Sardinia, Italia dan disebut casu marzu.
Foto Courtesy Pinterest. - Kepompong ulat sutra. Jangan makan benang sutranya, sebab lebih bagus dibuat pakaian. Halus dan menyejukkan kulit. Nah kepompongnya mungkin lebih baik nilainya jika dibuat santapan. Direbus dalam air banyak dan diberi aneka bumbu. Camilan ini banyak dijual di Beondegi, Korea.
- Laba-Laba Goreng. Ayam goreng? Lewat! Mari mencoba sensasi yang lain. Karena hewan ini diburu di dalam hutan Kamboja, maka jangan heran jika ukuran mereka bisa sebesar mirip tarantula di hutan Amazon. Tapi jangan kuatir, sebab sungut beracunnya sudah ditebas terlebih dahulu sebelum diolah. Mengolahnya pun tidak hanya digoreng, melainkan diberi rempah-rempah wangi dan penyedap lalu digoreng kering.
- Stik Beruang Bumbu Mentega. Kalau hewan satu ini tidak berhasil menyantap kita, kita lah yang harus gantian mengunyah daging si hewan gendut ini. Lumayan buat persediaan sebab pasti dagingnya banyak. Karena beruang jarang ditemukan di Indonesia, maka negara Finlandia mungkin bisa memuaskan selera anda. Lumayan kan, sambil berwisata.
- Bintang laut. Siapa berani memakannya, akan mendapatkan bintang kejora, yippi! Tapi tunggu dulu, yakinkah anda memakannya? Konon bukan rasanya yang aneh, melainkan teksturnya yang seperti pasir dan banyak serpihan cangkang kerasnya. Jika tetap bersikeras ingin mencoba, silahkan pesan 1 porsi di restoran di Guang Zhou, Cina Selatan.
- Es Krim Lidah Sapi. Selama ini diketahui baru dijual di Tokyo, Jepang. Di dalam es krim terdapat potongan super kecil lidah si sapi. Rasanya? Bikin saja sendiri di rumah kalau anda belum berkesempatan ke Tokyo. Atau berniat menjadi pembuat dan penjualnya selain di Tokyo?
- Sashimi Kuda. Menurut penelitian, kuda terdiri dari 70% otot dan sisanya adalah daging. Ini wajar sebab kuda adalah hewan yang lebih cocok dibuat transportasi dan olah raga daripada santapan. Meski berdaging sedikit, toh masih ada saja yang tertarik menyantapnya. Bahkan sebagian meyakini bahwa daging kuda memberi stamina khusus pria agar kuat di ranjang. Makanan ini bisa diperoleh di Jepang.
- Setup Telur Iguana. Telur iguana berwarna putih krim, kira-kira berukuran sebesar telur puyuh. Tidak memiliki cangkang keras seperti telur unggas, namun memiliki kulit selaput lunak yang tidak bisa dimakan. Tertarik mencoba? Coba datangi penjual kaki lima di Nicaragua, Amerika Selatan.
- Telur Bekicot. Menyantap bekicot di Perancis, bisa jadi itu adalah makanan mewah anda selama berlibur di sana meskipun Perancis kerap identik dengan kuliner "escargot". Cobalah sesekali memesan escargot caviars. Ya anda benar, itu telur bekicot. Mirip lah dengan salmon roe dalam ukurannya! Hanya saja warna telur bekicot putih susu, sekilas mirip mutiara mungil.
- Tikus Bakar. Bicara soal makanan berbahan tikus, sebenarnya bukan hal asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Beberapa kali muncul rumor bahwa sebagian penjual bakso menggunakan daging tikus. Entah benar atau tidak, yang jelas panganan tikus bakar mudah dijumpai di Kamboja, Laos, Vietnam dan Thailand.
- Tumis Telur Semut Rangkang. Rangkang adalah semut merah berukuran besar yang umumnya dijual di pasar burung sebagai pakan para unggas. Sekali digigit, sakitnya minta ampun. Bagi sebagian orang, melihat semut itu saja sudah ngeri. Tapi bagaimana kalau telurnya diambil untuk dimakan seperti yang ada di Phuket, Thailand? Boleh dicoba tuh!
"Jika Anda Ingin Mengenal Budaya Masyarakat Setempat, Mulailah Dari Menyantap Makanan Aslinya"
Sumber informasi : travel channel, telegraph.uk, youtube.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.