Xin thai ruan...Pernahkah anda mendengar lagu ini? Seperti yang tertulis di judul: hati yang lemah.
Mungkin dalam versi bahasa Indonesia yang pernah dinyanyikan oleh Marcelino sekitar tahun 1992 an. Lagu asli ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal dari Taiwan, Richie Ren yang sudah beberapa kali datang ke Indonesia mengadakan konser. Selain melodi lagu yang sangat enak didengar, suara Richie Ren yang merdu & khas, ada baiknya kita "melirik" juga makna lagu ini. Sebab lagu akan lebih baik didengar jika memiliki makna yang memotivasi hidup untuk menjadi lebih baik. Saya akan menerjemahkan ke bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Berikut adalah terjemahan lagu ke dalam bahasa Inggris;
You're always soft hearted.. soft hearted, Sitting alone tearing until dawn, Loving that someone wholeheartedly, I know you're not that strong afterall. You're always soft hearted.. soft hearted, Burdening the problems to yourself, Falling in love is easy but living together is not, If it ain't yours, don't force it. Deep in the night you're still awake, Are you still thinking of him/her? Aren't you tired being so faithful? Knowing that he/she won't even bother to console.
Berikut adalah terjemahan lagu ke dalam bahasa Indonesia;
hatimu yang selalu lemah, yang lemah, duduk sendiri menangis sampai matahari tenggelam. Mencintai seseorang begitu sepenuh hati, aku tahu bahwa kau tidaklah tegar sama sekali. Hatimu yg lemah..yang lemah, menanggung segala masalah sendirian. Jatuh cinta itu mudah, namun hidup bersama itu tidak mudah. Apabila dia bukan milikmu, jangan dipaksakan. Sampai tengah malam, kau masih terbangun, apakah kau masih memikirkan dia? Tidakkah kau lelah menjadi (orang) begitu setia? (biarpun) mengetahui begitu, dia bahkan tidak terketuk untuk menghibur(mu).
Membahas selebriti Indonesia, Asia dan Dunia. Sebagai selingan dan jika anda hobi membaca kisah nyata, blog ini menampilkan berbagai kisah nyata dari kehidupan manusia di dunia sehari-hari agar memberi inspirasi.
Thursday, September 19, 2013
Tuesday, September 3, 2013
Mari Mendata Dan Membahas Makanan Khas Surabaya, oleh Katering Indonesia San Diego.
Sebagai orang yang terlahir di Surabaya, kota pahlawan tentulah menjadi kota tercinta meskipun kini tidak lagi bermukim di sana.
Dari lahir hingga dewasa, saya hidup di tengah kota Surabaya, orang menyebutnya sebagai segitiga emas Surabaya. Sebenarnya segitiga emas Surabaya kurang cocok untuk dijadikan hunian tinggal, lebih cocok dijadikan pusat bisnis. Alasannya karena terlalu ramai, padat kendaraan yang lalu lalang maupun parkir, banyak polusi asap dan debu pula. Namun itu tidak mengurangi kecintaan saya terhadap kota kelahiran.
Saya terbiasa membeli makanan dari pedagang asongan dan warung kaki lima. Sampai sekarang selalu mengingat makanan khas tersebut dalam kenangan.
Ini hanyalah sekedar tulisan sederhana, ide dan masukan anda semua sungguh sangat berguna untuk mengembangkan tulisan sederhana ini.
Berikut ini daftar makanan khas Surabaya;
- Semanggi Suroboyo. Di kota tinggal saya sekarang, banyak sekali tumbuh clover/ daun semanggi (jika memang benar daun tersebut yang dipakai). Ketika kecil saya mendengarkan kisah menarik mengenai daun ini, jika kita dapat menemukan daun ini berjumlah empat, maka keberuntungan akan menyertai kita. Entah benar tidak, sampai sekarang saya belum menemukan, atau memang tidak pernah berniat mencarinya. Semanggi Suroboyo disajikan dengan saus petis bersama sayuran lain seperti tauge rebus. Wadahnya tradisional, menggunakan daun pisang yang disemat lidi. Tidak ada sendok. Gantinya menggunakan kerupuk kotak lebar yang dipecahkan untuk menyendok. Kerupuk gendhar yo?
Pic Courtesy of Facebook's User - Tahu tek-tek. Ada yang menyebutnya sebagai tahu gunting dan tahu petis. Entah mana yang benar, yang pasti semua menyebut satu makanan itu. Rasanya? tentu enak menurut lidah saya. Bersauskan petis, berbahan utama telur, tahu goreng yang digunting. Saat tahu digunting inilah, muncul bebunyian tek..tek..tek, mungkin dari situ orang Surabaya menyebutnya sebagai tahu tek tek. Bahan lain adalah kentang, lontong dan tauge pendek. Banyak pedagang asongan menjual tahu ini, makanan rakyat yang sungguh melidah rakyat Surabaya. Jika anda membeli dari pedagang-pedagang tersebut, berarti anda ikut membantu ekonomi dan kehidupan para pedagang kecil.
Tahu Tek Tek Khas Surabaya. Foto dan Masakan oleh Katering Indonesia San Diego. |
- Tahu campur. Berisikan potongan daging sapi, mie kuning basah, bakwan goreng dari singkong, kemudian disiram kuah panas nan gurih kekuningan. Ditaburi kerupuk yang royal. Rasanya? tidak akan terlupakan seumur hidup meskipun sudah satu dasawarsa lebih saya menjadi partial vegetarian.
Tahu Campur Foto Oleh Katering Indonesia San Diego |
- Rujak Cingur. Jujur saja, ini adalah salah satu makanan khas Surabaya yang saya tidak pernah mencicipinya. Namun saya percaya makanan ini tentulah enak, karena hampir semua keluarga saya menyukainya. Teman, tetangga, orang-orang pun mengacungkan jempol untuk rujak berbahan hidung sapi ini. Bahan lain yang digunakan adalah buah-buahan dan sayuran seperti bengkuang, kangkung, tauge, mentimun yang kemudian disiram saus petis yang diracik bersama pisang hijau iris.
Rujak Cingur Foto Milik Katering Indonesia San Diego |
- Lontong Balap. Bahan utama yang dipakai adalah tauge rebus, lentho (kalau tidak salah terbuat dari kacang hijau yang dibentuk seperti bakwan) dan lontong. Kemudian disiram kuah panas yang dicampur dengan petis. Pada umumnya lontong balap dimakan bersama sate kerang. Namun jika tidak tersedia atau tidak suka, lontong balap saja sudah cukup nikmat
Pic Courtesy of FB's User (GK) |
- Kupang lontong. Sewaktu saya sudah mulai dewasa, makanan ini sudah mulai jarangdijajakan pedagang asongan. Namun banyak dijumpai di pinggir laut Surabaya seperti sekitar kenjeran maupun Sidoarjo. Bahan utama adalah kupang, sejenis remis sungai kecil yang disajikan bersama kuah petis yang gurih masam nan menyegarkan. Kupang lontong dapat dimakan bersama sate kerang ataupun makanan lain yang juga dijajakan bersama. Bagi yang tidak tahan dengan kupang, es degan/kelapa hijau dapat menawar semua.
Pic Courtesy of FB User (Herm)
- Pecel Tugu Pahlawan. Nasi pecel saja sudah biasa ditemui di penjuru kota, terutama kota-kota di Jawa Timur. Namun nasi pecel yang satu ini lain dari yang lain. Selama saya masih di Surabaya, pemiliknya tidak membuka cabang lain, hanya di satu tempat yaitu depan tugu pahlawan, di sebelah sekolah Stella Maris dan gedung yang dulu dibuat olah raga bulu tangkis. Jam bukanya pun hanya dimulai sore hari sampai habis. Banyak orang mengatakan bahwa kuah pecel ibu ini seperti kuah semur, di situlah letak keistimewaannya. Daging empalnya pun gurih. Bentuk rempeyek dibuat kecil-kecil.
Pic Courtesy Of FB's User (PM). - Soto Ayam Surabaya. Ini juga salah satu khas makanan Surabaya, disajikan bersama taburan koya. Ada yang menjual soto berkuah kuning, ada pula yang berkuah putih bening. Sama-sama memiliki rasa gurih lezat. Ada beberapa penjual yang menyertakan irisan kubis, ada yang menyertakan tauge. Namun saya lebih memilih tanpa keduanya. Cukup dengan taburan seledri,suun, irisan telur rebus, suwiran ayam dan sambal khusus soto.
Soto Ayam Khas Surabaya Masakan dan Foto Milik Katering Indonesia San Diego. |
- Soto madura. Lho kok soto madura dimasukkan ke dalam daftar makanan khas Surabaya? Iya, karena dari lahir saya sudah menemuinya di seluruh penjuru kota Surabaya. Selain itu, banyak orang Madura yang merantau ke Surabaya dan menjadi penjual soto. Lokasi pulau Madura berdekatan dengan Surabaya, apalagi sekarang sudah ada jembatan Suramadu yang menghubungkan satu sama lain. Bisnis antar kota lebih ramai, banyak orang dengan mudahnya mencapai pulau Madura tanpa harus menunggu kapal lagi. Adapun soto daging yang terkenal di Surabaya antara lain soto sulung yang berlokasi di jalan Sulung.
- Nasi goreng mawut. Pada dasarnya seperti nasi goreng biasa, namun dicampur dengan potongan mie kuning basah,tauge maupun sawi hijau yang diberi bumbu spesial yang mengandung udang (beberapa mengandung udang). Taburannya adalah ayam goreng suwir, telur rebus iris, bawang goreng dan cabe rawit. Cara memasaknya tradisional, dengan menggunakan arang yang dikipasi. Suthil yang digunakan pun unik, terbuat dari lempengan kaleng bekas yang dibentuk segitiga dan disambungkan dengan pegangan terbuat dari kayu.
Nasi Goreng Mawut Ala Surabaya. Foto dan Masakan milik Katering Indonesia San Diego. |
- Pangsit mie ayam. Nah ini tampaknya sama seperti mie ayam lain, seperti mie gang jangkrik, mie gang kelinci, mie gajahmada, mie siantar, mie Kalimantan,mie Wonosobo ataupun mie mie ayam lain. Tapi yang saya cermati, rasa pangsit mie ayam Surabaya cenderung asin gurih, sedang yang lain cenderung berasa manis. Selain itu, pangsit mie ayam kerap dijumpai pada pedagang gerobak dorong, depot maupun warung kaki lima sejak saya lahir. Bagi penyuka pedas, tak lengkap rasa mie tanpa bubuhan sambal.
- Bakso. Makanan rakyat ini terdapat hampir di seluruh pelosok Nusantara. Saya tidak secara khusus menyebut bahwa bakso adalah makanan khas Surabaya, namun di Surabaya terdapat banyak sekali penjual bakso, baik itu gerobak dorong, warung maupun rumah makan.
Foto Koleksi Milik Teman. - Nasi goreng duk-duk. Kenapa disebut duk duk? Karena dijual di gerobak dorong yang memiliki kentongan. Saat penjualnya lewat, maka si penjual akan memukul kentongan tersebut berulang-ulang. Kita yang dari lahir di Surabaya dan terbiasa mendengar, tentulah tahu bahwa si penjual nasi goreng duk duk akan lewat meskipun dari kejauhan. Pada umumnya dijual pada malam hari,saat orang-orang sudah berada di dalam rumah.
Nasi Goreng Ala Duk Duk (kecuali Mentimun). Foto dan Masakan oleh Katering Indonesia San Diego. Dilarang mengcopy! |
- Sate Ayam. Lho kok sate ayam pula ? Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, dari saya mulai mengerti kalimat, saya sudah menemui banyak penjual sate ayam di Surabaya. Biasanya penjualnya akan berteriak "sateeeeeeeee". (waktu saya menulis ini, terlintas si bapak langganan di kepala saya. Usianya sudah mulai uzur saat itu, saya terharu sekali karena begitu berat perjuangan hidup si bapak demi mendapatkan penghasilan halal. Mungkin beliau sudah almarhum saat ini.) Pada umumnya penjual sate di Surabaya berasal dari Madura.
Sate Ayam Khas Surabaya (kecuali jeruk). Foto dan makanan milik Katering Indonesia San Diego. |
- Rawon Daging. Banyak yang mengatakan bahwa rawon adalah makanan asli Surabaya. Berbahan utama kluwak/kepayang, maka tak heran jika kuahnya berwarna hitam namun sungguh gurih menyegarkan,apalagi jika dikucuri jeruk nipis. Umumnya disajikan bersama tauge pendek dan sambal terasi, dimakan bersama kerupuk udang, ada pula yang menyajikan bersama potongan telur asin.
- Ayam dan Empal Penyet. Setahu saya, asal mula kata penyet ini berawal dari ayam goreng yang dipenyet bersama sambal terasi ulek (namun hal ini masih perlu sanggahan bukti ya). Sarana untuk membuat ayam menjadi "penyet" tersebut adalah cobek batu. Karena cobek tersebut ada jejak sambal, maka tentu saja ayam goreng menjadi lebih sedap. Ayam penyet begitu menggaung di Surabaya, sehingga penjual yang kreatif pun melakukan inovasi dagangan, terutama bagi mereka yang tidak suka dengan ayam. Keluarlah tempe goreng penyet, terong penyet, empal penyet dan sebagainya.
Empal Penyet |
- Krengsengan daging. Khusus satu ini, tidak dijual di gerobak dorong. Biasanya dapat ditemui di warung-warung makan maupun depot. Bisa dipesan layaknya nasi campur berbahan krengsengan daging ataupun nasi krengsengan daging saja. Bahan utama krengsengan adalah petis. Tentulah yang bukan orang Surabaya heran, kenapa orang Surabaya suka sekali dengan petis? Petis adalah pengganti vetsin, rasanya sangat gurih manis karena memang terbuat dari udang dan gula jawa. Petis adalah bahan sampingan saat kerupuk udang dibuat. Agar tidak terlalu merugi, maka dibuatlah produk sampingan berupa petis udang. Namun petis udang sudah dikenal di mancanegara seperti Malaysia, Singapura maupun penduduk Asia di Amerika Serikat.
Krengsengan Daging Khas Surabaya. Foto dan masakan oleh Katering Indonesia San Diego. |
- Nasi Bebek Madura. Oleh karena secara geografis kota Pahlawan berdekatan dengan pulau Madura, maka wajar jika Surabaya banyak pendatang dari Madura. Para pendatang ini pun membawa kuliner khas, salah satunya adalah nasi bebek. Bebek yang berasa gurih ini digoreng layaknya ayam goreng. Kemudian dinikmati bersama sambal dan nasi putih. Entah mengapa semakin berminyak, semakin digemari tampaknya.
Subscribe to:
Posts (Atom)