Catherine Howard lahir di distrik Lambeth, pusat kota London, Inggris pada abad pertengahan, tepatnya tahun 1523. Sang ibu meninggal ketika usianya baru menginjak 5 tahun. Kemudian sang ayah menikah lagi sebanyak 2 kali. Catherine memiliki 5 saudara kandung dan banyak saudara tiri. Saudara tiri Catherine adalah dari pernikahan sang ibu bersama suami pertama, berjumlah 5 orang. Saudara tiri lain adalah dari pernikahan sang ayah dengan istri kedua dan ketiga. Setelah sang ibu meninggal, Catherine dan beberapa saudara kandungnya dikirim untuk tinggal bersama nenek tiri, ibu suri Agnes Howard di Sussex. Di situ, Katherine tinggal bersama gadis-gadis lain beragam usia dan dilayani oleh beberapa asisten rumah tangga.
Catherine Remaja Yang Kelak Akan Menjadi Bumerang
Lingkungan Catherine remaja cukup buruk. Ia sering terpengaruh oleh para perempuan berusia lebih tua di lingkungannya. Para perempuan tersebut acapkali membawa pria untuk tidur bersama di malam hari untuk bersenang-senang. Sebagai ganti atau bayaran balik, para perempuan tersebut mendapatkan makanan, anggur serta pakaian. Di usia 13 tahun, Catherine terlibat hubungan intim dengan guru musik Henry Mannox. Kelak, Henry akan memberi kesaksian yang memberatkan Catherine setelah menjadi istri Raja. Meski demikian, Henry dan Catherine kelak bersaksi bahwa mereka tidak terlibat hubungan seperti suami istri. Saat Catherine berusia 15 tahun, hubungan itu berhenti.
Hubungan Dengan Francis Dereham
Catherine pindah ke kediaman nenek tirinya yang di Lambeth, distrik di mana Catherine lahir. Di sini, Catherine ditaksir oleh Francis Dereham, sekretaris dari nenek tiri. Catherine dan Francis pun berpacaran namun saling memanggil satu sama lain sebagai suami dan istri. Mereka saling bertukar hadiah tanda cinta. Francis membawakan Catherine kain-kain yang mahal, sementara Catherine memberi gelang. Hubungan keduanya diketahui oleh para asisten nenek tiri dan belakangan oleh sang nenek tiri sendiri. Pada 1539, hubungan keduanya berakhir sebab Francis mendengar rumor bahwa Catherine akan menikahi Thomas Culpepper. Francis Dereham patah hati dan hendak pergi ke Irlandia. Sebelum pergi, ia menitipkan uang 100 poundsterling ke Catherine. Uang ini adalah tabungan Francis. Francis berpesan jika ia tak kembali dari Irlandia, uang itu akan menjadi milik Catherine.
Add caption |
Bagaimana Catherine Menikah Dengan Raja Henry VIII
Adalah sang paman, yang memperkenalkan Catherine pekerjaan di kediaman Anne dari Cleves, istri raja Henry yang ke-4. Pernikahan Henry dengan Anne, istri dari Jerman ini tidaklah bertahan lama (nanti saya akan menceritakan kisah hidup Anne dari Cleves di bagian lain pada blog ini. Ikuti terus blog saya). Di kediaman Anne, Catherine bertugas sebagai asisten pribadi dan menemani Anne kemanapun ia pergi. Pekerjaan itulah yang memperkenalkan Catherine kepada Thomas Culpepper, asisten kesayangan raja Henry VIII. Secara kebetulan, nama belakang Thomas sama persis dengan nama belakang ibu kandung Catherine, Joyce Culpepper namun tak tahu apa hubungan keluarga di antara mereka. Catherine dan Thomas menjalin kasih hingga merencanakan menikah. Namun rupanya mereka belum berjodoh. Catherine yang masih muda dan menarik pun menggoda mata raja Henry VIII. Setelah Henry VIII menceraikan Anne, ia kemudian menikahi Catherine di istana Oatland pada 28 Juli 1540.
Ia adalah bibi dari ratu Elizabeth pertama sekaligus sepupu dari Anne Boleyn. Anne Boleyn adalah ibu kandung ratu Elizabeth I dan juga istri kedua raja Henry VIII. Secara kebetulan, Catherine menjadi istri raja Henry VIII yang kelima. Dibandingkan keempat istri raja Henry VIII yang lain, Catherine tidak memiliki pendidikan yang cukup. Pendidikan Catherine sedikit lebih baik daripada Jane Seymour, istri ketiga Henry VIII. Setidaknya ia masih bisa membaca dan menulis meski tak bagus. Usia Catherine terpaut 30 tahun lebih muda daripada sang raja namun sang raja sangat menyayangi Catherine. Saat baru lima bulan bermukim di kediaman kerajaan, sang raja memberikan hadiah berupa lahan dan pakaian mahal untuk sang istri. Catherine disebutkan memiliki karakter yang pecicilan dan periang. Ia sangat tertarik pada les dansa namun seringkali tidak fokus menjalaninya dan menjadikannya lelucon. Catherine memiliki banyak asisten. Di antaranya adalah sepupu Catherine yaitu janda Jane Boleyn dan seorang rekan wanita semasa ia tinggal di Lambeth.
Kembali Pada Thomas Culpepper
Konon pada musim semi 1541, Catherine menjalin hubungan kembali dengan Thomas. Tentu saja secara diam-diam sebab ia telah menjadi istri raja. Pertemuan rahasia keduanya diatur oleh asisten pribadi Catherine bernama Nyonya Rochford alias Jane Boleyn. Kebetulan bahwa Jane adalah janda George Boleyn sekaligus adik ipar Anne Boleyn. George Boleyn telah dihukum penggal oleh raja Henry VIII. Raja menuduh George dan Anne terlibat perselingkuhan dan hubungan intim sedarah/incest. Sepeninggal George, Jane dipekerjakan oleh istri ketiga raja Henry VIII yang bernama Jane Seymour. Sayang Jane Seymour wafat setelah melahirkan seorang putra. Namun Jane Boleyn tetap dipekerjakan kembali oleh istri keempat raja Henry VIII, yaitu Anne Cleves. Pernikahan sang raja dan Anne hanya berlangsung enam bulan. Sang raja tertarik pada salah satu asisten Anne Cleves yang masih daun muda, ialah Catherine Howard.
Masa Lalu Terbongkar
Orang-orang yang pernah tinggal bersama Catherine ketika masih bermukim di kediaman nenek tiri di Lambeth mulai mendatangi Catherine di istana. Mereka meminta bantuan berupa tugas/jabatan di kediaman Catherine. Bantuan tersebut sebagai timbal balik agar mereka yang pernah menyaksikan hubungan Catherine dengan Francis tetap menutup mulut. Namun ada yang terlewat, yaitu Mary Lascelles. Kakak lelaki Mary yang bernama John meminta sang adik untuk datang ke istana dan bekerja sebagai asisten ratu Catherine. Terlebih keduanya pernah tinggal bersama di kediaman ibu Suri Agnes Howard. Namun Mary menolak. Ia menyebut bahwa Catherine memiliki perilaku binal termasuk hubungannya dengan Henry Manox dan Francis Dereham. Mary mengatakan bahwa Francis kerap mendatangi tempat tidur Catherine pada malam hari. Sang kakak kemudian melapor kepada pendeta Thomas Cranmer. Thomas Cranmer tak pernah menyetujui pernikahan raja Henry VIII dengan Catherine. Meski secara pribadi ia tak ada masalah dengan Catherine, namun ia bermusuhan dengan kakek Catherine, Thomas Howard, adipati Norfolk II. Thomas pun mencari informasi lebih dari Mary secara langsung. Thomas menulis semua pengakuan Mary di sepucuk surat dan kemudian ditinggalkan di tempat duduk Henry di gereja. Semula raja Henry tak percaya begitu saja dan menganggap sebagai fitnah. Akan tetapi ia memerintahkan Thomas Cranmer untuk menggali informasi lebih dalam lagi. Bagi orang yang berpendidikan tinggi seperti raja, tentu takkan mudah percaya dengan hoaks (tren masyarakat Indonesia sebelum pemilu 2019) sebelum informasi dapat digali hingga mencapai dasar pot. Sementara Thomas Cranmer berupaya dengan perintah itu, raja Henry VIII memerintahkan agar Catherine dikarantina di kediamannya dengan hanya ditemani Jane Boleyn.
Menjalani Karantina
Thomas Cranmer mendatangi Catherine di kediamannya untuk mencari pengakuan langsung Catherine. Hanya dengan pengakuan ini, Catherine bisa ditangkap dan kemudian diproses secara hukum. Namun hari pertama Thomas bertemu Catherine tak berhasil mendapatkan apapun. Ia mengatakan bahwa kondisi Catherine kejiwaan Catherine sangat memprihatinkan hingga mengundang iba setiap orang yang menemuinya. Keesokan harinya, Thomas Cranmer kembali mendatangi Catherine. Ia membujuk Catherine bahwa pengakuan utuh Catherine mungkin bisa membuat raja Henry memberi pengampunan. Benar saja, Catherine akhirnya mengakui hubungan dirinya dengan Francis Dereham. Termasuk pengakuan mereka sudah memanggil satu sama lain dengan sebutan suami dan istri. Orang-orang di kediaman Catherine bergunjing bahwa tak lama lagi mereka pasti menikah. Beberapa kali Francis berusaha melamar Catherine, namun ia menolak untuk dinikahi. Namun hubungan itu berakhir pada 1539 setelah Francis Dereham mendengar rumor bahwa Catherine akan menikah dengan Thomas Culpepper. Thomas adalah asisten kesayangan raja Henry VIII. Kala itu, Catherine masih bekerja sebagai asisten ratu Anne. Dengan dua posisi ini, tentu memungkinkan Catherine kerap bertemu dengan Thomas hingga jatuh cinta. Meski patah hati, Francis tetap mencintai Catherine. Buktinya ia menitipkan tabungan sebesar 100 Poundsterling kepada Catherine sebelum ia pergi menuju Irlandia. Seandainya saja Catherine mengaku bahwa ia sudah membuat perjanjian pranikah dengan Francis Dereham, bisa jadi nyawa mereka dapat terselamatkan. Di bawah undang-undang pernikahan kala itu, hubungan intim suami istri keduanya dianggap sah di mata gereja. Pernikahan Catherine dengan raja Henry VIII dapat dibatalkan dan Catherine diusir keluar istana tanpa membawa sepeser uang. Namun sayang, Catherine justru mengaku bahwa ia diperkosa oleh Francis Dereham.
Penjara
Ketika ditahan, Catherine sempat meloloskan diri hendak menemui Henry namun tertahan oleh pengawal. Disebutkan bahwa hingga kini, terkadang muncul arwah Catherine sedang berlari sambil berteriak di sebuah lorong di istana Hampton. Bahkan beberapa turis tiba-tiba pingsan ketika melewati lorong tersebut.
Sementara Jane Boleyn mengalami gangguan kejiwaan akibat tekanan jiwa yang berat.
Hukuman Mati Bagi Dua Pria Malang
Thomas Culpepper dan Francis Dereham dijatuhi hukuman mati dengan cara sadis. Mereka harus digantung terlebih dahulu, kemudian perut dibelah untuk mengeluarkan paksa organ dalam mereka, dipenggal dan terakhir jasad mereka dipotong-potong. Namun Thomas mendapatkan sedikit "pengampunan" dari raja Henry VIII dikarenakan ia pernah menjadi asisten kesayangan. Pada akhirnya Thomas "hanya" menjalani hukuman penggal namun lain halnya dengan Francis. Kepala Thomas pun tersungkur dari satu kali tebasan kapak. Kepala keduanya ditancapkan di tombak dan kemudian dipajang di menara London.
Hukuman Menanti
Catherine menghabiskan malam terakhir dengan latihan menaruh kepala di balok yang sengaja dibawa ke penjara atas permintaannya. Saat dibawa ke atas panggung pemenggalan, Catherine tampak pucat dan ketakutan sehingga membutuhkan bantuan ketika menapaki tangga. Dalam pesan terakhir, Catherine memohon pengampunan untuk keluarganya dan doa untuk arwahnya. Ia mengatakan : "saya meninggal sebagai seorang ratu, namun lebih memilih meninggal sebagai istri dari Culpepper". Catherine dipenggal terlebih dahulu dan kemudian menyusul Jane. Keduanya dipenggal pada 13 Februari 1542. Tubuh keduanya dikubur tanpa nisan di dalam gereja kecil St Peter ad Vincula.
Namanya Diabadikan di Monumen Menara London
Semua yang pernah menemui ajal di Menara London, namanya diabadikan dan bisa dilihat hingga sekarang ini. Pada era kekuasaan ratu Victoria, tubuh Catherine tidak dapat diidentifikasi, tak beruntung seperti halnya Anne Boleyn dan Jane Grey. Para ahli berspekulasi bahwa kerangka Catherine telah lebur dan menyatu dengan tanah sebab Catherine masih muda. Tulang manusia yang muda disebut lebih rapuh. Namun di dalam gereja, tepatnya di sebelah kanan lantai altar, terdapat ubin berukirkan nama Catherine Howard. Letaknya persis di sebelah ubin berukir nama Anne Boleyn. Catherine muda yang sungguh bernasib malang. Begitu pula dengan Francis Dereham yang memiliki cinta sejati. Jika kini kalian terlahir kembali, semoga menjadi pribadi yang bahagia dan memiliki keluarga bahagia.