Kisah anak durhaka berat bukan terjadi hanya di dongeng anak, melainkan benar-benar terjadi di dunia nyata. Sungguh memprihatinkan.
- Afui. Peristiwa ini terjadi di Bengkayang, Kalimantan Barat pada 2013 silam. Afui membunuh kedua orang tuanya yang telah lanjut usia. Ayah Afui bernama Kajauw telah berusia 80 tahun sementara sang ibu Jong Manfa telah berusia 78 tahun. Afui beralasan bahwa sang ibu sering mencaci maki dirinya dan anak-anaknya. Awal mulanya usaha Afui bangkrut, lalu ia mengaku dijanjikan harta warisan oleh kedua orang tua Afui. Namun setelah tinggal 6 bulan, warisan itu tak kunjung diberikan sehingga ia berbuat kejam.
- Aji Kisworo. Diduga penyakti depresinya kambuh, Aji tega membunuh ibu kandungnya sendiri, Citem yang telah berusia 70 tahun. Citem ditemukan terkapar di dalam rumahnya di Banyumas, Jawa Tengah pada 27 Juli 2017. Sebelum ditemukan, seorang tetangga mengaku mendengar teriakan minta tolong. Ia pun meminta bantuan tetangga lain untuk mendobrak pintu rumah Citem. Si pelaku mengakui perbuatannya kepada adik kandung Citem dan pergi. Setelah berhasil diringkus, polisi pun memeriksa kondisi kejiwaan Aji sebelum diambil tindakan lain.
- Budi Lia. Budi mengatakan bahwa ia terlibat hutang akibat kalah berjudi sehingga ia tega membunuh ayah Yo Ribut dan ibunya Lie. Awalnya ia meminta pada sang ayah namun ditolak. Penolakan itu membuat Budi kalap menghantam sang ayah hingga tewas. Mendengar keributan, ibu Lie keluar dari kamar. Gantian Budi meminta uang pada sang ibu namun lagi-lagi ditolak. Sang ibu pun mengalami nasib yang sama. Tak ada lagi penjual siomay yang terkenal ini. Sungguh tragis.
- Dimas. Pria yang baru berusia 18 tahun ini ditangkap petugas usai membunuh ibunya, Titien (50) pada Februari 2017. Ia ditangkap berkat laporan warga yang mendengar keributan. Dimas membacok ibunya menggunakan golok. Golok tersebut berhasil diamankan sebagai barang bukti. Setelah melakukan perbuatan biadab itu, Dimas dikabarkan shock sehingga polisi sempat menunda mencari keterangan.
- Erick Kasoho. Erick membacok sang ibu Linda Warauw (55) menggunakan pisau pemotong daging hingga berlumuran darah. Linda masih mampu merangkak sambil meminta tolong pada seorang asisten rumah tangga untuk dibawa ke rumah sakit. Di tengah perjalanan, Linda menghembuskan nafas terakhir di pangkuan sang asisten. Alasan pria berusia 27 tahun ini berbuat keji adalah selama ini ia merasa disakiti oleh sang ibunda sehingga ia berniat membalas. Ia juga merasa diperlakukan berbeda dibanding kedua adiknya. Dan yang paling membuat ia kesal adalah sang ibu mengirim dirinya ke rumah sakit jiwa. Erick memang ternyata mengidap gangguan jiwa.
- Irfan (54). Usia sudah melampaui setengah abad namun kelakuan tak masuk di akal. Sang ibu yang telah berusia 80 tahun dipaksa Irfan menenggak racun serangga hingga tewas. Usai membunuh, gantian dirinya yang menenggak hingga turut tewas. Peristiwa memilukan ini terjadi di Tangerang pada pertengahan 2014 silam. Hingga kini belum diketahui motif tersangka melakukan hal itu.
- Maria Vincentia . Maria membunuh sang ayah Heri Sondah (71) dan ibu tiri Joe Lie Bi Nio (71) dengan dibantu sang suami Nikolas Ngationo. Motif Maria adalah warisan yang tidak diberi ketika ia meminta paksa pada sang ayah. Mendengar adanya keributan, warga pun membantu melerai. Tak lama kemudian terdengar keributan lagi, namun kali itu disertai dengan suara jeritan. Warga menemukan Heri dan Joe dalam kondisi telah tewas. Apakah wanita berusia 43 tahun ini sudah tidak membutuhkan kedua orang tuanya lagi?
- Sujatmiko. Hanya karena tak diperbolehkan pulang ke rumah mertua, pemuda Lampung berusia 26 tahun ini tega membunuh ayah kandungnya. Sujatmiko merasa sakit hati pada sang ayah, Sutrimo yang berusia 60 tahun. Sutrimo dipukul di bagian kepala kemudian dijerat menggunakan tali tambang hingga tewas. Tak cukup sampai di situ, Sujatmiko bahkan mengambil uang Sutrimo Rp 1 juta dari saku. Sungguh tak berhati nurani.
- Supardi . Kejadian Supardi tergolong mengerikan. Bagaimana tidak, habis membunuh ibu kandungnya Akhiyah, Supardi membelah perut sang ibu dan kemudian memakan hatinya dalam kondisi mentah. Seramnya lagi, pria berusia 26 tahun ini mengatakan bahwa hati ibunya enak. Meski demikian, ia tak memakan seluruhnya. Kepada polisi ia tidak mengatakan lebih lanjut alasan ia memakan hati sang ibu. Benar-benar di luar nalar manusia.
- Suroso (35). Kejadian di Ciamis, Jawa Barat pada 7 Januari 2017 ini sungguh memilukan. Nasib Rakim, pria berusia 70 tahun ini harus meregang nyawa di tangan anak kandungnya yang berusia 35 tahun. Suroso disebut menderita gangguan jiwa. Suroso menusuk sang ayah yang sedang sarapan, sementara ibunda Suroso berada di depan rumah. Hidup dengan seorang penderita gangguan jiwa membuat orang lain tak tentram. Perbuatan orang tersebut tak dapat ditebak dan sewaktu-waktu bisa membahayakan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.