Nama aslinya adalah Marie Rosalie Delamorliere. Lahir pada 19 Maret 1768. Ia adalah satu dari 7 bersaudara. Ayahnya hidup hingga tahun 1812, sementara ibunya sudah meninggal dunia saat Rosalie berusia 12 tahun. Rosalie tidak diberikan kesempatan mengenyam pendidikan, sehingga ia tidak dapat membaca dan menulis. Hal ini disebabkan orang tua Rosalie tidak memiliki uang. Tahun 1792, Rosalie diperkerjakan sebagai pembantu di Conciergerie. Majikan Rosalie adalah Nyonya Richard, yang bekerja di sana bersama sang suami, bapak Richard. Tugas Rosalie terutama adalah tukang masak.
Siang tanggal 1 Agustus 1793, nyonya Richard berpesan pada Rosalie untuk tidur di kursi saja sebab ada pesan bahwa bekas ratu Perancis, Marie Antoinette akan dipindahkan dari penjara Temple menuju ke Conciergerie. Ruangan milik tahanan bernama Jenderal Custine akan diberikan kepada Marie Antoinette. Penjaga penjara mendatangi tukang kayu penjara, meminta tempat tidur, dua matras, alas tidur, seprai, dan baskom. Jam 3 menjelang subuh, Rosalie yang setengah tertidur dibangunkan oleh nyonya Richard. Keduanya bersama bapak Richard segera menuju ke ruangan Marie Antoinette. Di sana sudah banyak petugas. Marie Antoinette tampak mengusap keringat di dahinya menggunakan sapu tangan. Maklum pada saat itu adalah puncak musim panas di Paris. Para petugas pun pergi. Marie Antoinette yang dipanggil "ibu" oleh Rosalie, matanya menyisir ruangan yang akan menjadi "tempat tinggal" sebelum ia disidang. Ia menemukan sebuah paku yang menancap di dinding. Dengan bantuan alat, ia menapak dan menggantungkan jam lapis emasnya. Jam itu adalah pemberian ibunda Marie Antoinette sesaat sebelum ia meninggalkan Austria untuk selamanya dan pindah ke Perancis sebagai istri pangeran Louis. Rosalie berusaha membantu, namun Marie Antoinette dengan nada lembut mengatakan "terima kasih, anak baik. Sejak ditahan, saya sudah terbiasa melakukan segalanya seorang diri". Ruangan Marie Antoinette di Conciergerie adalah di bawah garis sungai Seine. Kalau air sungai meluap, lantai ruangan Marie Antoinette menjadi lembab dan bau. Suami istri Richard dan Rosalie berusaha memberi yang terbaik untuk Marie Antoinette. Meskipun matras yang dipakai sudah usang, namun setidaknya Marie Antoinette menggunakan sprei dan bantal milik mereka yang terbaik. Tak lupa, di ruangan diberikan sebuah meja sederhana, juga dua buah kursi. Marie Antoinette meminta tolong nyonya Richard untuk membawakan pakaian dan asesoris yang ia tak sempat bawa di penjara Temple. Namun nyonya Richard tak berani berbuat. Adalah bapak Jean Baptiste Michonis, yang pergi ke penjara Temple. Ia adalah petugas pemeriksa penjara dan kepala polisi.
Saat matahari terbit, dua orang penjaga ditempatkan di ruangan Marie Antoinette. Seorang wanita tua berusia 80 tahunan juga ditugaskan untuk tidur di ruangan Marie Antoinette. Putra wanita itu adalah juru kunci penjara bernama Lariviere. Ia memerintahkan sang putra untuk ke pasar membeli kain. Ia hendak menambal pakaian Marie Antoinette yang penuh lubang. Nyonya Richard dan Rosalie membawa sebuah sekatan ruangan rendah agar sang bekas ratu tetap memiliki privasi meski diawasi setiap saat. Setelah kegiatan menambal selesai, nenek Lariviere ini digantikan oleh wanita muda bernama Harrel. Suami Harrel merupakan seorang polisi. Berbeda dengan nenek Lariviere, Marie Antoinette enggan berkomunikasi dengan Harrel.
Sepuluh hari kemudian, datang sebuah paket di kardus. Marie Antoinette membuka dan mengeluarkan pakaian dan asesorisnya di hadapan nyonya Richard dan Rosalie. Ia mengatakan "dari bentuknya, saya bisa mengetahui bahwa ini adalah hasil kerja adik saya yang malang, Elisabeth". Ia kemudian meminta nyonya Richard untuk membawa sebuah penutup kepala kepada tukang jahit, minta dibuatkan dua buah sehingga ia bisa berganti. Nyonya Richard tentu bisa membantu hal ini. Kemudian Marie Antoinette meminta sebuah kardus untuk menaruh pakaian dan asesorisnya agar tidak terkena debu. Adalah Rosalie yang meminjamkan kardus miliknya. Sang bekas ratu sangat gembira, seolah ia mendapatkan sebuah perabotan yang terbaik di dunia. Ia juga meminta sebuah cermin. Nyonya Richard mengijinkan Rosalie untuk meminjamkan cermin miliknya. Cermin dengan frame merah, bergambar wajah oriental di setiap sisi.
Soal makanan, suami istri Richard berupaya yang terbaik pula. Bersama Rosalie, suami istri ini setiap hari ke pasar, memilih bahan makanan terbaik untuk diberikan kepada sang bekas ratu yang ditahan. Beberapa pedagang mulai mengetahui bahwa mereka bertiga belanja untuk bekas ratu Perancis, mulai memberikan barang-barang mereka yang terbaik. "ini untuk ratu kita", ucap mereka sambil menangis. Mereka masih bersimpati namun tak berani berucap untuk menghindari masalah. Sejak dulu, Marie Antoinette hanya meminum air putih. Namun air yang ia minum harus diambil dari tempat yang bersih, sebab akan membuatnya sakit. Marie Antoinette berkata pada nyonya Richard bahwa berharap tidak disidang. Keluarganya akan berupaya membebaskan dia. Jika itu terjadi, ia akan membawa Rosalie untuk dipekerjakan sebagai asisten.
Bapak Richard sering mengunjungi Marie Antoinette di ruangan, memastikan bahwa semua keinginan bisa dipenuhi dengan kemampuan terbaiknya. Dibanding di penjara Temple, apalagi kehidupan jaya saat di Versailles, kehidupan di Conciergerie tentu berbeda jauh. Namun dengan kebaikan dan perhatian yang diberikan suami istri Richard dan Rosalie, setidaknya lebih baik. Marie Antoinette menanyakan apakah bapak Richard pernah bekerja di hotel. Bapak Richard menjawab tidak, sebab ia sudah ada di penjara sedari lahir. Marie Antoinette mengatakan "semua yang diberikan ke saya merupakan terbaik".
Rosalie mengatakan, selama 40 hari pertama, ia hanya melakukan rutinitas. Seperti mengantar sarapan jam 9 pagi dan makan malam jam 2 atau 2.30 siang. Saat mengantar, Rosalie ditemani oleh bapak atau nyonya Richard. Jika masih di ruangan dan tidak ada tugas, mereka hanya berdiri di dekat pintu masuk. Marie Antoinette memanggil Rosalie untuk lebih mendekat "ayo mendekat ke sini, Rosalie, jangan takut".
Suatu hari, nyonya Richard membawa putranya yang bernama Fanfan. Melihat kedatangan Fanfan, Marie Antoinette segera memeluk sang bocah, memberinya ciuman dan menangis. Ia menyebut Louis Charles yang sedang diasuh oleh Simon, di penjara Temple. Marie Antoinette dipisahkan paksa dari Louis Charles sejak bulan Juni 1793. Selama di penjara Temple, ia hanya bisa melihat Louis Charles dari jendela kecil ruangannya. Itupun jika Louis Charles dibawa keluar oleh Simon. Setelah naik ke atas, nyonya Richard tak ingin membawa sang putra lagi, ia tak ingin Marie Antoinette sangat bersedih.
Pada 1793, bapak Alexandre Gonsse de Rougeville bertemu dengan bapak Michonis. Rougeville adalah tentara angkatan darat pendukung kerajaan. Sementara Michonis adalah pendukung revolusi. Setelah pertemuan itu, diduga Michonis menyetujui Rougeville untuk membebaskan Marie Antoinette. Kedua pria ini mendatangi ruangan Marie Antoinette. Rougeville menggunakan kesempatan untuk menjatuhkan sebuah bunga di dekat rok Marie Antoinette. Di dalam bunga itu terdapat pesan singkat. Setelah menemukan dan membaca, Marie Antoinette segera membalas singkat menggunakan jarum. Isinya "saya selalu diawasi, saya tidak dapat menulis atau berbicara. Saya percaya anda. Saya akan ikut". Sampai sini, tidak ada yang mengetahui pasti apa yang terjadi.
Menurut Rosalie, Harrel yang menemani Marie Antoinette di ruangan mengetahui, dan memberitahu atasannya, seorang pejabat politik bernama Fouqier. Fouqier sangat berambisi untuk memenjarakan Marie Antoinette di Conciergerie dan melakukan eksekusi segera. Jika ia dapat melakukan dua ini, ia merasa karir politiknya akan cemerlang setelah itu (pada akhirnya Fouqier dieksekusi pada tahun 1795).
Teori lain menyebut bahwa balasan Marie Antoinette itu dibawa oleh seorang penjaga di ruangannya, namun bukannya diberikan ke pak Rougeville, malah diberikan ke pak Richard. Namun teori ini sangat lemah.
Teori lain adalah, saat mereka berhasil membawa Marie Antoinette keluar dari ruangan, mereka bertemu dengan penjaga penjara yang tidak bekerja sama dan mengancam akan berteriak memanggil seluruh penjaga di Conciergerie. Karena ketakutan, Rougeville dan Michonis segera melarikan diri. Upaya pembebasan ini disebut sebagai "Carnation Plot". Konon upaya terakhir yang gagal ini, berbarengan dengan pertemuan rahasia antara Fouqier, dengan Maximilien Robespiere dan berbagai petinggi pria lain untuk menentukan nasib Marie Antoinette selanjutnya. Mereka setuju bahwa sang bekas ratu akan dieksekusi. Sehingga persidangan nantinya, tentu akan mereka rekayasa.
Setelah Carnation Plot, pak Michonis akan ditahan dan dieksekusi pada Juli 1794. Sementara Pak Rougeville akan pindah ke Reims dan tewas ditembak pada tahun 1814, pada masa kerajaan Napoleon. Suami istri Richard ditahan. Rosalie dibiarkan melayani bekas ratu kelahiran Austria tersebut. Rosalie dianggap tidak berkaitan dengan Carnation Plot. Namun ia tidak lagi diperbolehkan belanja di pasar. Marie Antoinette kemudian dipindah ke ruangan di bawah tanah. Ruangan ini cukup buruk, karena jika sungai Seine meluap, air dari sungai beserta lumpurnya akan masuk ke ruangan, lantai menjadi basah berlumpur dan dinding pun menjadi lembab. Dua penjaga awal di ruangan digantikan oleh bapak Lebeau/Bault. Menurut Rosalie, pak Lebeau ini sekilas tampak keras dan kaku, namun ternyata ia memiliki hati yang baik. Saat Rosalie diminta Marie Antoinette untuk mengikat rambutnya, pak Lebeau segera maju dan menawarkan diri "jangan,jangan dilakukan, ini tugasku". Marie Antoinette tertegun melihat penawaran pak Lebeau ini dan menolak. Ia berdiri kemudian mengikat rambutnya sendiri. Di penjara, rambut Marie Antoinette diatur sesederhana mungkin. Tak lupa, ia menaburkan bubuk pewangi di rambutnya. Sisa pita diberikan kepada Rosalie. Namun setelah di atas, pak Lebeau segera menyita pita itu. Ia tak ingin Rosalie dan dirinya berurusan dengan masalah hanya karena masalah pita pemberian Marie Antoinette.( Sepertinya, saat itu, orang-orang yang berkuasa memenjarakan Marie Antoinette berusaha mencari setiap kesalahannya, tak peduli sekecil apapun. ) Beruntung pak Lebeau membiarkan penyekat ruangan itu berada di ruangan Marie Antoinette. Ia bisa melakukan panggilan alam di balik penyekat itu. Adalah tugas tahanan bernama Barassin yang membawa buangan dari ruangan Marie Antoinette.
Meskipun pita itu disita dari tangan Rosalie, namun Rosalie masih memiliki sepotong kain, yang diberikan saat suami istri Richard masih ditahan. Hebatnya, kain ini akan ia jahit di pakaiannya, dan dibawa hingga seumur hidup Rosalie.
Hampir setiap hari Rosalie membersihkan sepatu Marie Antoinette yang terbungkus lumpur. Suatu hari, seorang petugas yang datang ikut membersihkan lumpur di sepatu menggunakan pedangnya. Hal ini membuat Rosalie terkesima mengingat semua petugas yang datang bertemu Marie Antoinette dilarang untuk berbuat baik meskipun itu hal yang remeh. Di lain hari, para tahanan dari luar jendela memanggil Rosalie untuk mendekat membawa sepatu Marie Antoinette. Mereka menciumi sepatu itu. Konon para tahanan ini adalah pendukung kerajaan.
Saat melihat ke luar jendela, Marie Antoinette memanggil Rosalie dan menunjuk ke seorang biarawati yang tampak khusyuk berdoa. Rosalie mengatakan bahwa biarawati itu berdoa untuk sang bekas ratu. Giliran ayah Rosalie datang menjenguk sang anak. Namun pak Lebeau membatasi ayah Rosalie yang bernama Francois de Lamorliere hanya bertemu 5 menit saja. Pak Lebeau berkata "keluarga saya juga saya larang menjenguk karena saya memang dilarang menerima pengunjung. Setelah ini, jangan datang lagi".
Setiap malam, Marie Antoinette tidak diperbolehkan tidur dengan lilin menyala. Satu-satunya penerangan adalah dari jendela, dari lampu minyak yang berkedip-kedip yang berada agak jauh dari ruangan Marie Antoinette. Memasuki bulan Oktober, cuaca mulai dingin terutama pada malam hari. Rosalie sengaja pura-pura bekerja selama mungkin di ruangan Marie Antoinette agar lilin di meja tetap menyala. Tak lupa ia juga menghangatkan pakaian tidur dan penutup kepala bekas ratu malang ini, agar ia merasa lebih hangat. Perasaan kedinginan sang bekas ratu ini diperparah dengan kondisinya yang mengalami pendarahan. Biografernya mengatakan, ia menderita kanker rahim. Namun ia menolak dipanggilkan dokter. Ia merasa bahwa dokter tidak dapat mengobati penyebab penyakitnya itu.
Tanggal 14 Oktober 1793, persidangan dimulai. Pagi jam 8, Marie Antoinette sudah dibawa pergi tanpa sempat sarapan dan menjalani persidangan seharian hingga malam. Tanggal 15 Oktober pagi jam 8, Rosalie mendengar orang-orang berkata "Marie Antoinette menjawab seperti malaikat. Ia akan melewati persidangan ini dengan baik, ia hanya akan diusir keluar dari Perancis" Pada akhirnya jam 4 sore, Rosalie dipanggil petugas untuk membawa makanan ke atas, ke ruang sidang Marie Antoinette. Persidangan ditunda 45 menit, namun Marie Antoinette tidak akan turun ke ruangan. Seharian penuh, perut sang bekas ratu tidak terisi makanan sedikitpun. Saat di atas, seorang kepala polisi dengan hidung rusak bernama Labuzire mengambil sup dari tangan Rosalie dan diberikan kepada selirnya. Ia mengatakan si selir ingin melihat Marie Antoinette. Namun karena tidak terbiasa, sup itu tumpah separuh. Rosalie tak dapat membayangkan apa yang ada di benak Marie Antoinette menerima sup dari wanita yang tidak ia kenal sama sekali.
Beberapa menit selepas jam 4 subuh tanggal 16 Oktober, Marie Antoinette dijatuhi hukuman mati. Mendengar itu, Rosalie merasa hatinya ditusuk oleh pedang. Di ruangannya, diam-diam ia menangis, meratapi nasib sang bekas ratu. Menurut Rosalie, pak Lebeau juga terpukul mendengar vonis Marie Antoinette, namun ia harus berpura-pura tegar. Jam 7 pagi, Rosalie diminta turun ke ruangan oleh pak Lebeau, sekaligus untuk menanyakan jika Marie Antoinette ingin makan. Di ruangan, Rosalie melihat sang bekas ratu menatap ke arah jendela. Salah satu tangannya menopang dagu. Dengan gemetar, Rosalie berkata "ibu tidak makan apapun tadi malam, juga hampir tidak makan apapun seharian. Apakah ibu mau makan sesuatu pagi ini?" Marie Antoinette menjawab dengan sedih "saya tidak perlu makan apapun lagi, anakku. Segalanya sudah usai" Rosalie bersikeras "saya punya kaldu dan mie pasta di atas kompor. Anda butuh tenaga. Saya akan menyiapkan untuk ibu" Marie Antoinette pada akhirnya meminta kaldu. Namun ia hanya bisa memakan satu dua sendok makan. Setelah itu Rosalie pergi ke atas. Meski tidak dihabiskan, Rosalie meninggalkan sup itu di meja. Jam 8 pagi, Rosalie kembali untuk membantu Marie Antoinette berganti pakaian. Rupanya saat Rosalie absen, pak Lebeau atau petugas lain datang membawa sepotong pakaian putih dan penutup kepala putih. Marie Antoinette disarankan mengenakan pakaian putih untuk eksekusinya. Mengenakan pakaian berkabung akan membuat masyarakat yang menonton senang dan menghina dirinya. Semenjak Louis XVI wafat, sang janda mengenakan pakaian berkabung berwarna hitam dan juga penutup kepala hitam. Marie Antoinette tidak keberatan dengan saran ini. Ia juga mengenakan pakaian dalam yang bersih. Sambil memberi arahan, sesekali Marie Antoinette memakan kaldu yang ada di meja. Saat petugas jaga maju ke depan, Marie Antoinette segera menutupi bahunya dengan penutup kepala. Ia memohon agar dibiarkan berganti pakaian dengan hormat. Namun dengan kasar, petugas jaga menolak. Ia harus mengawasi penuh tak peduli apapun yang dilakukan sang bekas ratu. Gulungan bekas darah dimasukkan ke dalam lubang dinding. Marie Antoinette mengenakan pakaian putih dan penutup kepala putih. Setelah itu Rosalie pergi tanpa berpamitan atau memberi hormat. Ia tak ingin sang bekas ratu yang menjelang ajal ini semakin bersedih. Di ruangan, Rosalie kembali menangis dan berdoa. Marie Antoinette dipenggal pada jam 12 siang pada 16 Oktober 1793. Beberapa petugas sidang menghampiri pak Lebeau dan meminta dipertemukan dengan Rosalie. Mereka meminta agar barang-barang mendiang Marie Antoinette dikemas. Sementara dus dan cermin pinjaman boleh diambil kembali oleh Rosalie. Kemudian suami istri Richard dibebaskan dan kembali bekerja di penjara bersama Rosalie, seperti biasa. Rosalie akan berhenti bekerja pada tahun 1799. Tepatnya setelah nyonya Richard tewas ditusuk oleh tahanan yang depresi dengan nasibnya.
Dua tahun kemudian, Rosalie melahirkan seorang putri yang ia beri nama seperti dirinya : Rosalie de Lamorliere. Tidak jelas siapa ayah dari sang putri. Rosalie tidak menikah. Putri Rosalie ini akan hidup hingga usia 94 tahun.
Mengetahui jasa Rosalie di akhir hidup ibunya, anak sulung Marie Antoinette dan Louis XVI menjalin hubungan dekat dengan Rosalie. Rosalie bertemu Marie Therese pertama kali pada 1814. Setelah itu, Marie Therese memberi Rosalie uang saku 200 Franc, namun hilang saat terjadi revolusi lagi. Dan pada tahun 1824, Marie Therese memberi uang pensiun kepada Rosalie.
Pada tahun 1830an, biografer Marie Antoinette yang bernama Lafont d'Aussonne menulis dengan rinci hari-hari terakhir Marie Antoinette di Conciergerie.
Di usia lanjut, Rosalie hidup di rumah sakit yang khusus merawat pasien dengan penyakit yang tidak lagi dapat diobati. Ia bukan bekerja di sana dan juga bukan pasien, namun sebagai salah satu warga di panti jompo. Konon, servis ini ia dapatkan berkat jasa Marie Therese. Saat kritis, Marie Therese pula yang membiayai Rosalie di rumah sakit. Ia wafat pada 2 Februari 1848, hanya sebulan sebelum ia berulang tahun yang ke-80.